Latest News

Tampilkan postingan dengan label Kegiatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kegiatan. Tampilkan semua postingan

PANCAKARSA: Perpaduan Musik Keras, Puisi, dan Teater Siap Guncang Malang


Malang – Sebuah pertunjukan seni inovatif bertajuk PANCAKARSA siap digelar di Dewan Kesenian Malang (DKM), Minggu, 27 April 2025, pukul 18.00-21.00 WIB. 


Menggabungkan musik metal/hardcore, puisi, dan teater, PANCAKARSA menyajikan suasana teatrikal yang unik, mengajak penonton menikmati hentakan musik keras dalam suasana duduk santai dan bertepuk tangan, layaknya menonton pementasan teater.


Melalui konsep ini, PANCAKARSA ingin menyampaikan pesan lebih dalam kepada para penikmat seni. Seluruh pecinta musik, seni, dan masyarakat umum diundang hadir. Undangan bisa didapatkan dengan menghubungi Mila di +62 896 8032 4969.

#prasetyajawi #pancakarsa

Peringati Hari Bumi, Rumah Zakat Gandeng Kemenag Tanam Pohon Matoa di Sekolah Dasar

 


Surabaya, Jatimku.com – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April, Rumah Zakat menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan mendukung aksi penanaman pohon bersama Kementerian Agama (Kemenag) di berbagai wilayah Indonesia. Salah satu aksi nyata tersebut berlangsung di Surabaya dan Sidoarjo, tepatnya di SD Juara Surabaya dan SD Santri Mulia, Desa Janti, Tarik, Krian.


Rumah Zakat Perwakilan Jawa Timur berkolaborasi dengan Kanwil Kemenag Jatim dan Kemenag Kota Surabaya dalam program penanaman bibit pohon matoa (Pometia pinnata). Kegiatan ini tak hanya sebagai simbol penghijauan, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda untuk mencintai dan menjaga bumi.


Secara simbolis, bibit pohon matoa diserahkan oleh Yoki Hidayat, Representative Manager Rumah Zakat Jawa Timur, kepada Ibu Tatik Wijayanti, S.Pd., Kepala Sekolah SD Santri Mulia. Turut hadir para siswa yang sangat antusias mengikuti kegiatan tanam pohon. Anak-anak seperti Hanan dan Fani dari kelas 1 dengan penuh semangat menanam bibit bersama para guru dan relawan.


Kami berharap bibit-bibit ini kelak akan tumbuh dan memberi manfaat, tidak hanya bagi lingkungan, tapi juga sebagai sarana edukasi berkelanjutan bagi siswa-siswi di sini,” ujar Yoki Hidayat.


Mengapa pohon matoa yang dipilih? Selain berasal dari Asia Tenggara termasuk Indonesia, pohon ini memiliki segudang manfaat:

  • Menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, membantu mengurangi polusi udara.

  • Akar pohon membantu mencegah erosi tanah dan mempertahankan struktur tanah.

  • Memiliki nilai ekonomi dari buahnya yang dapat dikonsumsi dan kayunya yang berkualitas tinggi.

  • Menjadi habitat alami yang membantu pelestarian keanekaragaman hayati.


Sementara itu, Ibu Tatik mengungkapkan apresiasinya, “Terima kasih kepada Rumah Zakat atas bantuan 20 bibit pohon matoa. Semoga ini menjadi langkah awal untuk lebih banyak aksi cinta lingkungan di sekolah kami.


Program ini merupakan bagian dari aksi serentak Rumah Zakat di berbagai kota besar seperti Aceh, Medan, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Kehadiran kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model sinergi antara lembaga filantropi, pemerintah, dan institusi pendidikan dalam merawat bumi dan menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan sejak dini.


Aksi tanam pohon ini tak sekadar menanam bibit, tetapi juga menumbuhkan harapan untuk masa depan bumi yang lebih hijau dan lestari. Untuk informasi kegiatan sosial dan lingkungan lainnya, terus ikuti berita di Jatimku.com.

Mewarnai Semangat Kota Malang, Lomba "Pelangi di Tugu Malang" Perebutkan Trophy Walikota



Malang, Jatimku.com – Kota Malang kembali menggeliat dengan semangat kreativitas anak-anak melalui gelaran Lomba Mewarnai tingkat SD Se-Kota Malang yang bertajuk “Pelangi di Tugu Malang”. Acara ini akan digelar pada Minggu, 11 Mei 2025 di Halaman Balai Kota Malang, mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB.


Lomba ini menjadi salah satu bentuk apresiasi terhadap kreativitas anak sejak dini, serta mempererat semangat kebersamaan dan cinta terhadap kota tempat tinggal mereka. Dengan memperebutkan Trophy Walikota Malang dan total hadiah senilai Rp2.000.000, acara ini dipastikan menjadi salah satu event paling ditunggu bagi siswa-siswi Sekolah Dasar di kota ini.


Peserta terbuka untuk seluruh siswa/i SD kelas 1 hingga 6, yang dibagi ke dalam dua kategori:

  • Kategori A untuk kelas 1–3

  • Kategori B untuk kelas 4–6


Mengusung tema “Pelangi di Tugu Malang”, setiap peserta diharapkan mengekspresikan keindahan dan semangat Kota Malang melalui warna. Panitia akan menyediakan kertas gambar, sementara peserta diwajibkan membawa alat mewarnai sendiri. Seluruh peserta juga akan mendapatkan sertifikat partisipasi sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi mereka.


Setiap kategori akan memilih pemenang untuk Juara 1, 2, dan 3, serta Harapan 1 dan 2, yang akan mendapatkan hadiah menarik dan tentunya penghargaan langsung dari Walikota Malang.


Pendaftaran dibuka mulai 25 April hingga 9 Mei 2025. Bagi orang tua atau guru pendamping yang ingin mendaftarkan anak didiknya, dapat langsung menghubungi Kak Sapta di nomor 0822 3298 4301.

https://sites.google.com/view/indokreat/event


Lomba ini tidak hanya menjadi ajang unjuk bakat, tetapi juga mendorong anak-anak untuk lebih mencintai kotanya melalui kegiatan seni. Dengan latar megah Balai Kota Malang dan semangat muda para peserta, lomba ini diharapkan membawa warna baru bagi geliat kegiatan edukatif di Kota Malang.


Nantikan keceriaan dan warna-warni kreativitas anak-anak Malang di lomba mewarnai yang penuh inspirasi ini!

Peringati Hari Kartini, AK Indonesia Soroti Darurat Hukum Perlindungan Perempuan dan Anak


Malang, Jatimku.com — Memperingati Hari Kartini, Yayasan Arek Kepanjen (AK) Indonesia bersama Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Malang menggelar sarasehan bertajuk “Darurat Hukum Perlindungan Perempuan dan Anak”. Acara berlangsung di Pesantren Rakyat Al-Amin, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, pada Senin (21/4/2025).


Sarasehan ini menghadirkan narasumber dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Malang, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Malang, serta aktivis perempuan Khoirun Nisa’ula, S.Pd. Acara diikuti sekitar 150 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari Muslimat NU, Fatayat NU, IPPNU, tenaga pengajar, siswi SMP dan SMA, hingga santri dan masyarakat umum. Suasana acara juga diwarnai penampilan gamelan serta pembacaan puisi oleh santri Pesantren Rakyat.


KH Abdullah Sam, pimpinan Pesantren Rakyat Al-Amin, dalam sambutannya menyoroti tingginya angka kekerasan, kejahatan seksual, dan perzinahan di Indonesia. Ia juga mengkritisi ekstremisme feminisme yang berkembang di luar negeri.


“Saat ini banyak perempuan enggan menikah dan hamil karena menganggap kehamilan sebagai kejahatan dari laki-laki,” ujar KH Abdullah Sam. Ia berharap sarasehan ini tak hanya membahas kekerasan dalam rumah tangga, namun juga fenomena perzinahan yang menurutnya merupakan dosa besar dan perlu perhatian serius dalam penyusunan kebijakan.


Pembina Yayasan AK Indonesia, Achmad Hussairi, menambahkan bahwa tema ini diangkat sebagai bentuk keprihatinan atas maraknya kasus hukum dengan korban perempuan dan anak. “Kegiatan ini menjadi salah satu program kerja Bidang Hukum Yayasan AK Indonesia, sekaligus menjadi wadah edukasi masyarakat,” ujarnya.


Perwakilan UPPA Polres Malang, Brigpol Silvi, memaparkan lima bentuk kekerasan yang menjadi fokus UPPA, yakni kekerasan fisik, psikis, penelantaran, seksual, dan ekonomi. Ia menekankan pentingnya pelaporan dini serta pendampingan bagi korban di bawah umur.


Sementara itu, perwakilan DPPPA Kabupaten Malang, RR Sari Ratih Mala Dewi, SE, menyampaikan strategi pencegahan lewat pembentukan pondok pesantren ramah anak, forum anak, rumah curhat, serta Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak yang menjangkau hingga tingkat desa. Ia juga mengingatkan tentang bahaya pernikahan dini, meskipun kasusnya di Kabupaten Malang dilaporkan menurun pada 2024.


Sebagai pembicara terakhir, aktivis perempuan Khoirun Nisa’ula, S.Pd menekankan dampak sosial dari pergaulan bebas, mulai dari status anak di luar nikah, hilangnya harga diri, hingga potensi diskriminasi. Ia mendorong generasi muda untuk menjaga diri, fokus pendidikan, dan memiliki impian yang tinggi.


Sarasehan diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, di mana para peserta antusias menyampaikan pertanyaan dan berbagi pengalaman, khususnya mengenai pendidikan anak dan penggunaan media sosial.


Dengan acara ini, diharapkan lahir kesadaran kolektif akan pentingnya perlindungan hukum bagi perempuan dan anak, serta tumbuhnya semangat Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan dan perlindungan yang adil bagi semua.

Banyak Long Weekend Menanti di April–Juni 2025, Saatnya Rencanakan Cuti!


Surabaya, Jatimku.com – Kabar gembira bagi para pekerja dan pelajar di Jawa Timur! Periode April hingga Juni 2025 dipenuhi dengan sejumlah hari libur nasional dan cuti bersama yang menciptakan banyak kesempatan untuk menikmati long weekend. Ini adalah momen yang tepat untuk merencanakan liburan, mudik, atau sekadar quality time bersama keluarga.


April 2025: Libur Lebaran dan Paskah

Bulan April diawali dengan libur panjang Idul Fitri 1446 H, yang berlangsung dari Selasa, 1 April hingga Senin, 7 April 2025. Libur ini mencakup hari raya dan cuti bersama yang telah ditetapkan dalam SKB 3 Menteri.


Selain itu, ada long weekend lainnya pada Jumat, 18 April (Wafat Yesus Kristus) hingga Minggu, 20 April (Kebangkitan Yesus Kristus/Paskah). Ini memberikan kesempatan tambahan untuk beristirahat atau berlibur. ​ Mei 2025: Libur Nasional dan Cuti Bersama


Mei juga menawarkan beberapa hari libur yang bisa dimanfaatkan:

  • Kamis, 1 Mei: Hari Buruh Internasional

  • Senin, 12 Mei: Hari Raya Waisak

  • Selasa, 13 Mei: Cuti bersama Waisak

  • Kamis, 29 Mei: Kenaikan Yesus Kristus

  • Jumat, 30 Mei: Cuti bersama Kenaikan Yesus Kristus

Dengan kombinasi ini, terdapat dua long weekend yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas. ​ Juni 2025: Libur Idul Adha dan Tahun Baru Islam


Bulan Juni juga tidak kalah menarik dengan beberapa hari libur:

  • Jumat, 6 Juni: Idul Adha 1446 H

  • Senin, 9 Juni: Cuti bersama Idul Adha

  • Jumat, 27 Juni: Tahun Baru Islam 1447 H

Ini memberikan kesempatan untuk menikmati akhir pekan panjang dan merayakan hari-hari besar keagamaan bersama keluarga.


Rencanakan Cuti Anda Sekarang!

Dengan banyaknya long weekend dalam tiga bulan ke depan, ini adalah waktu yang ideal untuk merencanakan cuti. Pastikan untuk mengatur jadwal dengan baik agar dapat menikmati waktu libur tanpa mengganggu produktivitas kerja atau studi.

Megawati Keluhkan Gangguan Privasi Saat Pulang Kampung ke Jember: "Banyak yang Datang ke Rumah"


Jember, Jatimku.com — Kepulangan Megawati Hangestri Pertiwi, atlet voli kebanggaan Indonesia, ke kampung halamannya di Jember ternyata tak sepenuhnya menjadi momen bahagia. Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan baru-baru ini, Megawati mengungkapkan keluhannya terkait gangguan privasi yang dialaminya selama berada di rumah.


"Kadang saya cuma ingin istirahat di rumah, tapi banyak yang datang tanpa pemberitahuan, langsung ngetuk pintu, minta foto, minta ngobrol," ujarnya. Ia mengaku menghargai dukungan dan kecintaan masyarakat, namun berharap ada batasan ruang pribadi yang tetap dijaga.


Sebagai figur publik, Megawati memahami konsekuensi popularitas, namun ia juga menekankan pentingnya menjaga etika dalam berinteraksi. "Saya tetap manusia biasa yang juga butuh waktu sendiri bersama keluarga," tambahnya.


Keluhan ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar tetap menghormati privasi para tokoh publik, meski dengan niat baik. Dukungan moral bisa tetap diberikan tanpa harus melanggar ruang personal yang seharusnya menjadi tempat untuk istirahat dan pemulihan energi.


Fenomena ini juga mengundang diskusi lebih luas tentang keseimbangan antara penghormatan publik terhadap sosok idola dan hak individu atas ruang privat—bahkan untuk atlet sekelas Megawati, yang namanya tengah bersinar di dunia voli internasional.

Igo Chaniago Tekankan Tahapan Realisasi Kampung Sedekah di Konsolidasi NGG - AGCI


Camp King Sulaiman, Malang – Dalam konsolidasi kelembagaan NGG – AGCI – ACMI – ISMI – HISMI yang digelar Minggu, 13 April 2025, Igo Chaniago selaku Pembina Kampung Sedekah menyampaikan progres tahap ketiga realisasi program Kampung Sedekah. Ia memaparkan bahwa Kampung Sedekah di wilayah Kelurahan Karangbesuki kini telah mencakup 84 anggota dari empat RT, yang menjadi bagian dari jaringan Kampung Sedekah Indonesia yang berpusat di Cirasas.


Dalam paparannya, Igo menjelaskan bahwa program utama Kampung Sedekah terdiri atas distribusi sembako sebagai upaya ketahanan pangan, serta dukungan di bidang pendidikan, kesehatan, dan program kemanusiaan lainnya. "Gerakan ini berakar dari kepedulian warga dan untuk warga. Kami ingin membuktikan bahwa kolaborasi dapat menciptakan solusi nyata," ujarnya.



Kampung Sedekah, menurut Igo, menjadi salah satu bentuk gerakan sosial berbasis komunitas yang mampu menjangkau kebutuhan masyarakat secara langsung. Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan dalam program tersebut dengan memperkuat kemandirian warga binaan.


Penutupan sesi dilakukan dengan harapan besar dari Igo agar lebih banyak tokoh dan organisasi yang ikut menduplikasi model Kampung Sedekah di daerah lain sebagai bentuk penguatan ketahanan sosial masyarakat berbasis kearifan lokal.

PCM Lowokwaru Sukses Gelar Baitul Arqom AUM Pendidikan, Tekankan Karakter Islam Berkemajuan


Malang – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Lowokwaru sukses menggelar kegiatan Baitul Arqom bagi Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan, Jumat-Sabtu, 11–12 April 2025. Kegiatan pembinaan ini berlangsung selama dua hari di Pusdiklat Pengembangan SDM Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan diikuti oleh sekitar 150 guru dari berbagai sekolah di bawah naungan PCM Lowokwaru.


Peserta yang hadir berasal dari SD Muhammadiyah (Mupat), SD Aisyiyah, SMP Muhammadiyah 4 (MuPaDi), MTs Muhammadiyah 1, MA Muhammadiyah, dan SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang. Acara ini menghadirkan narasumber dari berbagai unsur pimpinan, mulai dari PWM Jawa Timur, PDM Kota Malang, PDA Kota Malang, hingga PCM Lowokwaru sendiri.


Puncak kegiatan terjadi pada hari kedua, saat Prof. Dr. Khozin, M.Si., Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jawa Timur, menyampaikan pesan penting kepada para guru. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa guru Muhammadiyah harus terus belajar, serta memahami dan mengamalkan lima karakter Islam berkemajuan dalam setiap aktivitas pendidikan.


Kelima karakter Islam berkemajuan tersebut adalah:

  1. Kehidupan yang dibangun di atas landasan tauhid,

  2. Kembali kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah,

  3. Menghidupkan semangat ijtihad dan tajdid,

  4. Mengembangkan sikap moderat atau wasathiyah,

  5. Menebarkan nilai-nilai rahmat bagi alam sekitar.


"Guru Muhammadiyah tidak boleh berhenti belajar. Kita adalah pelaku perubahan yang harus terus memegang prinsip Islam berkemajuan dalam praktik pendidikan sehari-hari," tegas Prof. Khozin.


Kegiatan Baitul Arqom ini menjadi wadah penguatan ideologi dan peningkatan profesionalisme bagi para pendidik Muhammadiyah, sekaligus memperkuat sinergi antar-lembaga pendidikan di lingkungan PCM Lowokwaru.

KB-RA IT Impianku Raih Penghargaan Gold Stevie® di Asia-Pacific Stevie Awards 2025


Sekolah PAUD Islam dari Malang Diakui Dunia karena Dampak Sosialnya

Malang, jatimku.com – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh dunia pendidikan Indonesia.KB-RA IT Impianku, sebuah lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) berbasis Islam di Kota Malang, berhasil meraih penghargaan Gold Stevie® Winner pada ajang bergengsi internasional Asia-Pacific Stevie® Awards 2025. Sekolah ini memenangkan kategori Excellence in Social Impact Companies – Up to 20 Employees berkat kontribusinya yang luar biasa dalam pendidikan dan pengabdian sosial.


Stevie® Awards dikenal sebagai “Oscar”-nya dunia bisnis, dengan proses seleksi ketat oleh lebih dari 100 juri internasional yang terdiri dari eksekutif dan profesional dari berbagai negara. Penghargaan ini menempatkan KB-RA IT Impianku sejajar dengan institusi besar seperti PT Pertamina, Indosat, Bank Indonesia, dan BCA yang juga menerima penghargaan di tahun ini.


Meski tergolong kecil, sekolah yang berdiri sejak 2008 ini menunjukkan dampak sosial yang luar biasa. Dengan biaya pendidikan hanya Rp100.000 per bulan, KB-RA IT Impianku tetap konsisten menghadirkan pendidikan berkualitas tinggi. Sekolah ini menggabungkan nilai-nilai Islam, pembelajaran karakter, serta pendekatan STEM dan Montessori dalam proses belajarnya — hal yang umumnya hanya ditemukan di sekolah-sekolah mahal.


Hingga 2025, lebih dari 1.000 siswa telah lulus, dengan sekitar 70% di antaranya berhasil menghafal Juz 30 Al-Qur’an sejak usia dini. Di luar akademik, sekolah ini juga aktif dalam berbagai program sosial, di antaranya:

  • Beasiswa penuh untuk puluhan anak miskin dan yatim piatu setiap tahun.

  • Kelas parenting gratis berbasis metode nabawiyah.

  • Konseling keluarga tanpa biaya yang telah menyelamatkan 12 pernikahan dari perceraian.

  • Program “Senyum Ramadhan Impianku” yang membagikan ratusan paket sembako dan pakaian.

  • Kegiatan sosial siswa yang menumbuhkan empati sejak dini.

Lebih membanggakan lagi, semua pencapaian ini dilakukan tanpa gedung milik sendiri. Sekolah masih menyewa bangunan, namun terus menjaga mutu dan inovasi pendidikannya.


Ketua Yayasan Harapanku, Harry Irawanto Utomo, menyampaikan rasa syukur atas penghargaan ini. “Ini adalah pengakuan dunia terhadap semangat kecil yang berdampak besar. Kami dedikasikan untuk para guru, orang tua, dan masyarakat yang telah membersamai perjuangan ini.”


Sementara itu, Kepala Madrasah KB-RA IT Impianku, Diana Yuli Anggraeni, berharap bisa hadir dalam acara penganugerahan di Seoul, Korea Selatan, pada 13 Mei 2025. Namun ia juga menyampaikan keterbatasan biaya sebagai tantangan.


“Kami ingin membawa semangat anak-anak Indonesia ke panggung dunia. Tapi kami juga tahu, setiap rupiah sangat berarti untuk kelanjutan pendidikan mereka,” ujarnya.


Sebelumnya, KB-RA IT Impianku juga telah meraih Asian Education Awards 2024 dalam dua kategori: Best Preschool of the Year dan Excellence in Pedagogy. Capaian ini menegaskan posisi KB-RA IT Impianku sebagai pionir dalam pendidikan inklusif dan inovatif.


Dengan visi “Tumbuh dengan Iman, Cerdas untuk Zaman”, KB-RA IT Impianku membuktikan bahwa pendidikan berkualitas tinggi bisa dinikmati semua kalangan — tanpa harus mahal.

Timnas Indonesia Resmi Hadir di eFootball, PSSI Gandeng Konami!


Jatimku.com – Jakarta, 11 April 2025. Kabar menggembirakan datang bagi para pecinta sepak bola dan game di Indonesia. Tim Nasional (Timnas) Indonesia resmi hadir dalam gim eFootball, setelah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menandatangani kerja sama dengan raksasa gim asal Jepang, Konami.


Penandatanganan kemitraan strategis ini diumumkan secara resmi pada Kamis (10/4) malam melalui akun media sosial resmi PSSI dan Konami. Dalam kerja sama tersebut, Konami akan memasukkan skuad Timnas Indonesia beserta jersey resmi dan stadion virtual ke dalam platform eFootball mulai musim 2025 ini.


Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya modernisasi dan digitalisasi sepak bola nasional. “Ini bukan hanya soal hiburan, tetapi juga upaya memperkuat branding Timnas Indonesia di kancah global,” ujarnya dalam konferensi pers.


Kehadiran Timnas di eFootball membuat Indonesia sejajar dengan negara-negara besar lain yang lebih dulu masuk dalam gim ini. Tak hanya untuk hiburan, fitur ini juga diharapkan meningkatkan rasa bangga dan nasionalisme, terutama di kalangan generasi muda dan pecinta e-sports.


Para pemain eFootball kini bisa menggunakan Timnas Indonesia dalam mode permainan online maupun offline, lengkap dengan wajah pemain yang dimodelkan secara realistis, termasuk pemain-pemain andalan seperti Marselino Ferdinan dan Pratama Arhan.


Netizen pun menyambut antusias kabar ini. Tagar #TimnasdiEFootball langsung trending di media sosial dalam waktu singkat setelah pengumuman resmi dilakukan.


Dengan kolaborasi ini, PSSI juga berharap dapat menjangkau audiens global dan membuka peluang lebih luas untuk perkembangan e-sports sepak bola di Tanah Air.

Tips Mengelola Keuangan dengan Bijak Selama Bulan Ramadan dan Persiapan Anggaran untuk Lebaran



Surabaya, Jatimku.com – Bulan Ramadan dan perayaan Lebaran selalu menjadi waktu yang penuh berkah, namun juga dapat menambah beban keuangan bagi banyak keluarga. Dengan tradisi berbuka puasa bersama, memberi Tunjangan Hari Raya (THR), serta membeli kebutuhan untuk merayakan Lebaran, pengelolaan keuangan yang bijak sangat dibutuhkan agar pengeluaran tetap terkendali. Berikut beberapa tips untuk mengelola keuangan dengan bijak selama bulan Ramadan dan mempersiapkan anggaran Lebaran yang efisien.


1. Membuat Anggaran Belanja Bulanan yang Rinci

Salah satu langkah pertama yang perlu dilakukan untuk mengelola keuangan selama Ramadan adalah membuat anggaran belanja bulanan yang rinci. Pisahkan pengeluaran untuk kebutuhan rutin (seperti tagihan, belanja bahan pokok, dan transportasi) dan pengeluaran khusus selama Ramadan dan Lebaran. Misalnya, alokasikan dana untuk membeli bahan makanan untuk berbuka puasa, kue Lebaran, serta belanja pakaian baru.


Untuk membantu merencanakan anggaran Lebaran, catat juga biaya tak terduga, seperti memberikan THR kepada keluarga atau karyawan. Dengan demikian, Anda bisa mempersiapkan anggaran yang realistis dan menghindari pengeluaran berlebihan.


2. Manfaatkan Promo dan Diskon Ramadan

Selama Ramadan dan menjelang Lebaran, banyak toko dan pusat perbelanjaan menawarkan promo dan diskon besar-besaran. Manfaatkan kesempatan ini untuk membeli barang-barang kebutuhan Lebaran seperti pakaian, peralatan rumah tangga, atau bahan makanan dengan harga lebih murah. Namun, penting untuk tetap fokus pada kebutuhan utama dan tidak tergoda untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan.


Banyak toko online juga menawarkan diskon khusus yang bisa dimanfaatkan untuk belanja secara praktis dan hemat. Jangan lupa untuk selalu membandingkan harga dan memeriksa ulasan produk agar belanja Anda lebih bijak.


3. Perencanaan Pengeluaran untuk THR

Tunjangan Hari Raya (THR) adalah kewajiban yang perlu disiapkan oleh pemberi kerja dan sering kali menjadi beban keuangan tersendiri. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan alokasi THR dengan bijak. Pastikan Anda sudah memisahkan dana THR yang akan diberikan kepada keluarga atau karyawan. Tentukan jumlah yang sesuai dengan kemampuan keuangan Anda, agar tidak mengganggu anggaran lainnya.


Selain itu, pertimbangkan untuk memberikan THR dalam bentuk uang tunai atau voucher belanja yang sesuai dengan kebutuhan penerima. Ini akan lebih membantu mereka dalam mempersiapkan kebutuhan Lebaran.


4. Batasi Pengeluaran untuk Makanan dan Kue Lebaran

Makanan adalah bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran. Namun, seringkali pengeluaran untuk makanan dan kue Lebaran bisa membengkak jika tidak dikelola dengan bijak. Rencanakan menu buka puasa dan hidangan Lebaran dengan bijaksana, pilihlah resep yang sesuai dengan anggaran dan bahan-bahan yang mudah didapat. Jangan lupa untuk mempertimbangkan porsi yang sesuai agar tidak ada pemborosan.


Membuat kue Lebaran sendiri juga bisa menjadi pilihan hemat, selain lebih personal dan menyenangkan, Anda bisa mengontrol biaya dan kualitas bahan yang digunakan. Jika membeli kue atau makanan dari luar, pastikan memilih tempat yang menawarkan harga yang bersaing namun tetap menjaga kualitas.


5. Mengelola Pengeluaran Keluarga dengan Bijak

Bulan Ramadan sering kali diisi dengan kegiatan berbuka puasa bersama keluarga atau teman-teman. Namun, pertemuan-pertemuan tersebut bisa menjadi salah satu penyebab pemborosan jika tidak direncanakan dengan baik. Oleh karena itu, batasi frekuensi acara berbuka puasa bersama di luar rumah, atau buat acara lebih sederhana di rumah dengan menyajikan menu hemat.


Cobalah untuk berbelanja bahan makanan secara berkala dan tidak terburu-buru. Membeli dalam jumlah besar saat diskon atau promo Ramadan bisa membantu Anda menghemat pengeluaran, asalkan disesuaikan dengan kebutuhan keluarga.

Merayakan Lebaran dengan Penuh Syukur dan Kebersamaan



Surabaya, Jatimku.com – Lebaran selalu menjadi momen spesial yang dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia, tak terkecuali di Jawa Timur. Selain sebagai waktu untuk merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, Lebaran juga menjadi waktu yang penuh makna untuk mempererat tali silaturahmi, berbagi kebahagiaan, dan memperkuat rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan.


Di tengah segala dinamika dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, termasuk pandemi yang belum sepenuhnya hilang, perayaan Lebaran tahun ini tetap disambut dengan penuh semangat. Meskipun kondisi yang berbeda, semangat kebersamaan dan rasa syukur tetap terjaga.


Syukur dalam Setiap Momen Lebaran

Lebaran adalah waktu yang tepat untuk merenung dan bersyukur atas segala rezeki yang diterima selama ini. Setelah melalui perjalanan panjang selama bulan Ramadan, umat Muslim diberikan kesempatan untuk merayakan kemenangan dengan hati yang bersih. Bagi sebagian besar masyarakat Jawa Timur, Lebaran menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga besar, mempererat ikatan keluarga, dan memperbaharui hubungan sosial.


“Lebaran bukan hanya tentang merayakan hari kemenangan, tetapi juga tentang rasa syukur atas kesehatan, kebersamaan dengan keluarga, dan rezeki yang kita terima. Ini adalah waktu untuk memperbaiki diri dan kembali kepada nilai-nilai kebaikan,” ujar Siti Aminah, salah satu warga Surabaya yang merayakan Lebaran bersama keluarga besarnya.


Kebersamaan yang Menghangatkan Hati

Di tengah kesibukan dan tantangan hidup sehari-hari, momen Lebaran menjadi kesempatan emas untuk bersatu dengan keluarga dan teman-teman. Silaturahmi, baik secara langsung maupun virtual, menjadi salah satu cara untuk mempererat hubungan antar sesama. Meskipun ada pembatasan sosial yang mempengaruhi cara orang berkumpul, teknologi digital memungkinkan masyarakat tetap dapat saling berbagi kebahagiaan.


“Dengan adanya teknologi, meskipun tidak bisa bertemu langsung, kami tetap bisa merasakan kebersamaan melalui video call. Kami bisa saling berbagi cerita, tertawa, dan bahkan saling mendoakan. Ini adalah cara kami untuk tetap menjaga kebersamaan, meskipun jarak memisahkan,” tambah Siti Aminah.


Berbagi Kebaikan dengan Sesama

Lebaran juga identik dengan berbagi. Tradisi memberi Tunjangan Hari Raya (THR) kepada sanak saudara atau teman, serta berbagi makanan dengan yang membutuhkan, merupakan bagian penting dalam perayaan ini. Hal ini juga mencerminkan semangat berbagi dan kepedulian terhadap sesama, terlebih bagi mereka yang kurang beruntung.


Di Jawa Timur, banyak masyarakat yang memanfaatkan momen Lebaran untuk menyalurkan zakat dan bantuan sosial, baik secara langsung kepada yang membutuhkan maupun melalui lembaga sosial. Dengan cara ini, kebersamaan dan rasa syukur dapat diwujudkan dalam bentuk kebaikan yang menyentuh hati.


Lebaran yang Penuh Makna

Lebaran kali ini menjadi lebih bermakna karena banyak orang yang semakin menghargai waktu bersama keluarga dan pentingnya menjaga kesehatan. Banyak yang mulai menyadari bahwa kebahagiaan sejati bukan hanya datang dari harta atau materi, tetapi dari kebersamaan dan rasa syukur atas apa yang telah dimiliki.


“Lebaran adalah waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan memperbaiki hubungan dengan orang lain. Kita harus lebih menghargai keluarga dan sahabat, serta berterima kasih atas semua berkah yang telah diberikan,” ujar Rudi Prasetyo, warga Malang yang juga merayakan Lebaran dengan penuh syukur.


Harapan untuk Masa Depan

Setiap perayaan Lebaran tidak hanya sekadar penanda berakhirnya bulan Ramadan, tetapi juga menjadi momentum untuk memulai langkah baru dengan lebih baik. Dengan semangat kebersamaan dan rasa syukur yang tinggi, masyarakat berharap dapat melewati tantangan hidup dengan lebih baik dan lebih kuat.


“Semoga Lebaran kali ini membawa keberkahan dan kebahagiaan bagi kita semua. Mari terus berdoa agar pandemi segera berakhir dan kita bisa merayakan Lebaran di masa depan dengan lebih leluasa,” ujar Rudi dengan penuh harapan.


Merayakan Lebaran dengan penuh syukur dan kebersamaan adalah kunci untuk mendapatkan keberkahan dan kebahagiaan yang lebih besar. Semoga Lebaran tahun ini memberikan banyak pelajaran berharga dan semakin mempererat tali persaudaraan antar sesama, baik di keluarga, teman, maupun masyarakat luas.


Selamat Hari Raya Idul Fitri! Semoga kita semua diberkahi dengan kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan sepanjang tahun.

Tradisi Unik Lebaran di Berbagai Daerah di Jawa Timur



Jatimku.com – Lebaran selalu menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh masyarakat Indonesia, termasuk di Jawa Timur. Setiap daerah memiliki tradisi unik dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri yang sudah diwariskan turun-temurun. Berikut adalah beberapa tradisi Lebaran khas dari berbagai daerah di Jawa Timur:


1. Grebeg Syawal – Ponorogo

Di Ponorogo, Grebeg Syawal menjadi tradisi khas yang selalu dinanti. Acara ini diadakan di Makam Bathoro Katong, pendiri Ponorogo, dan melibatkan kirab budaya serta pembagian tumpeng raksasa sebagai simbol keberkahan.


2. Kupatan – Gresik dan Lamongan

Di beberapa daerah seperti Gresik dan Lamongan, tradisi Kupatan dilakukan sepekan setelah Idul Fitri. Warga saling berbagi ketupat dan menggelar acara selamatan sebagai ungkapan syukur atas berakhirnya bulan suci Ramadhan.


3. Ledhug Suro – Magetan

Di Magetan, perayaan Idul Fitri juga diramaikan dengan Ledhug Suro, sebuah tradisi yang menggabungkan unsur religi dan budaya lokal. Arak-arakan serta pertunjukan seni khas daerah menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dan wisatawan.


4. Perang Topat – Banyuwangi

Di Banyuwangi, ada tradisi unik bernama Perang Topat, yaitu saling lempar ketupat antarwarga sebagai simbol kebersamaan dan persaudaraan. Tradisi ini melambangkan semangat silaturahmi dan keharmonisan sosial.


5. Pawai Obor – Madura

Masyarakat Madura menggelar Pawai Obor pada malam takbiran. Tradisi ini melibatkan ribuan warga yang berkeliling desa sambil membawa obor, menciptakan suasana sakral dan penuh kebersamaan menjelang shalat Idul Fitri.


Kesimpulan

Tradisi-tradisi unik Lebaran di Jawa Timur mencerminkan kekayaan budaya yang masih terjaga hingga kini. Momen ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga mempererat silaturahmi dan memperkokoh nilai-nilai kebersamaan dalam masyarakat. Dengan berbagai tradisi khas ini, Lebaran di Jawa Timur selalu memiliki keistimewaan tersendiri bagi setiap daerahnya.


Jatimku.com – Berita Lokal, Inspirasi Nasional

Kalimat Takbiran yang Dibaca pada Hari Raya Idul Fitri



Kalimat takbiran adalah seruan kebesaran Allah yang dikumandangkan oleh umat Muslim pada malam Hari Raya Idul Fitri. Takbiran menjadi salah satu tradisi yang sangat khas dalam menyambut hari kemenangan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa.


Bacaan Takbiran Hari Raya Idul Fitri

Kalimat takbiran yang biasa dibaca oleh umat Islam pada malam Idul Fitri adalah:


Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamd.

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tiada Tuhan selain Allah. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah.


Kalimat takbir ini sering kali diulang-ulang dan dikumandangkan di masjid, musala, serta dilakukan dalam arak-arakan takbiran di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, ada pula versi panjang dari takbiran yang menambahkan doa serta pujian kepada Nabi Muhammad SAW.


Makna dan Keutamaan Takbiran

Takbiran bukan sekadar seremonial semata, tetapi memiliki makna mendalam bagi umat Islam, di antaranya:

  1. Mengagungkan Kebesaran Allah – Dengan mengucapkan kalimat takbir, umat Muslim menyadari kebesaran dan keagungan Allah atas segala sesuatu.

  2. Bersyukur atas Nikmat Ramadan – Setelah sebulan penuh berpuasa, takbiran menjadi wujud syukur atas kesempatan menjalankan ibadah dan meraih keberkahan Ramadan.

  3. Mempererat Ukhuwah Islamiyah – Takbiran bersama, baik di masjid maupun dalam pawai takbiran, menjadi sarana mempererat persaudaraan sesama Muslim.


Tradisi Takbiran di Indonesia

Setiap daerah di Indonesia memiliki cara khas dalam menggemakan takbir. Beberapa di antaranya:

  • Takbiran Keliling – Umat Muslim berkeliling kampung atau kota dengan membawa obor, lampion, atau kendaraan yang dihiasi dengan berbagai ornamen Islami.

  • Tabuh Bedug – Masjid dan musala ramai dengan bunyi bedug yang dipukul beriringan dengan lantunan takbir.

  • Festival Takbiran – Di beberapa daerah, takbiran dirayakan dengan festival, lomba bedug, serta pertunjukan seni Islami.


Dengan beragam cara dan keunikan dalam bertakbir, suasana Idul Fitri di Indonesia selalu penuh kegembiraan dan kekhusyukan. Semoga takbiran ini menjadi pengingat untuk selalu mengagungkan Allah dan merayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan.

Tradisi Takbiran Islam di Indonesia Saat Hari Raya Idul Fitri



Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang paling ditunggu oleh umat Muslim setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadan. Salah satu tradisi yang selalu dinanti menjelang Idul Fitri adalah takbiran, yaitu mengumandangkan kalimat takbir sebagai bentuk syukur atas datangnya hari kemenangan. Tradisi takbiran di Indonesia memiliki berbagai macam bentuk yang unik dan khas di setiap daerah.


1. Takbir Keliling

Takbir keliling adalah salah satu tradisi yang paling populer di Indonesia. Masyarakat berkelompok, baik dari kalangan anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, mengelilingi jalan-jalan kampung atau kota sambil mengumandangkan takbir. Biasanya, mereka membawa obor atau lampion dan diiringi dengan bedug yang dipukul bertalu-talu, menciptakan suasana yang penuh suka cita.


2. Takbir di Masjid dan Mushola

Di berbagai masjid dan mushola, takbir berkumandang sepanjang malam hingga menjelang shalat Idul Fitri. Umat Muslim berkumpul untuk bertakbir bersama, memperkuat ukhuwah Islamiyah, serta mengingat kebesaran Allah. Takbir di masjid sering kali diiringi dengan bedug dan pengeras suara yang memperdengarkan gema takbir ke seluruh penjuru desa atau kota.


3. Takbiran dengan Kendaraan Hias

Beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi takbiran dengan kendaraan hias. Mobil dan truk dihiasi dengan berbagai ornamen Islami, seperti miniatur masjid, kaligrafi, serta lampu warna-warni. Kendaraan ini kemudian berkeliling kota sambil mengumandangkan takbir, memberikan nuansa meriah di malam takbiran.


4. Festival dan Lomba Takbiran

Di beberapa daerah, takbiran bukan sekadar tradisi, tetapi juga menjadi ajang perlombaan. Festival takbiran sering diadakan dengan berbagai kategori, seperti kreativitas tabuhan bedug, suara takbir paling merdu, hingga kendaraan hias terbaik. Tradisi ini semakin menyemarakkan malam Idul Fitri dan menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.


5. Takbiran di Rumah Bersama Keluarga

Bagi sebagian orang, takbiran juga menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga di rumah. Mereka menghabiskan malam dengan bertakbir bersama, merenungkan makna Idul Fitri, serta berbagi cerita setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa. Takbiran di rumah menciptakan kehangatan dan mempererat tali silaturahmi antar anggota keluarga.


Kesimpulan

Tradisi takbiran di Indonesia merupakan bagian dari budaya Islam yang telah mengakar kuat di masyarakat. Dengan berbagai cara, umat Muslim di Indonesia menyambut Idul Fitri dengan penuh kegembiraan, kebersamaan, dan rasa syukur. Takbir yang dikumandangkan di seluruh penjuru negeri menjadi simbol kemenangan setelah sebulan penuh menahan lapar, dahaga, serta melatih kesabaran dan ketakwaan kepada Allah SWT. Semoga tradisi ini terus lestari dan semakin mempererat persaudaraan antar sesama umat Muslim.

7 Tradisi Malam Takbiran di Indonesia, Mana yang Paling Meriah?



Malam takbiran menjadi salah satu momen yang paling dinanti menjelang Hari Raya Idul Fitri. Di berbagai daerah di Indonesia, tradisi malam takbiran dilakukan dengan cara yang unik dan meriah, mencerminkan kekayaan budaya dan keanekaragaman masyarakat. Berikut adalah tujuh tradisi malam takbiran yang paling meriah di Indonesia:

  1. Takbir Keliling dengan Obor (Jawa)

  2. Di banyak daerah di Jawa, masyarakat melakukan takbir keliling dengan membawa obor. Anak-anak hingga orang dewasa berbaris sambil mengumandangkan takbir di sepanjang jalan, menciptakan suasana syahdu dan penuh kegembiraan.

  3. Takbir Bedug (Sumatra Barat & Jawa Barat)
    Tradisi ini dilakukan dengan menabuh bedug besar sambil mengucapkan takbir. Suara bedug yang menggema diiringi oleh suara takbir menambah semarak suasana malam takbiran.

  4. Pawai Lampion (Kalimantan Selatan)
    Di Banjarmasin, malam takbiran dihiasi dengan pawai lampion. Warga membawa lampion warna-warni sambil berjalan keliling kota, menciptakan pemandangan yang sangat indah dan berkesan.

  5. Festival Takbir Laut (Sulawesi Selatan)
    Di daerah pesisir seperti Makassar, masyarakat menggelar takbiran di atas kapal atau perahu yang dihiasi lampu-lampu cantik. Perahu-perahu tersebut berlayar bersama mengitari wilayah perairan setempat.

  6. Takbir On The Road (Jakarta & Kota Besar Lainnya)
    Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, malam takbiran sering dilakukan dengan konvoi kendaraan bermotor. Warga turun ke jalan dengan mobil dan sepeda motor sambil mengumandangkan takbir.

  7. Takbiran dengan Petasan dan Kembang Api (Jawa Timur & Bali)
    Takbiran di beberapa daerah di Jawa Timur dan Bali semakin meriah dengan letusan petasan dan kembang api. Langit malam dipenuhi cahaya warna-warni yang menambah kegembiraan menjelang Idul Fitri.

  8. Festival Gema Takbir (Aceh)
    Di Aceh, takbiran dirayakan dengan Festival Gema Takbir yang melibatkan banyak peserta dari berbagai daerah. Festival ini menjadi ajang kompetisi dalam mengumandangkan takbir dengan iringan alat musik tradisional.


Setiap daerah memiliki cara tersendiri dalam menyambut malam takbiran, tetapi semuanya mencerminkan kebersamaan dan kegembiraan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri. Tradisi mana yang menurut Anda paling meriah?

Inspirasi Dekorasi Rumah Bertema Ramadhan

 


Jatimku.com – Bulan Ramadhan adalah momen yang penuh berkah dan kebersamaan. Untuk menambah nuansa spiritual dan kehangatan di rumah, banyak keluarga mulai mendekorasi rumah mereka dengan sentuhan khas Ramadhan. Berikut beberapa inspirasi dekorasi rumah bertema Ramadhan yang bisa Anda terapkan:


1. Gunakan Warna Hangat dan Islami

Warna seperti emas, hijau, dan biru sering dikaitkan dengan suasana Islami dan Ramadhan. Gunakan elemen dekorasi dengan warna-warna ini untuk menciptakan suasana yang nyaman dan menenangkan.


2. Lampu Hias dan Lentera Arab

Lentera atau lampu hias berbentuk geometris khas Timur Tengah bisa menjadi elemen dekorasi utama. Anda bisa meletakkannya di ruang tamu atau teras untuk memberikan kesan hangat saat berbuka puasa.


3. Hiasan Kaligrafi Islami

Tambahkan dekorasi berupa kaligrafi Islami dengan tulisan seperti "Ramadhan Kareem" atau ayat-ayat Al-Qur'an. Bisa dalam bentuk lukisan, stiker dinding, atau ukiran kayu yang memperindah ruangan.


4. Sudut Ibadah yang Nyaman

Siapkan satu sudut khusus di rumah sebagai tempat ibadah dengan sajadah yang nyaman, rak Al-Qur’an, dan wewangian seperti aroma kayu gaharu agar ibadah terasa lebih khusyuk.


5. Meja Makan Bertema Ramadhan

Percantik meja makan dengan taplak bertema Islami, peralatan makan bernuansa emas atau perak, serta lilin aromaterapi untuk menciptakan suasana berbuka puasa yang lebih istimewa.


6. DIY Hiasan Kertas dan Gantungan Bulan Bintang

Untuk menambah keseruan, buatlah dekorasi DIY (Do It Yourself) bersama keluarga seperti hiasan gantung berbentuk bulan sabit dan bintang dari kertas atau kain flanel.


7. Tambahkan Aroma Khas Timur Tengah

Gunakan lilin aromaterapi atau dupa dengan aroma khas Timur Tengah seperti oud, gaharu, atau mawar untuk memberikan nuansa Ramadhan yang lebih mendalam.


Kesimpulan

Dengan sentuhan dekorasi sederhana, rumah bisa menjadi tempat yang lebih nyaman dan penuh semangat Ramadhan. Dekorasi tidak hanya memperindah ruangan tetapi juga menambah kekhusyukan dalam menjalankan ibadah di bulan suci ini. Selamat menyambut Ramadhan dengan hati yang bersih dan rumah yang penuh berkah!


Jatimku.com – Menginspirasi Lewat Kata-kata

Mualaf Camp dan Yatim Camp 2025: Menguatkan Iman dan Menebarkan Keberkahan di Tosari, Bromo Tengger


Tosari, 24 Maret 2025 – Suasana penuh kebersamaan dan keberkahan terasa dalam kegiatan Mualaf Camp dan Yatim Camp yang sukses digelar di kawasan sejuk Tosari, Bromo Tengger. Acara yang diinisiasi oleh sejumlah lembaga amil zakat dengan dukungan Bank Syariah Indonesia & BSI Maslahat ini bertujuan untuk memperkuat keimanan serta memberikan dukungan spiritual kepada para peserta.


Kegiatan ini menghadirkan para mualaf yang baru memeluk Islam serta anak-anak yatim yang memperoleh bimbingan dan kasih sayang dari para pendamping. Berbagai program bermanfaat diselenggarakan, mulai dari kajian keislaman, pendalaman Al-Quran, hingga pemberian santunan dan bantuan kepada peserta.


"Alhamdulillah, acara ini berjalan dengan lancar dan penuh berkah. Kami berharap melalui kegiatan ini, para mualaf dan anak yatim semakin kuat iman dan semangatnya dalam menghadapi kehidupan, serta mendapat dukungan dari komunitas," ujar salah satu penyelenggara acara.


Selain memperdalam ilmu agama, acara ini juga memperkuat tali persaudaraan antar peserta. Sesi berbagi cerita, motivasi, dan pembinaan menjadi wadah bagi mereka untuk saling menguatkan dan mendapatkan perspektif baru dalam menjalani kehidupan sebagai umat Muslim.


Berbagai donasi, termasuk Al-Quran, buku-buku agama, serta bantuan finansial, turut disalurkan kepada peserta untuk menunjang kehidupan mereka ke depan. Acara ditutup dengan doa bersama serta pesan motivasi dari para ustaz dan pembicara yang hadir.


Dengan kesuksesan kegiatan ini, panitia berharap Mualaf Camp dan Yatim Camp dapat menjadi agenda tahunan yang terus memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan dukungan dan perhatian lebih.

Liputan: Jatimku.com

7 Kesadaran yang Harus Kita Bangun dalam Mengejar Momen Lailatul Qadar



Malang – Lailatul Qadar dikenal sebagai malam penuh keberkahan yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Namun, pernahkah kita melihatnya dari sudut pandang ilmiah? Salah satu kesadaran yang perlu dibangun dalam memahami Lailatul Qadar adalah relativitas waktu, sebagaimana yang dijelaskan dalam teori gravitasi dan relativitas waktu oleh Albert Einstein.


Kesadaran #1: Memahami Pelipat Gandaan Waktu melalui Relativitas

Lailatul Qadar dapat diibaratkan sebagai momen unik di mana relativitas waktu dapat dirasakan. Konsep ini mirip dengan yang ditampilkan dalam film Interstellar, di mana 1 jam di planet Miller setara dengan 7 tahun di Bumi. Penulisan skenario film ini bahkan melibatkan Kip Thorne, peraih Nobel Fisika 2017, yang memastikan akurasi perhitungan ilmiahnya.

Dalam konteks Lailatul Qadar, jika 1 malam setara dengan 1000 bulan, maka secara perhitungan:

  • 1 malam = 12 jam (maghrib-subuh)

  • 1 jam = 1000 bulan / 12 jam = 83,3 bulan

  • 1 jam = 6,94 tahun

Konsep ini menunjukkan bagaimana malam Lailatul Qadar menawarkan peluang luar biasa dalam menggandakan pahala ibadah. Satu jam membaca Al-Qur’an di malam ini bisa bernilai setara dengan membaca Al-Qur’an selama hampir 7 tahun!


Peluang Langka yang Tidak Boleh Dilewatkan

Dalam Al-Qur’an, banyak ayat ditutup dengan ajakan berpikir mendalam: 💡 Afalaa Ta'qiluun – Apakah kalian tidak berpikir? 💡 Afalaa Tatafakkaruun – Apakah kalian tidak merenungkan? 💡 Afalaa Tadzakkaruun – Apakah kalian tidak mengambil pelajaran?


Ayat-ayat ini mengajak kita untuk memahami betapa besarnya peluang emas yang diberikan pada malam Lailatul Qadar. Sayang jika momen ini terlewat begitu saja tanpa dimanfaatkan dengan optimal.


Ditulis pada malam 25 Ramadhan 1446 H oleh Iqrok Wahyu Perdana, Ketua Umum ACMI (Akademik Cendekiawan Muda Indonesia). Semoga menjadi pengingat bagi kita semua untuk semakin bersemangat mengejar malam penuh kemuliaan ini.

Liputan: Jatimku.com

Makna dan Filosofi Zakat Fitrah dalam Kehidupan Sosial


Malang, Jatimku.com – Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban umat Muslim yang harus ditunaikan menjelang Hari Raya Idulfitri. Tidak hanya sebagai bentuk ibadah, zakat fitrah juga memiliki makna dan filosofi yang mendalam dalam kehidupan sosial, terutama dalam membangun solidaritas dan kepedulian antar sesama.


1. Membersihkan Diri dan Menyempurnakan Ibadah

Zakat fitrah memiliki makna spiritual sebagai penyuci diri bagi umat Muslim setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Dalam Islam, zakat ini bertujuan untuk membersihkan jiwa dari dosa-dosa kecil yang mungkin terjadi selama Ramadhan.


2. Menjaga Keseimbangan Sosial

Filosofi zakat fitrah juga mencerminkan pentingnya keadilan sosial. Dengan zakat ini, setiap Muslim membantu mereka yang kurang mampu agar dapat merasakan kebahagiaan Idulfitri tanpa kekurangan kebutuhan pokok.


3. Mempererat Ukhuwah Islamiyah

Ketika seseorang memberikan zakat fitrah, ia tidak hanya menunaikan kewajiban agama tetapi juga memperkuat tali persaudaraan dalam masyarakat. Sikap berbagi ini mempererat hubungan antar sesama Muslim, menciptakan rasa kebersamaan dan kasih sayang.


4. Mengajarkan Kepedulian dan Rasa Syukur

Dengan berzakat, umat Muslim diajarkan untuk selalu peduli terhadap sesama, terutama mereka yang kurang beruntung. Selain itu, zakat juga menjadi bentuk rasa syukur atas rezeki yang telah diberikan Allah SWT.


5. Mengurangi Kesenjangan Ekonomi

Dalam aspek sosial, zakat fitrah berperan sebagai instrumen ekonomi yang membantu pemerataan kesejahteraan. Ketika orang-orang yang mampu membantu mereka yang kekurangan, maka kesenjangan sosial dapat diminimalkan, menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan sejahtera.


Sebagai ibadah wajib, zakat fitrah tidak hanya berdampak secara spiritual tetapi juga memberikan manfaat besar bagi tatanan sosial. Dengan menunaikannya, umat Muslim turut berkontribusi dalam menciptakan keseimbangan dan kebersamaan dalam masyarakat.