Latest News

Battle Sound Horeg Menjalar ke Laut: Ancaman Serius untuk Mamalia Laut dan Terumbu Karang


Jatimku.com – Malang, 16 Mei 2025, Fenomena battle sound horeg yang sebelumnya hanya merajalela di daratan, kini mulai menyeberang ke lautan, terutama di wilayah pesisir Jawa Timur. Kapal-kapal nelayan maupun wisata laut dilaporkan memutar musik dengan volume ekstrem, bahkan mencapai 135 desibel, tingkat kebisingan yang jauh di atas ambang aman bagi makhluk hidup.


Sebagai perbandingan, suara di atas 120 desibel dapat menyebabkan kerusakan permanen pada pendengaran manusia dan hewan hanya dalam waktu singkat. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi para pemerhati lingkungan dan ahli kelautan.


Menurut laporan dari NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), kebisingan buatan seperti ini bisa sangat mengganggu kehidupan satwa laut, khususnya mamalia seperti paus dan lumba-lumba. “Gangguan ini dapat menyebabkan stres berat, perubahan perilaku, hingga kematian,” tulis laporan NOAA.


Tak hanya mamalia laut, getaran yang dihasilkan dari sound system berkekuatan tinggi juga berisiko merusak struktur terumbu karang. Padahal, terumbu karang merupakan habitat penting bagi ribuan spesies laut dan menjadi benteng alami dari abrasi pantai.


Aktivitas ini dinilai menambah daftar panjang ancaman terhadap ekosistem laut Indonesia yang sudah rentan oleh polusi, penangkapan ikan berlebih, dan perubahan iklim. Para ahli lingkungan mendesak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk segera mengatur batas kebisingan di wilayah laut, sekaligus melakukan edukasi terhadap masyarakat tentang pentingnya menjaga ketenangan alam bawah laut.


Jika dibiarkan, battle sound horeg bukan hanya merusak pendengaran, tetapi juga merusak masa depan ekosistem laut kita.