Latest News

Tampilkan postingan dengan label KABUPATEN MALANG. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KABUPATEN MALANG. Tampilkan semua postingan

Belum Lengkap Izin, Pemkab Malang Tak Bisa Segel Florawisata Santerra De Laponte



Malang – jatimku.com
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menyatakan belum dapat melakukan penyegelan terhadap destinasi wisata Florawisata Santerra De Laponte yang terletak di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, meskipun disebut-sebut masih belum mengantongi beberapa izin operasional secara lengkap.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Malang HM. Sanusi. Menurutnya, pengelola Santerra De Laponte saat ini tengah menjalani proses pengurusan perizinan yang dibutuhkan, sehingga penyegelan belum bisa dilakukan.

“Santerra itu lagi mengurus izin, sehingga nggak bisa kita menyegel karena progres perizinan sudah berjalan,” ujar Sanusi saat ditemui oleh JatimTIMES, belum lama ini.

Padahal, sebelumnya, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Malang dari Fraksi PDI Perjuangan, Zulham Akhmad Mubarrok, mendesak Pemkab Malang agar melakukan penutupan sementara tempat wisata tersebut, sembari menunggu kelengkapan izin.

Namun demikian, Sanusi menegaskan bahwa selain tengah mengurus izin, pengelola Santerra De Laponte juga telah menunjukkan itikad baik dengan secara rutin membayar kewajiban pajaknya kepada Pemkab Malang.

“Ada semua (kontribusi pajak dari Santerra De Laponte kepada Pemkab Malang), nanti dicek di perpajakan,” kata Sanusi, yang juga merupakan politisi PDI Perjuangan.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Nurcahyo, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengambil langkah persuasif dengan melayangkan surat peringatan kepada pengelola Santerra De Laponte melalui Satpol PP.

“Santerra itu sama Satpol PP sudah dikasih surat peringatan untuk mengurus perizinan-perizinan yang harus dicukupi dari pengelola Santerra,” ujar Nurcahyo yang juga menjabat sebagai Kepala Inspektorat Daerah Kabupaten Malang.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dokumen-dokumen perizinan yang sedang dalam proses pengurusan oleh pihak Santerra mencakup Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin), serta ketentuan terkait lahan hijau.

“Sudah saya cek di teman-teman yang menangani perizinan itu, sudah diproses,” imbuh Nurcahyo.

Namun demikian, jika dalam perkembangannya pengelola tidak kunjung melengkapi perizinan meski telah diperingatkan hingga tiga kali, Pemkab Malang tak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas berupa penutupan atau penyegelan tempat wisata yang kerap ramai pengunjung saat akhir pekan dan musim liburan tersebut.

“Kalau masih membangkang, ada mekanisme kan, satu kali nggak proses, dua kali nggak proses, tiga kali nggak proses, tutup sudah,” pungkas Nurcahyo. 

KAJ Hadir: Komite Al-Aqsa JATIM


Bismillahir Rahmanir Rahim.
يٰقَوْمِ ادْخُلُوا الْاَ رْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِيْ كَتَبَ اللّٰهُ لَـكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوْا عَلٰۤى اَدْبَا رِكُمْ فَتَـنْقَلِبُوْا خٰسِرِيْنَ
"Wahai kaumku! Masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang yang rugi." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 21).


Komite Al-Aqsa JATIM atau KAJ lahir sebagai wadah bagi para penggiat, aktivitas, komunitas, lembaga, ormas, dan apapun itu wujudnya yang berafiliasi kepedulian pada Palestina.


Tentunya Komite Al-Aqsa JATIM atau KAJ sangat berharap bahkan sangat terbuka pada semua pihak dan tentunya KAJ akan mengusung konsep pentahelix untuk bersinergi dan berkolaborasi.


Sekretaritan Komite Al-Aqsa JATIM atau KAJ menjadi satu di "Mini Block Office: AG Gemilang dan Jatimku.com, yaitu Jl. Pandan Laras No.33, Bunulrejo, Kec. Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur 65126. No official KAJ 08222-5500-151".


Insya Allah, dalam waktu dekat Komite Al-Aqsa JATIM atau KAJ akan mengadakan konsolidasi guna menyusun struktur organisasi kepengurusan. Sekaligus akan melegalkan keberadaannya melalui KEMENHUMHAM "mohon do'a restu".


Insya Allah, Komite Al-Aqsa JATIM atau KAJ nantinya akan merumuskan program kerja, mulai jangka pendek, menengah dan panjang "mohon do'a restu".


  • Baldatun thayyibatun (بلدة طيبة):
    "Negeri yang baik", yaitu mencakup kebaikan alam, seperti tanah yang subur, hasil bumi yang melimpah, dan lingkungan yang sehat. 

Terimakasih atas do'a restunya.
Barokallahu Fiikum.

Sudah 5 Kali Dimaafkan, Pencuri Ayam di Tumpang Akhirnya Dipenjara

MALANG – Pepatah “sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga” tampaknya tepat untuk menggambarkan nasib Iskandar (27), warga Desa Kambingan, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Setelah lima kali dimaafkan atas kasus pencurian ayam, pria tersebut akhirnya harus berurusan dengan hukum usai aksi keenamnya pada 23 Mei lalu.


Kapolsek Tumpang, Iptu Winanto, menjelaskan bahwa Iskandar ditangkap usai mencuri 16 ekor ayam petelur milik tetangganya, Sujud, sekitar pukul 01.00 dini hari. Aksi tersebut dilakukan dengan merusak pagar bambu kandang ayam yang berada di belakang rumah korban.


"Modusnya, dia mematahkan pagar bambu di sekitar kandang ayam. Ayam hasil curiannya kemudian dimasukkan ke dalam karung," jelas Winanto, Rabu (28/5).


Dari pengakuan Iskandar, pencurian tersebut bukan kali pertama. Ia mengaku telah berulang kali mencuri ayam milik Sujud selama dua bulan terakhir. Lokasi rumah yang berdekatan dan pagar kandang yang rapuh menjadi alasan utama ia terus mengincar korban yang sama.


"Karena memang letak sasarannya itu dekat dengan rumah pelaku. Pagar yang hanya terbuat dari bambu juga gampang dirusak," lanjut Kapolsek.


Sebelumnya, korban diketahui telah beberapa kali memaafkan pelaku demi menjaga hubungan bertetangga. Namun, karena tak kunjung jera, korban akhirnya melapor ke pihak berwajib.


Kini, Iskandar harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di balik jeruji besi. Polisi tengah mendalami kemungkinan aksi serupa yang dilakukan pelaku di lokasi lain.
(tim jatimku)

Kolaborasi Dua Daerah: Pemkab Malang dan Lumajang Sepakat Hapus Pungutan Tiket Dasar Air Terjun Tumpak Sewu


Upaya sinergi dua pemerintah daerah, yakni Pemerintah Kabupaten Malang dan Pemerintah Kabupaten Lumajang, membuahkan hasil positif dalam pengelolaan salah satu destinasi wisata unggulan Jawa Timur: Air Terjun Tumpak Sewu (Coban Sewu). Melalui Rapat Koordinasi (Rakor) bersama yang dihadiri langsung oleh Bupati Malang dan Bupati Lumajang, kedua daerah resmi menyepakati penghapusan pungutan tiket masuk di area dasar air terjun.


Keputusan strategis ini diambil sebagai bentuk kolaborasi lintas wilayah untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung dan mendukung kemajuan sektor pariwisata nasional. Dalam pertemuan tersebut, disorot pula pentingnya memberikan kepastian hukum kepada wisatawan yang selama ini kerap mengeluhkan pungutan tambahan di area dasar.


“Kami menekankan bahwa penarikan tiket di dasar sungai tidak dibenarkan. Wilayah tersebut merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas PU Sumber Daya Air,” tegas Bupati Lumajang, Indah Amperawati.


Hadir pula dalam forum ini Wakil Bupati Lumajang dan sejumlah pejabat dari kedua daerah. Langkah ini diyakini akan memperkuat branding wisata Tumpak Sewu sebagai ikon alam yang mudah diakses, aman secara hukum, serta ramah bagi wisatawan.


Dengan adanya kebijakan ini, wisatawan kini dapat menikmati keindahan megah Air Terjun Tumpak Sewu secara lebih leluasa tanpa beban biaya tambahan. Ke depan, kedua pemkab berkomitmen untuk terus membangun sinergi demi pariwisata yang lebih tertib, adil, dan berkelanjutan.

Pelaku Pembunuhan di Depan Kafe Gondanglegi Ditangkap, Terancam 15 Tahun Penjara


Malang, jatimku.com — Satreskrim Polres Malang berhasil membekuk pelaku pembunuhan terhadap Ahmad Husaini (25), warga Dusun Pandak, Desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Korban ditemukan tewas bersimbah darah di depan sebuah kafe di Jalan Trunojoyo, Dusun Kalibureng, Desa Sukosari, Kecamatan Gondanglegi, pada Sabtu dini hari (17/5/2025).


Pelaku diketahui bernama Muhammad Fikri (26), warga setempat yang juga berada di lokasi saat kejadian.


Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar menjelaskan kronologi peristiwa berdarah tersebut. Menurutnya, korban dan pelaku tengah berkumpul bersama beberapa teman sambil mengonsumsi minuman keras. Di tengah suasana itu, pelaku hendak ke toilet, namun korban tiba-tiba mendahuluinya dan masuk lebih dulu.


“Setelah keluar dari toilet, korban menarik kerah baju pelaku dan memukulnya hingga terjatuh. Pelaku yang emosi langsung mencabut pisau dan menikam korban di bagian perut,” ujar AKP Bambang, Minggu (18/5/2025).


Tak berhenti di situ, korban yang sempat mencoba melarikan diri justru dikejar pelaku. Pelaku kemudian menyabetkan pisaunya bertubi-tubi ke kaki, punggung, dan kepala korban hingga total 10 kali.


Setelah kejadian, pelaku pulang ke rumah untuk menenangkan diri dan menyembunyikan senjata tajam yang digunakan. Namun tak lama kemudian, ia memutuskan menyerahkan diri ke Mapolsek Gondanglegi.


“Pelaku akan dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan/atau Pasal 351 ayat (3) tentang Penganiayaan yang Mengakibatkan Kematian, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” tegas AKP Bambang.


Pihak kepolisian saat ini masih mendalami kasus tersebut dan mengamankan sejumlah barang bukti guna proses penyidikan lebih lanjut.

Mahasiswa Ditemukan Tak Bernyawa Bersimbah Darah di Gondanglegi, Malang


Malang, Jatimku.com — Suasana Desa Sukosari, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang mendadak geger setelah seorang mahasiswa ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan luka parah di tubuhnya. Korban diketahui bernama Ahmad Husaini (25), warga Desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang.


Mahasiswa ini ditemukan pada Sabtu (17/5/2025) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB dalam posisi tengkurap di sebuah tempat cucian mobil yang berada di kawasan tersebut. Tubuh korban dilaporkan bersimbah darah dengan sejumlah luka yang masih belum diketahui penyebab pastinya.


Pihak kepolisian dari Satsamapta Polres Malang yang menerima laporan warga segera mendatangi lokasi kejadian. Tidak lama berselang, tim Inafis Satreskrim Polres Malang tiba untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan sejumlah bukti awal.


Kapolsek Gondanglegi, AKP Lukman Hudin, membenarkan kejadian ini. Saat dihubungi Jatimku.com melalui sambungan telepon, ia menyatakan bahwa kasus ini tengah dalam proses penyelidikan intensif.

 

"Iya benar, ada kejadian itu. Sekarang dalam penyelidikan," ujarnya singkat, Sabtu siang (17/5).


Pihak kepolisian saat ini juga tengah menggali keterangan dari sejumlah saksi untuk mengungkap penyebab kematian korban. Sementara itu, jenazah Ahmad Husaini telah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya.


Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan yang menimpa kalangan muda di wilayah Malang dan menjadi perhatian serius berbagai pihak, terutama dalam hal keamanan lingkungan dan perlindungan generasi muda.


Jatimku.com akan terus mengikuti perkembangan kasus ini dan menyajikan informasi terbaru secara aktual dan terpercaya.

Penemuan Mayat Bayi Gegerkan Warga Sumbermanjing Wetan, Polisi Selidiki Pelaku Pembuangan


Jatimku.com – Warga Desa Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, digegerkan dengan penemuan jasad bayi laki-laki yang terbungkus dalam kantong plastik kresek di sebuah toko kosong pada Rabu siang (14/3). Bayi malang itu ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, dibungkus kain batik, dan diletakkan di lokasi yang sudah lama tidak berpenghuni.


Informasi awal berasal dari seorang perempuan tua yang diduga pengemis. Ia mendatangi rumah seorang warga bernama Badrus Sholeh (24) untuk melaporkan adanya bungkusan mencurigakan di sekitar toko milik warga bernama Yuli di RT15/RW04. Kabar tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Sumbermanjing Wetan sekitar pukul 14.00 WIB.


Petugas gabungan dari Polsek Sumawe, Satreskrim Polres Malang, tenaga medis Puskesmas, serta perangkat desa langsung menuju lokasi. Setelah dilakukan olah TKP, jasad bayi dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk visum et repertum.


Kapolsek Sumbermanjing Wetan, Bambang, menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas pelaku pembuangan bayi. "Kami akan mendalami motif dan mencari tahu siapa pelaku yang tega membuang bayi ini. Kami mohon doa dan dukungan warga agar kasus ini cepat terungkap," ujarnya.


Penemuan ini menyisakan duka dan tanya di tengah masyarakat. Warga berharap pelaku segera ditemukan dan diadili sesuai hukum yang berlaku.

Orientasi Pendongeng Cilik di Sumber Sira: Melahirkan Talenta Cilik Penuh Imajinasi



Jatimku.com – Malang. Suasana Sumber Sira, Gondanglegi, Kabupaten Malang terasa lebih hidup pada akhir pekan 10–11 Mei 2025. Sebanyak 13 pelajar MI/SD dari berbagai daerah di Kabupaten Malang berkumpul mengikuti kegiatan Orientasi Pendongeng Cilik yang diselenggarakan oleh Sanggar Dongeng Kepompong Nusantara. Acara ini didukung penuh oleh Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata Kabupaten Malang serta pengelola wisata Sumber Sira.


Hadir dalam pembukaan acara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwadji, yang memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menuturkan bahwa mendongeng bukan hanya hiburan, melainkan media pengembangan karakter, ekspresi, dan pengetahuan anak. “Orang yang senang mendongeng pasti suka membaca, dan membaca adalah awal dari segala pengetahuan,” tegas Suwadji. Ia berharap, dari orientasi ini lahir pendongeng cilik yang bisa tampil di ajang FLS2N dan mengharumkan nama Kabupaten Malang.



Turut hadir juga Kepala Bidang Industri Pariwisata Dispar Kabupaten Malang, Anwar Supriyadi, yang berbagi kisah masa lalunya mendongeng untuk anak. Ia menilai dongeng bukan hanya sebagai sarana hiburan, tapi juga edukasi yang membentuk hubungan emosional anak dan orang tua.


Selama dua hari, anak-anak dibekali berbagai materi menarik, mulai dari tausiyah keislaman oleh Pak Farih, pelatihan menulis cerita oleh Mbak Sri Rahayu, hingga teknik mendongeng menggunakan boneka oleh Kak Yudi, founder Sanggar Dongeng Kepompong. Acara ditutup dengan penampilan para peserta yang membawakan dongeng hasil karya mereka sendiri di hadapan pengunjung wisata Sumber Sira, yang disambut hangat dan meriah.


Kegiatan ini menjadi langkah nyata untuk melestarikan budaya mendongeng serta menumbuhkan kecintaan anak terhadap literasi dan seni. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan yang terus melahirkan generasi pendongeng cilik berbakat dari bumi Malang.


DreamRun Vol. 1: Lari Menantang di Kaki Semeru Sukses Digelar, Peserta Disuguhi Alam dan Wahana Wisata

 


Poncokusumo, Malang — Jatimku.com, Ratusan peserta meramaikan event DreamRun Vol. 1 yang digelar Minggu pagi, 20 April 2025, di kawasan Wisata Dreamland, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Acara yang dimulai pukul 06:30 WIB ini menawarkan pengalaman lari sejauh 5 kilometer dengan latar belakang eksotis Gunung Semeru, serta rute yang menantang dengan tanjakan dan turunan alami.


Diselenggarakan oleh Wisata Dreamland Malang, ajang ini bertujuan mengajak masyarakat untuk lebih peduli pada kesehatan melalui olahraga lari, sekaligus memperkenalkan Dreamland sebagai destinasi wisata unggulan Kabupaten Malang.

 

“Kami ingin DreamRun bukan hanya sekadar lomba lari, tapi jadi pengalaman rekreasi yang lengkap,” ujar Eko Cahyono, Race Director DreamRun Vol. 1.


Satu-satunya kategori yang dilombakan adalah lari 5K, dengan podium juara 1, 2, dan 3 untuk kategori male dan female. Meski hanya satu kategori, rute yang ditawarkan disebut “rute seksi” karena memiliki elevasi naik-turun yang membuat detak jantung terpacu, namun dibayar lunas dengan panorama alam pegunungan yang hijau dan udara sejuk.


Setelah garis finis, peserta tak hanya mendapatkan medali dan refreshment, tapi juga akses gratis ke seluruh wahana wisata Dreamland. Tidak hanya pelari, seluruh kru dan marshal juga mendapat kesempatan menikmati fasilitas yang tersedia.


DreamRun Vol. 1 pun mendapat dukungan penuh dari sejumlah sponsor seperti Medalium, Prodia, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Salonpas, Indocafe, Hydrococo, Oxynice, dan masih banyak lagi. Event ini juga semakin meriah dengan kehadiran Pacer-Pacer energik dari Tim Playon Malang yang memandu ritme lari peserta.


Sebagai event pembuka pasca-Lebaran, DreamRun terbukti menjadi ajang ideal bagi peserta yang ingin mengajak keluarga sembari berolahraga dan berwisata.

 

“Semoga tahun depan DreamRun Vol. 2 bisa lebih besar, lebih seru, dan lebih banyak lagi yang datang,” tutup Eko.


Dengan pemandangan menawan dan semangat kebersamaan yang kuat, DreamRun Vol. 1 menjadi bukti bahwa olahraga bisa menjadi bagian dari pariwisata kreatif dan edukatif.

SMANERE Fun Fun 2025: Meriahkan HUT ke-34 dengan Semangat Lari dan Kebersamaan

 


Minggu pagi, 4 Mei 2025, SMA Negeri 1 Turen, Kabupaten Malang, menggelar acara bertajuk SMANERE Fun Fun dalam rangka memperingati hari ulang tahunnya yang ke-34. Bertempat di area sekolah, kegiatan ini menghadirkan lomba Fun Run sejauh 5 kilometer yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan. Dengan start dimulai pukul 06.00 WIB, suasana pagi di SMAN 1 Turen dipenuhi semangat olahraga dan keceriaan para pelari.


Acara ini tidak hanya sekadar memeriahkan HUT sekolah, namun juga bertujuan untuk memperkenalkan olahraga lari kepada masyarakat luas, serta memberikan wadah bagi pelari pemula untuk unjuk kemampuan. Tersedia empat kategori lomba yakni 5 km Umum Putra, 5 km Umum Putri, 5 km Pelajar Putra, dan 5 km Pelajar Putri. Panitia memberikan apresiasi tidak hanya kepada juara 1, 2, dan 3 di tiap kategori, tetapi juga kepada peserta potensial di posisi 4 hingga 10.



Yang membuat SMANERE Fun Fun semakin menarik adalah munculnya wajah-wajah baru di podium, yang menandakan semakin meratanya potensi atletik di kalangan masyarakat. "Senang sekali SMANERE Fun Fun bisa berjalan lancar, meriah, dan sukses tanpa drama. Semoga ke depan semakin banyak sekolah yang mengadakan event lari seperti ini agar bibit-bibit pelari bisa semakin terjaring," ujar Eko Cahyono dari Race Organizer, yang dikenal aktif di event olahraga Malang Raya.


Didukung oleh berbagai sponsor seperti Medalium, Salonpas, Fitbar, Bulog, Kahf, Emina, hingga RSU Pindad, serta komunitas pelari Playon Malang sebagai tim pacer, acara ini juga membagikan banyak doorprize menarik bagi peserta. Panitia berharap acara ini menjadi agenda rutin tahunan dan di masa mendatang semakin banyak peserta dan sponsor yang bergabung untuk memajukan olahraga lari di kalangan pelajar dan masyarakat.

Sanggar Dongeng Kepompong Hadirkan Keceriaan dan Edukasi di SDN 2 Umbutlegi Taji, Jabung

 


Jatimku.com – Sabtu, 3 Mei 2025 menjadi hari yang penuh keceriaan bagi siswa-siswi SDN 2 Umbutlegi Taji, Jabung. Dalam rangka roadshow dongeng, Sanggar Dongeng Kepompong menghadirkan kegiatan seru dan edukatif bersama Kak Yudi, seorang pendongeng dari Talangsuko, Turen.


Anak-anak diajak bermain permainan tradisional seperti dakon dan egrang—permainan yang mulai jarang dikenal oleh generasi masa kini. Selain itu, mereka juga menikmati dongeng Islami bertema anak berbakti kepada orang tua, ditutup dengan sesi doa bersama untuk kedua orang tua.


"Kegiatan ini bertujuan agar anak-anak generasi sekarang mengenal kembali permainan tradisional yang menyenangkan dan memahami makna dongeng. Saat saya tanya, banyak dari mereka tidak tahu apa itu dongeng. Hanya satu anak yang menjawab, itu dongeng sebelum tidur,” ujar Kak Yudi.


Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak bisa lebih mengenal budaya lokal, nilai-nilai kebaikan melalui cerita, serta menumbuhkan kembali minat terhadap dongeng di tengah masyarakat, terutama di lingkungan sekolah.



Roadshow ini diselenggarakan secara gratis, berkat dukungan dari Dana Indonesiana dan LPDP. Sanggar Dongeng Kepompong tidak menerima donasi selama pelaksanaan, bahkan memberikan susu dan roti gratis kepada anak-anak setelah acara berlangsung.


Dengan antusiasme yang tinggi, kegiatan ini diharapkan bisa terus berlanjut ke sekolah-sekolah lain, membawa semangat edukasi yang menghibur dan bermakna.

Hangatkan Semangat Dakwah, Ribuan Kader Hadiri Silaturahim Syawal Hidayatullah Jatim 2025


SURABAYA — Ribuan kader dan anggota Hidayatullah dari seluruh penjuru Jawa Timur memadati Masjid Aqshal Madinah, Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, Ahad (6/4/2025), dalam gelaran akbar Silaturahim Syawal 1446 H/2025 M yang diadakan oleh Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Jawa Timur.


Dengan mengusung tema “Ukhuwah Rekatkan, Al-Qur’an Laksanakan”, acara tahunan ini kembali digelar untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan menyatukan semangat dakwah para kader Hidayatullah di wilayah Jatim.


“Silaturahim adalah anugerah yang mahal, menjadi modal kuat untuk menjadi agen perubahan dan kehidupan,” ujar Ustadz Abdurrahman, Pembina Hidayatullah Jatim, di hadapan lautan peserta yang hadir penuh antusias.



Momen Syawal yang identik dengan suasana saling memaafkan dan mempererat hubungan, dimanfaatkan secara maksimal oleh panitia untuk menyalakan kembali api semangat dakwah. Ustadz Idris selaku ketua panitia menyebut kegiatan ini sebagai "penyempurna energi dakwah."


“Pertemuan fisik seperti ini menguatkan hati dan semangat penggerak dakwah di seluruh Jawa Timur,” tegasnya.


Tak hanya dihadiri tokoh-tokoh daerah, Silaturahim Syawal kali ini juga dihadiri tokoh penting dari pusat, seperti Ustadz Anwar dan Ustadz Nanang dari DPP Hidayatullah, serta Ustadz Hanifullah dari Dewan Murabbi Pusat.



Bagi para kader, kegiatan ini bukan sekadar ajang temu kangen. Lebih dari itu, menjadi sumber inspirasi dan motivasi tahunan yang sangat dinanti.


“Momen silaturahim Syawal ini sungguh luar biasa dan selalu kami nanti setiap tahunnya,” ujar Abdul Hamid, anggota DPD Hidayatullah Kota Batu.


Dengan semangat yang menggelora dan tali ukhuwah yang semakin rekat, Silaturahim Syawal Hidayatullah Jatim 2025 sukses menjadi titik tolak baru dalam menggerakkan dakwah di bumi Jawa Timur.

DBUSA Tebar Kepedulian Hingga Pelosok Wedi Awu

 


Jatimku.com - Malang – Bulan suci Ramadhan selalu menjadi momentum untuk berbagi dan menebar kebaikan. Pada Jumat, 21 Maret 2025, Ramadhan Pelosok kembali digelar, kali ini di Wedi Awu. Kegiatan yang diinisiasi oleh Dompet Bina Umat Sejahtera (DBUSA) ini menjadi bagian dari tasyakuran dan pondok Ramadhan, dengan berbagai agenda sosial serta edukasi mitigasi bencana bagi masyarakat setempat.


Sejak pagi, tim relawan DBUSA telah bersiap di dua titik kumpul utama, yaitu rumah Mas Angga di Jl. Manisa, Bumiayu, dan rumah Samsul di Kacuk-Kebonsari. Beberapa armada disiapkan untuk membawa logistik dan tim, di antaranya ambulans dengan driver Lukman dan Tajuddin, mobil Innova yang dikendarai oleh Amin, Angga, Intan, dan Sakinah, serta Avanza yang dikemudikan oleh Furqon, Samsul, Putra, Anisa, tim MRI, dan Abidin.


Sekitar pukul 09.00 WIB, seluruh tim bertemu di SPBU Talok, Turen, untuk melakukan koordinasi terakhir dan pendistribusian logistik ke masing-masing kendaraan. Setelah semua siap, perjalanan dilanjutkan menuju Wedi Awu, tempat acara berlangsung.



Setibanya di lokasi, langsung melakukan ramah tamah dan sedikit briefing untuk acara yang akan dilaksanakan. Setelah itu beristirahat karena sudah melakukan perjalanan yang cukup jauh. 


Acara dimulai setelah Ashar dengan sesi pengenalan ambulans yang dipandu oleh Coach Lukman. Dalam sesi ini, masyarakat diperkenalkan dengan fungsi dan kegunaan ambulans dalam situasi darurat. Tak hanya itu, edukasi mitigasi gempa dan fire rescue juga diberikan oleh Coach Furqon, memberikan wawasan kepada warga tentang langkah-langkah penyelamatan dalam menghadapi bencana.



Menjelang sore, tim relawan dari DBUSA membagikan bingkisan kepada 78 santri TPQ, disusul dengan pembagian santunan kepada 25 yatim dhuafa serta 7 guru TPQ. Kegiatan ini berlangsung penuh kehangatan, diiringi rasa syukur dari para penerima manfaat.


Tim dari MRI yang datang juga mengadakan cek kesehatan yang dilaksanakan di rumah dekat mushola. Para warga pun mengantri untuk dicek kesehatannya. Acara cek kesehatan ini juga disambut dengan hangat oleh warga. 


Memasuki waktu berbuka, suasana semakin khidmat. Setelah azan Magrib berkumandang, para peserta menikmati takjil bersama. Usai sholat Magrib, sesi makan bersama digelar dengan berbagai menu yang beraneka ragam. 



Setelah seluruh rangkaian acara selesai, tim relawan DBUSA pun bersiap untuk kembali ke Malang. Beberapa peserta memilih untuk melanjutkan ibadah Isya dan tarawih di lokasi sebelum pulang.


Kegiatan Ramadhan Pelosok ini tidak hanya sekadar membawa bantuan, tetapi juga menghadirkan semangat kebersamaan dan kepedulian bagi masyarakat di pelosok. Dompet Bina Umat Sejahtera (DBUSA) berkomitmen untuk terus menghadirkan program-program sosial yang bermanfaat, dengan harapan kegiatan ini dapat berlangsung setiap tahun dan menjangkau lebih banyak wilayah yang membutuhkan.


(Liputan oleh Jatimku.com)

Kopi Cetol Gondanglegi Tetap Buka di Bulan Ramadhan, Menjadi Tempat Nongkrong Favorit di Malam Hari



Malang, 11 Maret 2025 – Meskipun bulan Ramadhan adalah waktu yang penuh berkah untuk umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa, namun hal itu tidak menghentikan kedai kopi legendaris, Kopi Cetol Gondanglegi, untuk tetap buka. Bahkan, kedai kopi yang terletak di Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, ini semakin ramai dikunjungi pelanggan di malam hari.


Kopi Cetol Gondanglegi: Tempat Nongkrong Favorit Sepanjang Tahun

Kopi Cetol sudah lama menjadi tempat nongkrong favorit bagi warga Malang dan sekitarnya, khususnya di kalangan anak muda. Dikenal dengan cita rasa kopinya yang khas dan suasana yang nyaman, kedai ini memiliki daya tarik tersendiri. Meskipun banyak kedai kopi lain yang memilih untuk tutup atau mengurangi jam operasional di bulan Ramadhan, Kopi Cetol justru tetap buka hingga larut malam.


Owner Kopi Cetol, Budi Santoso, mengungkapkan bahwa meski bulan Ramadhan adalah waktu berpuasa bagi umat Muslim, kedai kopi yang ia kelola tetap beroperasi. “Kami tetap buka, tetapi kami mengutamakan kenyamanan pelanggan yang berpuasa. Kami buka dari sore hingga malam, setelah waktu berbuka puasa. Banyak pelanggan yang datang untuk menikmati kopi dan berbagai camilan saat berkumpul dengan teman-teman atau keluarga,” ujar Budi.


Suasana Ramadhan yang Hangat dan Bersahabat

Meskipun bulan Ramadhan identik dengan ibadah dan waktu berbuka puasa, Kopi Cetol tetap bisa menjaga suasana yang penuh kehangatan. Di malam hari, setelah waktu berbuka, kedai kopi ini dipenuhi oleh pengunjung yang ingin menikmati secangkir kopi atau camilan khas Kopi Cetol sembari bersantai.


Dengan berbagai pilihan kopi lokal yang nikmat, pengunjung dapat menikmati suasana nyaman sambil berbincang atau bekerja. Suasana di Kopi Cetol yang santai dan penuh keakraban membuatnya menjadi tempat yang pas untuk melepas penat setelah seharian berpuasa.


“Sejak buka puasa, saya suka ke sini bersama teman-teman. Rasanya menyegarkan setelah seharian puasa, ditambah lagi Kopi Cetol punya suasana yang asyik buat nongkrong,” ungkap Arif, salah seorang pelanggan setia Kopi Cetol.


Menyediakan Pilihan untuk Semua Kalangan

Kopi Cetol tidak hanya menyediakan kopi, namun juga menawarkan berbagai macam menu makanan ringan yang cocok untuk menemani waktu santai di malam Ramadhan. Mulai dari camilan ringan hingga hidangan berat, pengunjung dapat menikmati berbagai pilihan menu yang ada.


Budi juga menambahkan, pihaknya berusaha menjaga kualitas pelayanan dan kebersihan selama bulan Ramadhan. “Kami tetap menjaga kualitas dan kebersihan, serta memastikan seluruh pelanggan merasa nyaman. Kami juga menyediakan menu takjil bagi yang berbuka puasa di sini, agar pelanggan yang datang bisa menikmati hidangan berbuka dengan lengkap,” katanya.


Kopi Cetol Gondanglegi Jadi Destinasi Malam Ramadhan

Meski banyak tempat yang tutup lebih awal di bulan Ramadhan, Kopi Cetol Gondanglegi tetap menjaga eksistensinya sebagai tempat nongkrong yang nyaman. Bahkan, bagi banyak orang, kedai kopi ini menjadi destinasi favorit untuk berkumpul setelah berbuka puasa.


Dengan nuansa yang ramah dan hangat, ditambah dengan kopi yang nikmat, tidak heran jika Kopi Cetol Gondanglegi terus menjadi pilihan utama bagi pengunjung yang ingin menghabiskan waktu berkualitas di bulan Ramadhan.

Jemaah di Masjid Al-Ilyas Membeludak, Setiap Orang Dapat Rp 20.000 Usai Terawih



Surabaya, Jatimku.com – Masjid Al-Ilyas di kawasan Surabaya Selatan menjadi pusat perhatian malam ini, setelah ribuan jemaah membeludak untuk melaksanakan salat tarawih. Tidak hanya karena kegiatan ibadahnya yang khusyuk, namun juga karena adanya pembagian uang tunai sebesar Rp 20.000 untuk setiap orang usai salat tarawih.


Kegiatan ini menjadi viral di media sosial, menarik perhatian banyak warga yang ingin merasakan manfaat dari program berbagi yang digagas oleh pengurus Masjid Al-Ilyas. Hal tersebut juga membuat masjid yang biasanya hanya dipenuhi oleh jemaah setempat, kali ini dipenuhi oleh ribuan orang dari berbagai penjuru Surabaya dan sekitarnya.


Antusiasme Jemaah yang Melimpah

Masjid Al-Ilyas yang berkapasitas sekitar 1.000 orang kali ini terlihat sesak, bahkan hingga jalan raya depan masjid pun dipenuhi oleh kendaraan yang datang dari berbagai daerah. Banyak jemaah yang rela menunggu dalam antrean panjang untuk mendapatkan tempat di dalam masjid.


Salah satu jemaah, Ahmad (34), mengungkapkan bahwa ia datang ke masjid bersama keluarganya karena mendengar kabar bahwa masjid ini memberikan uang tunai usai salat tarawih. “Kami datang lebih awal untuk memastikan dapat tempat. Selain ingin beribadah, tentu saja ingin mendapatkan bantuan dari masjid yang sangat bermanfaat ini,” ujarnya.


Pembagian Uang Tunai untuk Setiap Jemaah

Setelah salat tarawih selesai, pengurus masjid mulai membagikan uang tunai Rp 20.000 untuk setiap jemaah yang hadir. Pembagian dilakukan dengan tertib dan cepat, dipimpin oleh pengurus masjid dan didampingi oleh petugas keamanan setempat. Pengurus masjid menegaskan bahwa bantuan tersebut bertujuan untuk meringankan beban jemaah, terutama menjelang Lebaran yang biasanya diiringi dengan berbagai kebutuhan.


“Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap sesama. Selain memberikan kesempatan untuk beribadah, kami juga ingin membantu meringankan beban saudara-saudara kami di bulan Ramadan. Semoga apa yang kami lakukan ini bisa membawa keberkahan,” ujar Ustadz Hadi, salah satu pengurus Masjid Al-Ilyas.


Tanggapan Warga dan Jemaah

Warga sekitar dan jemaah yang hadir mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas pembagian tersebut. Sebagian besar dari mereka merasa terbantu, terutama bagi keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah. Uang yang diberikan dianggap sebagai bantuan yang sangat berarti, apalagi menjelang akhir Ramadan yang biasanya menjadi periode yang lebih sibuk.


"Alhamdulillah, uang yang dibagikan bisa membantu untuk kebutuhan hari-hari. Kami sangat bersyukur atas perhatian masjid ini," kata Siti, seorang ibu rumah tangga yang hadir bersama anak-anaknya.


Dampak Positif dari Program Berbagi

Selain memberikan manfaat langsung berupa uang tunai, kegiatan ini juga mengajak lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam ibadah tarawih. Banyak di antara jemaah yang mengaku lebih termotivasi untuk hadir di masjid, baik untuk beribadah maupun untuk mendapatkan sedikit bantuan.


Meski demikian, pengurus masjid tetap mengimbau kepada jemaah untuk tidak datang hanya untuk tujuan mendapatkan uang tunai semata, namun juga untuk mengutamakan niat beribadah. “Kami berharap jemaah yang datang bisa merasakan keberkahan Ramadan, bukan hanya dari segi materi, tapi juga dari sisi spiritual,” tambah Ustadz Hadi.

Peresmian Sumur Bor Jariyah RUMAT Indonesia Melalui BMH di Pesantren Al Ulum: Wujud Kepedulian untuk Santri

Peresmian Sumur Bor BMH Malang Yang Ke 34 Dari Keluarga Besar RUMAT Indonesia Di PONPES Al Ulum Wajak

Jatimku.com – Malang. Senin, 24 Februari 2025, pukul 09.00 WIB, berlangsung peresmian sedekah jariyah sumur bor dari RUMAT Indonesia (Rumah Perawatan Luka Diabetes) melkoalui BMH Malang. Sumur bor ini diperuntukkan bagi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ulum, yang berlokasi di Desa Dadapan, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.


Pesantren Al Ulum yang dihuni sekitar 300 santri SMP dan SMA selama ini harus menumpang air dari warga sekitar dan terkadang membeli air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan hadirnya sumur bor ini, kebutuhan air santri kini dapat terpenuhi secara mandiri.

Jariyah Sumur Bor Dari Keluarga Besar RUMAT Indonesia Melalui BMH Disaksikan Puluhan Santri

Acara peresmian dipandu oleh Agus Wahyudi dari BMH, diawali dengan istighosah yang dipimpin oleh KH. Abdul Karim, pembina Ponpes Al Ulum, dan diikuti oleh seluruh peserta yang hadir.


Ketua BMH Malang, Lukmanul Hakim, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran proses pengeboran yang dimulai sejak Kamis, 9 Januari 2025 dengan kedalaman 37 meter. Sumur bor ini merupakan sumur ke-34 yang telah disalurkan BMH di Malang Raya dan ke-189 di Jawa Timur.

Jariyah Sumur Bor Dari Keluarga Besar RUMAT Indonesia Melalui BMH Disaksikan Puluhan Santriwati

Lukmanul Hakim juga menjelaskan bahwa sumur bor ini adalah amanah dari keluarga besar RUMAT Indonesia, yang pahalanya dihadiahkan untuk:

1. Almarhum Amriwas bin Kabar.
2. Nurlisma binti Nurdin.
3. Meliawasni binti Amriwas.
4. Almarhum Nurdin bin Magat.
5. Almarhumah Ramilis binti Harun.
6. Almarhum Kabar bin Fulan.
7. Almarhumah Nurlela binti Rasu.


Mewakili pihak Ponpes Al Ulum, Gus Rifqi Bachtiar menyampaikan rasa terima kasih kepada RUMAT Indonesia dan BMH atas sedekah jariyah ini, "Kehadiran sumur bor ini sangat dinantikan sejak lama, karena air adalah kebutuhan primer dan sangat mendesak bagi santri kami. Semoga keluarga besar RUMAT Indonesia mendapatkan amal jariyah yang terus mengalir serta kebahagiaan dunia dan akhirat. Aamiin."

Peresmian Sumur Bor Dari Keluarga Besar RUMAT Indonesia Melalui BMH Berjalan Khidmat

Acara peresmian ditutup dengan doa oleh KH. Mustajab, dilanjutkan dengan pemotongan pita dan simbolis pembukaan keran air, menandai resminya penggunaan sumur bor di Ponpes Al Ulum.


Seluruh rangkaian acara yang dikawal oleh Agus Wahyudi dari BMH berlangsung dengan khidmat, membawa harapan bahwa sumur bor ini dapat menjadi manfaat besar bagi santri dan masyarakat sekitar.

Universitas Widya Gama Bangun Sumur Bor di Masjid Al Fallah Dampit Melalui BMH, Wujud Nyata Pengabdian Masyarakat

Pengabdian Masyarakat, Peletakan Batu Pertama (Pembukaan) Sedekah Jariyah Sumur Bor Dari Keluarga Besar Universitas Widya Gama Melalui BMH Di Masjid Al Fallah Dampit  

Jatimku.com – Malang. Universitas Widya Gama (UWG) Malang kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian masyarakat dengan membangun sumur bor di Masjid Al Fallah, Desa Tlogosari, Kecamatan Tirtoyudo, Dampit, Kabupaten Malang. Program ini merupakan hasil sinergi UWG dengan Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Malang, sebagai solusi atas permasalahan air bersih yang telah lama dihadapi masyarakat sekitar.


Prof. Dr. Ir. Agus Tugas Sudjianto, ST., MT., mantan rektor periode sebelumnya dan selaku perwakilan dari UWG, menegaskan bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah tanggung jawab utama sebuah perguruan tinggi. Ketika diajak bekerja sama oleh Agus Wahyudi dari BMH, ia langsung menyetujui program ini, meskipun biaya pembangunan sumur bor mencapai sekitar Rp 50 juta yang nantinya diambilkan dari Baitul Maal Widya Gama (BMW).


"Saya sering melewati Masjid Al Fallah, tetapi tidak menyadari bahwa masjid ini mengalami kesulitan air. Alhamdulillah, BMH menjadi jembatan yang memungkinkan UWG berkontribusi dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan," ujar Prof. Agus UWG.

Prof. Dr. Ir. Agus Tugas Sudjianto, ST., MT.
 Mantan Rektor Universitas Widya Gama Malang Membuka Pengeboran Dan Meletakan Batu Pertama Sumur Bor Di Masjid Al Fallah Dampit Melalui BMH 

Peletakan batu pertama sumur bor ini dilakukan pada Senin, 10 Februari 2025. Hanya dalam waktu satu minggu, sumur dengan kedalaman sekitar 50 meter tersebut berhasil dibangun dan siap digunakan. Agus Wahyudi dari BMH mengonfirmasi bahwa peresmian sumur bor akan dilaksanakan pada Jumat, 28 Februari 2025, sebagai simbol nyata kepedulian terhadap masyarakat.


Tak hanya terlibat dalam program ini, Prof. Agus UWG juga mengungkapkan niatnya untuk terus bersinergi dengan BMH dalam program sedekah jariyah sumur bor.

Pembukaan Sumur Bor Di Masjid Al Fallah Dihadiri Para Tokoh Setempat (KADES, KASUN, Takmir, Dan Santri)

"Saya terinspirasi dari sejarah sahabat Utsman bin Affan yang membangun sumur di Madinah dan pahalanya terus mengalir hingga kini. Saya dan keluarga juga ingin mengikuti jejak tersebut, semoga Allah meridainya. Aamiin," ungkapnya.


Melalui program ini, Universitas Widya Gama berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat, sekaligus menguatkan nilai kepedulian sosial dalam dunia pendidikan.

Hujan Doorprize di RAKORWIL Dakwah DPW Hidayatullah Jawa Timur


Jatimku.com – Malang.
Sebanyak 50 da’i digital menghadiri RAKORWIL Dakwah Digital DPW Hidayatullah Jawa Timur yang berlangsung di kantor majalah Suara Hidayatullah Surabaya. Mengusung tema "Jempol Berdakwah, Hati Bertaqwa", acara ini menghadirkan tokoh-tokoh dakwah, termasuk Ustadz Drs. Shohibul Anwar, M.Pd.I., Ketua Departemen Komunikasi dan Penyiaran Hidayatullah Pusat serta tim Pos Dai Jatim yang terdiri dari Drs. Amun Rowi, M.Pd, Muh. Idris, M.Pd.I, Muhammad Ali, SE, dan Hebni Syarif, M.Pd.I.


RAKORWIL dibuka dengan pembacaan doa, ayat suci Al-Qur'an, dan sambutan tokoh-tokoh Hidayatullah. Dalam kesempatan ini, Ustadz Hebni Syarif, M.Pd.I., menegaskan bahwa dakwah offline tetap penting dan harus dijalankan beriringan dengan dakwah digital.


Dalam sesi pemaparan materi, Ustadz Drs. Shohibul Anwar, M.Pd.I., menyampaikan bahwa di era digital, AI dapat dimanfaatkan sebagai sarana dakwah, tentunya dalam koridor syar’i yang sejalan dengan nilai-nilai Hidayatullah. Ia juga mendorong para peserta untuk memaksimalkan berbagai platform media sosial seperti YouTube, Instagram, Facebook, dan TikTok dalam berdakwah.


Diskusi semakin menarik ketika Agus Wahyudi dari DPD Kabupaten Malang mengajukan pertanyaan yang menjadi penutup sesi pertama sebelum memasuki waktu ISHOMA.


Setelah ISHOMA, tim redaksi majalah Suara Hidayatullah memberikan pelatihan menulis berita, dipandu oleh Akbar Muzakki dan Mustain al Haq. Akbar menekankan bahwa inspirasi menulis bisa datang dari mana saja, bahkan dari situasi ruangan, makanan, atau interaksi di sekitar kita. Untuk meningkatkan kreativitas, Akbar mengadakan tantangan menulis satu paragraf berita dengan hadiah doorprize, yang langsung disambut antusias oleh peserta.


Sesi selanjutnya dipandu oleh Mustain al Haq, yang membawakan materi tentang desain menggunakan Canva dan Capcut. Ia menekankan pentingnya menggunakan versi premium agar bisa mengakses fitur lebih lengkap dan bebas berkreasi. Setelah sesi praktik desain, Mustain memilih hasil desain terbaik peserta yang langsung diberikan doorprize.


Jawa Timur Raih Penghargaan Da’i Terbanyak

RAKORWIL Dakwah ditutup dengan sambutan dari Muh. Idris, M.Pd.I., selaku Sekretaris DPW, yang mengumumkan bahwa DPW Jawa Timur mendapatkan predikat sebagai wilayah dengan jumlah da’i terbanyak dan terbaik dalam program pendidikan.


Sementara itu, Ustadz Hebni Syarif, M.Pd.I., juga menyampaikan target pendirian Rumah Qur'an (RQH) di tahun 2025, di mana DPD Hidayatullah Kabupaten Malang mendapat amanah untuk merealisasikan dua RQH.


Acara kemudian ditutup dengan doa dan sesi foto bersama, menandai berakhirnya RAKORWIL Dakwah yang penuh semangat dakwah dan pembelajaran digital.

Laznas YDSF Malang Berikan Materi Kepemimpinan dalam Diklat OSIS MTs dan SMK Nurul Huda Bantur

Bantur, 15-16 Februari 2025 – Dalam rangka mencetak generasi pemimpin muda yang kompeten dan berintegritas, YDSF Malang memberikan Materi Kepemimpinan dalam diklat Osis MTs dan SMK Nurul Huda Bantur yang berlangsung selama dua hari, pada Jumat dan Sabtu, 14-15 Februari 2025. 




Materi ini dibawakan langsung oleh Pimpinan Laznas YDSF Malang sebagai narasumber utama. Dengan mengusung materi tentang 3 Aspek Menjadi Pengurus OSIS yang Berkompeten, yaitu:


1. Peningkatan Spiritual – Mengajarkan pentingnya nilai-nilai spiritual dalam kepemimpinan agar para pengurus OSIS memiliki landasan moral yang kuat.


2. Berpikir Kritis – Membantu peserta memahami cara berpikir yang analitis dan solutif dalam menghadapi berbagai tantangan organisasi.


3.  Speaking Skill/Keahlian Bicara – Melatih pengurus OSIS agar mampu berbicara dengan percaya diri dan efektif dalam menyampaikan gagasan serta berkomunikasi dengan baik.


Selain sesi materi, di hari kedua peserta juga diajak untuk mengikuti fun game yang dirancang untuk memperkuat kerja sama tim, meningkatkan komitmen, menanamkan semangat berjuang keras, serta mengasah kreativitas dalam berpikir dan bertindak.


Sebagai puncak kegiatan, para pengurus OSIS MTs dan SMK Nurul Huda Bantur melakukan deklarasi sebagai bentuk komitmen mereka dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan penuh dedikasi dan profesionalisme.


M.Fandi Kepala YDSF Malang mengatakan "Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi para pengurus OSIS dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang akan membawa perubahan positif bagi sekolah dan masyarakat sekitar". lebih lanjut beliau mengatakan "Dengan semangat kebersamaan dan nilai-nilai kepemimpinan yang telah ditanamkan, para peserta diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang inspiratif di masa depan".


Tentang YDSF

Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) adalah lembaga zakat nasional yang berkomitmen menyalurkan dana sosial melalui berbagai program pendidikan, kesehatan,  ekonomi dan sosial kemanusiaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program-program inovatif, YDSF Malang berharap dapat terus berkontribusi dalam menanggulangi perbaikan dan membantu masyarakat yang membutuhkan.


Kontak Media:

Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF)
Email: markom.malang@ydsf.org
Contact : 0851-5798-9889 (Markom YDSF Malang)



Jalan Rusak di Tumpang Ditanami Pohon Pisang, Warga Protes Kondisi Infrastruktur



Tumpang, Malang – Jalan rusak di daerah Tumpang, Kabupaten Malang, menjadi sorotan setelah warga setempat menanami pohon pisang di tengah jalan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah. Aksi ini dilakukan karena kondisi jalan yang semakin memburuk dan tak kunjung diperbaiki, sehingga membahayakan pengguna jalan.


Jalan Berlubang dan Membahayakan


Berdasarkan pantauan di lokasi, jalan yang rusak dipenuhi lubang-lubang besar yang dapat membahayakan pengendara, terutama pengendara sepeda motor. Saat hujan turun, lubang-lubang ini tergenang air, sehingga semakin sulit untuk dilalui. Beberapa warga bahkan mengaku sering melihat pengendara terjatuh akibat jalan yang tidak rata dan licin.


"Sudah lama rusak, tapi belum ada tindakan dari pihak terkait. Kami sudah sering mengadu, tapi tidak ada hasil. Makanya, warga berinisiatif menanami pohon pisang biar ada perhatian," ujar seorang warga setempat.


Aksi Protes Kreatif Warga


Menanam pohon pisang di jalan yang rusak bukanlah hal baru di Indonesia. Aksi ini sering dilakukan warga sebagai bentuk kritik terhadap lambannya respons pemerintah dalam menangani infrastruktur yang bermasalah. Dengan adanya pohon pisang di tengah jalan, diharapkan ada perhatian lebih dari pihak terkait agar segera mengambil tindakan perbaikan.


Tak hanya pohon pisang, warga juga memasang tanda-tanda peringatan bagi pengendara agar lebih berhati-hati saat melintas. Beberapa warga mengaku pasrah dan hanya bisa berharap ada perbaikan dalam waktu dekat.


Respons Pemerintah


Pihak pemerintah setempat mengaku telah menerima laporan terkait jalan rusak di Tumpang. Menurut perwakilan dari dinas terkait, anggaran perbaikan jalan sudah masuk dalam rencana tahun ini dan akan segera dikerjakan setelah proses administrasi selesai.


"Kami memahami keresahan warga dan akan segera melakukan perbaikan. Saat ini, kami sedang menyiapkan langkah-langkah teknis agar pengerjaan bisa dilakukan dalam waktu dekat," kata seorang pejabat dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malang.


Harapan Warga


Warga berharap pemerintah tidak hanya memberikan janji, tetapi segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki jalan yang rusak. Kondisi jalan yang baik sangat penting untuk mendukung aktivitas sehari-hari masyarakat, baik untuk keperluan ekonomi, pendidikan, maupun transportasi umum.


Jika tidak segera diperbaiki, bukan tidak mungkin aksi protes akan terus berlanjut, bahkan dengan cara yang lebih ekstrem. Masyarakat hanya ingin hak mereka untuk mendapatkan infrastruktur yang layak segera terpenuhi.


Apakah aksi menanam pohon pisang ini akan membuahkan hasil? Warga Tumpang hanya bisa menunggu realisasi dari janji pemerintah.