Latest News

Tampilkan postingan dengan label WISATA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label WISATA. Tampilkan semua postingan

Liburan Seru di Jawa Timur? Simak 7 Tips Wisata Ini Agar Perjalananmu Makin Berkesan!


Jatimku.com, Surabaya – Jawa Timur dikenal sebagai salah satu provinsi dengan destinasi wisata paling lengkap di Indonesia. Mulai dari wisata alam, sejarah, religi, hingga kuliner, semuanya ada di sini. Tapi sebelum kamu berangkat liburan, ada baiknya menyimak tips wisata berikut agar perjalananmu ke berbagai pelosok Jatim makin nyaman dan tak terlupakan.


1. Riset Lokasi dan Waktu Terbaik

Pastikan kamu tahu kapan waktu terbaik mengunjungi tempat tujuanmu. Misalnya, jika ingin ke Bromo, waktu paling pas adalah antara April–Agustus saat cuaca cerah. Sedangkan kalau ingin wisata pantai, hindari musim penghujan demi keselamatan.


2. Gunakan Transportasi Umum yang Aman

Jawa Timur kini punya banyak pilihan transportasi modern. Manfaatkan Bus Trans Jatim, kereta api lokal, atau layanan travel resmi agar perjalananmu hemat dan aman. Gunakan aplikasi resmi untuk cek jadwal dan tarif.


3. Siapkan Uang Tunai dan Digital

Tidak semua lokasi wisata menyediakan layanan pembayaran digital. Jadi pastikan kamu membawa uang tunai secukupnya, terutama saat berkunjung ke desa wisata atau pasar tradisional.


4. Patuhi Protokol dan Aturan Wisata

Beberapa lokasi seperti kawasan Taman Nasional, Cagar Budaya, dan tempat ibadah memiliki aturan khusus. Hormati budaya lokal dan jangan buang sampah sembarangan agar wisata tetap nyaman dan lestari.


5. Bawa Perlengkapan Pribadi

Selalu bawa barang-barang penting seperti jas hujan, sunblock, P3K mini, botol minum isi ulang, dan masker cadangan. Ini akan sangat membantu terutama saat kamu ke lokasi alam terbuka atau jauh dari fasilitas umum.


6. Wisata Kuliner? Pilih yang Ramai dan Terpercaya

Ingin kulineran di Malang, Lamongan, atau Madura? Pilihlah warung atau tempat makan yang ramai oleh pengunjung lokal. Biasanya, selain lezat dan terjangkau, kualitas kebersihannya pun lebih terjamin.


7. Abadikan Momen, Tapi Jangan Lupa Menikmati

Fotografi penting, tapi jangan sampai lupa menikmati keindahan langsung dari alam Jatim. Nikmati suasana dan interaksi dengan warga lokal, karena itulah yang membuat pengalaman wisatamu lebih berarti.

Kericuhan di Gerbang Bromo, Sopir Jip Geruduk Kantor TNBTS karena Antrean Panjang

 


PROBOLINGGO, Jatimku.com – Puluhan sopir jip yang biasa mengangkut wisatawan ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menggeruduk kantor Balai Besar TNBTS di Cemorolawang, Probolinggo, Minggu (4/5/2025). Aksi ini dipicu oleh antrean panjang pemeriksaan tiket online yang menyebabkan keterlambatan wisatawan menikmati momen sunrise.

Salah satu sopir, Choirul Umam, menyampaikan kekecewaannya. “Kami berangkat pukul 01.00, baru lolos antrean barcode jam 05.00. Wisatawan jadi kecewa,” ujarnya, Selasa (6/5/2025). Ia mengusulkan sistem pembayaran lebih cepat seperti e-tol untuk mempercepat proses masuk jip.

Menurut Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugara, antrean terjadi karena 92 dari 144 jip belum memesan tiket online, padahal sistem booking online sudah diwajibkan sejak 2019. “Puncaknya, petugas didorong, kantor dirusak, kunci mobil hilang, bahkan kabel CCTV dicabut,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa kejadian ini akan dilaporkan ke pihak berwajib karena termasuk perusakan dan intimidasi terhadap petugas. Padahal sebelumnya, telah dilakukan sosialisasi dan kesepakatan dengan para tour operator.

Aset yang rusak antara lain:

  • Laptop SPTN hancur

  • Meja kerja patah

  • Kunci & STNK mobil hilang

  • Ban mobil dikempeskan

  • Helm dirusak

Balai Besar TNBTS mengimbau pelaku wisata tetap tertib dan taat pada sistem yang berlaku demi kenyamanan seluruh pengunjung.


Lembah Tumpang, Wisata Bernuansa Kerajaan Jawa di Malang yang Makin Diminati



Jatimku.com – Malang
Destinasi wisata Lembah Tumpang di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, menjadi salah satu daya tarik terbaru bagi wisatawan yang ingin merasakan atmosfer kejayaan masa lalu. Mengusung tema kerajaan Jawa kuno, tempat ini dihiasi replika arca, candi, taman kerajaan, hingga tebing alami yang menambah kesan magis dan historis.

Terletak di Jl. Slamet Gg. Gumuk Agung, Desa Slamet, Kecamatan Tumpang, Lembah Tumpang bukan sekadar wisata biasa. Kawasan ini didesain sebagai ruang edukatif yang menghidupkan kembali nuansa Majapahit dan Singosari, dua kerajaan besar yang pernah berjaya di Nusantara.

“Ini adalah bentuk penghormatan pada kejayaan nenek moyang kita. Sekaligus tempat belajar sejarah bagi anak-anak,” ujar Yogi Sugito, pemilik Lembah Tumpang, dikutip dari Kompas.com.


🗿 Daya Tarik Wisata Lembah Tumpang

Selain pemandangan alam yang sejuk dan asri, pengunjung dapat menikmati berbagai replika candi legendaris seperti Candi Borobudur, Candi Sewu, dan Candi Gito. Setiap sudut tempat ini menjadi spot foto yang Instagramable dan cocok untuk edukasi budaya.

Tidak hanya itu, tersedia juga empat kolam renang dengan air pegunungan jernih: Maheswara, Aurelia, Aryadita, dan The Hidden Paradise Pool. Salah satunya, Aurelia Pool, dirancang menyerupai candi di tengah kolam dengan kedalaman ramah anak dan dilengkapi Cafe Aurelia.

Pengunjung juga bisa menikmati wahana seru seperti flying fox, perahu, ruang pertemuan, dan area camping. Semua fasilitas ini bisa diakses dengan tiket masuk seharga Rp 60.000.


📍 Akses dan Lokasi

Lembah Tumpang sangat mudah diakses. Dari pusat Kota Malang, wisatawan cukup mengikuti petunjuk arah menuju Desa Slamet, Kecamatan Tumpang. Di desa ini, papan petunjuk akan mengarahkan pengunjung hingga ke lokasi utama.

Dengan konsep yang unik dan penuh nilai budaya, Lembah Tumpang menjadi pilihan tepat untuk liburan keluarga, edukasi sekolah, hingga healing di alam terbuka.


Gamma Grape Experience: Perpaduan Wisata Edukasi, Rekreasi, dan Kuliner yang Kian Diminati di Malang


Jatimku.com – Kabupaten Malang
Kabupaten Malang kembali menunjukkan potensinya sebagai salah satu daerah unggulan dalam sektor pariwisata Jawa Timur. Kali ini, sebuah destinasi wisata yang menawarkan pengalaman unik dan edukatif hadir di kawasan Pakis, tepatnya di Jl. Raya Sukoanyar, Cokro, dengan nama Gamma Grape Experience.

Mengusung konsep wisata terpadu yang menggabungkan edukasi pertanian, rekreasi keluarga, kuliner, dan penginapan, tempat ini dengan cepat menarik perhatian para pelancong, khususnya keluarga dan pelajar yang ingin menikmati liburan berkualitas namun tetap edukatif.

🌿 Kebun Anggur sebagai Daya Tarik Utama

Sesuai namanya, daya tarik utama Gamma Grape Experience adalah perkebunan buah anggur yang dirancang sebagai tempat edukasi. Di kebun ini, pengunjung tidak hanya dapat melihat tanaman anggur, tetapi juga mempelajari proses budidaya secara langsung, mulai dari teknik penanaman, perawatan, hingga pemanenan buah.

Yang lebih menarik, pengunjung diperbolehkan memetik anggur langsung dari pohonnya, sebuah pengalaman langka yang tidak mudah ditemukan di tempat wisata lain. Aktivitas ini sangat diminati terutama oleh anak-anak dan pelajar yang datang dalam rombongan sekolah, menjadikan tempat ini cocok untuk field trip atau wisata edukatif.

🏡 Penginapan Bernuansa Santorini

Bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana tenang dan asri lebih lama, Gamma Grape Experience menyediakan penginapan dengan desain khas Santorini, Yunani. Bangunan bercat putih dengan aksen biru laut menciptakan nuansa luar negeri yang instagenic.

Fasilitas cottage meliputi kasur king size, TV, AC, kamar mandi dalam, wastafel, dan area santai. Cocok untuk staycation keluarga maupun pasangan muda yang ingin menikmati suasana pedesaan yang damai dengan pemandangan kebun anggur yang menenangkan.

🎢 Berbagai Wahana Permainan untuk Semua Usia

Selain sebagai tempat belajar dan beristirahat, Gamma Grape Experience juga memanjakan pengunjung dengan beragam wahana permainan:

  • Rainbow slide: Seluncuran warna-warni yang cocok untuk anak-anak hingga dewasa.

  • Area biliar: Hiburan indoor dengan tarif terjangkau Rp30.000 per jam.

  • Kolam renang: Tersedia kolam untuk anak dan dewasa, lengkap dengan papan seluncur mini dan ember tumpah yang menghibur.

  • Kolam pancing: Bagi yang ingin bersantai sambil memancing, tersedia kolam yang tenang dengan peralatan sewa.

Fasilitas ini menjadikan tempat ini bukan hanya cocok untuk anak-anak, tetapi juga untuk remaja dan orang dewasa yang ingin melepaskan penat dari rutinitas sehari-hari.

🍽️ Restoran dengan Menu Variatif

Tidak lengkap rasanya jika berwisata tanpa kuliner. Gamma Grape Experience menyediakan restoran yang menyajikan berbagai menu menggoda, mulai dari makanan khas Indonesia, olahan hasil kebun, hingga camilan ringan dan minuman segar.

Area makan yang nyaman dan bersih menjadikan pengalaman bersantap terasa menyenangkan, apalagi dengan pemandangan kebun anggur dan suasana alam yang mendamaikan.

🎓 Cocok untuk Sekolah, Komunitas, dan Keluarga

Dengan kombinasi lengkap antara edukasi, rekreasi, dan relaksasi, Gamma Grape Experience sangat cocok dijadikan destinasi untuk:

  • Study tour sekolah

  • Outing kantor dan komunitas

  • Wisata keluarga akhir pekan

  • Liburan romantis untuk pasangan muda

  • Staycation bertema alam

Harga tiket masuknya pun cukup terjangkau, hanya Rp20.000 per orang, membuat tempat ini dapat dijangkau oleh semua kalangan.

🌟 Komitmen pada Edukasi dan Pariwisata Berkualitas

Manajemen Gamma Grape Experience mengaku ingin memperkenalkan wisata pertanian modern yang menyenangkan, terutama kepada generasi muda. Edukasi pertanian yang dikemas secara menyenangkan diyakini dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap dunia pertanian yang selama ini kurang populer di kalangan generasi digital.

“Gamma tidak hanya ingin jadi tempat liburan, tetapi juga ruang belajar yang menyenangkan. Kami ingin menciptakan pengalaman yang berkesan dan bermanfaat,” ujar salah satu pengelola saat ditemui tim Jatimku.com.


📌 Informasi Tambahan:

  • Alamat: Jl. Raya Sukoanyar, Cokro, Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur

  • Jam Buka: Setiap hari, pukul 08.00 – 17.00 WIB

  • Instagram: @gammaexperience

  • Tiket Masuk: Rp20.000


Gamma Grape Experience menjadi bukti bahwa wisata tidak selalu harus mahal untuk menyenangkan. Dengan fasilitas lengkap, pemandangan asri, dan nilai edukasi tinggi, destinasi ini layak masuk dalam daftar tujuan liburan Anda berikutnya di Malang.


Pantai Watu Leter, Surga Tersembunyi di Selatan Malang yang Jadi Habitat Penyu

 


MALANG – Di balik kesunyian pesisir selatan Kabupaten Malang, tersembunyi sebuah permata alam bernama Pantai Watu Leter. Berada di Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, pantai ini menawarkan keindahan alam yang masih perawan dan menjadi rumah bagi penyu abu-abu yang bertelur di pasir putihnya.

Pantai Watu Leter hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki melalui jalur sempit dari Pantai Goa China atau menyusuri jalur mangrove yang eksotis. Medan berat dan akses yang terbatas menjadi penghalang wisatawan umum, namun justru menjadikan pantai ini tetap bersih, tenang, dan alami.

Pantai ini dikenal dengan batu karang datar yang menonjol, yang menjadi asal usul nama Watu Leter (batu datar). Air laut yang jernih, hamparan pasir putih, serta ombak yang tenang membuat tempat ini cocok untuk berkemah dan bersantai.

Lebih dari itu, Watu Leter juga menjadi pusat konservasi penyu. Keasrian lingkungan membuat pantai ini dipilih sebagai lokasi pelepasan penyu dan pelestarian ekosistem laut. Keindahan dan nilai ekologisnya menjadikan Watu Leter bukan hanya objek wisata, tapi juga simbol pelestarian alam di pesisir selatan Jawa Timur.


Ancaman Tambang di Raja Ampat, Aktivis dan Pelaku Wisata Serukan Perlindungan Penuh


Jatimku.com, Raja Ampat – Penolakan terhadap aktivitas pertambangan nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya, terus bergema. Dari aktivis lingkungan hingga pelaku industri pariwisata dan akademisi, semuanya menyerukan satu tuntutan: hentikan tambang, lindungi Raja Ampat secara total dan permanen.

Langkah pemerintah mencabut empat dari lima Izin Usaha Pertambangan (IUP) di kawasan ini dinilai sebagai sinyal positif, namun dianggap belum cukup. Keempat izin yang dicabut meliputi PT Kawei Sejahtera Mining (Pulau Kawe), PT Anugerah Surya Pratama (Pulau Manuran), PT Mulia Raymond Perkasa (Pulau Manyaifun dan Batang Pele), serta PT Nurham (Pulau Waigeo).

“Kami menunggu surat keputusan resminya. Pencabutan ini belum cukup jika tambang masih bisa kembali lewat celah hukum. Raja Ampat butuh perlindungan permanen,” tegas Kiki Taufik, Kepala Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia.

Bertolak Belakang dengan Konservasi

Kawasan Raja Ampat diakui dunia sebagai pusat biodiversitas laut global dan telah ditetapkan sebagai Global Geopark oleh UNESCO. Tak hanya itu, wilayah ini juga termasuk dalam Jejaring Kawasan Konservasi Perairan (KKP) nasional.

Namun, aktivitas tambang yang belakangan ini kian masif di Pulau Kawe, Gag, dan Manuran justru menjadi ancaman serius bagi prinsip pariwisata berkelanjutan yang selama ini dijaga ketat.

Nunung Rusmiati, Ketua Umum ASITA (Asosiasi Pelaku Perjalanan Wisata Indonesia), mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Prabowo. Ia menyebut kehadiran tambang di jalur wisata utama seperti Manyaifun dan Batang Pele sebagai pukulan telak bagi industri wisata.

“Wisatawan diwajibkan membayar retribusi konservasi, tapi bagaimana mungkin kepercayaan itu dipertahankan jika tambang justru merusak kawasan yang dilindungi?” kata Nunung.

Pertambangan dan Pariwisata: Dua Hal yang Tak Bisa Disatukan

Nada lebih tegas disampaikan Prof. Azril Azhari dari Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia. Menurutnya, tambang dan pariwisata tidak akan pernah bisa berdampingan.

“UU No. 1 Tahun 2014 dan putusan MK jelas melarang tambang di pulau kecil seperti di Raja Ampat. Ini bukan sekadar konflik kebijakan, ini pelanggaran hukum,” ujarnya.

Ia juga menyoroti sejumlah regulasi seperti Perpres No. 81 Tahun 2023 dan RDTR Waisai 2022–2042, yang sama sekali tidak menyebutkan kawasan pertambangan, melainkan fokus pada pengembangan pariwisata dan pertanian berkelanjutan.

Suara Rakyat: Aliansi Jaga Alam Raja Ampat

Penolakan juga datang dari masyarakat adat dan komunitas lokal yang tergabung dalam Aliansi Jaga Alam Raja Ampat. Mereka menegaskan bahwa tanah dan laut Raja Ampat adalah warisan yang harus dijaga, bukan dieksploitasi.

“Kami tidak menolak pembangunan, tapi tambang bukan masa depan kami. Kami hidup dari laut dan pariwisata, bukan dari tambang,” kata salah satu perwakilan aliansi dalam pernyataan terbuka.

Desakan untuk Pemerintah Pusat

Kini bola panas ada di tangan pemerintah pusat. Seruan demi seruan telah disampaikan: Raja Ampat bukan untuk ditambang. Masyarakat berharap, pencabutan izin ini bukan sekadar formalitas, tapi langkah awal menuju perlindungan penuh dan permanen bagi kawasan yang jadi kebanggaan Indonesia dan dunia.


Santerra De Laponte Diduga Belum Kantongi Izin Lengkap, DPRD Minta Pemkab Bertindak Tegas



Malang, Jatimku.com – Kisruh perizinan Florawisata Santerra De Laponte di Pujon, Kabupaten Malang, kembali mencuat ke permukaan. Kali ini, desakan keras datang dari DPRD Kabupaten Malang yang meminta Pemkab segera menyegel destinasi wisata tersebut karena diduga belum mengantongi izin resmi secara menyeluruh.

Anggota Komisi 4 DPRD Kabupaten Malang, Zulham Akhmad Mubarrok, menyebutkan bahwa berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Pajak tertanggal 14 Mei 2025, Santerra belum memiliki badan usaha legal, tak memiliki NPWP, dan belum pernah tercatat melakukan pembayaran pajak ke negara.

"Kalau semua usaha bisa jalan tanpa izin dan kewajiban pajak, maka akan jadi preseden buruk bagi penegakan aturan daerah,” tegas Zulham, Rabu (4/6/2025).

Menanggapi hal itu, pihak pengelola Santerra angkat suara. Manager Operasional Santerra, Viqi Litiawan Cesi, mengakui bahwa pengurusan izin memang sedang berlangsung karena adanya pengembangan kawasan. Namun, ia menegaskan bahwa izin pengelolaan utama sudah dimiliki.

“Kami memang sedang dalam proses pengurusan izin tambahan karena ada perluasan wahana. Tapi untuk izin dasar, kami punya dan aktif menjalankan operasional secara legal,” ujar Viqi saat diwawancarai, Kamis (5/6/2025).

Viqi juga menjelaskan bahwa Florawisata Santerra dikelola oleh PT Citra Pesona Alam Raya, namun untuk keperluan administrasi perpajakan, izin masih tercatat atas nama pribadi: Abdul Muntolib Al Assyari. Ia juga menyebut pihaknya rutin membayar pajak, dengan bukti pembayaran yang tercatat di sistem coretax Direktorat Jenderal Pajak.

“Pembayaran pajak kami transparan, bisa dicek. Bahkan kami mendapat penghargaan dari Bupati Malang karena kontribusi terbesar terhadap PAD sektor wisata tahun 2024. Masak dibilang ngemplang pajak?” tambahnya.

Menurut Viqi, penyegelan bukan hanya berdampak pada perusahaan, tapi juga pada warga sekitar yang menggantungkan hidup dari Santerra.

“90% dari total karyawan kami berasal dari desa sekitar. Kalau tempat ini ditutup, mereka kehilangan pekerjaan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto, menyatakan bahwa urusan izin bukan bagian dari tugas pokok dan fungsi dinasnya.

“Tugas kami adalah mempromosikan pariwisata, bukan mengurus izin. Itu ranah OPD teknis lainnya,” jelasnya.

Ia pun mengakui bahwa Santerra termasuk destinasi andalan Kabupaten Malang. Pada tahun 2024, tempat ini mencatatkan nilai pembayaran pajak hampir Rp 2,5 miliar—angka tertinggi di sektor wisata hiburan di daerah tersebut.

Meski begitu, polemik perizinan tetap menjadi sorotan utama. Sembari menunggu kejelasan dari OPD terkait, nasib Santerra kini berada di ujung tanduk: antara diberi kesempatan melengkapi izin atau ditutup sementara waktu.


Fadli Zon Bantah Hoaks Eskalator di Candi Borobudur, Klarifikasi Pemasangan Chairlift


Magelang – Menteri Kebudayaan Fadli Zon akhirnya angkat bicara terkait kabar viral tentang pemasangan lift dan eskalator di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Dalam pernyataannya, Fadli menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar alias hoaks.


"Tidak ada pembuatan lift atau pemasangan eskalator di Candi Borobudur," ujarnya dikutip dari Antara, Senin (26/5/2025). Ia menambahkan bahwa kesalahan penyebutan antara “eskalator” dan “ekskavator” memperparah simpang siur berita di masyarakat.


Menurut Fadli Zon, pemerintah saat ini tengah merencanakan pemasangan chairlift, bukan eskalator, demi membuka akses yang lebih inklusif untuk penyandang disabilitas, lansia, dan kalangan biksu senior agar dapat menikmati keindahan situs bersejarah tersebut dengan lebih mudah.


Pemasangan chairlift ini dilakukan dengan tetap mempertimbangkan aspek konservasi dan nilai sejarah Borobudur sebagai candi Buddha terbesar di dunia.


Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menambahkan bahwa pemasangan eskalator non-permanen memang pernah dilakukan, namun itu bersifat sementara, dalam rangka kunjungan resmi Presiden Prancis Emmanuel Macron, atas permintaan dari pemerintah Prancis.


Dengan klarifikasi ini, pemerintah berharap masyarakat tidak lagi terprovokasi oleh informasi yang tidak valid dan tetap mendukung upaya pelestarian situs warisan dunia tersebut.

Kolaborasi Dua Daerah: Pemkab Malang dan Lumajang Sepakat Hapus Pungutan Tiket Dasar Air Terjun Tumpak Sewu


Upaya sinergi dua pemerintah daerah, yakni Pemerintah Kabupaten Malang dan Pemerintah Kabupaten Lumajang, membuahkan hasil positif dalam pengelolaan salah satu destinasi wisata unggulan Jawa Timur: Air Terjun Tumpak Sewu (Coban Sewu). Melalui Rapat Koordinasi (Rakor) bersama yang dihadiri langsung oleh Bupati Malang dan Bupati Lumajang, kedua daerah resmi menyepakati penghapusan pungutan tiket masuk di area dasar air terjun.


Keputusan strategis ini diambil sebagai bentuk kolaborasi lintas wilayah untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung dan mendukung kemajuan sektor pariwisata nasional. Dalam pertemuan tersebut, disorot pula pentingnya memberikan kepastian hukum kepada wisatawan yang selama ini kerap mengeluhkan pungutan tambahan di area dasar.


“Kami menekankan bahwa penarikan tiket di dasar sungai tidak dibenarkan. Wilayah tersebut merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas PU Sumber Daya Air,” tegas Bupati Lumajang, Indah Amperawati.


Hadir pula dalam forum ini Wakil Bupati Lumajang dan sejumlah pejabat dari kedua daerah. Langkah ini diyakini akan memperkuat branding wisata Tumpak Sewu sebagai ikon alam yang mudah diakses, aman secara hukum, serta ramah bagi wisatawan.


Dengan adanya kebijakan ini, wisatawan kini dapat menikmati keindahan megah Air Terjun Tumpak Sewu secara lebih leluasa tanpa beban biaya tambahan. Ke depan, kedua pemkab berkomitmen untuk terus membangun sinergi demi pariwisata yang lebih tertib, adil, dan berkelanjutan.

Wisata Kuliner Malam di Kota Batu, Surga Cita Rasa di Ketinggian


Batu, Jatimku.com – Kota Batu tak hanya terkenal dengan keindahan alam dan hawa sejuknya, tetapi juga menawarkan beragam kuliner malam yang menggoda lidah. Bagi para wisatawan yang mencari suasana malam yang syahdu lengkap dengan sajian nikmat, berikut adalah rekomendasi wisata kuliner malam yang wajib dicoba saat berkunjung ke Kota Batu.


Salah satu spot favorit adalah Alun-Alun Batu, yang selalu ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal. Di sini, pengunjung bisa menikmati berbagai jajanan seperti sate kelinci, jagung bakar, hingga wedang ronde yang cocok disantap di tengah dinginnya malam.


Tak jauh dari alun-alun, terdapat juga Pos Ketan Legenda 1967, kedai legendaris yang menyajikan ketan dengan berbagai topping seperti susu, keju, durian, dan bubuk kedelai. Meski tampak sederhana, antrean di kedai ini nyaris tak pernah sepi.


Bagi pecinta makanan berat, Warung Wareg di kawasan Jalan Raya Oro-Oro Ombo menawarkan menu lalapan dan gurami bakar yang menggugah selera. Tempat ini cocok untuk makan malam keluarga dengan porsi besar dan rasa yang terjamin.


Untuk suasana yang lebih modern, Kopi Letek atau Fifteen Celcius Skylounge bisa jadi pilihan. Dengan konsep rooftop dan panorama malam Kota Batu dari ketinggian, pengunjung bisa menikmati kopi dan camilan sambil bersantai.


Dinas Pariwisata Kota Batu sendiri terus mendorong pengembangan wisata kuliner malam sebagai bagian dari daya tarik daerah. Dengan semakin banyaknya pilihan tempat makan malam, Kota Batu tak hanya jadi tujuan liburan siang, tetapi juga surga kuliner di malam hari.

Menjaga Alam Jawa Timur: Langkah Konkret untuk Pelestarian Lingkungan

 


Surabaya – Pelestarian lingkungan kini menjadi isu krusial di Jawa Timur, seiring dengan meningkatnya ancaman kerusakan alam akibat aktivitas manusia dan perubahan iklim. Berbagai elemen masyarakat mulai dari pemerintah daerah, komunitas lokal, hingga generasi muda telah mengambil langkah konkret untuk menjaga alam Jawa Timur tetap lestari.


Langkah paling terlihat datang dari gerakan penghijauan di kawasan pegunungan dan hutan lindung. Di Kabupaten Malang, ratusan relawan bersama komunitas pecinta alam melakukan penanaman pohon di lereng Gunung Bromo sebagai bagian dari program "Hijaukan Kembali Tanah Leluhur".


Tak hanya itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga menggencarkan kampanye edukasi lingkungan di sekolah-sekolah dan universitas. Program “Satu Siswa, Satu Pohon” kini tengah digalakkan di 20 kabupaten/kota sebagai upaya membangun kesadaran sejak dini.


Sementara itu, di kawasan pesisir seperti Banyuwangi dan Pasuruan, warga lokal didorong aktif dalam menjaga ekosistem mangrove. Banyak kelompok nelayan yang kini beralih menjadi pelestari hutan mangrove demi mencegah abrasi dan menjaga populasi ikan.


“Kami tidak bisa tinggal diam melihat laut dan hutan rusak. Ini sumber hidup kami,” ujar Sarnu, nelayan asal Banyuwangi yang tergabung dalam komunitas “Mangrove Warriors”.


Pengelolaan sampah juga menjadi fokus utama. Sejumlah desa di Sidoarjo dan Gresik mulai menerapkan sistem bank sampah dan daur ulang mandiri. Bahkan, beberapa telah bekerja sama dengan pelaku industri kreatif untuk mengubah sampah plastik menjadi barang kerajinan bernilai ekonomi.


Menurut Kepala DLH Jawa Timur, Andriyanto, semua upaya ini akan sia-sia tanpa keterlibatan aktif masyarakat. “Pelestarian lingkungan bukan sekadar tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Kuncinya ada pada perubahan perilaku dan kepedulian masyarakat terhadap alam,” tegasnya.


Dengan makin banyaknya inisiatif lokal yang digerakkan oleh semangat kolektif, harapan untuk melihat alam Jawa Timur tetap hijau dan lestari pun makin nyata. Kini, waktunya seluruh warga Jawa Timur bergandeng tangan menjaga kekayaan alam yang menjadi warisan tak ternilai bagi generasi mendatang.

Spot Wisata Tersembunyi di Jawa Timur yang Wajib Dikunjungi


Jatimku.com, 11 Mei 2025 – Jawa Timur, selain dikenal dengan kota-kota besarnya seperti Surabaya, Malang, dan Batu, juga menyimpan berbagai spot wisata tersembunyi yang tidak kalah menarik. Keindahan alamnya yang mempesona dan kekayaan budaya daerah ini semakin memperkaya destinasi wisata yang layak untuk dijelajahi. Bagi Anda yang mencari tempat wisata yang lebih tenang dan jauh dari keramaian, berikut adalah beberapa spot wisata tersembunyi di Jawa Timur yang wajib dikunjungi.

1. Pantai Teluk Asmara, Malang

Terletak di pesisir selatan Kabupaten Malang, Pantai Teluk Asmara merupakan salah satu spot wisata yang masih jarang terjamah oleh wisatawan. Keindahan pantai dengan pasir putihnya yang bersih dan air laut yang jernih, membuat pantai ini sangat cocok untuk bersantai atau melakukan aktivitas air. Meski akses jalan menuju pantai ini cukup menantang, namun pemandangan yang ditawarkan sangat memuaskan bagi siapa pun yang datang.

2. Air Terjun Tumpak Sewa, Lumajang

Air Terjun Tumpak Sewa terletak di Kabupaten Lumajang dan dikenal sebagai salah satu air terjun tersembunyi yang menakjubkan di Jawa Timur. Dengan dua aliran air terjun yang jatuh berdampingan dan dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi, air terjun ini menciptakan pemandangan yang sangat memukau. Pengunjung harus melewati jalanan yang cukup menantang untuk sampai ke lokasi ini, namun rasa lelah akan terbayar dengan keindahan alam yang luar biasa.

3. Taman Hutan Raya Raden Soerjo, Pasuruan

Bagi pecinta alam dan pendaki, Taman Hutan Raya Raden Soerjo di Pasuruan adalah tempat yang sangat tepat untuk dikunjungi. Taman hutan yang luas ini menawarkan banyak jalur pendakian menuju puncak Gunung Arjuna dan Gunung Semeru. Selain keindahan alamnya yang hijau, pengunjung juga bisa menikmati udara sejuk dan pemandangan spektakuler dari atas gunung.

4. Pantai Wediawu, Malang

Terletak di kawasan perairan selatan Malang, Pantai Wediawu merupakan pantai yang menawarkan pesona alam yang menawan namun belum banyak diketahui orang. Pantai ini cocok untuk pengunjung yang ingin menikmati suasana tenang dengan pasir putih dan air laut yang sangat jernih. Beberapa pengunjung bahkan sering melakukan aktivitas memancing atau sekedar berkemah di sekitar pantai.

5. Kawah Ijen, Bondowoso

Kawah Ijen di Bondowoso, meskipun sudah cukup dikenal, masih sering dianggap sebagai spot wisata yang tersembunyi bagi banyak orang. Kawah Ijen terkenal dengan fenomena Blue Fire, yaitu api biru yang hanya dapat ditemukan di beberapa tempat di dunia. Perjalanan menuju kawah ini cukup menantang, namun keindahannya saat matahari terbit dan fenomena Blue Fire sangat layak untuk dinikmati.

6. Desa Wisata Bajulmati, Banyuwangi

Desa Wisata Bajulmati di Banyuwangi menawarkan suasana pedesaan yang asri dan jauh dari keramaian. Desa ini dikenal dengan keindahan alamnya yang masih alami serta kehidupan masyarakat yang sangat ramah. Selain menikmati pemandangan alam yang memukau, pengunjung juga bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat, belajar tentang kebudayaan lokal, serta menikmati makanan khas daerah.

7. Goa Tetes, Blitar

Goa Tetes terletak di Kabupaten Blitar dan menjadi salah satu tempat wisata alam yang jarang diketahui. Goa ini memiliki stalaktit dan stalagmit yang indah serta sungai bawah tanah yang dapat dijelajahi dengan perahu kecil. Tempat ini cocok bagi para petualang yang ingin merasakan sensasi berbeda saat berwisata.

8. Bukit Bintang, Malang

Bagi pengunjung yang ingin menikmati panorama Kota Malang dari ketinggian, Bukit Bintang adalah tempat yang ideal. Dengan pemandangan yang sangat memukau, terutama saat malam hari, tempat ini menawarkan panorama lampu-lampu kota yang bersinar indah. Meskipun cukup dekat dengan pusat kota, Bukit Bintang masih terasa sepi dan tenang, sehingga cocok untuk menikmati waktu santai.

9. Air Terjun Kapas Biru, Pacitan

Terletak di Kabupaten Pacitan, Air Terjun Kapas Biru merupakan salah satu destinasi alam yang masih terjaga keasriannya. Keindahan air terjun yang dikelilingi oleh pepohonan hijau dan udara segar membuat tempat ini sangat cocok bagi pengunjung yang ingin beristirahat dari keramaian kota. Selain menikmati pemandangan air terjun, pengunjung juga dapat menikmati berbagai aktivitas alam lainnya.

10. Gua Pindul, Gunungkidul (Jawa Timur)

Meskipun sedikit lebih terkenal, Gua Pindul masih menawarkan pengalaman wisata yang tak kalah menarik di Jawa Timur. Gua ini memiliki sungai bawah tanah yang bisa dinikmati dengan menyusuri gua menggunakan ban pelampung. Keindahan stalaktit dan stalagmit yang ada di dalam gua membuat pengalaman ini sangat mengesankan bagi pengunjung.

Puluhan Sopir Jip Bromo Demo TNBTS, Keluhkan Sistem dan Fasilitas yang Tak Maksimal


Probolinggo — Jatimku.com, Puluhan sopir jip wisata Gunung Bromo melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Minggu pagi (4/5/2025). Mereka mengungkapkan kekecewaan terhadap manajemen yang dinilai tidak maksimal, terutama dalam sistem antrean masuk kawasan wisata melalui scan barcode.


Choirul Umam, salah satu sopir yang ikut aksi, menjelaskan bahwa antrean panjang akibat sistem pemindaian tiket digital menyebabkan keterlambatan perjalanan wisata, termasuk momen utama seperti melihat matahari terbit (sunrise).

 

"Kami berangkat dari jam 01.00 WIB, tapi baru lolos antrean jam 05.00 WIB. Banyak wisatawan komplain karena telat lihat sunrise. Masak cuma satu alat scan untuk ratusan pengunjung?" keluh Choirul.


Menurutnya, sistem digitalisasi yang seharusnya memudahkan justru menjadi hambatan karena minimnya petugas dan fasilitas yang tersedia. Ia menilai kenaikan harga tiket tidak diimbangi dengan peningkatan layanan, seperti penambahan toilet dan sistem pembayaran yang lebih praktis.

 

"Kita pelaku wisata tidak keberatan soal tiket mahal, asal pelayanan juga ditingkatkan. Bisa saja pakai sistem seperti e-toll agar lebih cepat dan efisien," tambahnya.


Para sopir berharap pihak TNBTS segera melakukan evaluasi dan memperbaiki sistem manajemen, agar wisata Bromo tetap menjadi destinasi unggulan tanpa mengorbankan kenyamanan wisatawan maupun pelaku jasa lokal.


Hingga berita ini ditulis, pihak TNBTS belum memberikan keterangan resmi terkait aksi unjuk rasa tersebut.

Segera Meluncur: 10 Bus Wisata Siap Layani Rute Malang – Balekambang – Sendangbiru


Malang, Jatimku.com – Kabar gembira bagi para pecinta wisata pantai! Pemerintah Kabupaten Malang bersama Dinas Perhubungan dan Dinas Pariwisata akan segera meluncurkan 10 unit bus wisata yang melayani rute Malang – Balekambang – Sendangbiru, dua destinasi wisata pantai unggulan di pesisir selatan Jawa Timur.


Peluncuran ini dijadwalkan berlangsung dalam beberapa minggu ke depan dan merupakan bagian dari program pengembangan sektor pariwisata dan transportasi terintegrasi di wilayah Malang Raya.


“Ini adalah bentuk komitmen kami dalam meningkatkan aksesibilitas wisatawan menuju kawasan wisata andalan. Dengan moda transportasi yang nyaman dan terjangkau, kami harap kunjungan ke pantai Balekambang dan Sendangbiru akan semakin meningkat,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Malang, Drs. Slamet Wibowo.


Rute dan Fasilitas

Bus wisata akan melintasi jalur strategis dari pusat Kota Malang, dengan titik keberangkatan di Alun-Alun Kota, kemudian menuju Balekambang dan berakhir di Sendangbiru. Rute ini juga akan melewati sejumlah titik persinggahan, termasuk beberapa desa wisata dan rest area.


Setiap bus dilengkapi dengan AC, reclining seat, serta pemandu wisata yang siap memberikan informasi seputar lokasi wisata dan budaya lokal sepanjang perjalanan.


Harga Tiket Ramah Kantong

Menurut informasi dari Dinas Perhubungan, tarif bus wisata ini akan disesuaikan dengan daya beli masyarakat, dengan kisaran harga tiket mulai dari Rp30.000 – Rp50.000 per orang sekali jalan. Tiket bisa dibeli secara daring maupun langsung di titik keberangkatan.


Harapan Mendorong Ekonomi Lokal

Peluncuran bus wisata ini tak hanya ditujukan untuk wisatawan, namun juga diharapkan dapat meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat sekitar. Pedagang UMKM, pengelola homestay, dan pemandu lokal diyakini akan mendapat manfaat langsung dari peningkatan jumlah pengunjung.


“Balekambang dan Sendangbiru punya potensi luar biasa. Kita ingin pastikan destinasi ini makin mudah dijangkau dan dikenal secara luas,” tambah Slamet.


Dengan hadirnya layanan ini, Kabupaten Malang semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pusat pariwisata unggulan di Jawa Timur.

Banyak Long Weekend Menanti di April–Juni 2025, Saatnya Rencanakan Cuti!


Surabaya, Jatimku.com – Kabar gembira bagi para pekerja dan pelajar di Jawa Timur! Periode April hingga Juni 2025 dipenuhi dengan sejumlah hari libur nasional dan cuti bersama yang menciptakan banyak kesempatan untuk menikmati long weekend. Ini adalah momen yang tepat untuk merencanakan liburan, mudik, atau sekadar quality time bersama keluarga.


April 2025: Libur Lebaran dan Paskah

Bulan April diawali dengan libur panjang Idul Fitri 1446 H, yang berlangsung dari Selasa, 1 April hingga Senin, 7 April 2025. Libur ini mencakup hari raya dan cuti bersama yang telah ditetapkan dalam SKB 3 Menteri.


Selain itu, ada long weekend lainnya pada Jumat, 18 April (Wafat Yesus Kristus) hingga Minggu, 20 April (Kebangkitan Yesus Kristus/Paskah). Ini memberikan kesempatan tambahan untuk beristirahat atau berlibur. ​ Mei 2025: Libur Nasional dan Cuti Bersama


Mei juga menawarkan beberapa hari libur yang bisa dimanfaatkan:

  • Kamis, 1 Mei: Hari Buruh Internasional

  • Senin, 12 Mei: Hari Raya Waisak

  • Selasa, 13 Mei: Cuti bersama Waisak

  • Kamis, 29 Mei: Kenaikan Yesus Kristus

  • Jumat, 30 Mei: Cuti bersama Kenaikan Yesus Kristus

Dengan kombinasi ini, terdapat dua long weekend yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas. ​ Juni 2025: Libur Idul Adha dan Tahun Baru Islam


Bulan Juni juga tidak kalah menarik dengan beberapa hari libur:

  • Jumat, 6 Juni: Idul Adha 1446 H

  • Senin, 9 Juni: Cuti bersama Idul Adha

  • Jumat, 27 Juni: Tahun Baru Islam 1447 H

Ini memberikan kesempatan untuk menikmati akhir pekan panjang dan merayakan hari-hari besar keagamaan bersama keluarga.


Rencanakan Cuti Anda Sekarang!

Dengan banyaknya long weekend dalam tiga bulan ke depan, ini adalah waktu yang ideal untuk merencanakan cuti. Pastikan untuk mengatur jadwal dengan baik agar dapat menikmati waktu libur tanpa mengganggu produktivitas kerja atau studi.

Bromo Tak Hanya Pagi Hari! Wisata Sore Hari yang Tak Kalah Indah


Tosari, 20 April 2025 – Gunung Bromo selama ini dikenal sebagai destinasi favorit untuk berburu matahari terbit. Namun, siapa sangka, sore hari di Bromo menyimpan pesona lain yang tak kalah menakjubkan. Dari panorama langit senja yang keemasan hingga suasana sejuk yang menenangkan, sore hari di Bromo menjadi alternatif baru yang mulai diminati para wisatawan.


Pantauan jatimku.com pada akhir pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai mencoba menjelajahi Bromo di luar waktu subuh. Mereka datang sekitar pukul 15.00 dan menikmati suasana sore dengan lebih santai. "Saya justru lebih suka suasana sore. Tidak terlalu ramai, dan cahayanya indah banget buat foto-foto," ujar Rina, wisatawan asal Surabaya yang datang bersama keluarganya.


Beberapa titik favorit wisata sore antara lain Bukit Teletubbies, Pasir Berbisik, dan Savana. Cahaya senja yang jatuh di antara perbukitan memberikan nuansa eksotis yang tak kalah dengan golden hour di pantai. Di sisi lain, suhu yang mulai turun memberi kenyamanan ekstra bagi pengunjung.


Pengelola wisata Bromo pun menyambut positif tren ini. "Kami mulai melihat peningkatan kunjungan di sore hari. Ini kabar baik karena bisa mendistribusikan kepadatan pengunjung, terutama saat musim liburan," ungkap Widodo, salah satu pengelola jeep wisata.


Bagi wisatawan yang ingin berkunjung di sore hari, ada beberapa tips agar pengalaman makin maksimal: gunakan pakaian hangat, datang lebih awal agar sempat menjelajahi beberapa titik, dan jangan lupa bawa kamera karena panorama senja di Bromo sangat fotogenik.


Dengan munculnya tren wisata sore ini, Gunung Bromo membuktikan bahwa keindahannya tak terbatas pada waktu fajar. Dari pagi hingga petang, Bromo tetap memukau—siap menyambut siapa saja yang ingin menikmati keajaiban alam dari berbagai sudut waktu.


Bromo bukan hanya tentang sunrise, tapi juga tentang keheningan dan cahaya hangat yang menyapa saat senja datang. Siap coba pengalaman baru di Bromo sore hari?

Pariwisata Jawa Timur Usai Libur Lebaran: Mana yang Ramai, Mana yang Sepi?


Malang – Libur Lebaran 2025 menjadi momentum penting bagi sektor pariwisata di Jawa Timur. Beberapa destinasi mencatat lonjakan signifikan jumlah kunjungan wisatawan, sementara yang lain justru mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan adanya dinamika yang menarik dalam pola kunjungan wisata pasca-libur panjang.


Kota Batu menjadi salah satu magnet utama dengan kawasan Paralayang sebagai destinasi unggulan. Sepanjang masa libur Lebaran, tercatat ratusan ribu pengunjung memadati area tersebut. Dinas Pariwisata Kota Batu menyebutkan lonjakan ini dipengaruhi oleh cuaca cerah, spot foto menarik, serta fasilitas wisata yang kian ditingkatkan.


Di sisi lain, Telaga Sarangan di Magetan juga menunjukkan tren serupa. Dari data yang dihimpun, puncak kunjungan terjadi pada akhir pekan setelah Hari Raya, dengan estimasi mencapai lebih dari 20 ribu pengunjung dalam satu hari.


Sementara itu, wilayah pantura Lamongan tak mau kalah. Wisata Bahari Lamongan (WBL), Maharani Zoo, dan Pantai Kutang mencatat total kunjungan lebih dari 60 ribu orang selama libur berlangsung. Hal ini menunjukkan antusiasme wisatawan terhadap destinasi pesisir tetap tinggi.


Namun, tidak semua daerah mengalami hal yang sama. Pantai Pasir Putih Delegan di Gresik justru mengalami penurunan jumlah wisatawan dibandingkan tahun sebelumnya. Dari angka 7–8 ribu pengunjung per hari, tahun ini hanya tercatat sekitar 2–3 ribu orang per hari. Faktor promosi dan perubahan pola destinasi pilihan disebut menjadi penyebab utamanya.


Menanggapi situasi ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya evaluasi pelayanan dan peningkatan fasilitas di tiap destinasi. Ia berharap libur Lebaran berikutnya akan menjadi momentum pemulihan pariwisata yang merata di seluruh wilayah Jawa Timur.


Dengan hasil yang beragam ini, sektor pariwisata Jawa Timur dihadapkan pada tantangan dan peluang baru. Optimalisasi promosi, pelayanan ramah wisatawan, dan inovasi destinasi menjadi kunci agar semua daerah dapat menikmati geliat pariwisata secara merata di masa mendatang. 

Rombongan Santri dari Mojokerto Terseret Arus di Pantai Balekambang, Malang


Malang – Musibah terjadi di kawasan wisata Pantai Balekambang, Kabupaten Malang, Minggu (14/4/2025) siang. Sejumlah santri dari sebuah pondok pesantren di Mojokerto terseret arus laut saat bermain air di tepi pantai. Kejadian tragis ini sontak mengejutkan pengunjung lainnya dan memicu upaya penyelamatan darurat.


Menurut informasi yang dihimpun jatimku.com, rombongan tersebut tengah mengadakan kegiatan wisata religi ke sejumlah tempat di Malang Selatan, termasuk berkunjung ke Pantai Balekambang. Namun naas, saat tengah menikmati liburan, beberapa santri tak menyadari kuatnya arus dan ombak yang datang tiba-tiba.


"Sekitar lima orang terlihat terseret ombak. Petugas langsung sigap melakukan pertolongan dibantu pengunjung dan nelayan," ujar Suryo, saksi mata sekaligus pedagang di sekitar lokasi.


Tim SAR gabungan dari BPBD Kabupaten Malang, TNI, dan Polairud segera dikerahkan. Tiga santri berhasil diselamatkan dalam kondisi lemas, sementara dua lainnya sempat dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian hingga berita ini diturunkan.


Kepala BPBD Kabupaten Malang, Edi Susanto, membenarkan insiden tersebut dan mengimbau wisatawan untuk lebih waspada terhadap zona berbahaya di pantai.


"Kami selalu tekankan agar tidak berenang di luar zona aman. Papan peringatan sudah jelas dipasang, namun banyak pengunjung yang masih abai," tegasnya.


Pihak pondok pesantren juga telah mendampingi keluarga korban dan memberikan keterangan resmi bahwa rombongan sudah mengikuti prosedur wisata, namun tetap tidak menduga insiden ini akan terjadi.


Hingga saat ini, pencarian dua santri yang hilang masih terus dilakukan. Doa dan harapan dari banyak pihak mengalir agar keduanya dapat ditemukan dalam keadaan selamat.

Pengunjung Ngotot Berenang di Area Berbahaya, Cekcok dengan Penjaga Pantai Tak Terhindarkan

 


Malang, 9 April 2025 – Sebuah insiden terjadi di salah satu objek wisata pantai populer di wilayah selatan Malang. Seorang pengunjung terlibat cekcok dengan petugas penjaga pantai setelah nekat berenang di zona terlarang yang dikenal berbahaya karena ombak besar dan arus bawah laut yang kuat.


Peristiwa tersebut terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial, memperlihatkan perdebatan sengit antara pengunjung dan petugas yang berusaha mencegahnya masuk ke laut. Meski telah diberikan peringatan secara lisan dan melalui papan larangan yang terpasang di beberapa titik, pengunjung tersebut tetap bersikeras ingin berenang.


“Kami sudah jelaskan risikonya, tapi yang bersangkutan tetap memaksa. Keselamatannya yang jadi prioritas kami,” ujar salah satu penjaga pantai yang enggan disebutkan namanya.


Situasi sempat memanas hingga akhirnya pengunjung tersebut ditenangkan oleh petugas dan diminta meninggalkan area berbahaya. Pihak pengelola pantai menyayangkan kejadian ini dan mengimbau seluruh wisatawan untuk mematuhi aturan demi keselamatan bersama.


“Larangan itu bukan untuk membatasi kesenangan, tapi untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan,” ujar Kepala Pengelola Wisata setempat.


Insiden ini menjadi pengingat pentingnya kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan keselamatan di kawasan wisata, khususnya yang berkaitan dengan alam.


Liputan: Jatimku.com

Jelang Nyepi, Ribuan Umat Hindu di Malang Ikuti Ritual Jalanidhipuja di Balekambang


Malang – Ribuan umat Hindu dari berbagai daerah di Jawa Timur berkumpul di Pura Luhur Amertha Jati, Pantai Balekambang, Kabupaten Malang, untuk mengikuti ritual sakral Jalanidhipuja, Selasa (26/3). Ritual ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi yang akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.


Jalanidhipuja merupakan ritual penyucian diri dengan menggunakan air suci, yang melambangkan pembersihan jiwa sebelum memasuki Tahun Baru Saka. Dalam prosesi ini, para umat Hindu melakukan persembahyangan bersama di area pura sebelum menuju laut untuk melaksanakan upacara melarung sesajen sebagai simbol pelepasan energi negatif.


Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Malang, I Wayan Sutarma, mengatakan bahwa ritual ini menjadi momen penting bagi umat Hindu untuk merenung dan mempersiapkan diri dalam menjalani Catur Brata Penyepian. "Jalanidhipuja adalah simbol pembersihan lahir dan batin, agar kita memasuki Tahun Baru Saka dengan hati yang suci dan pikiran yang jernih," ujarnya.


Antusiasme umat Hindu dalam mengikuti ritual ini sangat tinggi. Selain dari Malang, peserta juga datang dari daerah lain seperti Surabaya, Pasuruan, dan Banyuwangi. Mereka membawa berbagai perlengkapan upacara, seperti sesajen, dupa, serta pakaian adat khas Bali dan Jawa.


Sementara itu, pemerintah daerah Kabupaten Malang turut mendukung jalannya acara dengan memastikan keamanan dan kelancaran prosesi. Beberapa petugas disiagakan untuk mengatur lalu lintas menuju Pantai Balekambang yang dipadati ribuan umat.


Dengan berlangsungnya ritual Jalanidhipuja ini, umat Hindu di Malang semakin siap untuk menyambut Hari Raya Nyepi dengan penuh khidmat. Prosesi ini tidak hanya menjadi bagian dari tradisi keagamaan, tetapi juga memperkuat nilai spiritual dan kebersamaan dalam menjalani kehidupan yang lebih baik di tahun yang baru.