Latest News

Tampilkan postingan dengan label Sosial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sosial. Tampilkan semua postingan

Belasan Wali Murid Datangi SMA Negeri 1 Turen Malang Protes Dugaan Pungli


Jatimku.com — Malang, Belasan wali murid SMA Negeri 1 Turen, Malang, pada Rabu (25/4/2025) pagi, mendatangi sekolah tersebut untuk menyampaikan protes terkait dugaan pungutan liar (pungli) yang melibatkan sejumlah biaya sekolah. Aksi tersebut memicu perhatian banyak pihak, terutama orang tua siswa yang merasa tidak puas dengan kebijakan yang diterapkan oleh pihak sekolah.


Menurut pengakuan beberapa orang tua, mereka merasa dipaksa untuk membayar sejumlah biaya yang tidak tercantum dalam rincian resmi. Biaya tersebut antara lain terkait dengan pembangunan fasilitas sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler yang disebutkan tidak wajib, namun tetap dianggap sebagai kewajiban oleh pihak sekolah.


Seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, "Kami diminta untuk membayar biaya tambahan yang cukup besar. Ketika kami bertanya rincian biaya tersebut, tidak ada kejelasan yang memadai. Kami merasa ini tidak sesuai dengan yang diatur dalam aturan sekolah." Beberapa wali murid juga menyatakan bahwa mereka tidak pernah menerima transparansi mengenai penggunaan dana tersebut.


Menanggapi hal ini, Kepala SMA Negeri 1 Turen, Drs. Ahmad Syafii, mengatakan bahwa pihak sekolah tidak ada niat untuk melakukan pungli dan selalu berusaha memastikan bahwa setiap biaya yang dibebankan kepada siswa adalah untuk kegiatan yang mendukung kualitas pendidikan dan fasilitas sekolah. "Kami akan segera melakukan klarifikasi mengenai isu ini. Semua biaya yang dibebankan kepada orang tua sudah kami sesuaikan dengan aturan yang berlaku," ujarnya.


Namun, Syafii juga mengakui bahwa pihak sekolah mungkin kurang transparan dalam memberikan informasi terkait biaya-biaya tersebut kepada orang tua siswa. "Kami akan lebih terbuka dan menyediakan rincian yang lebih jelas mengenai setiap kegiatan dan biaya yang dibebankan agar tidak ada kebingungannya di masa depan," tambahnya.


Sementara itu, beberapa wali murid yang hadir dalam aksi tersebut meminta agar pihak sekolah segera melakukan evaluasi terhadap sistem pengelolaan keuangan dan memastikan bahwa tidak ada biaya yang dibebankan kepada siswa tanpa dasar yang jelas. Mereka juga berharap adanya jaminan bahwa kejadian serupa tidak akan terulang di masa depan.


Kasus ini kini sedang dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Malang untuk memastikan apakah ada pelanggaran yang dilakukan oleh pihak sekolah. Para wali murid berharap agar kasus ini segera mendapatkan solusi yang adil bagi semua pihak, terutama siswa yang menjadi korban ketidakjelasan pengelolaan biaya.


Dengan adanya kejadian ini, diharapkan ke depannya pihak sekolah lebih berhati-hati dan menjaga transparansi dalam segala bentuk kegiatan yang melibatkan biaya agar tidak merugikan orang tua dan siswa.

Debat Seru Dedi Mulyadi dengan Remaja yang Viral soal Wisuda Sekolah


Jatimku.com — Malang, Debat yang tak terduga terjadi antara Dedi Mulyadi, mantan anggota DPRD Jawa Barat, dengan seorang remaja yang baru-baru ini viral setelah menyampaikan pendapat tentang wisuda sekolah. Kejadian ini memicu perhatian publik dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.


Kejadian tersebut bermula saat remaja tersebut mengunggah video viral yang menanggapi fenomena wisuda sekolah yang dianggapnya terlalu berlebihan dan tidak relevan. Dalam video tersebut, remaja ini menilai bahwa wisuda sekolah, khususnya pada tingkat SMA dan SMP, lebih terkesan sebagai acara seremonial yang menghabiskan anggaran tanpa memberikan dampak nyata pada perkembangan pendidikan siswa.


Tak lama setelah video itu viral, Dedi Mulyadi yang dikenal dengan pandangan kritisnya terhadap dunia pendidikan, menanggapi hal tersebut. Dalam sebuah acara diskusi publik, Dedi mengundang remaja tersebut untuk berdialog langsung, membahas pro dan kontra mengenai tradisi wisuda di Indonesia.


Dalam debat yang berlangsung cukup seru, Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa wisuda adalah simbol penghargaan atas pencapaian pendidikan dan merupakan bagian penting dalam proses pembentukan karakter siswa. “Wisuda bukan hanya soal acara besar, tapi juga memberi makna bahwa setiap anak muda telah berhasil melewati tahap penting dalam kehidupan mereka. Ini adalah bentuk penghargaan terhadap usaha dan perjuangan mereka,” jelas Dedi Mulyadi.


Namun, remaja yang berusia 17 tahun itu tetap mempertahankan pandangannya. Ia menekankan bahwa dalam konteks pendidikan Indonesia, banyak siswa yang belum sepenuhnya mendapatkan pengalaman pendidikan yang memadai. “Wisuda seharusnya menjadi simbol dari pencapaian yang sesungguhnya. Jika kita melihat banyaknya siswa yang belum siap menghadapi dunia kerja, maka acara wisuda sebaiknya dievaluasi ulang," ujarnya.


Debat ini tidak hanya menarik perhatian publik, tetapi juga membuka ruang untuk diskusi lebih dalam tentang kualitas pendidikan di Indonesia dan bagaimana cara tradisi akademik, seperti wisuda, dapat lebih relevan dengan kebutuhan zaman. Meskipun terdapat perbedaan pendapat, keduanya sepakat bahwa pendidikan harus terus berkembang agar mampu mempersiapkan generasi muda untuk tantangan masa depan.


Pihak yang hadir dalam acara tersebut turut memberikan dukungan terhadap dialog ini. Mereka berharap, ke depan, acara wisuda dan kegiatan pendidikan lainnya bisa lebih bermakna dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.


Sebagai catatan, meskipun debat ini berlangsung seru, keduanya mengakhiri perbincangan dengan saling menghormati pandangan masing-masing, menunjukkan bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam proses pembelajaran.

Peringati Hari Bumi, Rumah Zakat Gandeng Kemenag Tanam Pohon Matoa di Sekolah Dasar

 


Surabaya, Jatimku.com – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April, Rumah Zakat menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan mendukung aksi penanaman pohon bersama Kementerian Agama (Kemenag) di berbagai wilayah Indonesia. Salah satu aksi nyata tersebut berlangsung di Surabaya dan Sidoarjo, tepatnya di SD Juara Surabaya dan SD Santri Mulia, Desa Janti, Tarik, Krian.


Rumah Zakat Perwakilan Jawa Timur berkolaborasi dengan Kanwil Kemenag Jatim dan Kemenag Kota Surabaya dalam program penanaman bibit pohon matoa (Pometia pinnata). Kegiatan ini tak hanya sebagai simbol penghijauan, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda untuk mencintai dan menjaga bumi.


Secara simbolis, bibit pohon matoa diserahkan oleh Yoki Hidayat, Representative Manager Rumah Zakat Jawa Timur, kepada Ibu Tatik Wijayanti, S.Pd., Kepala Sekolah SD Santri Mulia. Turut hadir para siswa yang sangat antusias mengikuti kegiatan tanam pohon. Anak-anak seperti Hanan dan Fani dari kelas 1 dengan penuh semangat menanam bibit bersama para guru dan relawan.


Kami berharap bibit-bibit ini kelak akan tumbuh dan memberi manfaat, tidak hanya bagi lingkungan, tapi juga sebagai sarana edukasi berkelanjutan bagi siswa-siswi di sini,” ujar Yoki Hidayat.


Mengapa pohon matoa yang dipilih? Selain berasal dari Asia Tenggara termasuk Indonesia, pohon ini memiliki segudang manfaat:

  • Menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, membantu mengurangi polusi udara.

  • Akar pohon membantu mencegah erosi tanah dan mempertahankan struktur tanah.

  • Memiliki nilai ekonomi dari buahnya yang dapat dikonsumsi dan kayunya yang berkualitas tinggi.

  • Menjadi habitat alami yang membantu pelestarian keanekaragaman hayati.


Sementara itu, Ibu Tatik mengungkapkan apresiasinya, “Terima kasih kepada Rumah Zakat atas bantuan 20 bibit pohon matoa. Semoga ini menjadi langkah awal untuk lebih banyak aksi cinta lingkungan di sekolah kami.


Program ini merupakan bagian dari aksi serentak Rumah Zakat di berbagai kota besar seperti Aceh, Medan, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Kehadiran kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model sinergi antara lembaga filantropi, pemerintah, dan institusi pendidikan dalam merawat bumi dan menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan sejak dini.


Aksi tanam pohon ini tak sekadar menanam bibit, tetapi juga menumbuhkan harapan untuk masa depan bumi yang lebih hijau dan lestari. Untuk informasi kegiatan sosial dan lingkungan lainnya, terus ikuti berita di Jatimku.com.

KB-RA IT Impianku Raih Penghargaan Gold Stevie® di Asia-Pacific Stevie Awards 2025


Sekolah PAUD Islam dari Malang Diakui Dunia karena Dampak Sosialnya

Malang, jatimku.com – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh dunia pendidikan Indonesia.KB-RA IT Impianku, sebuah lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) berbasis Islam di Kota Malang, berhasil meraih penghargaan Gold Stevie® Winner pada ajang bergengsi internasional Asia-Pacific Stevie® Awards 2025. Sekolah ini memenangkan kategori Excellence in Social Impact Companies – Up to 20 Employees berkat kontribusinya yang luar biasa dalam pendidikan dan pengabdian sosial.


Stevie® Awards dikenal sebagai “Oscar”-nya dunia bisnis, dengan proses seleksi ketat oleh lebih dari 100 juri internasional yang terdiri dari eksekutif dan profesional dari berbagai negara. Penghargaan ini menempatkan KB-RA IT Impianku sejajar dengan institusi besar seperti PT Pertamina, Indosat, Bank Indonesia, dan BCA yang juga menerima penghargaan di tahun ini.


Meski tergolong kecil, sekolah yang berdiri sejak 2008 ini menunjukkan dampak sosial yang luar biasa. Dengan biaya pendidikan hanya Rp100.000 per bulan, KB-RA IT Impianku tetap konsisten menghadirkan pendidikan berkualitas tinggi. Sekolah ini menggabungkan nilai-nilai Islam, pembelajaran karakter, serta pendekatan STEM dan Montessori dalam proses belajarnya — hal yang umumnya hanya ditemukan di sekolah-sekolah mahal.


Hingga 2025, lebih dari 1.000 siswa telah lulus, dengan sekitar 70% di antaranya berhasil menghafal Juz 30 Al-Qur’an sejak usia dini. Di luar akademik, sekolah ini juga aktif dalam berbagai program sosial, di antaranya:

  • Beasiswa penuh untuk puluhan anak miskin dan yatim piatu setiap tahun.

  • Kelas parenting gratis berbasis metode nabawiyah.

  • Konseling keluarga tanpa biaya yang telah menyelamatkan 12 pernikahan dari perceraian.

  • Program “Senyum Ramadhan Impianku” yang membagikan ratusan paket sembako dan pakaian.

  • Kegiatan sosial siswa yang menumbuhkan empati sejak dini.

Lebih membanggakan lagi, semua pencapaian ini dilakukan tanpa gedung milik sendiri. Sekolah masih menyewa bangunan, namun terus menjaga mutu dan inovasi pendidikannya.


Ketua Yayasan Harapanku, Harry Irawanto Utomo, menyampaikan rasa syukur atas penghargaan ini. “Ini adalah pengakuan dunia terhadap semangat kecil yang berdampak besar. Kami dedikasikan untuk para guru, orang tua, dan masyarakat yang telah membersamai perjuangan ini.”


Sementara itu, Kepala Madrasah KB-RA IT Impianku, Diana Yuli Anggraeni, berharap bisa hadir dalam acara penganugerahan di Seoul, Korea Selatan, pada 13 Mei 2025. Namun ia juga menyampaikan keterbatasan biaya sebagai tantangan.


“Kami ingin membawa semangat anak-anak Indonesia ke panggung dunia. Tapi kami juga tahu, setiap rupiah sangat berarti untuk kelanjutan pendidikan mereka,” ujarnya.


Sebelumnya, KB-RA IT Impianku juga telah meraih Asian Education Awards 2024 dalam dua kategori: Best Preschool of the Year dan Excellence in Pedagogy. Capaian ini menegaskan posisi KB-RA IT Impianku sebagai pionir dalam pendidikan inklusif dan inovatif.


Dengan visi “Tumbuh dengan Iman, Cerdas untuk Zaman”, KB-RA IT Impianku membuktikan bahwa pendidikan berkualitas tinggi bisa dinikmati semua kalangan — tanpa harus mahal.

Kerja Bhakti Minggu Bersih Persiapan Event Madyopuro Mangano: Warga dan Dinas Bergotong Royong Mempercantik Kawasan Pintu Masuk Kota Malang



Malang, 16 Maret 2025 — Sebagai bagian dari persiapan untuk event Madyopuro Mangano, pada Minggu, 16 Maret 2025, warga Madyopuro menggelar Kerja Bhakti Minggu Bersih di kawasan Madyopuro Mangano. Acara ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Pokjamas Madyopuro, panitia pelaksana event, serta sejumlah dinas terkait dari Pemkot Malang, seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, Dinas Perhubungan, serta Linmas Madyopuro, Karang Taruna, LPMK, BKM, dan Paguyuban RW se-Kelurahan Madyopuro. Tidak ketinggalan, Tim Kerja dari Perumda Tugu Tirta Kota Malang juga turut terlibat dalam kegiatan ini.


Semangat Gotong Royong untuk Membangun Wajah Baru Kota Malang

Siswantoro, perwakilan dari warga Madyopuro dan panitia pelaksana event Madyopuro Mangano, menyampaikan apresiasinya kepada dinas terkait yang turut serta dalam kerja bhakti tersebut. “Kami seluruh warga Madyopuro berterima kasih kepada dinas terkait yang ikut dalam Kerja Bhakti Minggu Bersih. Ini bisa menjadi titik awal untuk mempercantik kawasan Madyopuro sebagai Wajah Baru Pintu Masuk Kota Malang,” ungkapnya.


Siswantoro juga menambahkan, pembangunan kawasan Madyopuro sebagai wajah baru Kota Malang membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Inisiatif ini, yang muncul dari bawah, merupakan hasil aspirasi seluruh warga Madyopuro. Kerja Bhakti Minggu Bersih ini, kata Siswantoro, menjadi langkah kongkrit yang menunjukkan semangat gotong royong untuk membangun kawasan Madyopuro Mangano, sekaligus menjadi bagian dari pembangunan masa depan Kota Malang.


Kesiapan Menyambut Event Madyopuro Mangano

Anang Setiawan, koordinator kegiatan Kerja Bhakti Minggu Bersih, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk mempercantik kawasan, tetapi juga untuk mempersiapkan keberhasilan event Madyopuro Mangano yang akan datang. “Kerja Bhakti Minggu Bersih ini adalah langkah awal mempersiapkan kebersihan, keamanan, dan kenyamanan bagi pelaksanaan event nanti. Kami ingin seluruh warga Madyopuro bisa menjadi tuan rumah yang baik bagi semua pihak,” ujarnya.


Anang, yang juga merupakan tokoh penggerak warga RW 15 Kelurahan Madyopuro, menegaskan pentingnya budaya kerja bhakti dan gotong royong. Menurutnya, kesadaran warga untuk berinisiatif dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah dapat menjadi kekuatan produktif dan progresif. Ia percaya bahwa program kerja yang berasal dari aspirasi warga akan lebih mudah berhasil dan berkelanjutan.


Kolaborasi untuk Masyarakat Kota Malang

Andik Candra, anggota Madyopuro Mangano, menegaskan bahwa semangat gotong royong dan kolaborasi selalu diutamakan dalam pembangunan kawasan ini. “Inisiatif ini bukan hanya untuk warga Madyopuro, tetapi untuk kesejahteraan seluruh warga Kota Malang,” kata Andik. Ia menambahkan bahwa meskipun cuaca hujan gerimis pada saat kegiatan, antusiasme warga dan dinas terkait tetap tinggi. Ini membuktikan semangat untuk mewujudkan harapan akan hadirnya wajah baru Pintu Masuk Kota Malang.


Kegiatan kerja bhakti ini menjadi simbol semangat kebersamaan dan tekad kuat warga Madyopuro untuk menjadikan kawasan mereka lebih baik, serta memberikan dampak positif bagi seluruh warga Kota Malang. Dengan semangat gotong royong, mereka berharap kawasan Madyopuro Mangano dapat menjadi pintu masuk yang indah dan nyaman bagi siapa saja yang datang ke Kota Malang.

Donasi, Santunan, dan Berbagi Takjil: Kegiatan Sosial di Bulan Ramadan dari Arek Kepanjen

 


Kepanjen, 13 Maret 2025 – Di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, Arek Kepanjen menggelar kegiatan sosial bertajuk donAKsi, sebuah acara yang menggabungkan donasi, penggalangan dana, bazar takjil, dan aksi sosial lainnya untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama. Kegiatan ini berlangsung pada hari ini, 13 Maret 2025, bertempat di Basecamp Arek Kepanjen yang terletak di Jl. Banurejo Utara, Stasiun Kepanjen, mulai pukul 15.00 hingga 17.30.


Tujuan utama dari kegiatan donAKsi adalah untuk mengumpulkan dana sebesar 40 paket sembako dan uang tunai yang nantinya akan disalurkan sebagai santunan kepada lansia dan anak didik yang tergolong dhuafa di wilayah Kepanjen. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat menambah stok darah yang dibutuhkan oleh PMI (Palang Merah Indonesia) Kabupaten Malang melalui kegiatan donor darah yang diadakan di lokasi tersebut.



Ketua Panitia donAKsi, Dodi, menyampaikan bahwa harapan utama dari acara ini adalah untuk memberikan kebahagiaan kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di bulan yang penuh berkah ini. “Kami berharap kegiatan ini bisa membawa manfaat, tidak hanya dalam bentuk bantuan sembako dan uang tunai, tetapi juga dalam memberikan kebahagiaan kepada lansia dan anak-anak yang kurang mampu. Selain itu, aksi donor darah ini diharapkan dapat menambah stok darah PMI untuk kebutuhan pasien,” ujarnya.


Selain kegiatan penggalangan dana dan donor darah, acara ini juga dimeriahkan dengan bazar takjil yang menyediakan beragam pilihan makanan berbuka puasa. Tak ketinggalan, suasana semakin meriah dengan adanya hiburan live musik yang mengiringi jalannya acara.


Kegiatan sosial ini melibatkan berbagai elemen masyarakat umum yang turut berpartisipasi dalam mendukung acara. Dodi juga menambahkan bahwa kerjasama dengan PMI Kabupaten Malang sangat penting untuk keberhasilan acara ini, terutama dalam kegiatan donor darah yang memiliki dampak langsung bagi masyarakat yang membutuhkan.


Semoga dengan adanya kegiatan seperti ini, semangat berbagi di bulan Ramadan semakin tumbuh, serta memberi dampak positif bagi banyak pihak, terutama mereka yang membutuhkan uluran tangan.


Untuk informasi lebih lanjut atau untuk berbagi kontribusi, Anda dapat mengunjungi Basecamp Arek Kepanjen atau menghubungi panitia yang bertugas.


Sekian dan terima kasih.