Latest News

Tampilkan postingan dengan label LEBARAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LEBARAN. Tampilkan semua postingan

Mengenal Tradisi Hari Raya Ketupat di Jawa Timur: Simbol Kebersamaan dan Keberkahan



Surabaya, Jatimku.com – Setelah sepekan merayakan Idulfitri, masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jawa Timur, memiliki tradisi unik yang dikenal sebagai Hari Raya Ketupat. Perayaan ini biasanya jatuh pada hari ke-7 setelah Lebaran dan menjadi momen penting untuk mempererat tali silaturahmi serta menikmati hidangan khas berbahan dasar ketupat.


Sejarah dan Makna Hari Raya Ketupat

Hari Raya Ketupat memiliki akar budaya yang kuat di kalangan masyarakat Jawa, Madura, dan pesisir lainnya. Tradisi ini diyakini diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo, sebagai simbol penyempurnaan ibadah Ramadhan. Kata "ketupat" sendiri berasal dari istilah "ngaku lepat" (mengakui kesalahan) dan "laku papat" (empat laku), yang merujuk pada empat prinsip kehidupan setelah Ramadhan: Lebaran (usai puasa), Luberan (berbagi rezeki), Leburan (saling memaafkan), dan Laburan (membersihkan diri).


Perayaan Hari Raya Ketupat di Jawa Timur

Di berbagai daerah di Jawa Timur, perayaan Hari Raya Ketupat berlangsung dengan meriah dan penuh kebersamaan. Beberapa daerah memiliki tradisi unik yang menjadikannya semakin spesial:

  • Madura : Warga menggelar acara Tellasan Topak, yaitu perayaan makan ketupat bersama dengan hidangan khas seperti opor ayam dan soto Madura.
  • Gresik : Masyarakat mengadakan Lomban Ketupat, festival pesisir dengan arak-arakan perahu hias dan pembagian ketupat di Pantai Delegan.
  • Banyuwangi : Tradisi Seba Ketupat dilakukan dengan membagikan ketupat kepada sanak saudara serta melakukan ritual doa bersama di pantai atau tempat keramat.
  • Surabaya & Malang : Banyak warga yang masih mempertahankan kebiasaan mengunjungi keluarga besar untuk bersilaturahmi sambil membawa ketupat sebagai simbol keberkahan.


Lebih dari Sekadar Makanan

Selain sebagai hidangan khas, ketupat memiliki makna filosofis yang mendalam. Bungkusnya yang dianyam dari daun kelapa melambangkan keterikatan sosial yang kuat, sementara bentuknya yang berlapis-lapis mencerminkan kompleksitas kehidupan yang harus dijalani dengan kebersamaan dan ketulusan hati.


Hari Raya Ketupat bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai budaya dan agama yang diwariskan turun-temurun. Masyarakat Jawa Timur terus menjaga warisan ini sebagai bagian dari identitas budaya yang kaya dan penuh makna.


Bagaimana dengan tradisi Hari Raya Ketupat di daerahmu? Jatimku.com akan terus mengulas berbagai tradisi khas yang memperkaya budaya Nusantara.

Tips Mengelola Keuangan dengan Bijak Selama Bulan Ramadan dan Persiapan Anggaran untuk Lebaran



Surabaya, Jatimku.com – Bulan Ramadan dan perayaan Lebaran selalu menjadi waktu yang penuh berkah, namun juga dapat menambah beban keuangan bagi banyak keluarga. Dengan tradisi berbuka puasa bersama, memberi Tunjangan Hari Raya (THR), serta membeli kebutuhan untuk merayakan Lebaran, pengelolaan keuangan yang bijak sangat dibutuhkan agar pengeluaran tetap terkendali. Berikut beberapa tips untuk mengelola keuangan dengan bijak selama bulan Ramadan dan mempersiapkan anggaran Lebaran yang efisien.


1. Membuat Anggaran Belanja Bulanan yang Rinci

Salah satu langkah pertama yang perlu dilakukan untuk mengelola keuangan selama Ramadan adalah membuat anggaran belanja bulanan yang rinci. Pisahkan pengeluaran untuk kebutuhan rutin (seperti tagihan, belanja bahan pokok, dan transportasi) dan pengeluaran khusus selama Ramadan dan Lebaran. Misalnya, alokasikan dana untuk membeli bahan makanan untuk berbuka puasa, kue Lebaran, serta belanja pakaian baru.


Untuk membantu merencanakan anggaran Lebaran, catat juga biaya tak terduga, seperti memberikan THR kepada keluarga atau karyawan. Dengan demikian, Anda bisa mempersiapkan anggaran yang realistis dan menghindari pengeluaran berlebihan.


2. Manfaatkan Promo dan Diskon Ramadan

Selama Ramadan dan menjelang Lebaran, banyak toko dan pusat perbelanjaan menawarkan promo dan diskon besar-besaran. Manfaatkan kesempatan ini untuk membeli barang-barang kebutuhan Lebaran seperti pakaian, peralatan rumah tangga, atau bahan makanan dengan harga lebih murah. Namun, penting untuk tetap fokus pada kebutuhan utama dan tidak tergoda untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan.


Banyak toko online juga menawarkan diskon khusus yang bisa dimanfaatkan untuk belanja secara praktis dan hemat. Jangan lupa untuk selalu membandingkan harga dan memeriksa ulasan produk agar belanja Anda lebih bijak.


3. Perencanaan Pengeluaran untuk THR

Tunjangan Hari Raya (THR) adalah kewajiban yang perlu disiapkan oleh pemberi kerja dan sering kali menjadi beban keuangan tersendiri. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan alokasi THR dengan bijak. Pastikan Anda sudah memisahkan dana THR yang akan diberikan kepada keluarga atau karyawan. Tentukan jumlah yang sesuai dengan kemampuan keuangan Anda, agar tidak mengganggu anggaran lainnya.


Selain itu, pertimbangkan untuk memberikan THR dalam bentuk uang tunai atau voucher belanja yang sesuai dengan kebutuhan penerima. Ini akan lebih membantu mereka dalam mempersiapkan kebutuhan Lebaran.


4. Batasi Pengeluaran untuk Makanan dan Kue Lebaran

Makanan adalah bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran. Namun, seringkali pengeluaran untuk makanan dan kue Lebaran bisa membengkak jika tidak dikelola dengan bijak. Rencanakan menu buka puasa dan hidangan Lebaran dengan bijaksana, pilihlah resep yang sesuai dengan anggaran dan bahan-bahan yang mudah didapat. Jangan lupa untuk mempertimbangkan porsi yang sesuai agar tidak ada pemborosan.


Membuat kue Lebaran sendiri juga bisa menjadi pilihan hemat, selain lebih personal dan menyenangkan, Anda bisa mengontrol biaya dan kualitas bahan yang digunakan. Jika membeli kue atau makanan dari luar, pastikan memilih tempat yang menawarkan harga yang bersaing namun tetap menjaga kualitas.


5. Mengelola Pengeluaran Keluarga dengan Bijak

Bulan Ramadan sering kali diisi dengan kegiatan berbuka puasa bersama keluarga atau teman-teman. Namun, pertemuan-pertemuan tersebut bisa menjadi salah satu penyebab pemborosan jika tidak direncanakan dengan baik. Oleh karena itu, batasi frekuensi acara berbuka puasa bersama di luar rumah, atau buat acara lebih sederhana di rumah dengan menyajikan menu hemat.


Cobalah untuk berbelanja bahan makanan secara berkala dan tidak terburu-buru. Membeli dalam jumlah besar saat diskon atau promo Ramadan bisa membantu Anda menghemat pengeluaran, asalkan disesuaikan dengan kebutuhan keluarga.

Tips Mengambil Foto Keluarga yang Menarik dan Instagrammable Saat Perayaan Lebaran

 


Surabaya, Jatimku.com – Lebaran bukan hanya tentang kebersamaan dan berbagi kebahagiaan, tetapi juga momen spesial untuk mengabadikan kenangan bersama keluarga. Foto keluarga yang indah dan Instagrammable dapat menjadi kenangan berharga yang bisa dikenang sepanjang tahun. Apalagi di era media sosial saat ini, berbagi momen bahagia di Instagram menjadi hal yang tak terhindarkan. Lalu, bagaimana cara mengambil foto keluarga yang menarik dan Instagrammable saat perayaan Lebaran? Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba!


1. Pilih Lokasi yang Tepat

Lokasi adalah faktor utama dalam menciptakan foto keluarga yang menarik. Untuk mendapatkan foto yang Instagrammable, pilihlah lokasi dengan pencahayaan yang cukup dan latar belakang yang menarik. Jika Anda merayakan Lebaran di rumah, pastikan ruang tamu atau area keluarga sudah didekorasi dengan indah. Misalnya, dengan ornamen Lebaran seperti lampu hias, bunga, atau karpet yang cerah. Anda juga bisa memanfaatkan taman atau halaman rumah sebagai latar belakang yang natural.


“Jika tidak ingin di dalam ruangan, Anda bisa memilih lokasi luar ruangan dengan pemandangan alam. Misalnya, di taman dengan banyak pohon hijau atau latar belakang rumah tradisional khas Jawa Timur,” ujar Diana, seorang fotografer profesional di Surabaya.


2. Perhatikan Pencahayaan

Pencahayaan adalah kunci utama dalam menghasilkan foto yang bagus. Pastikan Anda mengambil foto di tempat yang terang, baik itu menggunakan cahaya alami dari matahari atau pencahayaan ruangan yang cukup. Sinar matahari pagi atau sore hari sangat ideal untuk mendapatkan hasil foto yang cerah dan tidak terlalu kontras. Jika foto diambil di dalam ruangan, usahakan menggunakan lampu yang memberikan pencahayaan lembut.


Jika Anda ingin hasil foto lebih dramatis, pencahayaan dari sisi atau belakang juga bisa memberikan efek siluet yang menarik. Namun, pastikan cahaya tetap terarah pada wajah agar tidak membuat foto terlihat gelap.


3. Gunakan Pakaian yang Serasi dan Elegan

Pakaian keluarga yang serasi akan memberikan kesan kompak dan elegan pada foto. Pilihlah pakaian dengan warna yang sesuai dengan tema Lebaran, seperti warna pastel atau warna-warna cerah yang menonjol. Anda bisa memilih pakaian dengan nuansa batik atau tradisional yang kental dengan budaya Jawa Timur, seperti baju koko, gamis, atau kebaya. Pastikan semua anggota keluarga merasa nyaman dengan pakaian yang dikenakan agar ekspresi wajah juga terlihat natural.


“Jika pakaian keluarga serasi, itu bisa memberikan kesan harmonis dan menyenangkan di foto. Tidak harus menggunakan pakaian yang mahal, yang penting sesuai dengan tema dan kompak,” tambah Diana.


4. Posisi dan Komposisi Foto yang Tepat

Untuk menciptakan foto keluarga yang menarik, Anda perlu memperhatikan posisi dan komposisi. Pastikan semua orang dalam keluarga terlihat jelas dalam frame foto. Cobalah untuk membentuk formasi yang menyatu, seperti berdiri berjejer dengan anggota keluarga yang lebih tinggi di bagian belakang dan anak-anak di depan. Jangan lupa, beri sedikit ruang di antara tubuh agar setiap orang dapat terlihat dengan jelas.


Untuk komposisi, pastikan latar belakang tidak terlalu ramai atau mengganggu fokus utama yaitu keluarga. Jika Anda mengambil foto dengan latar belakang luar ruangan, pastikan objek seperti pohon atau bangunan tidak mengganggu pandangan.


5. Gunakan Kamera dengan Resolusi Tinggi atau Smartphone dengan Fitur Canggih

Bukan hanya kamera profesional yang bisa menghasilkan foto berkualitas. Kini, banyak smartphone dengan kamera canggih yang bisa diandalkan untuk menghasilkan foto dengan resolusi tinggi dan kualitas yang bagus. Pastikan Anda mengatur kamera dengan pengaturan terbaik, seperti mode potret untuk fokus tajam pada objek (wajah keluarga) dan blur latar belakang.


Jika menggunakan smartphone, manfaatkan fitur seperti wide-angle (jika foto keluarga besar) atau portrait mode untuk fokus pada wajah. Jangan ragu juga untuk mencoba berbagai filter atau efek setelah foto diambil untuk memberikan sentuhan artistik pada foto.


Selamat merayakan Lebaran, dan semoga foto-foto Anda menjadi kenangan yang abadi!

Merayakan Lebaran dengan Penuh Syukur dan Kebersamaan



Surabaya, Jatimku.com – Lebaran selalu menjadi momen spesial yang dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia, tak terkecuali di Jawa Timur. Selain sebagai waktu untuk merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, Lebaran juga menjadi waktu yang penuh makna untuk mempererat tali silaturahmi, berbagi kebahagiaan, dan memperkuat rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan.


Di tengah segala dinamika dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, termasuk pandemi yang belum sepenuhnya hilang, perayaan Lebaran tahun ini tetap disambut dengan penuh semangat. Meskipun kondisi yang berbeda, semangat kebersamaan dan rasa syukur tetap terjaga.


Syukur dalam Setiap Momen Lebaran

Lebaran adalah waktu yang tepat untuk merenung dan bersyukur atas segala rezeki yang diterima selama ini. Setelah melalui perjalanan panjang selama bulan Ramadan, umat Muslim diberikan kesempatan untuk merayakan kemenangan dengan hati yang bersih. Bagi sebagian besar masyarakat Jawa Timur, Lebaran menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga besar, mempererat ikatan keluarga, dan memperbaharui hubungan sosial.


“Lebaran bukan hanya tentang merayakan hari kemenangan, tetapi juga tentang rasa syukur atas kesehatan, kebersamaan dengan keluarga, dan rezeki yang kita terima. Ini adalah waktu untuk memperbaiki diri dan kembali kepada nilai-nilai kebaikan,” ujar Siti Aminah, salah satu warga Surabaya yang merayakan Lebaran bersama keluarga besarnya.


Kebersamaan yang Menghangatkan Hati

Di tengah kesibukan dan tantangan hidup sehari-hari, momen Lebaran menjadi kesempatan emas untuk bersatu dengan keluarga dan teman-teman. Silaturahmi, baik secara langsung maupun virtual, menjadi salah satu cara untuk mempererat hubungan antar sesama. Meskipun ada pembatasan sosial yang mempengaruhi cara orang berkumpul, teknologi digital memungkinkan masyarakat tetap dapat saling berbagi kebahagiaan.


“Dengan adanya teknologi, meskipun tidak bisa bertemu langsung, kami tetap bisa merasakan kebersamaan melalui video call. Kami bisa saling berbagi cerita, tertawa, dan bahkan saling mendoakan. Ini adalah cara kami untuk tetap menjaga kebersamaan, meskipun jarak memisahkan,” tambah Siti Aminah.


Berbagi Kebaikan dengan Sesama

Lebaran juga identik dengan berbagi. Tradisi memberi Tunjangan Hari Raya (THR) kepada sanak saudara atau teman, serta berbagi makanan dengan yang membutuhkan, merupakan bagian penting dalam perayaan ini. Hal ini juga mencerminkan semangat berbagi dan kepedulian terhadap sesama, terlebih bagi mereka yang kurang beruntung.


Di Jawa Timur, banyak masyarakat yang memanfaatkan momen Lebaran untuk menyalurkan zakat dan bantuan sosial, baik secara langsung kepada yang membutuhkan maupun melalui lembaga sosial. Dengan cara ini, kebersamaan dan rasa syukur dapat diwujudkan dalam bentuk kebaikan yang menyentuh hati.


Lebaran yang Penuh Makna

Lebaran kali ini menjadi lebih bermakna karena banyak orang yang semakin menghargai waktu bersama keluarga dan pentingnya menjaga kesehatan. Banyak yang mulai menyadari bahwa kebahagiaan sejati bukan hanya datang dari harta atau materi, tetapi dari kebersamaan dan rasa syukur atas apa yang telah dimiliki.


“Lebaran adalah waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan memperbaiki hubungan dengan orang lain. Kita harus lebih menghargai keluarga dan sahabat, serta berterima kasih atas semua berkah yang telah diberikan,” ujar Rudi Prasetyo, warga Malang yang juga merayakan Lebaran dengan penuh syukur.


Harapan untuk Masa Depan

Setiap perayaan Lebaran tidak hanya sekadar penanda berakhirnya bulan Ramadan, tetapi juga menjadi momentum untuk memulai langkah baru dengan lebih baik. Dengan semangat kebersamaan dan rasa syukur yang tinggi, masyarakat berharap dapat melewati tantangan hidup dengan lebih baik dan lebih kuat.


“Semoga Lebaran kali ini membawa keberkahan dan kebahagiaan bagi kita semua. Mari terus berdoa agar pandemi segera berakhir dan kita bisa merayakan Lebaran di masa depan dengan lebih leluasa,” ujar Rudi dengan penuh harapan.


Merayakan Lebaran dengan penuh syukur dan kebersamaan adalah kunci untuk mendapatkan keberkahan dan kebahagiaan yang lebih besar. Semoga Lebaran tahun ini memberikan banyak pelajaran berharga dan semakin mempererat tali persaudaraan antar sesama, baik di keluarga, teman, maupun masyarakat luas.


Selamat Hari Raya Idul Fitri! Semoga kita semua diberkahi dengan kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan sepanjang tahun.

Tips Merayakan Lebaran di Tengah Pandemi: Tetap Patuhi Protokol Kesehatan dan Keselamatan



Surabaya, Jatimku.com – Lebaran tahun ini kembali dirayakan dalam suasana yang berbeda, mengingat pandemi COVID-19 masih menjadi perhatian di banyak daerah, termasuk Jawa Timur. Meskipun banyak pembatasan telah dicabut, penting bagi masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan demi menjaga keselamatan bersama. Berikut adalah beberapa tips untuk merayakan Lebaran di tengah pandemi tanpa mengabaikan kesehatan dan keselamatan.


1. Jaga Jarak Fisik Saat Silaturahmi

Meskipun tradisi silaturahmi tetap menjadi momen yang sangat dinantikan, menjaga jarak fisik tetap penting untuk mengurangi risiko penyebaran virus. Sebisa mungkin, hindari berkumpul dalam jumlah besar di dalam ruangan. Jika memungkinkan, lakukan pertemuan dengan keluarga besar secara bergantian untuk menghindari kerumunan.


2. Gunakan Masker dan Cuci Tangan Secara Teratur

Memakai masker yang menutupi hidung dan mulut dengan benar adalah salah satu langkah paling efektif untuk mencegah penyebaran virus, terutama saat berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, selalu ingat untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau menggunakan hand sanitizer, terutama setelah menyentuh benda-benda yang sering disentuh orang lain.


3. Batasi Kunjungan ke Tempat Keramaian

Lebaran sering kali menjadi waktu di mana pusat perbelanjaan, pasar, dan tempat-tempat wisata penuh dengan pengunjung. Untuk mengurangi risiko penularan, sebaiknya batasi kunjungan ke tempat-tempat tersebut. Jika Anda harus pergi, pastikan untuk mengikuti pedoman protokol kesehatan yang berlaku, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan menghindari kerumunan.


4. Lakukan Halal Bihalal Secara Virtual

Jika keluarga besar atau teman-teman Anda tersebar di berbagai lokasi, pertimbangkan untuk mengadakan halal bihalal secara virtual. Dengan menggunakan aplikasi video call, Anda masih bisa merayakan kebersamaan tanpa perlu bertatap muka langsung. Hal ini akan mengurangi potensi penyebaran virus sekaligus memastikan bahwa momen Lebaran tetap hangat dan bermakna.


5. Pastikan Kebersihan Makanan dan Minuman

Makanan dan minuman adalah bagian penting dari perayaan Lebaran. Namun, di tengah pandemi, pastikan untuk menjaga kebersihan makanan. Hindari membeli makanan dari tempat yang tidak terjamin kebersihannya, dan pastikan makanan yang disajikan telah diproses dengan baik. Cuci tangan sebelum menyantap hidangan, dan gunakan alat makan pribadi untuk mengurangi risiko kontaminasi.


6. Patuhi Aturan Pemerintah dan Kebijakan Lokal

Pemerintah setempat mungkin masih memberlakukan pembatasan sosial di beberapa area. Pastikan untuk mengikuti kebijakan yang ada, seperti pembatasan jumlah tamu yang boleh diundang ke rumah, jam malam, atau aturan-aturan lainnya yang bertujuan untuk menekan penyebaran virus. Dengan tetap mematuhi peraturan tersebut, Anda tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga orang lain.


7. Berbagi dengan Yang Membutuhkan Secara Aman

Lebaran adalah waktu yang tepat untuk berbagi, namun pastikan Anda berbagi dengan cara yang aman. Anda bisa menyumbangkan zakat atau bantuan kepada yang membutuhkan melalui saluran online atau pengiriman langsung ke rumah mereka tanpa harus bertemu tatap muka. Selain membantu sesama, cara ini juga mengurangi interaksi fisik yang bisa berisiko.


8. Selalu Periksa Kesehatan Sebelum Beraktivitas

Sebelum beraktivitas di luar rumah atau mengunjungi sanak saudara, pastikan untuk memeriksa kondisi kesehatan diri dan keluarga. Jika ada yang menunjukkan gejala sakit atau merasa kurang sehat, lebih baik menunda kunjungan atau tetap merayakan Lebaran di rumah.


Merayakan Lebaran di tengah pandemi memang memerlukan penyesuaian, namun dengan mengikuti protokol kesehatan, kita dapat tetap menikmati kebahagiaan dan kebersamaan tanpa mengabaikan keselamatan diri dan orang lain. Semoga Lebaran tahun ini menjadi momen yang penuh berkah dan kebaikan bagi kita semua, meski dalam situasi yang berbeda.

Tetap waspada, jaga kesehatan, dan selamat merayakan Lebaran!


Penulis: Wartawan Jatimku.com

Tips Mengakhiri Bulan Ramadan dan Menyambut Idul Fitri dengan Penuh Kemenangan dan Harapan Baru


Jatimku.com - Bulan Ramadan, bulan penuh berkah dan kesempatan untuk memperbaiki diri, kini hampir tiba di penghujungnya. Selama sebulan penuh, umat Muslim di seluruh dunia menjalani ibadah puasa, memperbanyak amal ibadah, serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Sebagai momen penutup, Idul Fitri menjadi waktu yang sangat dinantikan, tidak hanya untuk merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memperbaharui semangat, harapan, dan resolusi untuk hidup yang lebih baik.


Namun, sebelum kita menyambut hari kemenangan tersebut, ada beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan dan dilakukan agar kita dapat mengakhiri bulan Ramadan dengan hati yang penuh rasa syukur dan menyambut Idul Fitri dengan penuh kemenangan serta harapan baru.


1. Bersihkan Hati dan Perbaiki Niat

Sebagai umat Islam, bulan Ramadan adalah waktu untuk introspeksi diri dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT. Mengakhiri bulan Ramadan dengan hati yang bersih adalah hal yang sangat penting. Sebelum hari raya tiba, pastikan Anda sudah memaafkan diri sendiri dan orang lain atas segala kesalahan yang terjadi.


Perbaiki niat Anda dengan menyadari bahwa Ramadan adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, serta untuk memulai kehidupan yang lebih baik. Memaafkan orang lain dan berlapang dada adalah langkah awal menuju kemenangan sejati, karena Idul Fitri seharusnya menjadi hari yang penuh kedamaian dan rasa syukur.


2. Tunaikan Zakat Fitrah dengan Ikhlas

Zakat fitrah adalah kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap Muslim menjelang Idul Fitri. Zakat ini bukan hanya sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama yang kurang mampu, sehingga mereka dapat merayakan Lebaran dengan penuh kebahagiaan.


Pastikan Anda membayar zakat fitrah tepat waktu, dan jika memungkinkan, berikan lebih untuk membantu mereka yang membutuhkan. Menunaikan zakat dengan ikhlas akan mendatangkan keberkahan dalam hidup kita dan menyempurnakan ibadah puasa yang telah dijalani selama Ramadan.


3. Selesaikan Tuntutan Ibadah Ramadan

Sebagai bagian dari amal ibadah selama bulan Ramadan, kita seringkali melakukan ibadah tambahan seperti salat tarawih, membaca Al-Qur'an, berzikir, dan berdoa. Sebelum bulan Ramadan berakhir, pastikan Anda menyelesaikan ibadah-ibadah tersebut dengan penuh kesungguhan.


Jangan biarkan waktu Ramadan berlalu begitu saja tanpa menyelesaikan target ibadah yang telah Anda tetapkan. Semakin banyak amal baik yang dilakukan selama bulan suci ini, semakin besar pula kesempatan kita untuk mendapatkan pahala dan ampunan dari Allah SWT.


4. Bersiaplah Menghadapi Idul Fitri dengan Sederhana namun Bermakna

Menjelang Idul Fitri, banyak orang yang sibuk mempersiapkan segala hal mulai dari pakaian baru, makanan, hingga kunjungan ke sanak saudara. Namun, penting untuk diingat bahwa inti dari Idul Fitri adalah rasa syukur dan kemenangan. Oleh karena itu, meskipun persiapan untuk merayakan Idul Fitri tentu penting, lakukanlah dengan sederhana dan tidak berlebihan.


Pakaian baru, misalnya, hendaknya digunakan sebagai simbol kebahagiaan dan kemenangan setelah berpuasa sebulan penuh, bukan untuk menunjukkan kemewahan. Lebih penting lagi adalah niat dan hati yang ikhlas dalam merayakan hari kemenangan ini.


5. Pererat Tali Silaturahmi dengan Keluarga dan Sesama

Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk mempererat silaturahmi dengan keluarga, teman, dan sesama. Momen ini memberikan kesempatan untuk saling memaafkan, berbagi kebahagiaan, dan mempererat hubungan yang mungkin sudah lama terputus.


Sebelum menyambut Idul Fitri, pastikan Anda mengatur waktu untuk berkumpul bersama keluarga, mengunjungi sanak saudara, atau bahkan berbagi dengan tetangga yang membutuhkan. Keindahan Idul Fitri bukan hanya terletak pada perayaan semata, tetapi pada nilai kebersamaan dan kasih sayang yang kita bagikan.


6. Berbagi Kebahagiaan Melalui Sedekah

Selain zakat fitrah, memberikan sedekah pada bulan Ramadan atau menjelang Idul Fitri adalah salah satu cara terbaik untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama. Banyak orang yang membutuhkan, baik itu dalam bentuk materi atau dukungan moral. Dengan memberikan sedekah, kita tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga memperkaya hati dengan rasa kepedulian dan kebersamaan.


Bersedekah tidak harus dalam jumlah besar, karena yang penting adalah niat dan ketulusan hati. Bahkan sedekah dalam bentuk doa dan dukungan kepada mereka yang membutuhkan juga merupakan bentuk kebaikan yang tak ternilai.


7. Jaga Kesehatan Menjelang dan Setelah Lebaran

Setelah sebulan berpuasa, tubuh kita perlu menyesuaikan diri dengan pola makan yang berbeda pada saat Idul Fitri. Hindari kebiasaan makan berlebihan yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan atau kelelahan. Mulailah dengan makan secara bertahap, mengonsumsi makanan yang bergizi, dan jangan lupakan pentingnya menjaga hidrasi tubuh dengan banyak minum air.


Selain itu, jika Anda berencana untuk berkunjung ke rumah sanak saudara atau melakukan perjalanan jauh, pastikan untuk menjaga kesehatan tubuh agar tetap bugar selama perjalanan.


8. Sambut Idul Fitri dengan Hati yang Bersih dan Penuh Harapan Baru

Idul Fitri adalah hari kemenangan yang menandakan bahwa kita telah berhasil melewati ujian Ramadan. Saatnya untuk menyambut hari tersebut dengan hati yang penuh kebahagiaan, harapan baru, dan semangat yang segar. Jangan biarkan kegembiraan Idul Fitri hanya sebatas pada perayaan fisik, tetapi jadikanlah momen ini untuk memperbarui tekad dan komitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik.


Gunakan momentum Idul Fitri sebagai titik awal untuk hidup lebih baik, penuh kebaikan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mulailah dengan niat yang tulus untuk terus beribadah, berbagi kebahagiaan dengan sesama, dan memperbaiki kualitas diri di tahun yang akan datang.

Tips Mengatasi Rasa Lelah Setelah Rangkaian Acara Lebaran yang Padat

 



Jatimku.com - Lebaran selalu menjadi momen yang penuh kebahagiaan, penuh dengan silaturahmi, hidangan lezat, dan tentunya berbagai kegiatan yang melibatkan keluarga dan teman-teman. Namun, tak jarang setelah serangkaian acara Lebaran yang padat, rasa lelah bisa muncul dan mengganggu kenyamanan kita. Banyak orang merasakan kelelahan fisik dan mental akibat aktivitas yang intens, mulai dari berkunjung ke rumah sanak saudara, mempersiapkan hidangan, hingga menghadiri berbagai acara yang sering kali berlangsung seharian penuh.


Meski momen Lebaran sangat spesial, penting bagi kita untuk mengetahui cara mengatasi rasa lelah agar bisa kembali bugar dan menjalani hari-hari setelahnya dengan nyaman. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu Anda mengatasi rasa lelah setelah rangkaian acara Lebaran yang padat.


1. Istirahat yang Cukup

Hal pertama yang perlu dilakukan setelah rangkaian acara Lebaran adalah memberikan waktu bagi tubuh untuk beristirahat. Jangan ragu untuk tidur lebih lama dari biasanya, karena tidur yang cukup dapat membantu memulihkan stamina tubuh yang terkuras. Usahakan untuk tidur malam dengan kualitas yang baik, sekitar 7 hingga 8 jam, agar tubuh bisa benar-benar pulih.


Jika Anda merasa sangat lelah di siang hari, jangan segan untuk tidur siang sejenak. Tidur singkat selama 15 hingga 30 menit sudah cukup untuk mengembalikan energi yang hilang.


2. Minum Air Putih yang Cukup

Saat beraktivitas padat, tubuh cenderung kehilangan cairan lebih banyak, apalagi setelah makan makanan berat dan minuman manis selama Lebaran. Dehidrasi bisa menyebabkan rasa lelah yang berkepanjangan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan asupan cairan tubuh dengan banyak minum air putih.


Cobalah untuk minum air putih secara teratur sepanjang hari. Anda juga bisa menambahkannya dengan infused water atau air kelapa untuk memberi variasi dan menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.


3. Konsumsi Makanan Bergizi

Setelah rangkaian acara Lebaran yang penuh dengan makanan berat dan manis, penting untuk mengembalikan pola makan sehat. Pilih makanan yang kaya akan nutrisi untuk mengisi kembali energi tubuh, seperti sayuran, buah-buahan, dan protein sehat. Makanan seperti ikan, ayam tanpa kulit, serta kacang-kacangan dapat memberikan energi yang lebih tahan lama.


Hindari makan berlebihan atau konsumsi makanan berat yang dapat membuat tubuh merasa semakin lelah. Mengatur porsi makan yang seimbang juga akan membantu Anda merasa lebih bertenaga.


4. Lakukan Peregangan atau Olahraga Ringan

Jika tubuh merasa pegal-pegal dan lelah setelah beraktivitas padat, lakukan peregangan ringan atau olahraga sederhana. Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, yoga, atau stretching dapat membantu melancarkan peredaran darah, meredakan ketegangan otot, dan meningkatkan energi tubuh.


Dengan meluangkan waktu untuk bergerak sedikit setiap hari, Anda juga dapat mencegah tubuh terasa kaku atau lelah karena terlalu lama beristirahat atau duduk dalam waktu lama.


5. Hindari Stres dan Cobalah Relaksasi

Acara Lebaran yang padat sering kali disertai dengan berbagai kesibukan yang dapat mempengaruhi kondisi mental. Mulai dari persiapan makanan, menerima tamu, hingga menjaga suasana kebersamaan dengan keluarga, dapat memicu stres. Untuk mengatasi kelelahan mental, cobalah untuk melakukan kegiatan relaksasi, seperti meditasi atau mendengarkan musik yang menenangkan.


Menjauhkan diri sejenak dari kebisingan dan hiruk-pikuk juga akan membantu meredakan stres dan memberi waktu untuk menyegarkan pikiran. Bahkan kegiatan seperti membaca buku ringan atau sekadar duduk di tempat yang tenang bisa sangat membantu meredakan kelelahan mental.


6. Perbanyak Waktu untuk Bersantai dan Quality Time

Setelah rangkaian acara Lebaran yang penuh, penting untuk meluangkan waktu bagi diri sendiri. Jika merasa lelah, jangan ragu untuk mengatur waktu untuk bersantai atau melakukan aktivitas yang Anda nikmati. Bisa dengan menonton film favorit, berkumpul bersama keluarga, atau sekadar berjalan-jalan di taman.


Memberi ruang bagi diri sendiri untuk beristirahat dan menikmati waktu santai akan membuat Anda lebih siap menjalani rutinitas setelah Lebaran.


7. Gunakan Aroma Terapi atau Minyak Esensial

Untuk menenangkan tubuh dan pikiran setelah acara Lebaran yang padat, Anda bisa mencoba menggunakan aromaterapi atau minyak esensial. Beberapa aroma, seperti lavender, peppermint, atau eucalyptus, dapat membantu mengurangi rasa lelah, meningkatkan kualitas tidur, dan menenangkan pikiran.


Anda bisa menggunakan diffuser atau meneteskan minyak esensial ke dalam air mandi hangat untuk merasakan manfaatnya. Aromaterapi dapat membantu meredakan ketegangan otot dan memperbaiki suasana hati setelah seminggu penuh kegiatan.


8. Bersyukur dan Jaga Kesehatan Mental

Terakhir, jangan lupa untuk tetap bersyukur atas momen indah yang telah Anda lalui bersama keluarga dan teman-teman. Meskipun kelelahan fisik dan mental mungkin terasa, tetap ingat bahwa momen Lebaran adalah waktu untuk mempererat tali silaturahmi dan berbagi kebahagiaan. Dengan menjaga kesehatan mental dan berfokus pada sisi positif, Anda dapat lebih mudah mengatasi rasa lelah yang muncul.


Menjaga keseimbangan antara aktivitas dan waktu untuk diri sendiri adalah kunci untuk kembali merasa segar dan bugar. Ingatlah bahwa istirahat yang cukup dan pemulihan yang baik akan mempersiapkan tubuh dan pikiran Anda untuk kembali menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih penuh energi.

Berbagi Kebaikan: Menyambut Tamu dengan Ramah di Lebaran

 


 Jatimku.com - Lebaran merupakan momen yang sangat dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Selain menjadi waktu untuk merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, Lebaran juga menjadi waktu berkumpul bersama keluarga dan sahabat. Salah satu tradisi yang tidak boleh dilewatkan adalah menyambut tamu dengan penuh kehangatan dan keramahan. Menjadi tuan rumah yang ramah di hari spesial ini tidak hanya menciptakan suasana yang menyenangkan, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan yang sangat dijunjung tinggi dalam Islam.


Menyambut tamu dengan baik adalah salah satu bentuk berbagi kebaikan yang dapat mempererat hubungan antarmanusia. Sebagai tuan rumah, ada beberapa cara untuk menyambut tamu dengan ramah dan membuat mereka merasa dihargai serta nyaman saat datang ke rumah Anda selama Lebaran.


1. Persiapkan Rumah dengan Bersih dan Nyaman

Langkah pertama yang penting untuk menyambut tamu adalah memastikan rumah dalam keadaan bersih dan nyaman. Dekorasi sederhana dengan nuansa Lebaran, seperti menggunakan ketupat, lampu hias, atau bunga segar, dapat memberikan kesan hangat dan menyambut. Tidak perlu terlalu mewah, yang terpenting adalah kenyamanan tamu yang datang.


Memastikan ruangan bersih dan rapi akan membuat tamu merasa nyaman dan dihargai. Selain itu, menjaga kebersihan rumah juga menunjukkan perhatian Anda terhadap kenyamanan tamu dan rasa hormat kepada mereka.


2. Sambut dengan Senyuman dan Sapa yang Hangat

Senyum adalah bahasa universal yang bisa mencairkan suasana. Saat tamu datang, pastikan Anda menyambutnya dengan senyuman lebar dan sapaan yang hangat. Ucapan seperti "Selamat Lebaran" atau "Selamat datang di rumah kami" dapat membuat tamu merasa lebih dihargai dan diterima dengan baik.


Senyuman tidak hanya membuat tamu merasa lebih diterima, tetapi juga menciptakan suasana yang lebih akrab dan menyenangkan. Dalam budaya Indonesia, sikap ramah adalah cerminan dari adat yang menjunjung tinggi nilai-nilai sopan santun.


3. Tawarkan Hidangan Lebaran dengan Sabar

Tidak ada yang lebih memikat hati tamu selain hidangan Lebaran yang menggugah selera. Ketupat, opor ayam, rendang, atau kue-kue Lebaran selalu menjadi sajian khas yang tak boleh terlupakan. Saat tamu datang, pastikan Anda menyiapkan hidangan yang cukup dan menyajikannya dengan ramah.


Jangan terburu-buru saat melayani tamu. Tawarkan mereka berbagai pilihan hidangan dan beri kesempatan bagi tamu untuk memilih sesuai dengan selera mereka. Jika ada tamu yang memiliki pantangan makanan, cobalah untuk menyiapkan menu alternatif sebagai bentuk perhatian terhadap kebutuhan mereka.


Namun, yang lebih penting adalah melayani dengan ikhlas dan tidak terburu-buru. Memberikan waktu bagi tamu untuk menikmati makanan dan berbincang akan menciptakan suasana yang lebih santai dan menyenangkan.


4. Bersikap Sabar dan Menghargai Setiap Tamu

Lebaran adalah waktu yang penuh dengan silaturahmi, dan banyak tamu yang datang dari berbagai kalangan. Sebagai tuan rumah, bersikap sabar adalah kunci untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi tamu Anda. Ada kalanya tamu datang dengan cerita panjang atau permintaan tertentu, namun tetaplah tenang dan berbicara dengan hati yang terbuka.


Jika tamu datang dalam jumlah banyak, pastikan Anda melayani setiap tamu dengan penuh perhatian, tanpa terlihat terburu-buru. Keikhlasan dalam melayani akan menambah kesan baik pada tamu yang datang.


5. Menghargai Kehadiran Tamu dengan Memberikan Cendera Mata

Sebagai bentuk rasa terima kasih atas kehadiran tamu yang datang ke rumah, Anda bisa memberikan cendera mata kecil yang bermanfaat. Misalnya, sebuah bingkisan makanan ringan khas Lebaran atau souvenir sederhana yang dapat diingat. Cendera mata ini tak perlu mahal, yang terpenting adalah niat dan rasa syukur atas kebersamaan yang terjalin.


Memberikan sesuatu kepada tamu juga menunjukkan bahwa Anda menghargai kehadiran mereka dan ingin berbagi kebahagiaan pada momen istimewa ini. Sebuah cendera mata yang diberikan dengan tulus akan lebih berkesan daripada sekadar materi.


6. Tunjukkan Rasa Syukur dan Bersyukur Bersama

Lebaran adalah saat yang tepat untuk saling bersyukur atas segala berkah yang telah diberikan sepanjang tahun. Anda bisa mengajak tamu untuk berbincang sejenak tentang momen kebahagiaan yang telah dilalui atau berdoa bersama sebelum menikmati hidangan. Berbagi kebahagiaan dengan cara ini akan mempererat ikatan batin antara tuan rumah dan tamu.


Juga, jangan lupa untuk mengingatkan diri sendiri dan keluarga untuk senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan. Dengan berbagi kebahagiaan di hari Lebaran, kita mengingatkan diri sendiri untuk tetap rendah hati dan penuh rasa terima kasih.


7. Menciptakan Suasana Silaturahmi yang Akhirnya Menjadi Kenangan Manis

Lebaran adalah waktu yang tepat untuk mempererat tali persaudaraan. Tidak hanya dengan keluarga dekat, tetapi juga dengan teman lama, tetangga, atau sahabat yang mungkin sudah lama tidak bertemu. Momen kebersamaan ini bisa menjadi kenangan indah yang akan dikenang sepanjang tahun.


Pastikan Anda memberikan ruang bagi tamu untuk merasa diterima dan memiliki kesempatan untuk berbagi cerita. Kadang, percakapan ringan dan tawa bersama dapat mengubah suasana yang awalnya formal menjadi lebih akrab dan penuh keceriaan.

Berbagi Kebahagiaan: Zakat Fitrah dan Sedekah Lebaran

 



 Jatimku.com - Lebaran adalah momen penuh kebahagiaan, tidak hanya bagi mereka yang merayakannya, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Di balik keindahan tradisi yang mengisi suasana, ada satu nilai yang tak kalah penting: berbagi. Salah satu bentuk berbagi yang paling penting dalam rangka menyambut Lebaran adalah zakat fitrah dan sedekah Lebaran. Kedua amal ini bukan hanya kewajiban bagi umat Islam, tetapi juga merupakan wujud kepedulian sosial yang membantu meringankan beban sesama.


Menjelang Lebaran, zakat fitrah dan sedekah Lebaran menjadi sorotan. Banyak orang mulai mempersiapkan dana untuk membayar zakat dan memberi sedekah, demi memastikan bahwa mereka turut berkontribusi dalam kebahagiaan orang lain. Apa pentingnya kedua amal ini, dan bagaimana cara melaksanakannya dengan bijak?


1. Zakat Fitrah: Kewajiban Umat Islam yang Menjadi Berkah

Zakat fitrah adalah salah satu dari lima rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim. Zakat ini wajib dikeluarkan pada bulan Ramadan, tepat sebelum Hari Raya Idul Fitri, sebagai bentuk pembersih jiwa dan sebagai wujud rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Zakat fitrah juga bertujuan untuk membersihkan harta dan diri dari hal-hal yang dapat mengurangi kesempurnaan ibadah selama Ramadan.


Besar zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah setara dengan kebutuhan pokok sehari-hari seperti beras. Di Indonesia, umumnya zakat fitrah dihitung berdasarkan satu sha' (sekitar 2,5 kg beras) per orang, atau sekitar Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per orang, tergantung wilayah dan jenis bahan pokok yang digunakan. Zakat fitrah ini tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga bagi yang menunaikannya, karena dapat membersihkan harta dan menyempurnakan ibadah puasa.


2. Sedekah Lebaran: Wujud Kepedulian Sosial di Hari Raya

Selain zakat fitrah, sedekah Lebaran juga menjadi tradisi yang sangat dihargai. Sedekah ini bisa berupa uang, makanan, pakaian, atau kebutuhan lainnya yang diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Dalam suasana Lebaran, sedekah Lebaran menjadi simbol kebersamaan dan kepedulian antar sesama. Pemberian sedekah tidak hanya sebatas untuk keluarga terdekat, tetapi juga kepada tetangga, teman, atau masyarakat yang kurang mampu.


Pada saat Lebaran, biasanya banyak orang yang memberikan angpau atau hadiah kepada anak-anak atau keluarga. Hal ini selain untuk mempererat hubungan silaturahmi, juga untuk mendukung ekonomi keluarga yang kurang beruntung. Memberikan sedekah dapat memberikan kebahagiaan bagi penerima, namun juga menambah kebahagiaan bagi pemberi karena bisa merasakan kedamaian dan kepuasan hati.


3. Manfaat Zakat Fitrah dan Sedekah Lebaran bagi Masyarakat

Berbagi melalui zakat fitrah dan sedekah Lebaran membawa manfaat yang besar, tidak hanya untuk individu yang memberi dan menerima, tetapi juga untuk masyarakat secara keseluruhan. Bagi yang menerima zakat fitrah, bantuan ini menjadi sumber daya yang penting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama di momen yang penuh kebahagiaan seperti Lebaran. Sedangkan bagi yang memberi, zakat dan sedekah ini menjadi sarana untuk mendapatkan keberkahan dan pahala dari Allah SWT, serta menjaga solidaritas sosial.


Selain itu, zakat dan sedekah juga dapat mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat, dengan membantu mereka yang kurang mampu merasakan kebahagiaan yang sama saat merayakan Lebaran. Ini juga memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan antar sesama, sesuai dengan semangat berbagi yang menjadi inti dari Hari Raya Idul Fitri.


4. Cara Bijak Membayar Zakat Fitrah dan Memberikan Sedekah Lebaran

Bagi yang berencana untuk menunaikan zakat fitrah, penting untuk memastikan bahwa pembayaran dilakukan tepat waktu, yaitu sebelum salat Idul Fitri. Zakat fitrah dapat dibayarkan di masjid, lembaga amil zakat, atau melalui aplikasi pembayaran yang semakin banyak tersedia di era digital ini. Pemilihan lembaga amil zakat yang terpercaya juga penting untuk memastikan bahwa dana zakat sampai kepada yang berhak.


Sedangkan untuk sedekah Lebaran, pastikan pemberian dilakukan dengan cara yang tidak membebani keuangan pribadi, tetapi tetap memberikan manfaat bagi penerima. Sedekah tidak selalu harus dalam bentuk uang, tetapi bisa juga berupa barang yang berguna, seperti pakaian layak pakai, makanan, atau bahkan bantuan berupa tenaga.


Bagi yang memiliki kemampuan lebih, sedekah Lebaran bisa dilakukan dalam jumlah yang lebih besar, namun bagi yang terbatas secara finansial, sedekah sedikitpun tetap bernilai besar di sisi Allah SWT. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan dalam memberi.


5. Berbagi Kebahagiaan dengan Penuh Keikhlasan

Lebaran adalah momen yang sempurna untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT, serta kepada sesama umat manusia. Zakat fitrah dan sedekah Lebaran mengajarkan kita untuk saling berbagi dan peduli terhadap kebutuhan orang lain, terlebih lagi mereka yang membutuhkan. Dengan berbagi, kita tidak hanya memperkaya diri secara spiritual, tetapi juga menjalin hubungan yang lebih erat dengan sesama.


Selain itu, berbagi kebahagiaan melalui zakat fitrah dan sedekah Lebaran juga membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil, penuh kasih, dan solidaritas. Ini adalah inti dari makna Lebaran itu sendiri—sebuah waktu untuk membersihkan hati, memperbaiki diri, dan berbagi kebahagiaan dengan orang lain.

Menyusun Menu Lebaran Sehat dan Bergizi: Tradisi Nikmat Tanpa Mengorbankan Kesehatan



Jatimku.com - Lebaran adalah momen yang penuh dengan kemeriahan dan kebersamaan, tak terkecuali dalam hal hidangan. Di meja makan, berbagai jenis makanan khas Lebaran, seperti ketupat, opor ayam, rendang, hingga kue-kue manis, selalu menghiasi suasana. Namun, di balik kenikmatan hidangan tersebut, penting untuk tetap menjaga keseimbangan gizi agar tubuh tetap sehat dan bugar setelah liburan panjang. Bagaimana cara menyusun menu Lebaran yang sehat dan bergizi tanpa mengurangi cita rasa?


Berikut ini adalah tips untuk menyusun menu Lebaran yang sehat dan bergizi, sekaligus tetap mempertahankan tradisi kuliner yang kaya rasa.


1. Perbanyak Sayur dan Buah Segar

Pada saat Lebaran, hidangan utama sering kali didominasi oleh makanan berat seperti ketupat, rendang, atau opor ayam. Agar menu Lebaran tetap sehat, pastikan Anda menyajikan cukup banyak sayur dan buah segar. Sayuran seperti capcay, urap, atau lalapan dapat menjadi pilihan yang sempurna untuk melengkapi hidangan. Selain kaya akan vitamin, serat dalam sayur dan buah juga dapat membantu pencernaan dan mencegah rasa kembung akibat konsumsi makanan berat yang berlebihan.


Cobalah menambahkan salad buah atau jus buah segar sebagai menu pelengkap. Pilih buah-buahan yang kaya akan vitamin C, seperti jeruk, pepaya, atau stroberi, untuk meningkatkan daya tahan tubuh setelah seharian bersilaturahmi.

2. Ganti Daging dengan Protein Nabati

Meskipun hidangan daging seperti rendang dan opor ayam memang sudah menjadi tradisi, Anda bisa mencoba menggantinya dengan variasi protein nabati, seperti tempe, tahu, atau kacang-kacangan. Selain lebih rendah lemak jenuh, sumber protein nabati juga mengandung serat yang baik untuk pencernaan.


Menu seperti tempe bacem atau tahu sambal goreng dapat menjadi alternatif yang nikmat dan sehat. Anda juga bisa menambahkan kacang-kacangan dalam hidangan salad atau sup, untuk memberikan rasa gurih alami tanpa harus mengandalkan lemak dari daging.


3. Pilih Karbohidrat Kompleks

Ketupat memang menjadi hidangan ikonik di Lebaran, namun jangan lupa untuk memilih karbohidrat kompleks yang lebih sehat. Gantilah sebagian ketupat dengan nasi merah atau nasi jagung. Karbohidrat kompleks ini memiliki kandungan serat yang lebih tinggi, yang dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.


Selain itu, Anda bisa menyajikan roti gandum atau olahan jagung lainnya sebagai pilihan menu pendamping, yang lebih sehat dan bergizi. Jangan lupa untuk membatasi konsumsi nasi putih agar tidak berlebihan dalam kalori.


4. Kurangi Penggunaan Minyak Berlebih

Masakan Lebaran sering kali digoreng atau dimasak dengan menggunakan banyak minyak. Agar menu Lebaran lebih sehat, Anda bisa memilih cara memasak yang lebih sehat seperti merebus, memanggang, atau mengukus makanan. Misalnya, ayam opor bisa dimasak dengan cara dipanggang terlebih dahulu untuk mengurangi kandungan minyak berlebih, atau sayuran bisa ditumis dengan sedikit minyak.


Jika Anda tetap ingin memasak dengan minyak, pilihlah minyak yang lebih sehat, seperti minyak zaitun atau minyak kelapa, yang memiliki kandungan lemak sehat yang lebih baik untuk tubuh.


5. Perhatikan Ukuran Porsi Makan

Penting untuk mengatur porsi makan agar tidak berlebihan, terutama dengan godaan hidangan Lebaran yang sangat melimpah. Mengonsumsi makanan dalam jumlah yang tepat akan membantu Anda menghindari masalah pencernaan, seperti perut kembung atau rasa tidak nyaman setelah makan.


Cobalah untuk makan dengan porsi kecil terlebih dahulu dan nikmati setiap suapan. Jika merasa kenyang, berhenti makan dan tunggu beberapa saat sebelum memutuskan untuk melanjutkan makan. Hal ini akan membantu tubuh mencerna makanan dengan lebih baik dan menjaga keseimbangan energi.


6. Kendalikan Konsumsi Gula dan Garam

Selama Lebaran, banyak makanan manis yang disajikan, mulai dari kue-kue Lebaran hingga minuman manis. Meskipun menggoda, penting untuk mengendalikan konsumsi gula dan garam agar tubuh tetap sehat. Makan makanan manis secara berlebihan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah, sementara terlalu banyak garam dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.


Untuk itu, batasi konsumsi kue-kue Lebaran yang tinggi gula dan pilih camilan sehat, seperti buah segar atau kacang-kacangan. Jika Anda membuat kue, coba kurangi kadar gula yang digunakan dan ganti dengan pemanis alami seperti madu atau stevia.


7. Sajikan Minuman Sehat

Saat berkumpul dengan keluarga, minuman manis seperti es teh manis atau sirup sering kali menjadi pilihan. Namun, untuk menjaga kesehatan, Anda bisa mencoba menyediakan minuman sehat, seperti infused water dengan irisan buah, air kelapa segar, atau jus sayuran. Minuman-minuman ini tidak hanya menyegarkan, tetapi juga kaya akan vitamin dan elektrolit yang baik untuk tubuh.


Mengganti minuman manis dengan pilihan yang lebih sehat akan membantu mengurangi asupan kalori tambahan dan menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.


8. Jaga Pola Makan Setelah Lebaran

Meskipun Lebaran sering kali identik dengan perayaan makan besar, sangat penting untuk menjaga pola makan setelahnya. Jangan biarkan tubuh Anda kaget dengan perubahan pola makan yang drastis. Cobalah untuk kembali ke pola makan sehat setelah menikmati hidangan Lebaran, dengan mengatur porsi makan dan mengonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang seimbang.

Cara Bijak Mengatur Keuangan untuk Lebaran: Persiapan Hemat, Kemeriahan Terjamin



Jatimku.com - Lebaran selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Selain sebagai waktu untuk berkumpul bersama keluarga, Lebaran juga identik dengan tradisi memberi dan menerima, mulai dari zakat, fitrah, hingga pemberian angpau. Namun, seringkali keseruan menyambut Lebaran berujung pada pengeluaran yang membengkak, dan banyak orang merasa kewalahan dengan finansial setelah hari raya berlalu. Agar Lebaran kali ini tetap ceria tanpa membebani keuangan, berikut adalah beberapa tips bijak dalam mengatur keuangan.


1. Buat Anggaran Keuangan yang Realistis

Langkah pertama yang penting dalam mengatur keuangan untuk Lebaran adalah dengan membuat anggaran yang jelas dan realistis. Tentukan berapa besar uang yang akan dialokasikan untuk berbagai keperluan seperti pembelian pakaian baru, persiapan makanan, angpau, hingga zakat fitrah. Setelah itu, sesuaikan dengan kemampuan finansial, jangan memaksakan untuk membeli barang-barang yang tidak terlalu diperlukan.


Dengan memiliki anggaran yang terperinci, Anda akan lebih mudah mengontrol pengeluaran dan menghindari pemborosan. Anggaran ini juga akan memberi gambaran jelas mengenai prioritas keuangan Anda di tengah-tengah kesibukan persiapan Lebaran.


2. Manfaatkan Diskon dan Promo Lebaran

Menjelang Lebaran, banyak toko dan pusat perbelanjaan yang menawarkan berbagai diskon atau promo khusus. Anda bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli kebutuhan Lebaran dengan harga yang lebih terjangkau. Namun, tetap perhatikan barang yang benar-benar diperlukan dan hindari belanja impulsif yang justru akan memperbesar pengeluaran.


Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan promo-promo online yang sering kali memberikan diskon lebih besar atau pengiriman gratis, sehingga belanja lebih hemat dan efisien.


3. Belanja Secara Bertahap

Agar tidak terbebani dengan pengeluaran yang terlalu besar dalam waktu singkat, disarankan untuk melakukan belanja Lebaran secara bertahap. Mulailah belanja beberapa minggu sebelum Lebaran untuk menghindari lonjakan harga yang terjadi mendekati hari H. Ini juga memberi Anda kesempatan untuk menabung lebih banyak sehingga tidak perlu mengorbankan kebutuhan lain.


Belanja bertahap memungkinkan Anda untuk membandingkan harga dan memilih barang dengan harga terbaik, tanpa terburu-buru.


4. Prioritaskan Kebutuhan Utama

Penting untuk menyusun prioritas pengeluaran, seperti zakat fitrah dan kebutuhan pokok seperti bahan makanan untuk hidangan Lebaran. Setelah itu, alokasikan dana untuk kebutuhan lain, seperti pakaian atau hadiah Lebaran. Jika dana terbatas, lebih baik fokus pada yang penting dan menghindari pembelian barang-barang yang tidak mendesak.


Dengan menetapkan prioritas, Anda akan bisa menahan godaan untuk belanja berlebihan dan tetap menjaga keuangan tetap sehat.


5. Maksimalkan Penggunaan Kartu Kredit atau Pembayaran Digital

Penggunaan kartu kredit atau sistem pembayaran digital seperti dompet elektronik bisa menjadi pilihan yang praktis dan aman untuk berbelanja. Namun, pastikan Anda hanya menggunakan kartu kredit untuk pembelian yang sudah direncanakan dan sesuai anggaran.


Penting untuk selalu memantau penggunaan kartu kredit agar tidak terjebak dalam utang yang sulit dilunasi setelah Lebaran. Jika memungkinkan, hindari pembayaran cicilan yang berbunga tinggi untuk barang-barang yang tidak mendesak.


6. Siapkan Dana Darurat untuk Keperluan Tak Terduga

Lebaran tidak selalu berjalan sesuai rencana. Kadang, ada pengeluaran tak terduga seperti perbaikan rumah atau kebutuhan mendesak lainnya. Oleh karena itu, selalu siapkan dana darurat yang cukup untuk menghadapi hal-hal yang tak terduga. Dengan memiliki cadangan dana, Anda tidak perlu khawatir jika tiba-tiba ada kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi.


7. Jangan Lupakan Tabungan atau Investasi

Meskipun Lebaran adalah waktu untuk bersenang-senang, jangan lupa untuk tetap memprioritaskan tabungan atau investasi jangka panjang. Sebelum merencanakan pengeluaran Lebaran, pastikan bahwa Anda telah menyisihkan sebagian pendapatan untuk tabungan atau investasi, guna memastikan kondisi keuangan tetap stabil setelah hari raya.


Mengatur keuangan untuk Lebaran juga berarti memikirkan masa depan, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek. Jadi, pastikan Anda tetap disiplin dalam merencanakan keuangan, meskipun suasana Lebaran begitu menggembirakan.

8. Berbagi Tanpa Membebani

Lebaran sering kali identik dengan memberi angpau kepada anak-anak, keluarga, atau orang terdekat. Jika Anda ingin berbagi kebahagiaan, pastikan jumlah angpau yang diberikan sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri memberikan angpau dalam jumlah besar jika keuangan Anda terbatas. Yang terpenting adalah niat berbagi dan kebersamaan, bukan besaran uang yang diberikan.

Muhammadiyah Resmi Tetapkan 1 Syawal 1446 H Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025



Jatimku – Pimpinan Pusat Muhammadiyah resmi menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Keputusan ini didasarkan pada metode hisab hakiki wujudul hilal yang selama ini digunakan oleh Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan hijriah.


Penetapan ini diumumkan melalui Maklumat yang dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Senin (24/3). Berdasarkan perhitungan astronomi, hilal telah wujud pada 29 Ramadhan 1446 H setelah matahari terbenam, sehingga keesokan harinya ditetapkan sebagai Hari Raya Idul Fitri.


"Berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal, 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025," ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, dalam keterangannya.


Dengan pengumuman ini, Muhammadiyah telah menetapkan jadwal Lebaran bagi warganya lebih awal dibandingkan dengan pemerintah yang biasanya menunggu sidang isbat oleh Kementerian Agama. Meskipun ada potensi perbedaan dengan ketetapan pemerintah atau organisasi Islam lainnya, Muhammadiyah menegaskan bahwa metode hisab yang digunakan telah sesuai dengan prinsip ilmiah dan konsisten dengan perhitungan astronomi.


Sementara itu, umat Islam di Indonesia kini menantikan hasil sidang isbat Kementerian Agama yang akan dilakukan mendekati akhir bulan Ramadhan untuk menentukan 1 Syawal secara resmi bagi seluruh umat Islam di Indonesia.


Tim Jatimku.com akan terus mengikuti perkembangan terkait penetapan Hari Raya Idul Fitri tahun ini dan memberikan informasi terbaru kepada pembaca.

Tips Memilih Oleh-Oleh Lebaran yang Berguna dan Sesuai dengan Selera Keluarga atau Teman



Malang, Jatimku.com – Lebaran identik dengan tradisi saling berbagi kebahagiaan, dan salah satu cara untuk mengekspresikan rasa cinta kepada keluarga dan teman adalah dengan memberikan oleh-oleh. Namun, memilih oleh-oleh yang tepat bisa jadi tantangan tersendiri. Untuk itu, berikut beberapa tips memilih oleh-oleh Lebaran yang tidak hanya menarik, tetapi juga berguna dan sesuai dengan selera orang yang akan menerimanya.


1. Kenali Minat dan Kebutuhan Penerima

Sebelum memilih oleh-oleh, penting untuk mengenali apa yang menjadi minat atau kebutuhan keluarga atau teman yang akan menerima hadiah tersebut. Jika mereka suka makanan, pilihlah oleh-oleh khas daerah yang bisa dinikmati bersama, seperti kue kering, dodol, atau makanan khas lokal. Namun, jika mereka lebih menyukai barang-barang yang praktis, pertimbangkan memilih oleh-oleh berupa aksesori atau perlengkapan rumah tangga.


2. Pilih Oleh-Oleh yang Berbeda dari yang Lain

Salah satu cara agar oleh-oleh yang diberikan lebih berkesan adalah dengan memilih sesuatu yang unik dan berbeda dari yang biasa diterima orang lain. Misalnya, produk-produk lokal yang jarang ditemukan di tempat asal mereka bisa menjadi pilihan menarik. Anda juga bisa memilih oleh-oleh yang memiliki nilai seni tinggi, seperti kerajinan tangan atau batik khas daerah setempat.


3. Pertimbangkan Kemasan yang Menarik

Tak hanya soal isi, kemasan oleh-oleh juga penting untuk diperhatikan. Kemasan yang menarik akan memberikan kesan tersendiri dan membuat penerima semakin senang. Pilihlah kemasan yang cantik dan praktis, serta sesuai dengan tema Lebaran. Kemasan yang baik tidak hanya memperindah, tetapi juga menjaga kualitas oleh-oleh agar tetap terjaga hingga sampai tujuan.


4. Oleh-Oleh yang Dapat Dikonsumsi Bersama

Makanan menjadi salah satu pilihan oleh-oleh yang paling digemari selama Lebaran. Pilihlah makanan yang tidak hanya enak, tetapi juga bisa dinikmati bersama keluarga atau teman-teman yang berkunjung. Kue-kue tradisional atau makanan khas daerah bisa menjadi pilihan tepat. Pastikan makanan tersebut mudah dibawa dan awet, sehingga bisa dinikmati dalam waktu yang cukup lama.


5. Sesuaikan dengan Anggaran

Tentu saja, dalam memilih oleh-oleh, anggaran juga harus menjadi pertimbangan. Tidak perlu memilih barang yang mahal jika itu tidak sesuai dengan anggaran Anda. Banyak pilihan oleh-oleh yang terjangkau namun tetap berkualitas dan bermanfaat, seperti kerajinan tangan, pernak-pernik, atau bahkan produk lokal yang memiliki nilai unik. Yang terpenting adalah ketulusan dalam memilih oleh-oleh.