Latest News

Tampilkan postingan dengan label ISLAM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ISLAM. Tampilkan semua postingan

7 Kesadaran yang Harus Kita Bangun dalam Mengejar Momen Lailatul Qadar



Malang – Lailatul Qadar dikenal sebagai malam penuh keberkahan yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Namun, pernahkah kita melihatnya dari sudut pandang ilmiah? Salah satu kesadaran yang perlu dibangun dalam memahami Lailatul Qadar adalah relativitas waktu, sebagaimana yang dijelaskan dalam teori gravitasi dan relativitas waktu oleh Albert Einstein.


Kesadaran #1: Memahami Pelipat Gandaan Waktu melalui Relativitas

Lailatul Qadar dapat diibaratkan sebagai momen unik di mana relativitas waktu dapat dirasakan. Konsep ini mirip dengan yang ditampilkan dalam film Interstellar, di mana 1 jam di planet Miller setara dengan 7 tahun di Bumi. Penulisan skenario film ini bahkan melibatkan Kip Thorne, peraih Nobel Fisika 2017, yang memastikan akurasi perhitungan ilmiahnya.

Dalam konteks Lailatul Qadar, jika 1 malam setara dengan 1000 bulan, maka secara perhitungan:

  • 1 malam = 12 jam (maghrib-subuh)

  • 1 jam = 1000 bulan / 12 jam = 83,3 bulan

  • 1 jam = 6,94 tahun

Konsep ini menunjukkan bagaimana malam Lailatul Qadar menawarkan peluang luar biasa dalam menggandakan pahala ibadah. Satu jam membaca Al-Qur’an di malam ini bisa bernilai setara dengan membaca Al-Qur’an selama hampir 7 tahun!


Peluang Langka yang Tidak Boleh Dilewatkan

Dalam Al-Qur’an, banyak ayat ditutup dengan ajakan berpikir mendalam: 💡 Afalaa Ta'qiluun – Apakah kalian tidak berpikir? 💡 Afalaa Tatafakkaruun – Apakah kalian tidak merenungkan? 💡 Afalaa Tadzakkaruun – Apakah kalian tidak mengambil pelajaran?


Ayat-ayat ini mengajak kita untuk memahami betapa besarnya peluang emas yang diberikan pada malam Lailatul Qadar. Sayang jika momen ini terlewat begitu saja tanpa dimanfaatkan dengan optimal.


Ditulis pada malam 25 Ramadhan 1446 H oleh Iqrok Wahyu Perdana, Ketua Umum ACMI (Akademik Cendekiawan Muda Indonesia). Semoga menjadi pengingat bagi kita semua untuk semakin bersemangat mengejar malam penuh kemuliaan ini.

Liputan: Jatimku.com

Muhammadiyah Resmi Tetapkan 1 Syawal 1446 H Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025



Jatimku – Pimpinan Pusat Muhammadiyah resmi menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Keputusan ini didasarkan pada metode hisab hakiki wujudul hilal yang selama ini digunakan oleh Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan hijriah.


Penetapan ini diumumkan melalui Maklumat yang dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Senin (24/3). Berdasarkan perhitungan astronomi, hilal telah wujud pada 29 Ramadhan 1446 H setelah matahari terbenam, sehingga keesokan harinya ditetapkan sebagai Hari Raya Idul Fitri.


"Berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal, 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025," ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, dalam keterangannya.


Dengan pengumuman ini, Muhammadiyah telah menetapkan jadwal Lebaran bagi warganya lebih awal dibandingkan dengan pemerintah yang biasanya menunggu sidang isbat oleh Kementerian Agama. Meskipun ada potensi perbedaan dengan ketetapan pemerintah atau organisasi Islam lainnya, Muhammadiyah menegaskan bahwa metode hisab yang digunakan telah sesuai dengan prinsip ilmiah dan konsisten dengan perhitungan astronomi.


Sementara itu, umat Islam di Indonesia kini menantikan hasil sidang isbat Kementerian Agama yang akan dilakukan mendekati akhir bulan Ramadhan untuk menentukan 1 Syawal secara resmi bagi seluruh umat Islam di Indonesia.


Tim Jatimku.com akan terus mengikuti perkembangan terkait penetapan Hari Raya Idul Fitri tahun ini dan memberikan informasi terbaru kepada pembaca.

AE Publishing Sambut Ramadhan dengan Penuh Berkah dan Silaturahmi



Malang, Jatimku.com – Bulan suci Ramadhan kembali menyapa umat Muslim di seluruh dunia. Momentum penuh keberkahan ini menjadi saat yang tepat untuk menyucikan hati, mempererat silaturahmi, serta meningkatkan ibadah.


Keluarga besar AE Publishing turut menyambut datangnya Ramadhan dengan penuh rasa syukur dan harapan. Dalam pernyataannya, AE Publishing mengucapkan permohonan maaf lahir dan batin atas segala khilaf yang pernah terjadi.


"Marhaban Ya Ramadhan. Semoga Ramadhan kali ini membawa berkah, kedamaian, dan keberkahan untuk kita semua," demikian pernyataan resmi yang disampaikan AE Publishing.


Bulan Ramadhan menjadi waktu yang istimewa bagi banyak umat Muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah puasa, tadarus Al-Qur’an, dan berbagai amal kebaikan.


Selamat menjalankan ibadah puasa! Semoga Ramadhan tahun ini membawa kebahagiaan dan keberkahan bagi kita semua. 

PP Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan 1 Maret dan Idul Fitri 31 Maret 2025



Jatimku – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Keputusan ini diumumkan oleh Sekretaris PP Muhammadiyah, M. Sayuti, dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (12/2/2025).


"1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025 Masehi," ujar Sayuti.


Penetapan ini dilakukan berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal, yang menjadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan hijriah.


Selain itu, Muhammadiyah juga telah menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.


Keputusan ini menjadi acuan bagi warga Muhammadiyah dalam menjalankan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Namun, masyarakat tetap diimbau menunggu pengumuman resmi dari pemerintah terkait keputusan awal Ramadan dan Idul Fitri secara nasional.

Menanamkan Makna Halal bi Halal Pada Anak



Idul Fitri akan tiba, namun semangat puasa masih terasa kental. Salah satu tradisi yang kerap dilakukan saat Lebaran adalah halal bi halal. Biasanya orang dewasa yang saling bersilaturahmi dan bermaaf-maafan. Lantas, bagaimana menanamkan makna Halal bi Halal pada anak?

Halal bi Halal: Lebih dari Sekadar Salaman

Halal bi Halal lebih dari sekedar bersalaman dan mengucapkan selamat Idul Fitri. Ini merupakan momentum untuk memperkuat silaturahmi, saling memaafkan kesalahan, dan memulai hubungan baru dengan hati yang bersih. Anak perlu diajarkan makna ini sejak dini agar mereka tumbuh menjadi individu yang bermasyarakat dan berjiwa pemaaf.

Cara Menanamkan Makna Halal bi Halal pada Anak:

  • Cerita dan Perumpamaan: Gunakan cerita dan perumpamaan sederhana agar mudah dimengerti anak. Misalnya, ceritakan tentang teman yang pernah bertengkar dan sekarang ingin berbaikan. Jelaskan bahwa Halal bi Halal adalah cara untuk mengucapkan permohonan maaf dan memperbaiki hubungan yang pernah renggang.
  • Latihan Berkunjung dan Bersalaman: Latih anak untuk berkunjung ke tetangga atau rumah saudara dengan sopan santun. Ajarkan mereka mengucapkan salam, permohonan maaf, dan doa setelah berkunjung. Latihan ini membiasakan anak untuk berinteraksi secara positif dengan orang lain.
  • Membuat Kartu Ucapan: Ajak anak membuat kartu ucapan selamat Idul Fitri dan permohonan maaf untuk diberikan kepada keluarga atau teman dekat. Kegiatan ini melatih kreativitas anak dan membantu mereka menyampaikan perasaan melalui ucapan tertulis.
  • Diskusi tentang Kesalahan: Bicarakan dengan anak tentang pentingnya meminta maaf saat melakukan kesalahan. Jelaskan bahwa setiap orang bisa melakukan kesalahan, dan Halal bi Halal adalah kesempatan untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

Halal bi Halal untuk Membangun Karakter Anak

Melalui kegiatan Halal bi Halal, anak belajar beberapa nilai penting, seperti:

  • Menghargai Orang Lain: Anak belajar menghormati orang yang lebih tua dan menjalin hubungan baik dengan tetangga serta keluarga besar.
  • Menyelesaikan Masalah: Anak diajarkan untuk menyelesaikan masalah dengan cara berkomunikasi dan saling memaafkan.
  • Membangun Silaturahmi: Anak mengenal pentingnya menjaga hubungan baik dengan orang lain dan mempererat tali persaudaraan.

Halal bi Halal bukan hanya untuk orang dewasa. Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak juga dapat diajarkan makna dan manfaat dari tradisi ini. Jadikan Halal bi Halal sebagai momen untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dan membangun karakter positif pada anak.

Selamat menerapkan tips ini dan selamat menjalin silaturahmi yang lebih erat dengan keluarga besar!

 

4 Tips Mudik Aman dan Nyaman Bersama Anak



Mudik merupakan momen spesial untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman. Namun, bepergian dengan anak dalam perjalanan mudik yang panjang bisa menjadi tantangan tersendiri. Berikut panduan lengkap untuk memastikan mudik aman dan nyaman bersama anak:

1. Persiapan Kendaraan:

  • Pastikan kendaraan dalam kondisi prima: Lakukan servis rutin dan periksa kelayakan ban, rem, oli, dan sistem pendingin. Siapkan perlengkapan darurat seperti dongkrak, kunci roda, dan ban serep.
  • Pilih waktu keberangkatan yang tepat: Hindari jam sibuk dan pertimbangkan waktu tidur anak agar perjalanan tidak mengganggu ritme tidurnya.
  • Siapkan hiburan untuk anak: Bawalah mainan favorit, buku cerita, atau tablet dengan konten edukatif untuk menghindari kebosanan selama perjalanan.

2. Persiapan Barang Bawaan:

  • Bawa perlengkapan anak: Siapkan pakaian ganti, popok, tisu basah, hand sanitizer, dan obat-obatan pribadi anak.
  • Siapkan makanan dan minuman ringan: Bawalah makanan dan minuman favorit anak untuk menghindari dehidrasi dan rasa lapar selama perjalanan.
  • Bawa mainan dan aktivitas: Siapkan mainan favorit anak, buku gambar, atau permainan edukatif untuk mengisi waktu di perjalanan.

3. Tips Menjaga Kenyamanan Anak:

  • Berhentilah secara berkala: Lakukan istirahat setiap 2-3 jam untuk membuang air kecil, peregangan, dan memberikan anak waktu untuk bermain di luar mobil.
  • Jaga asupan makanan dan minuman: Pastikan anak minum air putih yang cukup dan makan makanan bergizi selama perjalanan.
  • Hibur anak dengan permainan: Ajak anak bermain tebak-tebakan, bernyanyi bersama, atau menceritakan dongeng untuk membuatnya tetap ceria.

4. Keamanan dan Keselamatan:

  • Gunakan kursi mobil anak: Pastikan anak duduk di kursi mobil yang sesuai dengan usianya untuk memaksimalkan keselamatan.
  • Pastikan anak selalu diawasi: Jangan tinggalkan anak sendirian di dalam mobil, dan selalu awasi mereka saat berada di tempat ramai.
  • Siapkan dokumen penting: Bawalah dokumen penting seperti kartu keluarga, akta kelahiran anak, dan kartu identitas diri.

Mudik bersama anak bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan penuh kenangan. Dengan persiapan yang matang dan tips yang tepat, Anda dapat memastikan perjalanan mudik aman dan nyaman bagi seluruh anggota keluarga.

Tips Tambahan:

  • Libatkan anak dalam persiapan mudik: Ajak anak memilih mainan, membantu mengemas barang bawaan, dan merencanakan kegiatan selama perjalanan.
  • Tetap tenang dan sabar: Hadapi tantrum atau kerewelan anak dengan tenang dan sabar.
  • Buatlah perjalanan menjadi menyenangkan: Berikan anak waktu untuk bermain, bernyanyi, dan menikmati pemandangan selama perjalanan.

Mudik aman dan nyaman bersama anak adalah hadiah terbaik untuk keluarga di hari raya. Dengan persiapan yang matang dan tips yang tepat, Anda dapat menciptakan momen mudik yang tak terlupakan.

Selamat Mudik!

4 Cara Seru dan Penuh Makna Menanamkan Semangat Ramadhan pada Anak



Ramadhan adalah bulan suci yang penuh berkah, tak terkecuali untuk anak-anak. Meskipun mereka belum wajib berpuasa, ini adalah waktu yang tepat untuk menanamkan semangat Ramadhan dan nilai-nilai Islam dalam diri mereka. Mari bahas 4 cara seru dan penuh makna untuk mengenalkan Ramadhan pada anak:

1. Bercerita tentang Ramadhan dengan Cara yang Menarik

Anak-anak memiliki daya imajinasi yang tinggi. Gunakan cerita dan bahasa yang sederhana untuk menjelaskan tentang arti puasa, tujuan puasa, dan keutamaan bulan Ramadhan. Gunakan buku cerita bergambar dengan tema Ramadhan atau tontonkan video animasi pendek tentang puasa yang menarik untuk anak.

2. Kegiatan Seru Menjelang Buka Puasa

Biarkan anak terlibat dalam kegiatan menjelang buka puasa. Ajak mereka membantu menyiapkan meja makan, menata kurma dan minuman, atau membuat hiasan untuk menambah semangat berbuka bersama. Kegiatan ini akan membuat anak bersemangat menunggu waktu berbuka dan lebih antusias dengan bulan Ramadhan.

3. Membiasakan Amalan Baik Sejak Dini

Ramadhan adalah bulan kebaikan dan kepedulian terhadap sesama. Biasakan anak untuk berbuat kebaikan sejak dini. Ajak mereka membuat kartu ucapan selamat berpuasa untuk keluarga atau tetangga. Latih mereka membaca doa berbuka puasa dan doa setelah sholat tarawih sesuai kemampuan mereka.

4. Hadiah dan Kejutan Kecil

Ramadhan bisa menjadi lebih menyenangkan bagi anak dengan hadiah dan kejutan kecil. Buatlah chart Ramadhan di mana anak bisa mendapatkan bintang atau stiker setiap kali mereka berbuat baik, membantu orangtua, atau berhasil menjalankan latihan puasa selama beberapa jam. Hadiah tidak harus berupa barang mahal, bisa berupa kegiatan menyenangkan bersama keluarga atau membaca cerita favorit mereka.

Ramadhan adalah momen untuk menjalin kebersamaan keluarga. Libatkan anak dalam kegiatan Ramadhan di rumah dan jadikan bulan ini sebagai pengalaman positif dan menyenangkan bagi mereka. Dengan demikian, anak akan lebih mudah menerima kewajiban puasa ketika mereka sudah wajib menjalankannya nanti.

Selamat menjalankan ibadah puasa dan menyambut Idul Fitri yang penuh kebahagiaan!

5 Tips Menyenangkan Mengajak si Kecil Tarawih



Ramadhan adalah bulan penuh berkah, dimana umat Islam menjalankan ibadah puasa dan sholat tarawih. Meski sholat tarawih tidak wajib bagi anak-anak, mengenalkan mereka pada ibadah ini sejak dini dapat menumbuhkan kecintaan terhadap sholat dan nilai-nilai Islam. Mari bahas beberapa tips mengajak si kecil sholat tarawih dengan cara yang menyenangkan dan penuh makna:

1. Cerita tentang Sholat Tarawih dengan Bahasa Sederhana

Gunakan cerita dan bahasa yang mudah dipahami anak. Ceritakan tentang keutamaan sholat tarawih di bulan Ramadhan dan pahala yang didapatkan. Anda bisa menggunakan bantuan buku cerita bergambar tentang sholat tarawih atau video animasi pendek yang menarik.

2. Mulai dari Sholat Tarawih yang Singkat

Ajak anak mengikuti sholat tarawih di awal-awal Ramadhan saat durasi sholat masih singkat. Lama-kelamaan perlahan tingkatkan durasi sholat tarawih yang diikuti sesuai kemampuan anak. Jangan memaksa anak untuk mengikuti sholat tarawih secara penuh jika mereka kelelahan.

3. Buat Suasana Masjid Menyenangkan untuk Anak

Pastikan masjid yang dikunjungi ramah anak. Cari masjid dengan tempat khusus bermain anak atau area tertutup yang aman dan nyaman untuk anak beristirahat selama menunggu orangtua sholat.

4. Berikan Reward Positif

Berikan pujian dan reward positif kepada anak atas usaha mereka sholat tarawih. Reward tidak harus berupa barang atau makanan manis. Anda bisa memberikan anak sticker dalam chart sholat mereka, membacakan cerita favorit mereka, atau mengajak mereka bermain bersama.

5. Sholat Tarawih Bersama Menjadi Momen Kebersamaan

Sholat tarawih bersama anak dapat menjadi momen kebersamaan keluarga yang menyenangkan. Berangkat bersama ke masjid, sholat berjamaah, dan berdoa bersama dapat menguatkan ikatan keluarga dan membuat pengalaman Ramadhan lebih berkesan bagi anak.

Mengajak anak sholat tarawih membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Fokuslah pada pengenalan ibadah dan membuat pengalaman sholat tarawih menjadi menyenangkan bagi anak. Dengan demikian, anak akan lebih tertarik untuk mengikuti sholat tarawih dan perlahan membangun kebiasaan ibadah ini.

Tips Tambahan:

  • Bawa perlengkapan sholat khusus anak ke masjid, seperti sajadah dan mukena berukuran kecil.
  • Ceritakan kisah tentang keutamaan sholat malam dan pahala yang didapatkan oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW yang gemar sholat malam.
  • Libatkan anak dalam kegiatan Ramadhan lainnya seperti tadarus Al-Quran atau membantu menyiapkan makanan untuk buka puasa.

Sholat tarawih merupakan ibadah sunnah yang berpahala besar. Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak dapat diajak untuk menjalankan ibadah ini dengan penuh keikhlasan dan kegembiraan. Selamat menjalankan ibadah puasa dan sholat tarawih bersama si kecil!**

5 Tips Mengajarkan Puasa Pada Anak Usia Dini



Bulan suci Ramadhan sebentar lagi akan tiba. Bagi orang dewasa, puasa mungkin sudah menjadi rutinitas tahunan. Namun, bagaimana dengan anak usia prasekolah? Mengenalkan dan menanamkan kebiasaan puasa pada anak usia ini perlu pendekatan khusus.

Anak usia prasekolah umumnya belum wajib menjalankan ibadah puasa. Namun, ini merupakan waktu yang tepat untuk mulai mengenalkan mereka tentang konsep puasa dan keutamaan di bulan Ramadhan. Dengan pengenalan dini, anak akan lebih mudah menerima kewajiban puasa ketika mereka sudah akil baligh.

Berikut beberapa tips untuk menanamkan puasa pada anak usia prasekolah:

1. Bercerita tentang Puasa dengan Cara Menyenangkan

Gunakan cerita dan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami anak. Ceritakan tentang arti puasa, tujuan puasa, dan keutamaan bulan Ramadhan. Gunakan buku cerita bergambar dengan tema Ramadhan atau tontonkan video animasi pendek tentang puasa yang menarik untuk anak.

2. Latihan Puasa Sejak Dini

Latihan puasa tidak harus dilakukan sehari penuh. Awali dengan membiasakan anak tidak makan dan minum selama beberapa jam saja. Misalnya, latihan puasa setengah hari atau menunda jam ngemil anak. Berikan pengertian bahwa ini adalah latihan untuk bisa puasa selama bulan Ramadhan nanti.

3. Libatkan Anak dalam Kegiatan Ramadhan

Ajak anak berpartisipasi dalam kegiatan Ramadhan di rumah. Biarkan mereka membantu menyiapkan sahur dan berbuka puasa. Latih mereka membaca doa berbuka dan doa setelah sholat tarawih. Pelibatan dalam kegiatan Ramadhan akan membuat anak merasa dilibatkan dan semakin antusias menyambut bulan suci ini.

4. Jadikan Sahur dan Buka Puasa sebagai Momen Kebersamaan

Sahur dan buka puasa menjadi momen khusus di bulan Ramadhan. Matikan gadget dan luangkan waktu untuk bersantap sahur dan buka puasa bersama keluarga. Ceritakan pengalaman selama menjalankan puasa dan berbagi cerita menyenangkan. Kebersamaan ini akan membuat anak mengingat pengalaman positif tentang bulan Ramadhan.

5. Berikan Reward atas Pencapaian Anak

Berikan pujian dan reward positif kepada anak atas usaha mereka dalam menjalankan latihan puasa. Reward tidak harus berupa barang atau makanan manis. Anda bisa memberikan anak bintang emas dalam chart Ramadhan mereka, membacakan cerita favorit mereka, atau mengajak mereka bermain bersama.

Menanamkan puasa pada anak usia prasekolah adalah proses yang membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Jangan memaksakan anak untuk berpuasa selama beberapa jam jika mereka belum siap. Fokuslah pada pengenalan konsep puasa dan membuat pengalaman Ramadhan menjadi menyenangkan bagi anak. Dengan demikian, anak akan lebih mudah menerima kewajiban puasa ketika mereka sudut wajib menjalankannya.

Ramadhan penuh dengan berkah dan keutamaan. Jadikan bulan ini sebagai waktu untuk menjalin kebersamaan dengan keluarga dan menanamkan nilai-nilai agama pada anak sejak dini. Selamat menyambut bulan suci Ramadhan!