Latest News

Tampilkan postingan dengan label Ramadhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ramadhan. Tampilkan semua postingan

Mitos dan Fakta Seputar Puasa yang Perlu Diketahui

 



Jatimku.com – Puasa merupakan ibadah yang memiliki banyak manfaat, baik secara spiritual maupun kesehatan. Namun, masih banyak beredar mitos yang membuat sebagian orang ragu atau keliru dalam memahami praktik puasa. Berikut adalah beberapa mitos dan fakta seputar puasa yang perlu diketahui:


1. Mitos: Puasa Membuat Tubuh Kekurangan Energi

Fakta: Puasa justru membantu tubuh mengatur metabolisme dan meningkatkan efisiensi penggunaan energi. Jika sahur dilakukan dengan makanan bergizi seimbang, tubuh tetap memiliki cukup energi untuk beraktivitas sepanjang hari.


2. Mitos: Minum Air dalam Jumlah Banyak Saat Sahur Mencegah Dehidrasi

Fakta: Tubuh tidak dapat menyerap air secara berlebihan dalam waktu singkat. Lebih baik minum air secara bertahap dari waktu berbuka hingga sahur agar tubuh tetap terhidrasi sepanjang hari.


3. Mitos: Puasa Menyebabkan Otot Menyusut

Fakta: Jika asupan protein cukup saat sahur dan berbuka, serta disertai aktivitas fisik ringan, otot tidak akan menyusut. Justru, puasa dapat membantu pembakaran lemak tanpa mengorbankan massa otot.


4. Mitos: Puasa Membuat Berat Badan Turun Drastis

Fakta: Penurunan berat badan saat puasa tergantung pada pola makan. Jika konsumsi makanan berlebihan saat berbuka dan sahur, berat badan justru bisa naik. Puasa yang dijalankan dengan pola makan sehat dapat membantu menjaga berat badan ideal.


5. Mitos: Sering Tidur Saat Puasa Bisa Mengurangi Pahala

Fakta: Tidur yang cukup dan berkualitas dapat membantu tubuh beradaptasi dengan puasa. Namun, jika tidur berlebihan hingga melalaikan ibadah, barulah hal tersebut dapat mengurangi nilai puasa seseorang.


6. Mitos: Puasa Membahayakan Kesehatan

Fakta: Banyak penelitian menunjukkan bahwa puasa memiliki manfaat kesehatan seperti detoksifikasi, meningkatkan sistem imun, dan mengatur kadar gula darah. Namun, bagi orang dengan kondisi medis tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalankan puasa.


Kesimpulan

Memahami perbedaan antara mitos dan fakta tentang puasa dapat membantu kita menjalani ibadah ini dengan lebih baik dan bermanfaat. Dengan menjaga pola makan yang sehat, tetap aktif, dan memperbanyak ibadah, puasa dapat menjadi pengalaman yang penuh keberkahan dan manfaat.


Jatimku.com – Menyelami Sastra, Menghidupkan Makna

Ngabuburit Produktif: Ngaji atau Nonton?

 


Jatimku.com – Menjelang waktu berbuka puasa, masyarakat memiliki berbagai cara untuk mengisi waktu luang atau yang biasa disebut ngabuburit. Dari sekian banyak pilihan, dua aktivitas yang cukup populer adalah mengaji dan menonton. Namun, mana yang lebih produktif?


Bagi sebagian orang, ngabuburit dengan mengaji Al-Qur’an menjadi momen yang sangat berharga untuk meningkatkan ibadah selama Ramadhan. Banyak masjid dan komunitas mengadakan tadarus bersama, memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperdalam pemahaman agama.


Di sisi lain, ada juga yang memilih menonton tayangan religi atau film inspiratif sebagai hiburan sambil menunggu azan Magrib. Konten-konten Islami yang edukatif bisa menjadi alternatif untuk mendapatkan wawasan keislaman dengan cara yang lebih santai.


Menurut Ustaz Ahmad Fauzi, seorang pendakwah di Surabaya, kedua aktivitas ini sama-sama memiliki manfaat, tergantung niat dan tujuan masing-masing individu. "Yang terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkan waktu Ramadhan sebaik mungkin untuk hal-hal yang bernilai positif," ujarnya.


Jadi, apakah kamu lebih memilih ngabuburit dengan mengaji atau menonton? Yang pasti, keduanya bisa menjadi pilihan produktif asalkan dilakukan dengan niat baik dan memberikan manfaat. Selamat menjalankan ibadah puasa!

7 Kesadaran yang Harus Kita Bangun dalam Mengejar Momen Lailatul Qadar



Malang – Lailatul Qadar dikenal sebagai malam penuh keberkahan yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Namun, pernahkah kita melihatnya dari sudut pandang ilmiah? Salah satu kesadaran yang perlu dibangun dalam memahami Lailatul Qadar adalah relativitas waktu, sebagaimana yang dijelaskan dalam teori gravitasi dan relativitas waktu oleh Albert Einstein.


Kesadaran #1: Memahami Pelipat Gandaan Waktu melalui Relativitas

Lailatul Qadar dapat diibaratkan sebagai momen unik di mana relativitas waktu dapat dirasakan. Konsep ini mirip dengan yang ditampilkan dalam film Interstellar, di mana 1 jam di planet Miller setara dengan 7 tahun di Bumi. Penulisan skenario film ini bahkan melibatkan Kip Thorne, peraih Nobel Fisika 2017, yang memastikan akurasi perhitungan ilmiahnya.

Dalam konteks Lailatul Qadar, jika 1 malam setara dengan 1000 bulan, maka secara perhitungan:

  • 1 malam = 12 jam (maghrib-subuh)

  • 1 jam = 1000 bulan / 12 jam = 83,3 bulan

  • 1 jam = 6,94 tahun

Konsep ini menunjukkan bagaimana malam Lailatul Qadar menawarkan peluang luar biasa dalam menggandakan pahala ibadah. Satu jam membaca Al-Qur’an di malam ini bisa bernilai setara dengan membaca Al-Qur’an selama hampir 7 tahun!


Peluang Langka yang Tidak Boleh Dilewatkan

Dalam Al-Qur’an, banyak ayat ditutup dengan ajakan berpikir mendalam: 💡 Afalaa Ta'qiluun – Apakah kalian tidak berpikir? 💡 Afalaa Tatafakkaruun – Apakah kalian tidak merenungkan? 💡 Afalaa Tadzakkaruun – Apakah kalian tidak mengambil pelajaran?


Ayat-ayat ini mengajak kita untuk memahami betapa besarnya peluang emas yang diberikan pada malam Lailatul Qadar. Sayang jika momen ini terlewat begitu saja tanpa dimanfaatkan dengan optimal.


Ditulis pada malam 25 Ramadhan 1446 H oleh Iqrok Wahyu Perdana, Ketua Umum ACMI (Akademik Cendekiawan Muda Indonesia). Semoga menjadi pengingat bagi kita semua untuk semakin bersemangat mengejar malam penuh kemuliaan ini.

Liputan: Jatimku.com

Kegiatan Keluarga Saat Ramadhan: Mempererat Tali Silaturahmi



Ramadhan bukan hanya bulan penuh berkah, tetapi juga momen yang tepat untuk mempererat hubungan keluarga. Di tengah kesibukan aktivitas sehari-hari, banyak keluarga memanfaatkan bulan suci ini untuk berkumpul dan melakukan berbagai kegiatan yang memperkuat tali silaturahmi.


1. Buka Puasa Bersama
Salah satu tradisi yang paling dinanti adalah buka puasa bersama. Keluarga besar biasanya berkumpul untuk berbagi hidangan khas Ramadhan, menciptakan suasana hangat dan penuh kebersamaan. Momen ini juga menjadi kesempatan untuk mempertemukan anggota keluarga yang jarang bertemu.


2. Shalat Tarawih Berjamaah
Banyak keluarga yang memanfaatkan bulan Ramadhan untuk meningkatkan ibadah bersama, termasuk shalat tarawih berjamaah di masjid atau di rumah. Kegiatan ini bukan hanya mempererat hubungan keluarga, tetapi juga meningkatkan keimanan dan kekhusyukan dalam menjalankan ibadah.


3. Sahur Bersama
Makan sahur sering kali menjadi waktu yang spesial, terutama bagi keluarga yang jarang memiliki waktu makan bersama di luar bulan Ramadhan. Meski dalam keadaan mengantuk, suasana sahur tetap menjadi momen penuh kehangatan dan kebersamaan.


4. Tadarus Al-Qur'an
Beberapa keluarga memanfaatkan waktu setelah berbuka atau setelah tarawih untuk membaca dan memahami Al-Qur'an bersama. Tradisi tadarus ini tidak hanya memperkaya ilmu agama, tetapi juga menjadi sarana bagi orang tua untuk mengajarkan nilai-nilai Islam kepada anak-anak mereka.


5. Berbagi dengan Sesama
Kegiatan sosial seperti berbagi makanan, membagikan sembako, atau memberikan santunan kepada yang membutuhkan juga menjadi bagian penting dalam mempererat silaturahmi. Selain membantu orang lain, kegiatan ini juga mengajarkan nilai kepedulian dan kebaikan kepada anggota keluarga.


Ramadhan memberikan banyak kesempatan untuk memperkuat hubungan keluarga. Dengan berbagai kegiatan bersama, bulan suci ini menjadi lebih bermakna dan membawa kebahagiaan bagi setiap anggota keluarga. Semoga Ramadhan kali ini menjadi momen yang penuh keberkahan dan kebersamaan bagi semua umat Muslim.

Makna dan Filosofi Zakat Fitrah dalam Kehidupan Sosial


Malang, Jatimku.com – Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban umat Muslim yang harus ditunaikan menjelang Hari Raya Idulfitri. Tidak hanya sebagai bentuk ibadah, zakat fitrah juga memiliki makna dan filosofi yang mendalam dalam kehidupan sosial, terutama dalam membangun solidaritas dan kepedulian antar sesama.


1. Membersihkan Diri dan Menyempurnakan Ibadah

Zakat fitrah memiliki makna spiritual sebagai penyuci diri bagi umat Muslim setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Dalam Islam, zakat ini bertujuan untuk membersihkan jiwa dari dosa-dosa kecil yang mungkin terjadi selama Ramadhan.


2. Menjaga Keseimbangan Sosial

Filosofi zakat fitrah juga mencerminkan pentingnya keadilan sosial. Dengan zakat ini, setiap Muslim membantu mereka yang kurang mampu agar dapat merasakan kebahagiaan Idulfitri tanpa kekurangan kebutuhan pokok.


3. Mempererat Ukhuwah Islamiyah

Ketika seseorang memberikan zakat fitrah, ia tidak hanya menunaikan kewajiban agama tetapi juga memperkuat tali persaudaraan dalam masyarakat. Sikap berbagi ini mempererat hubungan antar sesama Muslim, menciptakan rasa kebersamaan dan kasih sayang.


4. Mengajarkan Kepedulian dan Rasa Syukur

Dengan berzakat, umat Muslim diajarkan untuk selalu peduli terhadap sesama, terutama mereka yang kurang beruntung. Selain itu, zakat juga menjadi bentuk rasa syukur atas rezeki yang telah diberikan Allah SWT.


5. Mengurangi Kesenjangan Ekonomi

Dalam aspek sosial, zakat fitrah berperan sebagai instrumen ekonomi yang membantu pemerataan kesejahteraan. Ketika orang-orang yang mampu membantu mereka yang kekurangan, maka kesenjangan sosial dapat diminimalkan, menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan sejahtera.


Sebagai ibadah wajib, zakat fitrah tidak hanya berdampak secara spiritual tetapi juga memberikan manfaat besar bagi tatanan sosial. Dengan menunaikannya, umat Muslim turut berkontribusi dalam menciptakan keseimbangan dan kebersamaan dalam masyarakat.


Meningkatkan Kualitas Ibadah di Malam Ramadhan: Tradisi dan Spiritualitas Umat Muslim



Surabaya, Jatimku.com – Bulan suci Ramadhan tidak hanya menjadi momentum menahan lapar dan dahaga, tetapi juga waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas ibadah, terutama di malam hari. Umat Muslim di berbagai daerah, termasuk Jawa Timur, semakin giat menjalankan ibadah malam seperti tarawih, tadarus Al-Qur’an, hingga qiyamul lail.


Di berbagai masjid besar seperti Masjid Al Akbar Surabaya, Masjid Agung Malang, dan Masjid Sunan Ampel, ribuan jamaah memadati saf untuk melaksanakan shalat tarawih berjamaah. Suasana kekhusyukan begitu terasa, terutama ketika imam membacakan ayat-ayat suci dengan penuh penghayatan.


Selain tarawih, tadarus Al-Qur’an menjadi aktivitas yang kian marak. Banyak kelompok tadarus dari berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga orang tua, berkumpul di masjid atau mushola untuk membaca dan mengkhatamkan Al-Qur’an selama Ramadhan.


Tidak hanya itu, di sepuluh malam terakhir, banyak umat Muslim yang meningkatkan ibadah dengan i’tikaf di masjid, mencari keberkahan Lailatul Qadar. Di beberapa masjid besar, panitia bahkan menyediakan fasilitas khusus bagi jamaah yang ingin berdiam diri dan mendekatkan diri kepada Allah.


Para ulama mengingatkan bahwa kualitas ibadah lebih utama dibandingkan kuantitas. “Yang terpenting bukan hanya banyaknya ibadah, tetapi juga bagaimana hati kita benar-benar khusyuk dan ikhlas dalam menjalankannya,” ujar seorang ustaz di Surabaya.


Semangat meningkatkan ibadah ini menjadi salah satu keistimewaan Ramadhan, di mana umat Muslim berlomba-lomba memperbanyak amal baik, memperkuat hubungan dengan Allah, serta mempererat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat.


Jatimku.com akan terus menghadirkan berbagai informasi seputar Ramadhan dan kehidupan keagamaan di Jawa Timur.

Tips Mengatasi Rasa Lapar dan Haus Saat Berpuasa Agar Tetap Nyaman Beraktivitas



Jatimku.com – Berpuasa di bulan Ramadan merupakan kewajiban bagi umat Muslim. Namun, rasa lapar dan haus sering kali menjadi tantangan utama, terutama bagi mereka yang memiliki aktivitas padat. Agar tetap nyaman menjalani puasa dan tetap produktif sepanjang hari, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan.


1. Konsumsi Makanan Bergizi Saat Sahur

Sahur merupakan kunci utama agar tubuh tetap bertenaga sepanjang hari. Pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, oatmeal, atau roti gandum, yang dapat memberikan energi lebih lama. Jangan lupa tambahkan protein dari telur, ayam, atau tahu serta lemak sehat dari alpukat atau kacang-kacangan untuk menjaga keseimbangan nutrisi.


2. Perbanyak Minum Air Saat Sahur dan Berbuka

Dehidrasi bisa membuat tubuh cepat lemas dan sulit berkonsentrasi. Pastikan untuk memenuhi kebutuhan cairan dengan minum minimal 8 gelas air selama periode sahur hingga berbuka. Terapkan pola 2-4-2, yaitu 2 gelas saat sahur, 4 gelas setelah berbuka, dan 2 gelas sebelum tidur untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.


3. Hindari Makanan yang Terlalu Manis dan Asin

Makanan tinggi gula dapat meningkatkan kadar insulin dengan cepat, tetapi juga bisa membuat tubuh cepat lemas setelah beberapa jam. Begitu pula dengan makanan asin yang dapat memicu dehidrasi. Sebaiknya konsumsi buah-buahan seperti kurma, pisang, atau apel yang memberikan energi lebih stabil.


4. Kurangi Aktivitas Fisik Berat

Jika memungkinkan, hindari olahraga berat atau aktivitas fisik yang menguras energi di siang hari. Sebagai alternatif, pilih olahraga ringan seperti yoga atau jalan santai di sore hari menjelang berbuka.


5. Manfaatkan Waktu Istirahat Secara Efektif

Tidur yang cukup akan membantu tubuh tetap bugar saat berpuasa. Usahakan tidur 6-8 jam per hari dan jika memungkinkan, ambil waktu untuk tidur siang singkat sekitar 15-30 menit agar tubuh tetap segar.

Tips Memperbanyak Sedekah di Bulan Ramadhan: Membuka Pintu Berkah dan Kebaikan



Malang, 17 Maret 2025 — Bulan Ramadhan merupakan waktu yang penuh berkah, di mana umat Muslim diwajibkan untuk berpuasa dan melaksanakan berbagai ibadah lainnya. Selain puasa, sedekah menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan di bulan penuh rahmat ini. Selain mendatangkan pahala, sedekah juga dapat membantu meringankan beban saudara-saudara yang kurang mampu.


Namun, banyak yang merasa bingung bagaimana cara memperbanyak sedekah di bulan Ramadhan, terutama di tengah kesibukan dan keterbatasan waktu. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa membantu memperbanyak sedekah selama bulan Ramadhan agar bisa mendatangkan keberkahan lebih banyak:


1. Sedekah dengan Jumlah Kecil yang Rutin

Sedekah tidak harus selalu dalam jumlah besar. Jika Anda merasa kesulitan untuk menyedekahkan uang dalam jumlah besar, coba untuk rutin memberikan sedekah meski dengan nominal kecil. Misalnya, menyisihkan sebagian kecil dari penghasilan harian Anda atau memberikan sejumlah uang untuk amal setiap hari. Kebaikan yang dilakukan secara rutin akan lebih banyak mendatangkan manfaat dibandingkan dengan memberikan jumlah besar sekali dalam sebulan.


2. Sedekah dengan Waktu dan Tenaga

Selain sedekah dalam bentuk uang, memberikan waktu dan tenaga untuk membantu orang lain juga termasuk sedekah yang sangat bernilai. Anda bisa membantu membersihkan masjid, menyajikan makanan berbuka untuk orang yang membutuhkan, atau bahkan memberikan waktu Anda untuk mengajar anak-anak yang kurang mampu. Ini adalah sedekah yang tidak hanya menguntungkan orang lain, tetapi juga memberikan dampak positif bagi diri Anda.


3. Sedekah Melalui Makanan Berbuka

Memberikan makanan berbuka puasa kepada orang yang membutuhkan adalah amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Anda bisa berbagi takjil atau makanan berbuka dengan sesama, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Sebuah hadits menyebutkan bahwa memberi makan orang yang berpuasa akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang berpuasa, tanpa mengurangi sedikit pun pahala puasa mereka.


4. Memperbanyak Sedekah di Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar, yang diyakini jatuh di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, adalah malam yang penuh berkah dan ampunan. Di malam ini, amalan apapun akan dilipatgandakan pahalanya. Oleh karena itu, perbanyak sedekah pada malam-malam tersebut, baik itu dalam bentuk uang, makanan, atau bantuan kepada sesama. Manfaatkan kesempatan emas ini untuk mendapatkan pahala yang berlipat.


5. Sedekah Secara Anonim

Sedekah yang dilakukan dengan cara tersembunyi atau anonim sangat dianjurkan dalam Islam, karena lebih menjaga kehormatan dan niat ikhlas. Anda bisa menyedekahkan uang atau barang tanpa memberitahukan siapa pun agar amalan tersebut benar-benar tulus karena Allah. Ini juga menjadi ajang untuk melatih keikhlasan dalam beribadah.

Tips Berpuasa untuk Pekerja: Tetap Produktif dan Fokus di Bulan Ramadan



Malang, 15 Maret 2025 – Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah bagi umat Muslim, namun bagi para pekerja, berpuasa selama sebulan penuh bisa menjadi tantangan tersendiri. Menjaga produktivitas dan fokus di tempat kerja tanpa mengorbankan kualitas pekerjaan adalah hal yang penting selama berpuasa. Oleh karena itu, penting untuk mengatur pola makan, istirahat, dan waktu kerja dengan baik agar tetap bertenaga dan efisien.


Berikut beberapa tips berpuasa untuk pekerja agar tetap produktif dan fokus selama Ramadan:

  1. Manfaatkan Waktu Sahur dengan Bijak
    Sahur adalah waktu yang sangat penting untuk menyiapkan tubuh menghadapi puasa seharian. Pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat untuk memberikan energi tahan lama. Makanan seperti oatmeal, telur, dan sayur-sayuran sangat baik untuk menjaga daya tahan tubuh hingga waktu berbuka. Jangan lupa untuk minum air putih yang cukup agar tubuh tidak dehidrasi.

  2. Jaga Asupan Gizi Saat Berbuka
    Berbuka puasa adalah waktu yang penuh nikmat, tetapi penting untuk menghindari makanan berat atau berlemak yang dapat membuat tubuh cepat merasa lelah. Pilih makanan yang seimbang, seperti buah-buahan, kurma, sup, serta hidangan yang mengandung karbohidrat dan protein. Jangan lupa untuk minum air putih yang cukup setelah berbuka untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang sepanjang hari.

  3. Atur Waktu Istirahat
    Pekerja yang berpuasa harus bijak dalam mengatur waktu istirahat. Luangkan waktu sejenak untuk beristirahat setelah berbuka atau sebelum sahur untuk mengurangi rasa kantuk. Tidur yang cukup sangat penting agar tubuh tetap bugar dan produktif selama bekerja. Jika memungkinkan, usahakan untuk tidur siang sejenak agar dapat memulihkan energi.

  4. Prioritaskan Tugas yang Paling Berat di Pagi Hari
    Bagi sebagian orang, energi terbaik saat berpuasa biasanya ada di pagi hari, sebelum lapar dan lelah mulai terasa. Oleh karena itu, usahakan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan konsentrasi tinggi di pagi hari setelah sahur. Sementara itu, tugas yang lebih ringan bisa dilakukan pada sore hari menjelang waktu berbuka.

  5. Tetap Jaga Kesehatan Mental
    Berpuasa juga membutuhkan kekuatan mental. Hindari stres yang berlebihan dan usahakan untuk tetap tenang meskipun pekerjaan menumpuk. Luangkan waktu untuk berdoa dan bersantai sejenak untuk menjaga ketenangan pikiran. Jika merasa kelelahan atau stres, ambil waktu sejenak untuk beristirahat dan melakukan aktivitas ringan.

  6. Gunakan Teknik Fokus yang Efektif
    Salah satu tantangan terbesar saat berpuasa adalah mempertahankan fokus dalam bekerja. Gunakan teknik seperti bekerja dalam interval waktu tertentu (misalnya 25 menit fokus bekerja, 5 menit istirahat), untuk menjaga produktivitas tanpa merasa terbebani. Jika memungkinkan, atur jadwal agar tidak ada pertemuan atau tugas besar yang mengganggu waktu puasa.


Dengan mengikuti tips ini, pekerja di bulan Ramadan dapat tetap produktif, fokus, dan menjaga kualitas pekerjaan meski sedang berpuasa. Ramadan bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat menjalani hari-hari dengan bijak, baik dalam pekerjaan maupun ibadah.

Kiat Berpuasa untuk Anak-anak: Mengajarkan Puasa dengan Menyenangkan



Surabaya, Jatimku.com – Bulan Ramadhan adalah waktu yang penuh berkah, dan bagi keluarga, ini adalah kesempatan emas untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya ibadah puasa. Namun, berpuasa bagi anak-anak tentunya memiliki tantangan tersendiri. Orang tua perlu menemukan cara yang tepat agar anak-anak bisa menjalani puasa dengan antusias, tanpa merasa terbebani atau terpaksa.


Bagi sebagian besar anak, menjalani puasa bisa terasa sulit, terutama karena mereka belum terbiasa dengan waktu yang panjang tanpa makan atau minum. Oleh karena itu, mengajarkan anak-anak berpuasa dengan cara yang menyenangkan dan penuh motivasi sangatlah penting. Berikut beberapa kiat yang dapat membantu orang tua mengajarkan puasa dengan cara yang menyenangkan dan tetap memberi pemahaman yang mendalam tentang makna Ramadhan.


1. Mulai dengan Puasa Setengah Hari

Untuk anak-anak yang baru pertama kali berpuasa, mulailah dengan puasa setengah hari, misalnya dari waktu sahur hingga waktu berbuka di siang hari. Jangan paksakan anak untuk berpuasa penuh seharian, terutama pada awalnya. Hal ini dapat membuat mereka merasa lebih nyaman dan tidak terbebani. Secara bertahap, anak-anak dapat mulai berpuasa lebih lama seiring berjalannya waktu.


2. Jadikan Puasa sebagai Tantangan yang Seru

Anak-anak biasanya lebih semangat jika ada elemen permainan atau tantangan. Orang tua bisa mengajak anak untuk berkompetisi dengan diri mereka sendiri, seperti mencoba untuk berpuasa hingga waktu berbuka tanpa merasa lelah atau mudah tergoda. Menyusun "tantangan puasa" kecil seperti ini bisa membuat mereka lebih termotivasi dan merasa puas dengan pencapaiannya.


3. Berikan Hadiah atau Penghargaan

Memberikan penghargaan atau hadiah kecil setelah anak berhasil menjalani puasa untuk hari itu bisa menjadi cara yang efektif untuk memberikan motivasi. Hadiah tersebut tidak perlu besar, cukup sesuatu yang anak sukai, seperti makanan favorit saat berbuka atau mainan kecil. Hal ini juga mengajarkan mereka bahwa setiap usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh layak mendapatkan penghargaan.


4. Libatkan Anak dalam Persiapan Sahur dan Berbuka

Ajak anak untuk terlibat dalam kegiatan persiapan sahur dan berbuka, seperti menyiapkan menu makanan atau merancang menu berbuka puasa yang mereka sukai. Ketika anak merasa menjadi bagian dari proses, mereka akan lebih menghargai dan memahami makna dari berpuasa. Selain itu, momen kebersamaan saat mempersiapkan makanan akan menjadi pengalaman yang menyenangkan.


5. Jelaskan Makna Puasa dengan Cara yang Mudah Dipahami

Penting bagi orang tua untuk menjelaskan kepada anak-anak tentang makna puasa secara sederhana. Jangan hanya memberi tahu mereka bahwa puasa itu harus dilakukan karena kewajiban, tetapi juga jelaskan tentang manfaatnya, seperti belajar kesabaran, berbagi dengan orang yang kurang mampu, dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Anak-anak lebih mudah memahami jika penjelasan tersebut dikemas dengan cerita atau contoh yang sesuai dengan usia mereka.


Dengan cara yang menyenangkan dan penuh pengertian, anak-anak dapat belajar tentang puasa secara positif dan tetap antusias menyambut bulan Ramadhan. Lebih dari sekadar menahan lapar dan haus, puasa mengajarkan mereka nilai-nilai penting seperti disiplin, kesabaran, dan rasa empati terhadap orang lain.

[Jatimku.com]

Tetap Hidrat! Tips Menjaga Asupan Cairan Selama Puasa



Malang, 13 Maret 2025 – Menjaga tubuh tetap terhidrasi selama bulan Ramadhan adalah tantangan yang tidak bisa dianggap remeh. Selama berpuasa, tubuh tidak mendapatkan asupan cairan sepanjang hari, yang dapat berisiko menyebabkan dehidrasi, terutama di musim panas. Oleh karena itu, menjaga kecukupan cairan tubuh pada saat sahur dan berbuka sangat penting untuk menjaga kesehatan dan stamina selama berpuasa.


Dokter spesialis gizi, Dr. Siti Aisyah, mengatakan bahwa dehidrasi bisa berdampak negatif terhadap kesehatan, seperti penurunan konsentrasi, kelelahan, dan bahkan gangguan pada fungsi ginjal. Untuk itu, penting bagi umat Muslim untuk lebih memperhatikan cara mengatur asupan cairan mereka, baik saat sahur maupun berbuka puasa.


Berikut ini beberapa tips untuk menjaga asupan cairan yang optimal selama bulan puasa:

1. Minum Air yang Cukup Saat Sahur

Sahur adalah waktu yang tepat untuk mengisi kembali cairan tubuh setelah berpuasa sepanjang malam. Disarankan untuk meminum sekitar 2-3 gelas air saat sahur untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi hingga waktu berbuka. Selain air putih, bisa juga menambah dengan jus buah segar yang tidak terlalu manis agar tetap memberikan energi tanpa mengganggu kadar gula darah.


2. Hindari Minuman Berkafein

Minuman berkafein seperti kopi dan teh memang menyegarkan, tetapi dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil yang pada akhirnya membuat tubuh kehilangan lebih banyak cairan. Sebaiknya hindari konsumsi kopi atau teh berlebihan, terutama saat sahur, untuk mengurangi risiko dehidrasi.


3. Manfaatkan Waktu Berbuka untuk Mengisi Cairan

Saat berbuka, mulailah dengan segelas air putih untuk mengisi kembali cairan yang hilang selama puasa. Setelah itu, konsumsilah minuman lain yang dapat membantu menghidrasi tubuh seperti air kelapa atau infused water. Infused water dengan campuran buah segar seperti lemon atau mentimun juga baik untuk menambah kesegaran dan memberikan mineral yang dibutuhkan tubuh.


4. Makan Makanan yang Mengandung Air

Makanan yang kaya akan kandungan air seperti semangka, mentimun, dan tomat sangat baik untuk membantu menjaga hidrasi tubuh. Makanan ini juga mengandung banyak vitamin dan mineral yang mendukung kesehatan tubuh selama berpuasa. Menambahkan makanan ini dalam menu sahur dan berbuka akan membantu tubuh tetap terhidrasi dengan lebih baik.


5. Hindari Makanan yang Mengandung Garam Berlebih

Makanan yang terlalu asin dapat meningkatkan rasa haus dan memperburuk dehidrasi. Cobalah untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung banyak garam, seperti keripik, makanan olahan, atau makanan yang diawetkan dengan garam. Sebaliknya, pilih makanan yang lebih sehat dan bergizi yang dapat mendukung tubuh tetap terhidrasi.

Tips Membagi Waktu Antara Ibadah Puasa, Pekerjaan, dan Keluarga Selama Ramadan



Surabaya, 2025 — Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, di mana umat Muslim menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Selain berpuasa, Ramadan juga menjadi waktu untuk memperbanyak ibadah lainnya seperti salat tarawih, membaca Al-Qur'an, serta meningkatkan kepedulian sosial. Namun, tantangan sering muncul ketika kita harus membagi waktu antara ibadah puasa, pekerjaan, dan keluarga. Bagi sebagian orang, mengatur waktu yang efektif bisa menjadi hal yang sulit di tengah kesibukan sehari-hari.


Lantas, bagaimana cara membagi waktu dengan bijak selama Ramadan agar semua aspek kehidupan berjalan lancar tanpa mengabaikan ibadah dan kesejahteraan keluarga? Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda menjalani Ramadan dengan lebih produktif dan penuh berkah.


1. Buat Jadwal yang Terstruktur

Salah satu cara terbaik untuk mengelola waktu adalah dengan membuat jadwal harian yang terstruktur. Tentukan waktu yang khusus untuk beribadah, bekerja, dan berkumpul dengan keluarga. Misalnya, gunakan waktu setelah sahur untuk melaksanakan ibadah wajib seperti salat subuh dan membaca Al-Qur'an. Setelah itu, atur jam kerja dengan efisien agar tidak terganggu oleh rasa kantuk atau lapar.


Jangan lupa untuk menambahkan waktu istirahat singkat di antara pekerjaan untuk menjaga fokus. Jika memungkinkan, manfaatkan waktu luang di siang hari untuk melakukan ibadah sunnah, seperti dhuha atau tidur sejenak agar energi tetap terjaga untuk menjalani aktivitas di sore hari.


2. Prioritaskan Ibadah dan Keluarga

Selama Ramadan, ibadah menjadi prioritas utama. Namun, bukan berarti pekerjaan atau keluarga menjadi terbengkalai. Anda bisa mulai dengan menentukan prioritas mana yang lebih mendesak setiap harinya. Misalnya, jika ada pekerjaan yang harus selesai sebelum waktu berbuka, atur waktu pagi untuk fokus bekerja, lalu sisihkan waktu di malam hari untuk berkumpul dengan keluarga.


Selalu luangkan waktu untuk keluarga, terutama saat berbuka puasa dan sahur. Momen-momen ini sangat berharga, dan bisa menjadi kesempatan untuk berbagi kebahagiaan serta mempererat ikatan keluarga. Anda juga bisa mengajak keluarga untuk beribadah bersama, seperti salat tarawih atau membaca Al-Qur'an di malam hari.


3. Manfaatkan Teknologi untuk Efisiensi

Di era digital ini, teknologi bisa menjadi alat yang membantu kita mengelola waktu dengan lebih efisien. Anda dapat menggunakan aplikasi pengingat untuk jadwal ibadah, waktu sahur, dan berbuka. Beberapa aplikasi bahkan memberikan fitur doa harian atau pengingat untuk shalat yang bisa diatur sesuai dengan waktu setempat.


Selain itu, jika pekerjaan Anda melibatkan penggunaan komputer atau perangkat lain, manfaatkan teknologi untuk menyelesaikan tugas lebih cepat. Misalnya, menggunakan alat kolaborasi daring atau aplikasi manajemen waktu untuk memaksimalkan hasil kerja tanpa perlu terlalu mengorbankan waktu.


4. Jaga Kesehatan dengan Makan Sehat dan Cukup Tidur

Selama Ramadan, menjaga kesehatan sangat penting agar dapat menjalani ibadah dengan baik. Pastikan Anda mengonsumsi makanan sehat dan bergizi saat sahur dan berbuka. Hindari makanan berat yang dapat membuat Anda merasa lelah atau mengantuk selama bekerja.


Tidur yang cukup juga sangat penting. Usahakan untuk mendapatkan tidur siang sekitar 30-60 menit agar tubuh tetap segar dan tidak mudah lelah saat berpuasa. Tidur yang cukup juga akan membantu Anda menjaga konsentrasi saat bekerja dan tetap bertenaga untuk menjalani ibadah lainnya.


5. Tetap Fleksibel dan Jangan Terlalu Kaku

Meskipun memiliki jadwal yang terstruktur, penting untuk tetap fleksibel. Ramadan adalah waktu yang penuh berkah, namun juga penuh tantangan. Terkadang, situasi yang tidak terduga bisa membuat kita harus menyesuaikan kembali rencana yang sudah dibuat. Jika pekerjaan membutuhkan perhatian lebih atau ada hal penting yang harus diselesaikan, jangan merasa terbebani. Prioritaskan ibadah yang utama dan sesuaikan dengan keadaan.

Tips Agar Tetap Bugar dengan Kualitas Tidur yang Baik Meskipun Ada Perubahan Waktu Tidur Selama Ramadan



Malang, 10 April 2025 – Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah bagi umat Muslim, namun juga bisa membawa tantangan bagi kesehatan, terutama terkait dengan kualitas tidur. Perubahan waktu tidur yang signifikan selama puasa seringkali membuat banyak orang merasa lelah dan kurang bugar. Dengan sahur yang dilakukan sebelum subuh dan berbuka pada malam hari, pola tidur pun terganggu. Namun, dengan beberapa tips sederhana, Anda tetap bisa menjaga kualitas tidur yang baik dan merasa segar sepanjang hari selama bulan Ramadan.


Berikut ini adalah beberapa tips untuk menjaga kualitas tidur meskipun ada perubahan waktu tidur selama Ramadan:

1. Ciptakan Rutinitas Tidur yang Konsisten

Meskipun waktu tidur Anda berubah selama Ramadan, penting untuk tetap menjaga rutinitas tidur yang konsisten. Cobalah untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, bahkan jika waktu tidur Anda lebih pendek dari biasanya. Ini membantu tubuh beradaptasi dengan perubahan jadwal dan meningkatkan kualitas tidur. Misalnya, jika Anda tidur setelah tarawih dan bangun untuk sahur, pastikan Anda tidur cukup setelah itu.


2. Manfaatkan Waktu Tidur Siang

Tidur siang dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi rasa kantuk dan kelelahan yang datang akibat kurang tidur malam. Jika memungkinkan, usahakan untuk tidur siang selama 20-30 menit di tengah hari setelah Anda menjalankan aktivitas puasa. Tidur siang yang singkat ini dapat menyegarkan tubuh tanpa mengganggu tidur malam Anda.


3. Hindari Mengonsumsi Makanan Berat Sebelum Tidur

Makanan berat, pedas, atau berlemak yang dikonsumsi sebelum tidur bisa mengganggu proses pencernaan dan menyebabkan gangguan tidur seperti rasa kembung atau asam lambung. Untuk itu, usahakan agar makan malam atau makanan berbuka dilakukan beberapa jam sebelum tidur. Pilihlah makanan yang mudah dicerna, seperti buah-buahan, sayuran, atau sumber protein yang ringan.


4. Pilih Minuman yang Tepat

Salah satu faktor penting dalam menjaga kualitas tidur selama Ramadan adalah hidrasi. Selama berpuasa, tubuh cenderung kehilangan banyak cairan, yang bisa memengaruhi tidur. Pastikan Anda banyak minum air putih antara waktu berbuka dan sahur untuk menghindari dehidrasi. Hindari minuman berkafein atau yang mengandung banyak gula, karena dapat mengganggu tidur Anda di malam hari.


5. Ciptakan Suasana Tidur yang Nyaman

Lingkungan tidur yang nyaman sangat penting untuk memastikan tidur yang berkualitas. Pastikan kamar tidur Anda memiliki suhu yang sejuk, pencahayaan yang redup, dan bebas dari gangguan suara. Gunakan bantal dan kasur yang nyaman serta cobalah untuk tidur di posisi yang mendukung kenyamanan tubuh Anda.


6. Relaksasi Sebelum Tidur

Mengurangi stres dan kecemasan adalah kunci untuk tidur yang berkualitas. Sebelum tidur, lakukan aktivitas relaksasi seperti membaca buku, mendengarkan musik yang menenangkan, atau berzikir. Hindari aktivitas yang terlalu berat atau yang memicu kecemasan, seperti menonton televisi atau menggunakan ponsel sebelum tidur.


7. Atur Waktu untuk Beribadah dengan Bijak

Meskipun ibadah seperti tarawih sangat dianjurkan selama Ramadan, penting untuk tidak berlebihan dan menjaga waktu tidur. Usahakan agar shalat tarawih tidak mengganggu waktu tidur Anda, misalnya dengan memilih waktu tarawih yang lebih awal atau melakukan tarawih di rumah jika memungkinkan.


8. Olahraga Ringan untuk Menjaga Kebugaran

Meskipun puasa, Anda tetap bisa melakukan olahraga ringan untuk menjaga kebugaran tubuh. Lakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan santai atau stretching beberapa menit setelah berbuka puasa. Aktivitas fisik dapat membantu tubuh merasa lebih segar dan siap tidur.

Rencanakan Menu Sahur dan Berbuka, Tips Sehat untuk Menjalani Ramadan dengan Energi Optimal



Surabaya, Jatimku.com – Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah, namun bagi banyak orang, menjalani puasa seharian bisa menjadi tantangan, terutama dalam hal menjaga energi dan kesehatan tubuh. Salah satu kunci untuk melewati puasa dengan lancar adalah dengan merencanakan menu sahur dan berbuka yang tepat. Makanan yang kita konsumsi selama Ramadan sangat mempengaruhi tingkat energi, kesehatan, dan kemampuan kita menjalani ibadah dengan baik.


Bagi Anda yang ingin menjalani Ramadan dengan penuh semangat, berikut adalah beberapa tips dalam merencanakan menu sahur dan berbuka yang sehat dan bergizi.


Menu Sahur yang Menjaga Energi

Sahur adalah waktu makan yang sangat penting untuk menjaga tubuh tetap bertenaga sepanjang hari. Menu sahur sebaiknya mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, dan serat, yang dapat memberikan energi tahan lama. Beberapa pilihan menu sahur yang disarankan antara lain:

  1. Karbohidrat Kompleks: Makanan seperti nasi merah, oatmeal, atau roti gandum dapat memberikan pasokan energi yang stabil dan tahan lama.
  2. Protein: Sumber protein seperti telur, tempe, tahu, atau ayam dapat membantu menjaga rasa kenyang dan memperbaiki sel-sel tubuh.
  3. Sayuran dan Buah: Konsumsi sayuran dan buah seperti tomat, wortel, dan pisang, yang kaya akan vitamin dan serat untuk membantu proses pencernaan.
  4. Lemak Sehat: Kacang-kacangan, alpukat, dan minyak zaitun dapat menjadi sumber lemak sehat yang mendukung kesehatan tubuh dan memberikan rasa kenyang lebih lama.


Selain itu, jangan lupa untuk memperhatikan jumlah cairan yang dikonsumsi. Minumlah air putih yang cukup saat sahur untuk menghindari dehidrasi sepanjang hari.


Menu Berbuka yang Menyegarkan dan Bergizi

Saat berbuka, penting untuk memulai dengan makanan yang ringan dan mudah dicerna. Berbuka puasa dengan kurma dan air putih adalah tradisi yang sudah sangat dikenal. Kurma kaya akan gula alami yang dapat memberikan energi cepat, sementara air putih membantu tubuh untuk terhidrasi kembali.


Setelah berbuka dengan kurma dan air, lanjutkan dengan makanan yang lebih berat, namun tetap sehat dan bergizi. Berikut beberapa menu berbuka yang dapat membantu mengembalikan energi dengan baik:

  1. Sup Hangat: Sup sayuran atau sup ayam adalah pilihan yang tepat untuk membuka perut. Selain mudah dicerna, sup juga kaya akan vitamin dan mineral.
  2. Makanan Berprotein: Setelah sahur, tubuh membutuhkan protein untuk memperbaiki dan membangun jaringan tubuh. Makanan seperti ikan, ayam, atau tempe bisa menjadi pilihan yang baik.
  3. Karbohidrat Sehat: Nasi merah, kentang, atau quinoa adalah pilihan karbohidrat yang mengandung banyak serat dan dapat menjaga energi lebih lama.
  4. Buah Segar: Buah seperti melon, jeruk, atau pepaya tidak hanya menyegarkan, tetapi juga mengandung banyak air yang membantu tubuh kembali terhidrasi setelah seharian berpuasa.

Penting untuk tidak langsung makan dalam porsi besar. Mulailah dengan makanan ringan seperti kurma dan air, kemudian lanjutkan dengan hidangan utama secara bertahap.


Camilan Sehat di Antara Waktu Sahur dan Berbuka

Selain menu utama, camilan sehat juga bisa menjadi pilihan tepat untuk mengisi waktu antara sahur dan berbuka. Pilihan camilan sehat seperti kacang-kacangan, yoghurt, atau buah-buahan kering bisa membantu menjaga energi tubuh tanpa membuat tubuh terasa kekenyangan.


Jaga Pola Makan dengan Bijak

Menjaga pola makan yang baik selama Ramadan sangat penting untuk mendukung ibadah dan kesehatan tubuh. Jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan manis atau berlemak, karena dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak diinginkan dan berisiko bagi kesehatan. Sebaliknya, pilihlah makanan yang bergizi, seimbang, dan mengandung berbagai macam nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Ramadan di Desa: Menjaga Tradisi dan Keharmonisan Masyarakat di Jawa Timur



Jawa Timur, Maret 2025 – Menyambut bulan suci Ramadan, masyarakat desa di berbagai penjuru Jawa Timur tetap mempertahankan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun. Bagi mereka, Ramadan bukan hanya tentang menjalankan kewajiban berpuasa, tetapi juga merupakan momen untuk mempererat tali silaturahmi dan menjaga keharmonisan antarwarga.


Tradisi Ramadan yang Khas di Desa

Di banyak desa di Jawa Timur, bulan Ramadan membawa atmosfer yang berbeda dari kehidupan sehari-hari. Masyarakat desa biasanya lebih mengutamakan kebersamaan dalam menjalankan ibadah puasa. Kegiatan seperti tarawih berjamaah, buka puasa bersama, hingga pembagian takjil menjadi rutinitas yang mempererat hubungan antarwarga.


Salah satu tradisi yang cukup populer di desa-desa Jawa Timur adalah "ngabuburit". Warga desa biasanya berkumpul di masjid atau di lapangan terbuka untuk menunggu waktu berbuka puasa sambil menikmati camilan tradisional, seperti kolak pisang, lontong, atau gorengan. Tradisi ini tidak hanya sekadar menunggu waktu buka puasa, tetapi juga menjadi ajang untuk berbincang dan berbagi cerita antarwarga.


Selain itu, banyak desa di Jawa Timur juga memiliki pawai obor yang digelar setiap malam selama bulan Ramadan. Pawai obor ini menjadi simbol semangat dalam menjalani ibadah puasa dan juga sarana untuk menumbuhkan rasa kebersamaan di antara masyarakat.


Keharmonisan dan Gotong Royong di Tengah Ramadan

Bulan Ramadan di desa juga erat kaitannya dengan nilai-nilai gotong royong. Salah satu contoh yang mencolok adalah kegiatan kerja bakti yang dilakukan bersama-sama untuk membersihkan masjid, rumah warga, dan lingkungan sekitar menjelang Hari Raya Idul Fitri. Masyarakat desa saling membantu tanpa pamrih, dengan tujuan agar suasana Ramadan terasa lebih khusyuk dan nyaman.


"Ramadan di desa memang sangat terasa kekeluargaannya. Setiap malam setelah tarawih, kami buka puasa bersama di masjid. Selain itu, tradisi kerja bakti juga sangat menyatukan kami. Semua saling bantu, yang muda membantu yang tua," kata Budi, salah seorang warga Desa Sumbertaman, Kabupaten Probolinggo.


Di beberapa desa, zakat fitrah juga menjadi bagian penting dari aktivitas Ramadan. Warga desa biasanya menunaikan zakat dengan cara diserahkan langsung kepada yang berhak, seperti para janda, anak yatim, dan warga kurang mampu. Ini adalah bentuk nyata dari rasa kebersamaan yang sangat dijunjung tinggi dalam masyarakat desa.


Pentingnya Pendidikan Agama dalam Meningkatkan Ibadah

Di tengah-tengah kesibukan menunaikan ibadah puasa, pendidikan agama juga menjadi bagian yang tak terpisahkan. Banyak desa di Jawa Timur yang mengadakan pengajian rutin selama bulan Ramadan. Pengajian ini tidak hanya untuk orang dewasa, tetapi juga untuk anak-anak. Hal ini dilakukan agar generasi muda dapat memahami lebih dalam tentang makna puasa dan nilai-nilai yang terkandung dalam bulan Ramadan.


Ustadz Muhammad Arifin, seorang tokoh agama di Desa Madurejo, Kabupaten Jember, menjelaskan bahwa pengajian selama Ramadan bertujuan untuk memperdalam pemahaman masyarakat tentang agama dan memperkuat ukhuwah Islamiyah antarwarga. "Dengan seringnya kita mengadakan pengajian, diharapkan warga semakin tahu dan memahami esensi dari Ramadan. Tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga membersihkan hati dan memperbanyak ibadah," ujarnya.


Menjaga Keharmonisan di Era Modern

Meskipun zaman terus berkembang, masyarakat desa di Jawa Timur tetap berusaha menjaga tradisi dan keharmonisan yang telah ada sejak lama. Kehidupan yang sederhana dan kental dengan rasa kekeluargaan menjadikan Ramadan di desa menjadi momen yang sangat berarti, tidak hanya bagi umat Muslim, tetapi juga bagi seluruh elemen masyarakat.


Ramadan di desa bukan hanya soal ibadah pribadi, tetapi juga tentang bagaimana bersama-sama menciptakan kedamaian, kebersamaan, dan rasa syukur atas berkah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Di tengah tantangan zaman, tradisi ini tetap bertahan dan menjadi penopang keharmonisan masyarakat di Jawa Timur.

Menyambut Ramadan: Persiapkan Diri dengan Kesehatan Fisik dan Mental



Surabaya, Jatimku.com – Bulan Ramadan merupakan waktu yang penuh berkah, namun untuk dapat menjalani ibadah puasa dengan optimal, penting bagi setiap individu untuk mempersiapkan diri secara fisik maupun mental. Kesehatan tubuh yang terjaga dan mental yang kuat akan memudahkan kita dalam menjalankan puasa, serta menjalani berbagai aktivitas sehari-hari selama bulan suci ini.


Persiapan Fisik yang Tepat

Selama bulan Ramadan, tubuh akan mengalami perubahan pola makan dan tidur yang cukup signifikan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan fisik adalah hal yang sangat penting. Ahli gizi dan kesehatan menyarankan agar masyarakat mulai mempersiapkan tubuh mereka dengan mengatur pola makan yang sehat menjelang Ramadan.


"Sebagai persiapan, penting untuk memastikan tubuh mendapatkan asupan gizi yang cukup, terutama di waktu sahur dan berbuka. Pilih makanan yang seimbang, dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta sayuran dan buah-buahan. Jangan lupa juga untuk cukup minum air agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik," ujar dr. Lina Suryani, seorang ahli gizi.


Selain itu, menjaga kualitas tidur juga sangat krusial. Mengatur waktu tidur agar cukup, terutama setelah sahur dan menjelang waktu berbuka, akan membantu tubuh tetap bugar. Tidur yang cukup juga akan memengaruhi kualitas ibadah dan daya tahan tubuh selama puasa.


Persiapan Mental untuk Menjalani Ramadan

Selain kesiapan fisik, aspek mental juga tidak kalah penting dalam menyambut Ramadan. Bagi sebagian orang, berpuasa bukan hanya soal menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan emosi dan menjaga ketenangan pikiran. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental adalah dengan memiliki niat dan tujuan yang jelas dalam menjalani puasa.


Psikolog, Dr. Rina Puspita, mengungkapkan bahwa menyiapkan mental untuk bulan Ramadan bisa dimulai dengan mengatur pola pikir positif dan fokus pada makna spiritual dari ibadah puasa. "Ramadan adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan diri, meningkatkan kesabaran, dan memperkuat iman. Dengan menjaga mental yang tenang, kita akan lebih mudah mengatasi tantangan yang datang, baik itu fisik maupun emosional," jelas Dr. Rina.


Meningkatkan kebiasaan untuk berdoa dan berdzikir secara rutin juga dapat membantu menenangkan pikiran. Menjaga hubungan sosial dengan sesama, terutama dengan keluarga dan teman, dapat memperkuat dukungan emosional, membuat hati lebih damai, dan membantu melewati bulan puasa dengan penuh semangat.


Aktivitas Positif selama Ramadan

Selama bulan Ramadan, masyarakat diimbau untuk terus melakukan aktivitas positif yang mendukung kesehatan fisik dan mental. Berolahraga ringan, seperti berjalan kaki setelah berbuka puasa, dapat membantu menjaga kebugaran tubuh tanpa mengganggu ibadah.


Bulan Ramadan juga menjadi momen yang tepat untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Mengikuti kegiatan sosial, seperti berbagi takjil atau melakukan sedekah, dapat membawa kebahagiaan batin dan memberikan rasa puas yang lebih mendalam.

Tips Menjaga Stamina Saat Puasa agar Tetap Bugar Sepanjang Hari

 


Jatimku.com – Bulan Ramadhan merupakan momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Namun, menjalankan puasa dari subuh hingga magrib bukanlah hal yang mudah, terutama jika aktivitas sehari-hari tetap padat. Agar tetap bugar dan berenergi sepanjang hari, penting untuk menjaga stamina dengan pola hidup sehat. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan selama bulan puasa.


1. Konsumsi Makanan Bergizi Saat Sahur

Sahur adalah kunci utama agar tubuh tetap kuat selama berpuasa. Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oatmeal, atau roti gandum yang dapat memberikan energi lebih lama. Tambahkan protein seperti telur, ikan, dan kacang-kacangan, serta lemak sehat dari alpukat atau minyak zaitun. Jangan lupa sayur dan buah untuk mencukupi kebutuhan serat dan vitamin.


2. Perbanyak Minum Air Putih

Dehidrasi dapat menyebabkan tubuh lemas dan sulit berkonsentrasi. Oleh karena itu, pastikan Anda minum minimal 8 gelas air putih dalam sehari dengan pola 2-4-2:
2 gelas saat berbuka,
4 gelas di antara berbuka dan sahur,
2 gelas saat sahur.
Hindari minuman berkafein seperti kopi dan teh berlebihan karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi.


3. Hindari Makanan yang Terlalu Manis dan Berminyak

Makanan tinggi gula memang menggoda saat berbuka, namun dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang berujung rasa lemas. Begitu pula dengan makanan berminyak yang sulit dicerna dan bisa membuat perut tidak nyaman. Sebaiknya pilih makanan alami seperti kurma, buah segar, dan sup hangat saat berbuka.


4. Lakukan Olahraga Ringan

Meski sedang berpuasa, bukan berarti Anda harus berhenti berolahraga. Aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki, yoga, atau stretching tetap penting untuk menjaga kebugaran. Waktu terbaik untuk olahraga adalah 30–60 menit sebelum berbuka atau setelah tarawih agar tubuh tidak terlalu lelah.


5. Tidur yang Cukup

Kurang tidur dapat membuat tubuh cepat lelah saat berpuasa. Usahakan tidur minimal 6-8 jam sehari dengan membagi waktu istirahat antara malam dan siang. Tidur siang selama 15-30 menit juga bisa menjadi solusi untuk menyegarkan tubuh.


6. Atur Pola Makan Saat Berbuka

Saat berbuka, hindari makan dalam jumlah besar sekaligus. Mulailah dengan air putih dan kurma, lalu lanjutkan dengan makanan ringan sebelum mengonsumsi hidangan utama setelah salat magrib. Pola makan yang baik akan membantu tubuh mencerna makanan dengan lebih optimal dan menghindari rasa begah.


Dengan menerapkan tips di atas, stamina Anda tetap terjaga sehingga bisa menjalani ibadah puasa dengan lebih nyaman dan produktif.

Simak terus berita dan tips menarik lainnya hanya di jatimku.com!

Kampung Sedekah Gemilang Sambut Ramadhan dengan Tarhib dan Aksi Sosial

 



Malang, Jatimku.com – Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, Kampung Sedekah Gemilang yang merupakan kolaborasi antara Nusantara Gilang Gemilang (NGG) dan Indahnya Sedekah Foundation (ISF) menggelar acara Tarhib Ramadhan pada Minggu, 2 Maret 2025. Acara yang berlangsung di Camp King Sulaiman, Malang, ini menghadirkan berbagai kegiatan mulai dari kajian keislaman, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga pembagian sembako bagi warga sekitar.


Acara dibuka dengan kajian menyambut Ramadhan yang disampaikan oleh Ustadz Anas Yusuf. Dalam ceramahnya, beliau mengupas esensi puasa dan sedekah, serta membagikan lima kiat agar umat Islam dapat memaksimalkan ibadah selama bulan suci.


Setelah sesi kajian, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat. Pemeriksaan meliputi cek diabetes, kadar asam urat, dan kolesterol, memberikan kesempatan bagi warga untuk lebih peduli terhadap kondisi kesehatan mereka menjelang Ramadhan.


Sebagai bentuk kepedulian sosial, acara diakhiri dengan pembagian sembako gratis kepada warga RT 10, RT 11, dan RT 12 di wilayah RW 5, Kelurahan Karangbesuki.



Igo Chaniago, Direktur Indahnya Sedekah Foundation, yang juga menjadi penggagas Kampung Sedekah Gemilang, mengungkapkan harapannya agar program ini dapat membangun kemandirian wilayah melalui budaya gotong royong dalam bersedekah. “Kampung Sedekah memiliki tagline ‘Bahagia Warganya, Berkah Kampungnya’. Harapannya, warga semakin terbiasa berbagi dan saling membantu,” ujarnya.


Program ini mendapat dukungan penuh dari Coach Dr. Fahmi, selaku Pembina Kampung Sedekah Indonesia. Kampung Sedekah Gemilang sendiri merupakan pilot project yang diperuntukkan bagi warga sekitar Camp King Sulaiman. Ke depan, program ini diharapkan dapat berkembang ke berbagai daerah lain di Indonesia melalui jaringan pengusaha yang tergabung dalam Nusantara Gilang Gemilang.


Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, Kampung Sedekah Gemilang menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk menyambut Ramadhan dengan penuh berkah dan kebahagiaan.

(Jatimku.com)

Sambut Ramadhan dengan Hati dan Jiwa yang Siap, Ini Tips dan Amalan yang Bisa Dilakukan



Malang, Jatimku.com – Bulan suci Ramadhan adalah momen istimewa yang dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Untuk menyambutnya dengan hati dan jiwa yang siap, ada beberapa persiapan yang bisa dilakukan agar ibadah selama Ramadhan lebih maksimal dan penuh keberkahan.


1. Bersihkan Hati dan Perbanyak Istighfar

Sebelum memasuki bulan penuh ampunan ini, penting untuk membersihkan hati dari segala dendam dan kesalahan. Meminta maaf kepada sesama serta memperbanyak istighfar dapat membantu kita memasuki Ramadhan dengan jiwa yang tenang.


2. Perbanyak Ibadah Sunnah

Meningkatkan ibadah sunnah, seperti puasa Senin-Kamis atau membaca Al-Qur'an sebelum Ramadhan, dapat membantu kita terbiasa dalam menjalani ibadah saat bulan suci tiba.


3. Perbanyak Sedekah

Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan. Mulai dari sekarang, biasakan berbagi dengan sesama, baik dalam bentuk materi maupun tenaga.


4. Menata Niat dan Target Ibadah

Agar lebih maksimal, buatlah target ibadah seperti khatam Al-Qur’an, meningkatkan shalat malam, atau lebih banyak berdzikir. Dengan niat yang kuat, ibadah Ramadhan akan terasa lebih bermakna.


5. Menjaga Kesehatan Fisik

Tubuh yang sehat akan membuat ibadah lebih lancar. Mulailah mengatur pola makan, tidur cukup, dan menjaga daya tahan tubuh agar tetap bugar selama puasa.


Dengan persiapan hati, jiwa, dan fisik yang baik, Ramadhan bisa menjadi bulan yang penuh keberkahan dan meningkatkan kedekatan kita dengan Allah SWT.

Selamat menyambut Ramadhan!