Jakarta, 4 Juni 2025 — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan kritik tajam kepada pihak-pihak yang kerap mengeluhkan minimnya lapangan kerja di Indonesia. Dalam sambutannya pada pembukaan Human Capital Summit 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Selasa (3/6), Bahlil menegaskan bahwa pemerintah terus membuka peluang kerja lewat berbagai program strategis.
"Kalau ada yang mengatakan bahwa lapangan pekerjaan tidak ada, saya pikir harus kita menjadi introspeksi kolektif dan jangan kufur nikmat," ujar Bahlil.
Ia menyoroti dua sektor penting yang saat ini menjadi fokus pemerintah, yaitu peningkatan lifting minyak dan hilirisasi industri. Dua program besar ini, kata Bahlil, diproyeksikan akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah masif hingga tahun 2030.
“Kita butuh 6,2 juta tenaga kerja dari dua sektor ini. Maka masyarakat harus siap dan menyesuaikan diri,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bahlil mendorong masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi diri agar mampu menjawab tantangan dan kebutuhan industri saat ini. Menurutnya, peluang sudah terbuka lebar, namun diperlukan kesiapan dan kemauan untuk berkembang.
Pernyataan Bahlil ini menuai beragam tanggapan dari publik, terutama di media sosial. Sebagian memuji ketegasannya, namun tak sedikit juga yang menilai bahwa pemerintah tetap harus lebih aktif menciptakan ekosistem kerja yang inklusif, terutama bagi generasi muda.
Human Capital Summit 2025 sendiri menjadi ajang diskusi penting yang mempertemukan para pemimpin industri, akademisi, dan pembuat kebijakan guna membahas masa depan tenaga kerja nasional.