.jpeg)
Malang, Juni 2025 — Kota Malang mencatat lonjakan signifikan kasus HIV/AIDS sepanjang tahun 2024 hingga 2025. Hingga November 2024, lebih dari 600 kasus baru HIV/AIDS terdeteksi, meningkat dari 512 kasus pada tahun sebelumnya. Lonjakan ini menimbulkan kekhawatiran akan tren peningkatan yang terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang.
Kelompok usia 15 hingga 24 tahun menjadi yang paling terdampak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sri Sunaringsih Ika Wardojo, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, perilaku seks bebas dan LGBT merupakan dua faktor utama yang mendorong peningkatan kasus.
Penelitian terhadap 600 pengidap HIV/AIDS ini turut menghantarkannya meraih gelar doktor di Taipei Medical University, Taiwan. Selain faktor perilaku seksual, penggunaan narkoba melalui jarum suntik secara bergantian juga menjadi penyebab penyebaran virus ini.
Data Dinas Kesehatan Kota Malang pada tahun 2022 mencatat bahwa kelompok laki-laki yang berhubungan seks dengan sesama laki-laki (LSL) mendominasi jumlah kasus, dengan 168 dari total 481 kasus.
Sebagai langkah pencegahan, Dinas Kesehatan telah meningkatkan sosialisasi di sekolah, penyuluhan kepada kelompok rentan, dan penyediaan layanan tes HIV gratis dan anonim.
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesadaran dan menjauhi perilaku berisiko. Diperlukan kerjasama lintas sektor untuk menekan laju penyebaran dan memberikan dukungan bagi ODHA agar tetap dapat hidup sehat dan produktif.
