Latest News

Mengerikan! Grup ‘Fantasi Sedarah’ di Facebook Diduga Jadi Sarang Predator Anak Online, Viral di Media Sosial

 


jatimku.com — Jagat media sosial tengah digemparkan oleh kemunculan sebuah grup Facebook bernama ‘Fantasi Sedarah’ yang diduga menjadi tempat berkumpulnya para predator anak dengan fantasi seksual menyimpang terhadap anggota keluarga kandung.


Grup tersebut diketahui memiliki lebih dari 30 ribu anggota, dengan isi percakapan yang mencengangkan: berbagai pengakuan dan fantasi seksual terhadap anak atau kerabat sedarah.


Salah satu unggahan yang menjadi pusat perhatian publik diunggah oleh akun Facebook Riana Siska Tambunan, yang membagikan tangkapan layar postingan dari akun bernama Rieke Jr. di dalam grup tersebut. Dalam postingan bertanggal Selasa (13/5), akun tersebut secara terbuka mengaku sebagai seorang ayah yang memiliki fantasi seksual terhadap putrinya yang baru berusia dua tahun.


Lebih jauh, akun tersebut menggambarkan penampilan sang anak secara eksplisit dan menyatakan niatnya untuk ‘bermain’ dengan sang anak saat menginjak usia 4 atau 5 tahun. Unggahan itu memicu kemarahan warganet dan menuai kecaman luas sebagai bentuk kekerasan seksual terhadap anak, meskipun masih dalam bentuk “fantasi”.


Keberadaan grup ini menjadi bukti mengerikan bahwa di balik dunia maya, masih banyak ruang gelap yang dipenuhi oleh orang-orang dengan kecenderungan menyimpang. Fakta bahwa grup ini diikuti oleh puluhan ribu anggota menunjukkan adanya komunitas predator online yang bisa berkembang bebas jika tidak segera ditindak tegas oleh platform maupun pihak berwajib.


Para pakar perlindungan anak menegaskan bahwa konten seperti ini merupakan bentuk eksploitasi seksual anak secara daring yang melanggar hukum pidana dan dapat memicu tindakan kejahatan di dunia nyata.


Warganet mendesak pihak Facebook untuk segera menutup grup tersebut dan melaporkan seluruh aktivitasnya kepada aparat penegak hukum. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk aktif melaporkan konten berbahaya yang beredar di dunia maya agar tidak terus menyebar.


Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi seluruh orang tua dan pengguna media sosial akan pentingnya pengawasan digital, serta perlunya peningkatan literasi internet agar tidak menjadi korban atau bahkan pelaku dalam ruang siber yang gelap dan membahayakan.