Universitas Kepanjen Gelar Raker 2025, Dorong Transformasi Kampus Berdampak di Era BANI
Jatimku.com – Universitas Kepanjen menggelar Rapat Kerja (Raker) tahunan bertajuk “Implementasi Nilai-Nilai Keren dalam Membangun Kampus Berdampak” pada Senin, 15 Desember 2025. Kegiatan yang berlangsung di Jambuluwuk Resort & Convention Batu ini menghadirkan pakar strategi bisnis dan kepemimpinan, Coach Dr. Fahmi, sebagai narasumber utama.
Dalam pemaparannya, Coach Dr. Fahmi menegaskan bahwa perguruan tinggi tidak boleh lagi terjebak sebagai “Menara Gading” atau Ivory Tower. Mengutip pemikiran Derek Bok, ia menyebut universitas harus bertransformasi menjadi Servant of Reality, yakni institusi yang hadir dan terlibat aktif dalam menjawab persoalan nyata di tengah masyarakat.
Hadapi Era BANI, Kampus Harus Adaptif
Coach Fahmi menjelaskan bahwa tantangan global saat ini telah bergeser dari era VUCA menuju BANI (Brittle, Anxious, Non-Linear, Incomprehensible). Dalam kondisi tersebut, institusi pendidikan dituntut memiliki resiliensi dan kemampuan adaptasi tinggi.
“Sistem yang terlihat kuat bisa tiba-tiba rapuh. Ketidakpastian memicu kecemasan. Universitas harus merespons dengan transparansi, mindfulness, dan kecepatan beradaptasi,” tegasnya di hadapan civitas akademika Universitas Kepanjen.
Menuju Organizational Greatness
Untuk mewujudkan kampus yang berdampak, Coach Fahmi memaparkan konsep Organizational Greatness yang bertumpu pada empat pilar utama, yakni kinerja unggul berkelanjutan, loyalitas mahasiswa dan mitra, budaya pemenang, serta kontribusi yang khas dan terukur.
Ia juga memperkenalkan konsep Great Focus, yang mencakup delapan kriteria operasional, mulai dari tata kelola legal yang aman hingga sistem penggajian berbasis kinerja produktif. Dalam kesempatan itu, ia menepis anggapan bahwa kecepatan selalu mengorbankan kualitas.
“Belajar dari tim Formula 1, kecepatan dan kualitas bukanlah trade-off. Justru extreme agility melahirkan keandalan tinggi,” ujarnya melalui pendekatan Formula X.
Bangun SDM Bermental Juara
Selain sistem dan strategi, aspek sumber daya manusia menjadi sorotan penting. Coach Fahmi mendorong penerapan Radical Candor dalam komunikasi internal, keberanian menyampaikan kritik secara langsung dengan tetap mengedepankan kepedulian.
Ia juga menekankan peran pemimpin dalam menjaga tim tetap berada di zona Flow, yaitu keseimbangan antara tantangan dan kompetensi, agar terhindar dari burnout maupun kejenuhan.
Dorongan Eksekusi Nyata
Sebagai penutup, Coach Fahmi mengingatkan pentingnya eksekusi nyata dengan mengutip Johann Wolfgang von Goethe, “Knowing is not enough; we must apply.” Pesan tersebut menjadi ajakan bagi seluruh peserta Raker untuk segera melangkah dari pemahaman konsep menuju aksi dan inovasi berkelanjutan. Raker ini diharapkan menjadi pijakan strategis bagi Universitas Kepanjen untuk terus bertransformasi menjadi kampus KEREN yang unggul, adaptif, dan berdampak nyata bagi masyarakat.