Senyum Haikal Tak Luntur Meski Harus Kehilangan Satu Kaki Usai Tragedi Al Khoziny

Table of Contents

Sidoarjo, Jatimku.com - Haikal (13), santri yang menjadi salah satu korban selamat dalam insiden ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, akhirnya dipulangkan dari RSUD R. Notopuro Sidoarjo setelah menjalani perawatan intensif selama 20 hari.

Baca juga : Haikal, Santri Selamat dari Reruntuhan Ponpes Sidoarjo: Tetap Salat Meski Terjepit

Santri asal Dusun Krajan, Probolinggo, yang memiliki nama lengkap Syahlendra Haical ini terlihat ceria saat didorong keluar dari ruang perawatan menggunakan kursi roda, Kamis (16/10/2025). Ia merupakan pasien terakhir dari total 13 korban luka-luka yang dirawat di RSUD usai tragedi robohnya bangunan empat lantai ponpes pada 29 September lalu.

Meski masih merasakan nyeri di kaki kanannya yang telah diamputasi, kondisi Haikal kini dinyatakan stabil. Ia sempat dirawat di ruang ICU selama tiga hari akibat infeksi yang hampir menjalar ke organ vital. Direktur RSUD Sidoarjo, dr. Antok Irawan, menjelaskan bahwa luka Haikal kini telah mengering dan tinggal menjalani kontrol lanjutan secara rawat jalan.

"Kemensos sudah mengukur kaki palsu saat di rumah sakit. Nanti mereka akan langsung datang ke rumah Haikal di Probolinggo untuk tindak lanjutnya. Pasien-pasien lain juga diperlakukan sama," ujar dr. Antok.

Baca juga : Kisah Mengharukan Santri Selamat dari Reruntuhan Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo

Ayah Haikal, Abdul Hawi (40), menyampaikan rasa syukurnya atas kesembuhan anaknya. Saat ini, keluarga memilih untuk fokus pada pemulihan mental dan fisik Haikal, sebelum memikirkan langkah pendidikan selanjutnya.

"Hari ini Haikal pulang ke rumah. Sekarang kami fokus dulu ke kesembuhan lukanya. Setelah benar-benar sembuh, baru nanti kami ikuti kemauan Haikal, apakah mau sekolah lagi atau istirahat dulu," kata Abdul.

Sebagai informasi, insiden ambruknya musala Ponpes Al Khoziny menyebabkan 67 orang meninggal dunia dan lebih dari 100 santri mengalami luka-luka. Haikal menjadi salah satu korban yang selamat, meski harus kehilangan satu kakinya.

Kini, proses pemulihan Haikal menjadi perhatian banyak pihak. Dukungan dari keluarga dan pemerintah diharapkan dapat membantunya bangkit dan kembali menatap masa depan.