Santri Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Mulai Kembali Mondok Pascatragedi Ambruknya Musala
Sidoarjo, Jatimku.com - Pascatragedi ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, kehidupan pesantren perlahan mulai pulih. Hingga Rabu (22/10/2025), sekitar 100 santri telah kembali dan mulai menempati gedung kampus Institut Agama Islam (IAI) Al-Khoziny yang dinyatakan aman oleh pihak berwenang.
Baca juga : Ambruknya Musala Ponpes Al-Khoziny: 17 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka
Ketua Ikatan Alumni Ponpes Al-Khoziny, KH Zaenal Arifin, menjelaskan bahwa sejak akhir pekan lalu, para santri, terutama dari jenjang pendidikan tinggi seperti mahasiswa IAI Al-Khoziny, siswa Madrasah Aliyah, dan santri kelas tiga Madrasah Tsanawiyah, telah kembali ke pondok secara bertahap.
"Mereka kami hubungi lewat pesan singkat dan telepon, dan alhamdulillah mulai berdatangan," ujar KH Zaenal usai upacara Hari Santri Nasional di UNUSIDA, Rabu (22/10/2025).
Meski demikian, oihak pondok masih menyarankan santri kelas kecil untuk tetap di rumah sementara waktu karena sebagian masih mengalami trauma.
"Anak-anak yang masih kecil secara psikis belum sepenuhnya pulih. Jadi kami anjurkan yang kembali saat ini adalah santri yang sudah lebih dewasa dan siap secara mental maupun fisik," imbuhnya.
Kegiatan belajar dan pengajian kini kembali digelar di Kampus II IAI Al-Khoziny, yang dinyatakan aman dan mampu menampung santri untuk sementara waktu. Momentum Hari Santri Nasional 2025 menjadi dorongan semangat bagi para santri untuk kembali menuntut ilmu dan memperkuat keimanan.
Baca juga : Senyum Haikal Tak Luntur Meski Harus Kehilangan Satu Kaki Usai Tragedi Al Khoziny
Sementara itu, area musala utama yang ambruk masih diberi garis polisi dan belum boleh digunakan. Pihak pesantren menegaskan, kegiatan hanya dilakukan di bangunan yang telah lolos evaluasi keamanan.
"Fokus kami saat ini adalah memastikan keselamatan santri. Kegiatan hanya dilakukan di bangunan yang telah dinyatakan aman," tegas Zaenal.
Pihak ponpes juga telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada wali santri mengenai dimulainya kembali kegiatan pembelajaran dan respon dari pawa wali ternyata cukup positif, terbukti dari meningkatnya jumlah santri yang kembali ke pondok.
"Kami yakin anak-anak akan segera pulih, semangat belajarnya kembali seperti semula," pungkasnya.