Outing Class SITAYA 2025: “Aku dan Aquaponik” Wujudkan Pembelajaran Seru, Kreatif, dan Berakhlak Mulia di Bumi SITAYA (SDIT Ahmad Yani)

Table of Contents
outing class sitaya


Malang - Suasana penuh semangat tampak sejak pagi di lingkungan SDIT Ahmad Yani. Derai tawa dan canda peserta didik kelas 4 mengiringi langkah mereka menuju lokasi Outing Class SITAYA 2025 bertema “Aku dan Aquaponik” (16/10/2025).

Baca juga : SDIT Ahmad Yani Giatkan World Clean Up Day 2025 “Bersih Lingkungan, Bersih Hati, Cermin Iman Sejati”

Kegiatan yang dikemas dengan nuansa edukatif dan menyenangkan ini menjadi bagian dari program Ko-Kurikuler dan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) yang menanamkan tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu kolaborasi, kreativitas, dan penalaran kritis.

Mendidik dengan Pengalaman Nyata

Outing class kali ini bukan sekadar kegiatan di luar kelas, melainkan pembelajaran bermakna berbasis pengalaman langsung. Melalui praktik pembuatan sistem aquaponik, peserta didik diajak memahami bagaimana budidaya ikan dan tanaman dapat dilakukan di lahan terbatas, sekaligus mengajarkan nilai peduli lingkungan, rasa syukur, dan tanggung jawab terhadap ciptaan Allah SWT.

Sejak pukul 06.50 WIB, sebanyak 37 peserta didik (27 putra dan 10 putri) telah berkumpul di kelas masing-masing untuk mengikuti pembiasaan pagi, shalat Dhuha, serta pembagian kelompok dan ID card. 

Dari Teori ke Aksi Nyata
Kegiatan dibuka dengan sesi ice breaking yang interaktif dan penayangan video inspiratif tentang penyemaian dan pembuatan aquaponik. Setelah istirahat, anak-anak mengikuti senam ceria bersama Ustadz Aziz di Lapangan Basket SITAYA yang menambah semangat sebelum memasuki inti acara.

Pukul 08.50 WIB, Kepala SDIT Ahmad Yani, Ustadzah Nurdiah Rachmawati, S.Pd., M.Pd., secara resmi membuka kegiatan. Dalam sambutannya, beliau mengajak peserta didik untuk bersyukur, peduli terhadap lingkungan, dan berpikir kreatif dalam memanfaatkan bahan di sekitar.
“Anak-anak, hari ini kita belajar bagaimana Allah menciptakan alam yang bisa kita kelola dengan bijak. Dengan aquaponik, kita bisa menanam sayur dan memelihara ikan meski di lahan sempit (terbatas). Semoga kelak kalian bisa terus menjaga lingkungan dan memanfaatkan ilmu ini dalam kehidupan,” pesan beliau penuh inspirasi.

Belajar Kolaborasi dan Kreativitas

Selanjutnya, kegiatan praktik dipandu langsung oleh Ustadz Saiful Anam, pengelola Green House dan Kebun SITAYA. Anak-anak tampak antusias saat melakukan setiap tahap, mulai dari penyemaian benih kangkung, membelah galon, memasukkan ikan, menyiapkan pasir Malang dan cocopeat, hingga menanam bibit sayur.

Setiap proses dikerjakan dengan kerjasama berpasangan dan diskusi dua arah antar pasangan, mencerminkan semangat kolaboratif dan penalaran kritis yang menjadi fokus pembelajaran.

Didampingi Guru dan Tim Profesional
outing class sitaya



Seluruh rangkaian kegiatan didampingi oleh tiga guru kelas, dua guru pendamping inklusi, kepala sekolah, fotografer dokumentasi, dan pemandu lapangan. Setelah praktik, anak-anak melakukan foto bersama, membersihkan area, ishoma (istirahat, sholat dan makan siang), lalu mengerjakan LKPD refleksi pembelajaran di kelas masing-masing sebelum ditutup dengan sholat Asar berjamaah.

Menanam Nilai untuk Masa Depan

Melalui kegiatan Outing Class SITAYA, peserta didik tidak hanya membawa pengetahuan tentang budidaya aquaponik buatan sendiri, tetapi juga nilai-nilai penting dalam kehidupan:
• Akhlak mulia dan ketakwaan kepada Allah SWT.
• Rasa syukur atas nikmat alam
• Kepedulian terhadap lingkungan
• Kreativitas dan kolaborasi yang terasah
• Pemahaman ilmiah dan praktik nyata pembuatan aquaponik
“Dari Aquaponik, kami belajar mencintai alam, bekerja sama, dan bersyukur atas karunia Allah.” ujar peserta didik kelas 4 SITAYA.
outing class sitaya

 

Refleksi Akhir
Dengan penuh bangga, SDIT Ahmad Yani terus berkomitmen menghadirkan pengalaman belajar yang inovatif, islami, dan berkarakter. Melalui program seperti Outing Class SITAYA: Aku dan Aquaponik, sekolah membuktikan bahwa belajar bisa sangat menyenangkan dengan menggabungkan ilmu pengetahuan, karakter, dan nilai-nilai spiritual menjadi satu kesatuan yang utuh.