Teguh Ikut Berlayar ke Gaza, Ini Pernyataan Wanda Hamidah

Table of Contents

 


Jatimku.com - Jakarta. Wanda Hamidah menjadi satu-satunya perempuan dalam kapal Kaiseer yang berlayar menuju Gaza untuk membawa bantuan. Ikhlas dengan risiko yang dihadapi selama pelayaran, Wanda Hamidah mempunyai alasan yang kuat.

Baca juga : Wanda Hamidah dan Chiki Fawzi Siap Berlayar ke Gaza Usai Serangan Drone di Tunisia

Perempuan yang dikenal sebagai selebritas dan juga aktivis itu menyebut alasan mengapa dirinya kekeuh ingin ke Gaza sederhana. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak sanggup jika hanya melihat penderitaan yang dirasakan oleh orang-orang di Palestina.

"Kenapa aku ingin pergi ke Gaza? Jawabannya sederhana. Aku tak sanggup hanya melihat orang-orang Palestina dibunuh secara brutal setiap hari oleh para zionis, dari bayi hingga lansia, bahkan yang masih dalam kandungan," tulis Wanda Hamidah dalam unggahannya dilihat, Jumat (19/9/2025).

"Aku seorang ibu dari empat anak, seorang putri, seorang saudara perempuan, seorang teman baik. Aku tak bisa membayangkan diriku tanpa mereka," sambungnya.

Bintang serial Rekaman Terlarang itu tidak bisa melihat warga Gaza hidup seperti saat ini, tanpa adanya kemanusiaan. Warga Gaza mempunyai hak hidup.

"Begitu pula rakyat Gaza. Mereka berhak hidup sebagai manusia seperti kita," ungkapnya.

Ia merasa dirinya sangat buruk dan berpendapat jika tidak melakukan apa pun dan diam saja mengenai genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Gaza, itu sama saja bahwa kita menormalisasikan kejahatan kemanusiaan. 

"Dan, jika kita tak melakukan apa pun tentang genosida yang terjadi setiap hari di depan mata kita, aku merasa kita menormalkan pembunuhan brutal, pembunuhan massal, kejahatan kemanusiaan yang tak terbayangkan oleh para zionis," sambung Wanda Hamidah.

Baca juga : Ikuti Jejak Prancis Cs, Belgia Akan Akui Negara Palestina

"Aku merasa sangat buruk. Aku merasa sangat tak berguna. Aku merasa tak berarti lagi dalam hidup," ungkapnya.

Ada perasaan yang sangat tidak nyaman ketika melihat kondisi Gaza seperti saat ini. Wanda Hamidah merasa hidupnya tidak bisa lagi terasa normal melihat pembantaian sambil menikmati kehidupan nyaman.

"Hidupku tak bisa normal lagi. Kalian tidak bisa begitu saja menjadikan genosida sebagai 'bisnis seperti biasa' seperti kalian menonton genosida, kalian makan, menonton, kalian tidur, menonton, kalian arisan, menonton, kalian bermain padel. Kalian tidak bisa begitu saja," tuturnya.

"Jadi, di sinilah saya, bahagia dan sehat, berlayar ke Gaza," ungkap Wanda Hamidah.

Dalam unggahan terbarunya, pelayaran Wanda Hamidah dan tim di kapal Kaiseer mengalami cuaca ekstrem. Angin kencang dan ombak besar harus mereka lewati. 

Ada puluhan kapal yang juga berlayar dari beberapa titik dalam Global Sumud Flotilla ini. Mereka berlayar dari beberapa titik untuk menembus blokade dan membawa bantuan melalui jalur laut untuk warga Gaza.