Sri Mulyani Menangis Tinggalkan Kemenkeu, Haru Biru Iringi Perpisahan

Table of Contents

 


Jatimku.com – Jakarta. Suasana penuh haru menyelimuti Kementerian Keuangan pada Senin (8/9/2025) , ketika Sri Mulyani Indrawati resmi mengakhiri masa baktinya sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia. Tangis, tepuk tangan, hingga pelukan perpisahan mewarnai momen emosional itu, saat beliau berpamitan dengan jajaran pegawai yang selama ini menjadi bagian dari perjuangannya menjaga stabilitas keuangan negara.

Baca juga : Kronologi Kasus Korupsi Laptop Rp 1,98 Triliun, Seret Nama Nadiem Makarim

Sri Mulyani menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada Purbaya Yudhi Sadewa, yang ditunjuk langsung oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Keuangan baru. Dalam pidato perpisahannya, Sri Mulyani menyampaikan permohonan maaf serta pesan mendalam bagi para pegawai agar terus menjaga integritas dan profesionalisme.

Acara pelepasan berlangsung di Aula Mezzanine, Gedung Djuanda 1, Kementerian Keuangan. Begitu acara usai, Sri Mulyani berjalan keluar aula dengan didampingi suaminya, Tonny Sumartono. Ratusan pegawai Kemenkeu langsung menyambutnya dengan tepuk tangan meriah, ucapan terima kasih, serta lambaian perpisahan.

Suasana berubah semakin emosional saat para pegawai menyanyikan lagu “Bahasa Kalbu” yang dipopulerkan Ruth Sahanaya dan Titi DJ. Tangis Sri Mulyani pecah. Ia terlihat beberapa kali menyeka air matanya dan bersandar pada sang suami untuk menenangkan diri. Isak tangis juga terdengar dari para pegawai yang merasa berat melepas sosok yang telah lama mereka kagumi.

Sri Mulyani memang bukan nama baru di jajaran kabinet Indonesia. Ia pertama kali dipercaya sebagai Menteri Keuangan pada 2005 hingga 2010 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah sempat menjadi Managing Director Bank Dunia, ia kembali ke Indonesia dan kembali menjabat Menkeu di era Presiden Joko Widodo sejak 2016 hingga 2024.

Baca juga : Hancur Karier Kompol Kosmas, Dipecat Gegara Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob

Di masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, ia masih dipercaya mengemban amanah sebagai Bendahara Negara hingga akhirnya resmi berakhir pada 8 September 2025. Total, Sri Mulyani tercatat 13 tahun mengabdi di Kementerian Keuangan dengan berbagai pencapaian, termasuk reformasi fiskal dan penguatan sistem perpajakan.

Dalam pidato perpisahannya, Sri Mulyani menekankan pentingnya menjaga keuangan negara demi kesejahteraan rakyat. Ia berpesan agar seluruh jajaran tetap bekerja dengan penuh dedikasi di bawah pimpinan baru.

“Jalankan tugas sesuai amanah, profesional, kompeten, dan jaga integritas. Bantu pimpinan baru dan terus laksanakan tugas dengan dedikasi,” tutur Sri Mulyani dengan suara bergetar.

Usai acara, Sri Mulyani melanjutkan perjalanan menuju kendaraannya. Namun, barisan pegawai tetap mengiringi langkahnya hingga gerbang Gedung Kementerian Keuangan. Mereka masih berkerumun, melambaikan tangan, dan meneriakkan salam perpisahan. Dari balik jendela mobil, Sri Mulyani melambaikan tangan, meninggalkan kantor yang selama bertahun-tahun menjadi bagian besar dari perjalanan hidupnya.

Momen ini menjadi catatan sejarah tersendiri bagi Kemenkeu dan masyarakat Indonesia. Sri Mulyani, perempuan asal Bandar Lampung, telah menorehkan dedikasi panjang dan meninggalkan warisan berupa semangat integritas yang akan terus dijaga oleh generasi penerus.