Rentetan Kasus Siswa Diduga Keracunan Makanan di Sekolah dalam Sepekan Terakhir

Table of Contents

 


Jatimku.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah sebagai upaya pemenuhan gizi bagi siswa sekolah kembali menjadi sorotan. Dalam sepekan terakhir, sejumlah kasus keracunan makanan MBG dilaporkan di berbagai wilayah Indonesia. Ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan terpaksa mendapatkan medis usai menyantap makanan dari program ini.

Baca juga : Panen Bareng Gibran, Titiek Soeharto Tegaskan Stop Penyelundupan Benih Lobster

1. Baubau, Sulawesi Tenggara

Kasus pertama terjadi di Baubau pada Selasa (16/9). Sebanyak 37 siswa dari SMA Negeri 7 dan SD Hidayatullah mengalami gejala seperti mual, muntah, diare, dan pusing setelah mengkonsumsi menu MBG. Kepala Dinas Kesehatan Baubau, Fanti Frida Yanti, mengungkapkan bahwa sampel makanan telah dikumpulkan untuk diuji laboratorium. Kepala Sekolah SMA 7 Negeri Baubau, mengatakan siswanya diduga mengalami keracunan usai menyantap ayam dari menu MBG. Beberapa siswa melaporkan bahwa ayam dalam makanan tersebut berbau tidak sedap.

2. Lamongan, Jawa Timur

Di Lamongan, Jawa Timur, belasan siswa SMAN 2 Lamongan dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Nasrul Ummah pada Rabu (17/9). Sebanyak 13 siswa dirawat di IGD dengan gejala keracunan ringan seperti mual dan pusing. Empat siswa diantaranya sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan.

3. Sumbawa, Nusa Tenggara Barat

Kasus terbesar terjadi di Kabupaten Sumbawa, NTB. Ratusan siswa dari beberapa sekolah seperti MTSN 2 Sumbawa, MIN 3, MAN 3, dan SMPN 3 Empang mengalami gejala mual, muntah, sakit perut, hingga diare usai menyantap makanan MBG. 

Puskesmas Empang bahkan sampai kewalahan menangani pasien hingga teras dan musala digunakan untuk perawatan darurat.

4. Gunungkidul, Yogyakarta

Sebanyak 19 siswa dari tiga sekolah di wilayah Semin, Gunungkidul, juga diduga mengalami keracunan pada Senin (15/9). Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan dan penyelidikan epidemiologi sedang berlangsung.

5. Garut, Jawa Barat

Kasus lain datang dari Garut, Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Kadungora. Pada Rabu malam (17/9). Sebanyak 194 siswa mengalami keracunan makanan MBG. Rinciannya, 177 siswa mengalami gejala ringan, dan 19 siswa harus dirawat intensif di Puskesmas. Menu yang disantap terdir dari nasi putih, ayam woku, tempe orek, lalapan, dan buah stroberi.


Kasus keracunan siswa sekolah akibat makanan MBG ini menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Program MBG sejatinya bertujuan baik untuk meningkatkan gizi dan konsentrasi belajar siswa, namun pelaksanaan di lapangan perlu pengawasan ketat. Khususnya dalam aspek kebersihan, kualitas bahan makanan, dan proses distribusi.

Pemerintah daerah bersama Dinas Kesehatan dan pihak sekolah diharapkan segera melakukan evaluasi menyeluruh. Uji laboratorium terhadap sampel makanan harus menjadi prioritas agar penyebab pasti dapat diketahui dan kejadian serupa tidak terulang.