Kasus Infeksi Cacing Kembali Terjadi, Kini Menimpa Balita di Bengkulu
Jatimku.com - Jakarta. Kasus balita mengeluarkan cacing seperti yang terjadi pada Raya balita di Sukabumi kini terjadi di Bengkulu. Balita berumur satu tahun delapan bulan, KNS, didiagnosa menderita penyakit gizi buruk. Kondisinya mengenaskan, cacing gelang keluar dari mulutnya. Balita itu kini mendapat perawatan intensif dari tim medis.
Baca juga : Keluarga Balita Meninggal Usai Dirawat di Klinik Sidoarjo Resmi Lapor Polisi
Balita yang berasal dari Desa Sungai Petai di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu itu sekarang sudah dirujuk dan dirawat di RSUD M Yunus milik Pemprov Bengkulu. Tim dokter gabungan berbagai spesialis terus memantau kondisi sang balita.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Drg H Edriwan Mansyur mengatakan, balita berinisial KNS itu sudah dirujuk dan dibawa ke Bengkulu karena keterbatasan peralatan dan tenaga dokter spesialis di RSUD Seluma. Hal tersebut juga dilakukan karena pasien membutuhkan penanganan intensif dan butuh ketelitian.
"Sekarang sudah dalam penanganan medis serius," ungkap Edriwan, Selasa (16/9).
Langkah awal yang dilakukan tim medis adalah menghentikan gejala keluarnya cacing dari mulut dan hidung pasien. Karena pasien masih balita dan sangat rentan, skema pengobatan dan obat yang dimasukkan ke tubuh pasien berbeda dengan obat yang diberikan kepada anak yang lebih besar.
"Saat ini kondisinya sudah berkurang bahkan berhenti cacing keluar dari tubuh pasien. Kita upayakan agar tidak ada lagi yang tertinggal di dalam tubuhnya," lanjut Edriwan.
Selanjutnya akan dilakukan penanganan lanjutan berupa perbaikan kondisi pasien terkait kekurangan asupan gizi atau gizi buruk yang dialaminya. Beberapa langkah medis sudah disiapkan sejalan dengan penanganan cacing tadi.
Selain Balita KNS, ternyata kakak kandungnya yang berusia empat tahun juga mengalami gejala yang sama. Sang kakak kemungkinan terjangkit. Untuk itu, saat ini sedang dipersiapkan penanganan untuk membentuk klaster di wilayah tempat tinggal orang tua kedua pasien tersebut.
"Kami petakan dulu dan akan lakukan tindakan di lapangan terutama membentuk klaster di kawasan tempat tinggal mereka," kata Edriwan.
Baca juga : Balita di Sukabumi Meninggal Akibat Cacingan, Ditemukan Cacing Hampir 1 Kilogram
Kasus yang sama juga pernah terjadi di Sukabumi. Kasus tersebut menimpa seorang balita asal Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal dunia akibat penyakit cacingan setelah sempat dirawat selama sembilan hari di rumah sakit. Balita berumur tiga tahun yang akrab disapa Raya itu tak mampu bertahan, meski berbagai upaya pengobatan telah dilakukan.
Raya memang menderita cacingan akut. Kondisi keluarganya juga sangat memprihatinkan. Ibunya merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), sementara ayahnya mengidap tuberkulosis (TBC).
Dari kejadian-kejadian di atas, penting bagi kita untuk selalu memperhatikan lingkungan tempat bermain anak, makanan yang dikonsumsi, juga harus selalu memperhatikan kebersihan di sekitar kita. Agar kita semua terhindar dari penyakit-penyakit yang bisa menyerang. Jangan lupa juga untuk rutin minum obat cacing enam bulan sekali sebagai tindakan pencegahan, terutama bagi anak-anak dan keluarga untuk mencegah infeksi ulang dan mengurangi risiko komplikasi cacingan.