Inggris, Australia, dan Kanada Akui Negara Palestina: Hamas Beri Tanggapan
Jatimku.com - Jakarta. Inggris, Kanada, dan Australia telah secara resmi mengakui negara Palestina, menjelang pertemuan Majelis Umum PBB pekan ini.
Baca juga : Ikuti Jejak Prancis Cs, Belgia Akan Akui Negara Palestina
Pengakuan ini muncul di tengah rencana Israel untuk memperluas permukiman di Tepi Barat yang diduduki dan mengintensifkan perangnya di Gaza, Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan pengakuan negara Palestina dan "menawarkan kemitraan dalam membangun janji masa depan yang damai bagi negara Palestina dan negara Israel."
Pada saat yang sama, Australia juga mengumumkan pengakuan terhadap negara Palestina. Dalam pernyataan oleh Pernyataan Anthony Albanese, Australia mengatakan pengakuannya, bersama dengan Kanada dan Inggris, adalah bagian dari upaya internasional untuk solusi dua negara.
Hamas memberi pernyataan bahwa langkah terbaru dari negara-negara Barat yang mengakui kenegaraan Palestina adalah "langkah penting dalam menegaskan hak rakyat Palestina atas tanah dan tempat-tempat suci mereka serta dalam mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya."
Baca juga : Teguh Ikut Berlayar ke Gaza, Ini Pernyataan Wanda Hamidah
Namun, mereka juga menambahkan bahwa pengakuan itu "harus disertai dengan langkah-langkah praktis, yang mengarah pada pemberhentian segera." perang di Gaza dan menentang proyek perluasan permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Kelompok pejuang Palestina tersebut juga mendorong Negeri Zionis dijatuhi sanksi "tindakan hukuman, dan berupaya membawa para pemimpinnya ke pengadilan "atas kejahatan mereka terhadap kemanusiaan."
Respons negatif muncul dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menanggapi keras langkah terbaru negara-negara Barat yang mengakui Palestina.
Ia menegaskan bahwa Israel akan terus mengembangkan permukiman di Tepi Barat yang diduduki, yang menghalangi pembentukan negara Palestina di masa depan.
Netanyahu juga menambahkan bahwa kenegaraan Palestina "tidak akan pernah terjadi." Ia menyatakan tanggapan lengkap Israel terhadap langkah-langkah pengakuan terbaru ini akan disampaikan setelah ia kembali dari perjalanannya ke Amerika Serikat minggu ini.