1.333 Siswa di Bandung Barat Keracunan Makanan Gratis, Beberapa Kembali Bergejala
Baca juga : Wakil Kepala BGN Menangis Saat Minta Maaf atas Kasus Keracunan MBG
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Lia N. Sukandar, mengungkapkan bahwa terdapat empat pasien yang kembali datang ke posko penanganan setelah sebelumnya dinyatakan membaik. Mereka mengalami gejala serupa setelah kembali ke rumah.
"Jadi semalam kami temukan 4 pasien KLB keracunan yang datang lagi padahal sebelumnya sudah dinyatakan membaik. Kebetulan saya kan ikut menangani langsung, jadi saya juga hapal betul wajahnya," ujarnya kepada wartawan, menurut kutipan dari detikJabar.
Petugas medis langsung melakukan anamnesa terhadap pasien-pasien yang mengalami gejala berulang. Hasilnya, diketahui bahwa makanan yang dikonsumsi pasien setelah pulang ke rumah menjadi penyebab utama.
"Jadi setelah kita tanya, mereka makan apa di rumah karena kan kita tidak tahu. Ternyata ada yang dikasih jeruk, terus makan ayam goreng, nah apakah itu beli atau masak sendiri kan kita nggak tahu. Jadi hal-hal itu yang membuat mereka bergejala lagi," kata Lia.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Bandung Barat kini memperketat edukasi kepada pasien dan keluarganya agar lebih hati-hati dalam memilih makanan saat masa pemulihan.
Lia mengungkapkan bahwa dirnya telah mengintruksikan semua petugas di posko-posko penanganan, untuk memberikan edukasi yang jelas terkait pola makan yang aman.
Baca juga : Rentetan Kasus Siswa Diduga Keracunan Makanan di Sekolah dalam Sepekan Terakhir
"Jadi saya sudah wanti-wanti ke petugas agar mengedukasi pasien bahwa ketika pulang dan dinyatakan membaik itu jangan makan yang macam-macam dulu. Cukup makan bubur saja dan harus yang dimasak sendiri," ujar Lia.
Saat ini, masih ada 12 pasien yang dirawat intensif di posko GOR Cipongkor. Tim medis tetap siaga untuk menerima pasien baru maupun pasien yang mengalami gejala berulang.
Pihak Dinkes KBB juga tengah melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui sumber utama keracunan dalam progra MBG tersebut dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaannya.
Masyarakat diminta untuk waspada dan mengikuti arahan petugas kesehatan. Bila mengalami gejala seperti mual, muntah, diare, atau pusing setelah mengonsumsi makanan MBG, segera lapor ke posko terdekat.