Outing Class SITAYA Kelas 2: “Kreasi Horta dan Budidaya Ikan”, Belajar Seru, Bertumbuh Bersama Alam
Table of Contents
SDIT Ahmad Yani Lahirkan Generasi Kreatif, Kolaboratif, dan Berakhlak Mulia Lewat Pembelajaran Mendalam Berbasis Proyek Adiwiyata
Malang — Alam adalah guru terbaik. Itulah semangat yang dihadirkan oleh SDIT Ahmad Yani Malang dalam kegiatan Outing Class SITAYA kelas 2 bertema “Kreasi Horta dan Budidaya Ikan: Bermain, Belajar, dan Bertumbuh.” (3/11/2025).
Kegiatan ini bukan sekadar bermain di luar kelas, tetapi merupakan bagian dari pembelajaran mendalam (deep learning) yang mengintegrasikan Tiga Dimensi Profil Lulusan (DPL), yaitu:
1. Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia,
2. Kreativitas, serta
3. Kolaborasi
Melalui kegiatan ini, SDIT Ahmad Yani kembali membuktikan komitmennya sebagai sekolah Adiwiyata yang menumbuhkan karakter peduli lingkungan dan mengedepankan pembelajaran berbasis pengalaman nyata.
Belajar yang Hidup: Dari Kelas ke Lapangan, dari Teori ke Aksi
Kegiatan dimulai sejak pagi dengan upacara bendera dan pembukaan resmi oleh Kepala SDIT Ahmad Yani, Ustadzah Nurdiah Rachmawati, S.Pd., M.Pd.
Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa kegiatan outing class bukan sekadar rekreasi, tetapi sarana pembelajaran yang memperkaya pengalaman murid. Beliau berharap murid-murid dapat mengikuti kegiatan dengan tertib, aman, dan penuh semangat.
Dalam arahannya, beliau menyampaikan pentingnya menjaga sikap selama kegiatan berlangsung, mendengarkan instruksi dari guru pendamping, serta bekerja sama dengan teman-teman. Beliau juga menjelaskan bahwa kegiatan outing class kali ini akan diisi dengan aktivitas edukatif yang menyenangkan, yaitu membuat boneka horta dan belajar tentang budidaya ikan hias.
“Melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya belajar tentang alam dan makhluk hidup, tetapi juga belajar bersyukur, berakhlak baik, bekerja sama, dan berkreasi. Semua ini adalah bekal penting dalam tumbuh menjadi generasi berkarakter,” ungkap beliau dalam arahannya.Usai sambutan, para murid melakukan senam sehat penuh semangat di lapangan, sebelum menuju sesi pertama kegiatan pembelajaran.
Kreasi Horta: Menyulap Serbuk Kayu Jadi Boneka Hidup
Sesi pertama dpandu oleh Tim PT Edutrip Indonesia Tourism, para murid belajar membuat boneka horta—media tanam unik berbahan serbuk kayu yang dapat ditumbuhi rumput hidup di bagian atasnya.
Sebelum praktik, murid diajak menonton video cara pembuatan boneka horta di kelas masing-masing untuk memahami langkah-langkahnya. Kemudian, mereka berkumpul di Lapangan Basket SITAYA untuk memulai petualangan seru.
Baca juga : Santri Cilik SITAYA Semarakkan Hari Santri Nasional 2025: "Jihad Santri, Jayakan Negeri"
Dengan dibagi ke dalam enam kelompok ceria: Greeni Team, Flory Team, Twiggy Team, Sunni Team, Ecozy Team, dan Leafy Team, anak-anak memadatkan serbuk kayu ke dalam stocking, membentuk kepala lucu, lalu menghiasnya menggunakan kain flanel, mata boneka, dan berbagai aksesoris kreatif.“Kegiatan ini melatih motorik halus, kesabaran, dan imajinasi anak. Mereka diajarkan bagaimana limbah serbuk kayu bisa diolah menjadi karya bernilai edukatif dan ekologis,” jelas salah satu fasilitator dari PT Edutrip Indonesia Tourism.Setelah selesai, boneka horta direndam dalam air agar benih di dalamnya dapat tumbuh—seolah-olah boneka lucu itu akan “berambut” dalam beberapa hari ke depan.
Tawa, canda, dan ekspresi kagum menghiasi wajah para murid. Setiap karya tampak unik, menjadi simbol bahwa setiap anak memiliki kreativitas yang luar biasa bila diberi ruang untuk berekspresi.
Budidaya Ikan Hias: Menyelam dalam Dunia Air
Siang harinya, suasana berpindah ke Hall Serbaguna SITAYA. Kali ini, anak-anak diajak mengenal budidaya ikan hias dan aquascape mini bersama Gardener SITAYA, Ustadz Saiful Anam.
Pada sesi ini, murid diajak mengenal lebih dekat dunia perairan, mulai dari jenis-jenis ikan hias, ekosistem air, hingga peran penting makhluk kecil seperti kutu air (Daphnia magna) dalam rantai makanan.
“Anak-anak juga belajar bagaimana mendaur ulang galon bekas menjadi wadah akuarium mini. Dari sini mereka belajar bahwa menjaga lingkungan bisa dimulai dari hal kecil,” ujar Ustadz Saiful Anam penuh inspirasi.Melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya memperoleh pengetahuan sains dan ekologi, tetapi juga belajar kolaborasi dan tanggung jawab, karena setiap kelompok harus bekerja sama menciptakan aquascape terbaik versi mereka.
Menanam Nilai, Menuai Karakter
Lebih dari sekadar praktik, kegiatan outing class ini menjadi ruang tumbuh nilai-nilai karakter Islami dan kepedulian lingkungan.
Para murid belajar menanamkan rasa syukur atas ciptaan Allah SWT, mengasah kreativitas, serta membangun kekompakan tim melalui pengalaman langsung.
Beberapa manfaat nyata dari kegiatan ini antara lain:
- Menumbuhkan karakter berakhlak mulia dan bertaqwa
- Meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan
- Mengembangkan daya cipta dan keterampilan tangan
- Menguatkan kerja sama, komunikasi, dan gotong royong
- Memberikan pengalaman langsung dalam pengolahan limbah dan budidaya ikan
SITAYA: Sekolah yang Menumbuhkan Jiwa, Ilmu, dan Lingkungan
Kegiatan outing class SITAYA kelas 2 ini merupakan salah satu implementasi nyata dari Program Pembelajaran Mendalam (PPM) di SDIT Ahmad Yani.
Dengan mengusung konsep bermain, belajar, dan bertumbuh, sekolah berupaya menghadirkan pengalaman belajar yang tidak hanya menyentuh pikiran, tetapi juga menyentuh hati dan membentuk karakter.
Sebagai sekolah yang berkomitmen terhadap nilai-nilai Islam, Adiwiyata, dan Dimensi Profil Lulusan, SDIT Ahmad Yani terus menghadirkan inovasi kegiatan yang edukatif, inspiratif, dan relevan dengan kebutuhan masa depan anak-anak.
“ Melalui kegiatan ini, diharapkan murid dapat belajar secara langsung tentang pentingnya menjaga lingkungan, memahami proses pertumbuhan makhluk hidup, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kreativitas,” tutur Ustadzah Nurdiah Rachmawati, menutup kegiatan dengan penuh haru dan kebanggaan.Outing class bukan sekadar keluar dari kelas, melainkan masuk ke dunia nyata pembelajaran.
Melalui kegiatan kreasi Horta dan budidaya ikan, SDIT Ahmad Yani menegaskan bahwa pendidikan sejati bukan hanya tentang buku dan papan tulis, melainkan tentang menyentuh kehidupan, menumbuhkan karakter, dan merayakan kebersamaan dalam belajar. Di bawah langit SITAYA yang cerah, anak-anak belajar untuk bukan hanya pintar, tapi juga bijak, peduli, dan berakhlak mulia.



