Hari Ayah Nasional 12 November: Sejarah dan Makna di Baliknya
Jatimku.com - Setiap 12 November, masyarakat Indonesia memperingati Hari Ayah Nasional sebagai bentuk apresiasi terhadap peran ayah dalam keluarga dan kehidupan sosial. Meski belum sepopuler Hari Ibu, peringatan ini memiliki sejarah menarik yang lahir dari kepedulian masyarakat untuk menghargai kasih sayang dan pengorbanan seorang ayah.
Baca juga : Pertempuran Surabaya 1945: Asal Usul Hari Pahlawan 10 November dan Julukan Kota Pahlawan
Hari Ayah Nasional pertama kali dicetuskan oleh Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) pada tahun 2006 di Surakarta, Jawa Tengah. Awalnya, PPIP mengadakan peringatan Hari Ibu dan mendapat banyak pertanyaan tentang kapan Hari Ayah dirayakan. Dari situ, mereka melakukan survei di berbagai kota, termasuk Surakarta dan Maumere, untuk melihat pandangan masyarakat terhadap sosok ayah.
Hasil survei itu kemudian melahirkan Deklarasi Hari Ayah Nasional pada 12 November 2006, bersamaan dengan peluncuran buku "Bunga Rampai Tentang Ayah" di Pendopo Gede Balai Kota Surakarta. Deklarasi ini menegaskan bahwa ayah memiliki peran yang sama pentingnya dengan ibu dalam membentuk karakter anak dan menjaga keharmonisan keluarga.
Hari Ayah Nasional bukan sekadar momen untuk memberikan ucapan atau hadiah. Lebih dari itu, hari ini menjadi ajakan untuk merenungkan peran ayah sebagai pelindung, panutan, dan pendidik utama di rumah.
Baca juga : Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional: Saatnya Jaga Keanekaragaman Hayati Negeri
Berbagai daerah di Indonesia merayakannya dengan kegiatan positif seperti lomba menulis surat untuk ayah, penghargaan ayah teladan, doa bersama, hingga kampanye keluarga harmonis. Di media sosial, tagar #HariAyahNasional ramai digunakan untuk menyebarkan pesan cinta dan apresiasi kepada sosok ayah.
Walau belum menjadi hari libur nasional, pemerintah mendukung peringatan ini sebagai upaya memperkuat ketahanan keluarga. Hari Ayah Nasional mengingatkan kita bahwa ayah adalah pahlawan sejati, pekerja keras, pelindung keluarga, dan teladan bagi anak-anaknya.
Pada 12 November 2025, mari kita luangkan waktu untuk berkata:
"Terima kasih, Ayah. Engkau adalah sosok luar biasa dalam hidup kami."
