Warga Jemurwonosari dan Rumah Zakat Giatkan Bank Sampah, Wujudkan Lingkungan Bersih dan Ekonomi Berdaya
Jatimku.com - Surabaya. Komitmen warga terhadap kelestarian lingkungan terus ditunjukkan oleh masyarakat RT 05 RW 06, Kelurahan Wonocolo, Surabaya. Pada Selasa, 23 September 2025, warga kembali menggelar kegiatan rutin Bank Sampah Mugi Lestari, yang menjadi bagian dari program pemberdayaan masyarakat dari Rumah Zakat.
Baca juga : Kekeringan Melanda Pamekasan, Rumah Zakat Tanggap Distribusikan Air Bersih
Kegiatan bank sampah yang dilakukan setiap bulan ini melibatkan puluhan warga yang secara aktif membawa sampah anorganik dari rumah mereka, seperti botol plastik, kertas bekas, kardus, hingga logam. Sampah-sampah ini kemudian ditimbang, dicatat, dan dikonversi menjadi saldo tabungan yang dapat dicairkan oleh warga.
Program ini bukan sekadar pengelolaan sampah, tapi juga menjadi sarana edukasi lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.
Ibu Nurul, sebagai penanggung jawab Bank Sampah Mugi Lestari, menjelaskan bahwa bank sampah memberikan dampak positif tidak hanya dari sisi kebersihan lingkungan, tetapi juga secara ekonomi.
"Bank sampah ini tidak hanya membantu kami mengelola sampah, tapi juga mengajarkan kami untuk lebih peduli terhadap nilai ekonomi dari barang yang sering dianggap remeh," ujarnya.
Setiap warga yang menyetorkan sampah akan memperoleh saldo yang tercatat dalam buku tabungan. Nilai tukar tergantung pada jenis dan berat sampah. Hasil tabungan ini bisa dicairkan kapan saja, terutama saat warga membutuhkan dana tambahan.
Baca juga : Rumah Zakat Salurkan Bantuan Kemanusiaan dari Indonesia untuk Palestina Lewat Yordania
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata dari kolaborasi antara Rumah Zakat dan masyarakat dalam menciptakan solusi berkelanjutan. Melalui program ini, warga tidak hanya diajarkan cara memilah dan mengelola sampah, tetapi juga diberi pemahaman mengenai ekonomi sirkular. Dengan demikian, mereka dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Selain memberikan keuntungan ekonomi, program bank sampah juga berdampak besar terhadap kualitas lingkungan sekitar. Inisiatif ini juga mendorong terjadinya perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan limbah rumah tangga. Sampah bukan lagi dianggap barang tidak berguna, tetapi sebagai aset yang bisa memberikan nilai tambah.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan lembaga sosial, termasuk pemerintah dan lembaga sosial, model bank sampah ini diyakini bisa menjadi solusi nyata dalam mengatasi persoalan sampah perkotaan.