Keluarga Balita Meninggal Usai Dirawat di Klinik Sidoarjo Resmi Lapor Polisi
Jatimku.com – Sidoarjo, dugaan kelalaian medis kembali mencuat di Kabupaten Sidoarjo. Seorang balita bernama Hanania Fatin Majida (2 tahun 10 bulan) meninggal dunia usai menjalani perawatan di Klinik Siaga Medika, Porong. Kasus ini membuat keluarga korban melaporkan pihak klinik ke Polresta Sidoarjo.
Kuasa hukum keluarga, Frendi Septi Fauzan, S.H., menyampaikan bahwa laporan resmi telah dibuat dengan nomor LPB/234/I/VII/2025/JATIM/RESTA SDA. Ia menegaskan laporan ini diajukan karena adanya dugaan kelalaian tenaga medis dalam penanganan pasien.
Baca juga : Potret Kecelakaan 2 Truk di GT Ciawi 2, Bikin Gardu Tol Porak-Poranda
“Awalnya korban hanya mengalami demam biasa dan dibawa ke Klinik Siaga Medika pada 30 Mei 2025. Namun setelah dirawat inap, terjadi dugaan kesalahan dalam pemasangan infus yang menyebabkan infeksi serius di kedua tangan,” kata Frendi kepada wartawan.
Alih-alih membaik, kondisi Hanania justru semakin memburuk. Pihak keluarga menyebut tangan korban mengalami pembengkakan parah akibat infus. Pada 4 Juni 2025, pihak klinik baru merujuk Hanania ke RSUD Sidoarjo dalam kondisi kritis.
“Sayangnya, nyawa Hanania tak tertolong. Itu pun rujukan dilakukan terlalu terlambat,” tambah Frendi.
Selain dugaan kesalahan medis, Frendi juga menilai ada masalah dalam proses administrasi. Mulai dari alasan keterbatasan kamar, lambannya prosedur rujukan, hingga keterlambatan penyerahan rekam medis.
“Kami menduga ada kelalaian sebagaimana diatur dalam Pasal 359 KUHP. Yang kami laporkan adalah dokter serta tenaga medis yang menangani langsung,” tegasnya.
Kuasa hukum keluarga juga menyoroti masalah rekam medis. Menurutnya, dokumen penting tersebut baru diberikan beberapa hari lalu setelah sebelumnya sempat sulit diakses, bahkan ketika sudah diminta dalam forum resmi DPRD Sidoarjo.
Baca juga : Murka Suami di Lumajang, Bacok Tetangga Selingkuhan Istri hingga Tewas
Kesedihan mendalam dirasakan ibunda korban, Siti Nur Aini (35). Ia menangis saat menceritakan kembali musibah yang merenggut nyawa putrinya.
“Saya tetap minta keadilan untuk anak saya. Nyawa anak saya hilang karena kelalaian ini,” ucapnya terbata-bata.
Melalui kuasa hukumnya, keluarga meminta agar aparat penegak hukum bertindak tegas. Mereka menuntut adanya pertanggungjawaban dari pihak klinik dan tenaga medis.
“Hilangnya nyawa balita bukan hal sepele. Kami ingin ada keadilan dan langkah tegas agar kasus serupa tidak terulang lagi,” tutup Frendi.
Hingga berita ini diturunkan, pihak klinik belum memberikan keterangan resmi. Sementara itu, penyidik Polresta Sidoarjo masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap lebih jauh dugaan malpraktik tersebut.