5 Fakta Atap SMKN 1 Cileungsi Bogor Ambruk, 31 Orang Jadi Korban
Jatimku.com – Bogor. Suasana belajar di SMK Negeri 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, mendadak mencekam ketika atap ruangan kelas tiba-tiba ambruk pada Rabu (10/9/2025) pagi. Peristiwa yang terjadi pukul 09.30 WIB ini menimpa empat ruangan kelas sekaligus dan mengakibatkan puluhan siswa serta guru luka-luka. Berikut lima fakta terkait insiden tersebut:
Baca juga : Viral Dokter Serukan ‘Darurat Seblak’, Pasien Alami Radang Lambung
1. Puluhan Siswa dan Guru Terluka
Camat Cileungsi, Adi Henryana, membenarkan ambruknya atap sekolah yang berada di Desa Limusnunggal itu.
"Dapat saya informasikan bahwa memang betul terjadi ambruk atap sekolah SMKN 1 Cileungsi yang berlokasi di Desa Limusnunggal. Ada 4 ruangan atapnya yang roboh," kata Adi, Rabu (10/9).
Sebanyak 31 orang menjadi korban, terdiri dari 2 guru dan 29 siswa.
"Korban sedang dilakukan perawatan intensif di UGD. Informasi terakhir siswa yang luka ringan sudah dipulangkan yang di RS Thamrin Cileungsi," jelasnya.
2. Terjadi Saat Belajar Mengajar
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor, Yudi Santosa, menyebut kejadian berlangsung saat proses pembelajaran.
"Menurut informasi siswa pada saat belajar mendengar suara seperti runtuhan dan seperti kayu retakan," ujarnya.
Tak lama kemudian, suara retakan itu diikuti robohnya atap.
"Atap langsung ambruk menimpa pelajar yang sedang belajar di tiga ruangan kelas dan satu ruangan aula," tambah Yudi.
3. Dugaan Penyebab Atap Ambruk
Penyebab ambruknya atap masih dalam penyelidikan. Namun, Adi menduga lemahnya konstruksi bangunan menjadi faktor utama.
"Sedang diinvestigasi (penyebabnya)," katanya.
Ia menambahkan, "Tapi kemungkinan karena konstruksi atap baja ringan, yang tidak kuat menahan beban genteng."
Baca juga : Potret Kecelakaan 2 Truk di GT Ciawi 2, Bikin Gardu Tol Porak-Poranda
4. Detik-Detik Atap Ambruk
Yudi Santosa menjelaskan kronologi peristiwa yang menimpa siswa dan guru.
"Tim mendapatkan laporan dari pihak SMKN 1 Cileungsi bahwa telah terjadi ambruknya atap bangunan sekolah di lantai belajar," ucapnya.
Menurut keterangan siswa, sebelum ambruk terdengar suara runtuhan.
"Tidak lama tiba-tiba atap langsung ambruk menimpa pelajar yang sedang belajar di tiga ruangan kelas dan satu ruangan aula," jelas Yudi.
5. KBM Tetap Jalan, Belajar dari Rumah
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, memastikan kegiatan belajar-mengajar tidak akan berhenti meski sekolah mengalami kerusakan.
"Proses kegiatan belajar mengajar bagi siswa-siswi harus terus berjalan, kita akan cari solusi bersama," kata Rudy di lokasi.
Pihak sekolah akan mengundang orang tua murid untuk membahas mekanisme pembelajaran ke depan.
"Karena tidak mungkin besok akan kita laksanakan proses belajar mengajar. Berikan siswa-siswi waktu untuk secara psikologis juga nyaman untuk beraktivitas kembali ke sekolah," ujarnya.
Untuk sementara, siswa akan belajar dari rumah sambil menunggu keputusan bersama.
"Forkopimda ini memastikan bahwa masyarakat Kabupaten Bogor ini, khususnya siswa-siswi yang bersekolah tetap mendapatkan pelayanan kesehatan dan fasilitas pendidikan supaya tidak terhenti walaupun kita liburkan beberapa hari ke depan, belajar di rumah," tutupnya.