Film Animasi Merah Putih: One For All Tayang 14 Agustus, Karakter Raka Tuai Sorotan
JATIMKU.COM – Film animasi bertema nasionalisme Merah Putih: One For All tengah menjadi topik hangat di kalangan warganet. Trailer resminya telah diluncurkan melalui kanal YouTube Perfiki TV, CGV Kreasi, dan Historika Film, dengan jadwal tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 14 Agustus 2025, bertepatan dengan momentum menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Mengusung pesan persatuan dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, film ini bercerita tentang sekelompok anak dari beragam latar belakang budaya – mulai dari Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, hingga Tionghoa. Mereka terpilih menjadi Tim Merah Putih, tim khusus yang bertugas menjaga bendera pusaka yang akan dikibarkan pada upacara 17 Agustus.
Konflik dimulai ketika bendera tersebut hilang secara misterius tiga hari sebelum upacara kemerdekaan. Para anggota Tim Merah Putih pun harus mengesampingkan perbedaan dan bekerja sama untuk menemukan bendera tersebut. Alur cerita yang sarat nilai kebersamaan ini diharapkan dapat menginspirasi penonton dari berbagai usia.
Namun, sejak trailer dirilis, perbincangan publik di media sosial – khususnya platform X – tak hanya berfokus pada pesan positif film. Banyak warganet yang mempertanyakan kualitas eksekusi animasi dibandingkan dengan kabar anggaran produksi yang disebut mencapai miliaran rupiah. Perdebatan pun mengemuka, mulai dari perbandingan kualitas grafis dengan standar animasi internasional hingga kecepatan gerak animasi yang dinilai kurang halus.
Sorotan lain muncul pada salah satu karakter bernama Raka. Sejumlah warganet menilai karakter tersebut memiliki kemiripan wajah dengan Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka. Komentar seperti "Pantes namanya Raka, mirip banget sama Gibran" hingga "Kok wajahnya kayak di poster AI Pemilu kemarin" ramai beredar, membuat diskusi semakin memanas.
Meski demikian, sebagian penonton mengaku penasaran untuk menyaksikan film ini secara langsung di layar lebar, mengingat temanya yang jarang diangkat dalam film animasi lokal. Hingga berita ini diturunkan, pihak rumah produksi Perfiki Kreasindo belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik dan komentar publik yang beredar.
Film ini menjadi salah satu karya animasi nasional yang digadang-gadang akan menjadi tontonan keluarga di peringatan HUT RI tahun ini. Publik kini menunggu, apakah pesan persatuan yang diusung mampu mengalahkan kontroversi yang menyelimutinya.