TDA Perempuan Malang Buka Ruang Pulih Lewat Women Talks 2

Table of Contents



Jatimku.com, Kota Batu
— Perempuan masa kini kerap berada dalam pusaran peran yang saling bertumpuk. Ia hadir sebagai ibu, istri, penggerak sosial, sekaligus pelaku usaha. Di balik ketangguhan yang ditampilkan, tak sedikit perempuan menyimpan lelah, luka, dan pergulatan batin yang jarang terucap. Berangkat dari kesadaran tersebut, TDA Perempuan Malang berkolaborasi dengan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kota Batu menggelar Women Talks 2 bertajuk Dari Lelah Menuju Lillah.


Kegiatan ini berlangsung di Gedung Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Selasa (23/12/2025). Sebanyak 220 peserta hadir, terdiri dari kader organisasi perempuan, pelaku UMKM, serta berbagai komunitas dari wilayah Malang Raya dan Kota Batu.


Women Talks 2 menjadi bagian dari komitmen TDA Perempuan Malang dalam menguatkan pilar spiritual sebagai fondasi pemberdayaan perempuan, khususnya pelaku usaha. Pilar ini dinilai penting agar perempuan dapat bertumbuh secara utuh, tidak hanya berdaya secara ekonomi, tetapi juga kuat secara ruhiyah.




Ketua TDA Perempuan Malang Raya yang juga menjabat sebagai Ketua PDNA Kota Batu, Isna Hidayati Effendi, S.PdI., menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai ruang aman sekaligus ruang pulih bagi perempuan.

   “Perempuan sering dituntut untuk selalu kuat. Padahal, ia juga membutuhkan ruang untuk berhenti           sejenak, merawat hati, dan meluruskan kembali niat. Pilar spiritual kami hadir agar perempuan tetap       produktif tanpa kehilangan ketenangan batin,” ungkap Isna.


Ia menambahkan, kolaborasi dengan Nasyiatul Aisyiyah merupakan wujud sinergi antara dakwah perempuan dan pemberdayaan ekonomi yang berlandaskan nilai-nilai Islam.



Dukungan juga datang dari Siti Fauziyah, S.Pd., Ibu Wali Kota Batu sekaligus Ketua TP PKK Kota Batu. Menurutnya, tantangan perempuan saat ini semakin kompleks sehingga membutuhkan ruang penguatan mental dan spiritual.

   “Perempuan perlu sehat lahir dan batin. Ketika rohani kuat, perempuan akan lebih ikhlas dan tangguh      dalam menjalani berbagai peran kehidupan,” tuturnya.


Selain sesi penguatan spiritual, kegiatan ini juga diisi edukasi keuangan syariah oleh Bank Syariah Indonesia (BSI), yang menekankan pentingnya pengelolaan keuangan keluarga secara sehat dan sesuai prinsip syariah sebagai bagian dari ketenangan hidup.


Sesi utama menghadirkan Aniq Al Faqiroh, Founder Spiritual Motherhood, yang membawakan materi Dari Lelah Menuju Lillah dan Release Emotion. Ia menegaskan bahwa perempuan adalah pilar peradaban yang perlu dijaga keseimbangan iman dan emosinya.

   “Perempuan tidak harus selalu memaksa diri untuk kuat. Keberanian untuk pulih adalah bentuk                 kekuatan itu sendiri. Ketika hubungan dengan Allah dibenahi, lelah perlahan berubah menjadi                 lillah,” ujarnya.


Melalui Women Talks 2, TDA Perempuan Malang menegaskan bahwa penguatan spiritual bukan sekadar program, melainkan kebutuhan dasar agar perempuan mampu menjalankan peran keluarga, sosial, dan usaha secara seimbang.




Kesuksesan kegiatan ini juga didukung oleh para sponsor yang merupakan brand usaha milik anggota TDA Perempuan. Dukungan tersebut mencerminkan kuatnya solidaritas dan semangat kolaborasi antarperempuan pelaku usaha dalam menghadirkan ruang-ruang pemulihan yang bermakna. Women Talks 2 pun menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas organisasi perempuan mampu melahirkan ruang refleksi, tempat perempuan memulihkan diri, menata ulang niat, dan kembali melangkah dengan hati yang lebih tenang.