Naik Kelas dari Good to Great: Rakernas YDSF Dibekali Pak Jhon Hardi, Siap Cetak Prestasi YDSF di Tahun 2026

Table of Contents
Rakernas YDSF 2025

Surabaya – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) menjadi momentum strategis bagi para peserta Rakernas YDSF dari seluruh Indonesia untuk memperkuat arah kepemimpinan dan tata kelola lembaga (23/12/2025). 

Rakernas yang diikuti mayoritas pimpinan cabang dan delegasi YDSF se-Indonesia ini dibekali langsung oleh sosok profesional berpengalaman, Jhon Hardi, dalam sesi penguatan kepemimpinan dan organisasi.

Pak Jhon Hardi dikenal luas sebagai Koordinator Lembaga Pembinaan dan Pemberdayaan (LPB) Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) Astra Group Surabaya, sekaligus sebagai Dosen dan konsultan Corporate Social Responsibility (CSR). 

Pengalaman panjangnya dalam mendampingi organisasi profit maupun non-profit menjadi bekal berharga bagi para pimpinan YDSF.
Dalam pemaparannya, Pak Jhon mengangkat tema “Good to Great”, sebuah konsep transformasi organisasi yang menekankan pentingnya naik kelas dari sekadar baik menjadi benar-benar hebat. Ia menegaskan bahwa YDSF, sebagai lembaga zakat nasional, memiliki potensi besar untuk melompat lebih tinggi jika dipimpin dengan standar profesionalisme yang kuat.
“Jadi pemimpin itu harus profesional. Profesionalisme itu melekat di mana pun kita berada, tidak peduli di institusi profit maupun non-profit,” tegas Pak Jhon di hadapan peserta Rakernas.
Menurutnya, profesionalisme bukan sekadar soal jabatan atau penampilan, melainkan tercermin dari cara berpikir, mengambil keputusan, membangun sistem, hingga menjaga integritas dalam setiap proses kerja. Ketika profesionalisme tumbuh, maka organisasi akan bergerak lebih sehat dan berkelanjutan.

Pak Jhon juga menekankan bahwa hasil nyata dari kepemimpinan yang profesional adalah bertumbuhnya penghimpunan dana dan meningkatnya kepuasan donatur (donatur satisfaction). Donatur, kata dia, tidak hanya menitipkan dana, tetapi juga menitipkan kepercayaan yang harus dijaga dengan tata kelola yang akuntabel dan berdampak.
“Jika lembaga dikelola secara profesional, maka penghimpunan akan tumbuh, dan yang lebih penting, donatur akan merasakan kepuasan karena amanahnya benar-benar dikelola dengan baik dan memberi dampak,” jelasnya.
Para peserta Rakernas tampak antusias mengikuti sesi pembekalan ini. Diskusi berlangsung dinamis, mencerminkan semangat para pimpinan YDSF untuk melakukan lompatan kualitas dalam memimpin cabang masing-masing. Materi good to great ini diharapkan menjadi bekal penting dalam menyongsong target dan tantangan YDSF di tahun 2026.

Rakernas YDSF bukan sekadar forum perencanaan kerja, tetapi juga ruang penyamaan visi dan penguatan nilai kepemimpinan. 

Dengan bekal profesionalisme, kolaborasi, dan orientasi dampak, YDSF optimistis mampu mencatatkan prestasi yang lebih besar sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat sebagai lembaga amil zakat nasional yang berkelas dan berdampak luas.