Macro Nusantara Malang HAMN 2025, 80 Fotografer Ramaikan Ajang Hunting Macro di Malang
Malang – Komunitas fotografi Macro Nusantara sukses menggelar kegiatan Macro Nusantara Malang HAMN 2025 pada Minggu, 14 Desember 2025. Acara yang memadukan seni fotografi dan budaya ini berlangsung meriah dengan dihadiri sekitar 80 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Kegiatan yang mengusung konsep Hunting Macro, Minifigure Concept, dan Human Interest Concept ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus eksplorasi kreativitas bagi para pecinta fotografi. Peserta tidak hanya datang dari Malang Raya, tetapi juga dari berbagai penjuru daerah, menjadikan acara ini sebagai salah satu agenda fotografi yang paling dinanti di akhir tahun.
Suasana acara semakin semarak dengan penampilan seni Reog, yang menjadi daya tarik tersendiri sekaligus memperkaya objek fotografi bertema human interest. Atraksi budaya tersebut sukses menyedot perhatian peserta dan menghadirkan momen visual yang kuat untuk diabadikan melalui lensa kamera.
Selain sesi hunting foto, peserta juga mendapatkan berbagai fasilitas, mulai dari tiket masuk, snack, konsep foto yang telah disiapkan panitia, hingga souvenir dari para sponsor. Tak hanya itu, panitia juga menyediakan doorprize yang menambah antusiasme peserta hingga akhir acara.
Ketua panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempererat jejaring komunitas fotografi macro sekaligus memperkenalkan konsep visual yang lebih kreatif dan beragam.
“Alhamdulillah acara berjalan lancar dan meriah. Kehadiran peserta dari berbagai daerah menjadi bukti bahwa fotografi macro dan human interest memiliki daya tarik yang besar,” ujarnya.
Macro Nusantara Malang HAMN 2025 juga mendapat dukungan dari berbagai komunitas dan sponsor fotografi, yang turut berkontribusi dalam menyukseskan acara ini. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus digelar secara berkelanjutan dan menjadi ruang tumbuh bagi fotografer lokal maupun nasional.
Dengan semangat kolaborasi dan kreativitas, Macro Nusantara Malang HAMN 2025 membuktikan bahwa fotografi bukan sekadar menangkap gambar, tetapi juga merawat budaya, kebersamaan, dan ekspresi seni.