Komnas Perlindungan Anak Malang Gelar Diklat Relawan untuk Perkuat Perlindungan Anak
Jatimku.com – Komisi Nasional Perlindungan Anak (KOMNAS PA) Kabupaten Malang terus memperkuat gerakan perlindungan anak melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Relawan, yang digelar pada Sabtu, 13 Desember 2025, di Kafe Baper, Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji.
Kegiatan yang dimulai pukul 11.00 WIB ini diikuti calon relawan dari berbagai kecamatan di Kabupaten Malang dan dihadiri unsur Forkopimcam Pakisaji. Hadir di antaranya Ketua KOMNAS PA Kabupaten Malang Dewi Irvani, Sekretaris KOMNAS PA Alix Wijaya, Sekcam Pakisaji Yunisa Setiabakti Suminto, Danramil 0818-07/Pakisaji Kapten Arh Feri Haryanto, Kapolsek Pakisaji AKP Indra Subekti, serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Karangpandan.
Bangun Jejaring Relawan Perlindungan Anak
Dalam sambutannya, Dewi Irvani menegaskan bahwa diklat ini menjadi langkah strategis untuk membangun jejaring relawan perlindungan anak yang kuat dan berkelanjutan di Kabupaten Malang.
“Relawan memiliki peran penting sebagai perpanjangan tangan KPA di tengah masyarakat. Kami berharap lahir relawan yang peduli, terlatih, dan siap bergerak melindungi hak-hak anak,” ujarnya.
Bekali Relawan dengan Pemahaman Pencegahan Bullying
Sekretaris KOMNAS PA Malang, Alix Wijaya, menyampaikan bahwa diklat ini tidak hanya merekrut relawan, tetapi juga membekali mereka kemampuan dasar dalam melakukan edukasi pencegahan kekerasan dan bullying di masyarakat maupun sekolah.
Kabupaten Malang yang memiliki 33 kecamatan membutuhkan banyak relawan. Dari sepuluh pendaftar, tujuh orang mengikuti diklat dan berasal dari berbagai wilayah seperti Karangploso, Turen, Gondanglegi, hingga Ngantang.
Alix juga menyoroti masih minimnya pemahaman anak mengenai perilaku bullying. “Sering kali mereka baru sadar setelah diberi pemahaman bahwa tindakan yang dianggap wajar ternyata termasuk bullying,” jelasnya.
Materi dari Aparat dan Pemangku Kepentingan
Peserta menerima materi dari Sekcam Pakisaji, Kapolsek Pakisaji, dan Danramil Pakisaji. Materi fokus pada bahaya bullying, peran aparat dan masyarakat dalam perlindungan anak, serta pentingnya sinergi lintas sektor.
Relawan yang telah mengikuti diklat nantinya akan diterjunkan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan sosialisasi perlindungan anak.
“Kami akan mendampingi relawan agar mampu menyampaikan materi secara tepat sesuai kebutuhan di lapangan,” tambah Alix.
Meski sempat mengalami keterlambatan dari jadwal awal, kegiatan diklat berlangsung lancar dan mendapat respons positif dari seluruh peserta.