Membangun SDM Tangguh dan Kepemimpinan Berbasis Nilai untuk Indonesia Emas 2045
Dalam kesempatan menghadiri rangkaian National Leadership Camp ICMI, Coach Dr. Fahmi menyampaikan pandangannya mengenai urgensi membangun manusia Indonesia yang kuat secara karakter, kompeten secara keilmuan, serta siap menghadapi tantangan global. Baginya, acara ini bukan sekadar forum intelektual, tetapi momentum kebangkitan untuk menyiapkan generasi pemimpin yang memiliki keberanian, ketangguhan, dan arah yang jelas.
Menurut Coach Fahmi, visi Indonesia Emas 2045 hanya bisa dicapai apabila bangsa ini memiliki SDM yang unggul, bukan hanya secara teknis, tetapi juga secara moral dan spiritual. “Kita tidak hanya membutuhkan orang pintar, tetapi manusia yang benar. Manusia yang kuat imannya, luas pikirannya, disiplin kerjanya, produktif karyanya, dan seimbang hidupnya,” ujarnya menegaskan.
Coach Fahmi menyambut positif gerakan 5K yang digagas oleh ICMI. Menurutnya, kerangka ini sangat relevan untuk menjawab kebutuhan zaman. “Gerakan 5K adalah jawaban untuk mencetak SDM masa depan. Iman yang kokoh menjadi pondasi, pola pikir yang kritis memperkuat analisa, kerja yang disiplin melahirkan capaian, karya yang nyata memberi manfaat, dan kualitas hidup yang baik menjaga keseimbangan,” tuturnya.
Ia juga mengapresiasi konsep kepemimpinan berbasis nilai yang menjadi salah satu fokus utama dalam forum tersebut. Bagi Coach Fahmi, seorang pemimpin tidak hanya mengarahkan, tetapi harus mampu menginspirasi dan menjadi contoh bagi orang-orang yang ia layani. “Pemimpin harus mampu menjaga harmoni dalam keberagaman. Tugas kita bukan hanya memimpin, tetapi memastikan persatuan tetap berdiri kokoh. Itulah kepemimpinan yang berdampak,” tambahnya.
Lebih lanjut, Coach Fahmi menekankan bahwa transformasi bangsa hanya dapat berjalan apabila seluruh elemen yaitu pemerintah, akademisi, pengusaha, dan masyarakat bersinergi dengan visi yang sama. “Bangsa besar tidak dibangun oleh satu kelompok. Ini kerja kolektif. ICMI telah memulai langkah besar, dan kita semua harus ikut bergerak,” katanya.
Peringatan HUT ICMI ke-35 menjadi momen refleksi yang sangat istimewa, karena organisasi cendekiawan muslim terbesar di Indonesia ini lahir di Kota Malang pada tahun 1990, sebelum kemudian berkembang menjadi pusat gagasan strategis nasional. Dari Malang, ICMI menyalakan api intelektual yang terus membara hingga kini, membawa visi besar untuk mengantarkan bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Semangat kelahiran di Malang menjadi simbol bahwa perubahan besar bisa dimulai dari daerah, lalu menjalar menjadi kekuatan nasional yang menyatukan pemikiran, kepemimpinan, dan cita-cita luhur bagi masa depan Indonesia.
Ia menutup narasi dengan pesan optimisme bahwa Indonesia memiliki kesempatan luas untuk menjadi negara maju, selama manusia dan pemimpinnya dipersiapkan dengan benar. “Saya percaya Indonesia bisa menjadi bangsa yang kuat, dihormati, dan berpengaruh. Kuncinya ada pada manusia yang kita bentuk hari ini,” pungkas Coach Fahmi.


