ICMI Tegaskan Peran Strategis Cendekiawan Menuju Indonesia Emas 2045

Table of Contents


Dalam peringatan Milad ke-35 sekaligus Silaturahmi Kerja Nasional Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Ketua Umum ICMI Arif Satria menyampaikan gagasan penting mengenai peran strategis cendekiawan dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045. Dalam forum nasional tersebut, Arif menegaskan bahwa bangsa ini membutuhkan lompatan besar, dan lompatan itu hanya mungkin terjadi apabila Indonesia mampu menghadirkan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter.


Arif menekankan bahwa masa depan Indonesia tidak semata dibentuk oleh kekuatan ekonomi, tetapi oleh kualitas manusia yang memimpinnya. “Indonesia tidak akan maju tanpa SDM unggul. Kita membutuhkan manusia yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki integritas dan visi kebangsaan yang kuat,” ujarnya.


Ia juga menyampaikan bahwa pendidikan harus diperkuat dari pondasi paling dasar. Pendidikan usia dini menjadi salah satu fokus yang menurutnya sangat penting dalam membangun generasi emas. “Investasi terbesar sebuah bangsa bukan pada pembangunan fisik, tetapi pada pembangunan karakter sejak anak-anak,” tegasnya.



Selain persoalan SDM, Arif menyoroti pentingnya memperkuat riset dan inovasi. Menurutnya, Indonesia tidak boleh terus berada di posisi sebagai pengguna hasil penelitian negara lain. “Cendekiawan harus menjadi pelopor riset. Kita harus mampu menemukan solusi bagi persoalan bangsa sendiri,” katanya.


Dalam bidang ekonomi, Arif juga menegaskan bahwa ekonomi syariah dan industri halal adalah sektor strategis yang dapat menjadi kekuatan baru Indonesia di pasar global.


Arif menyampaikan bahwa ICMI berkomitmen memperkuat kolaborasi, memperluas jaringan, dan menjadi pusat gagasan strategis yang membimbing bangsa menuju masa depan. Dengan arah yang jelas, ICMI ingin memastikan bahwa cendekiawan muslim Indonesia siap memimpin transformasi menuju tahun 2045. “Indonesia harus menjadi bangsa besar yang dihormati dunia. Dan peran cendekiawan adalah kuncinya,” pungkas Arif.