Motif Pembunuhan Mutmainah Terungkap, Pelaku Suwarno Ternyata Ponakan Sendiri

Table of Contents


Jombang, Jatimku.com - Kasus pembunuhan sadis terhadap Mutmainah (74), warga Dusun Medeleg, Desa Tampingmojo, Tembelang, Jombang, akhirnya terungkap. Pelaku tak lain adalah ponakannya sendiri, Suwarno alias Nono (45), warga Dusun Kaliglugu, Desa Sumberagung, Peterongan, Jombang. Motif di balik aksi keji ini ternyata dipicu oleh masalah bisnis simpan pinjam yang mereka kelola bersama.

Baca juga : Tragedi di Jombang: Lansia Ditemukan Tewas, Perhiasan dan Mobil Raib Dirampok

Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan menjelaskan, pelaku Suwarno merasa sakit hati karena sering dimarahi korban terkait perubahan kesepakatan penagihan debitur. Awalnya, penagihan dilakukan sebulan sekali, namun belakangan korban meminta dilakukan setiap minggu. Hal ini membuat Suwarno kewalahan dan memendam amarah hingga akhirnya nekat menghabisi nyawa bibinya.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Minggu (2/11/2025) malam sekitar pukul 19.30 WIB. Suwarno datang ke rumah korban, namun Mutmainah tidak menghiraukan kedatangan pelaku. Dengan emosi yang memuncak, ia kemudian menganiaya Mutmainah hingga tewas. Setelah membunuh, pelaku membawa kabur mobil Toyota Kijang Innova Reborn warna silver nopol S 1910 XK, perhiasan emas, dan uang milik korban.

Keesokan harinya, korban dilaporkan hilang oleh adiknya, Suwaji (56), setelah mendapati rumah sang kakak sepi dan terdapat bercak darah di kamar tidur. Polisi segera melakukan penyelidikan dan menangkap Suwarno pada Senin (3/11) sekitar pukul 11.00 WIB di sekitar rumah korban.

Baca juga : Main di Dekat Gardu PLN, Balita 3 Tahun di Blitar Tewas Diduga Tersengat Listrik

Berdasarkan pengakuan pelaku, jasad Mutmainah ditemukan di hutan RPH Tanjung Wetan, Dusun Kalongan, Desa Lawak, Ngimbang, Lamongan, dalam kondisi hangus terbakar. Polisi juga berhasil mengamankan mobil dan barang berharga milik korban yang dirampok pelaku.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya mengendalikan emosi dan menyelesaikan masalah keluarga dengan kepala dingin, bukan dengan kekerasan.