Jangan Salah Jurusan! Ini 6 Langkah Pilih Jurusan SNBP 2026 dari Kemendikbud

Table of Contents

 


Jatimku.com - Jakarta. Plt Kepala Pusat Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Rahmawati ungkap memilih jurusan atau program studi (prodi) sesuai menjadi landasan penting yang harus diperhatikan murid sebelum mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2026. Bagaimana caranya? 

Baca juga : 5 Tips Belajar Efektif di Mana pun dan Kapan pun

Rahmawati menyoroti banyaknya murid yang merasa salah jurusan ketika masuk ke jenjang perguruan tinggi. Hal ini bisa terjadi salah satunya karena proses lintas jurusan. Memang, ia mengaku lintas jurusan di perguruan tinggi tidak selalu gagal. Tetapi kesuksesan ini tentu perlu diiringi dengan penyesuaian dan kerja keras yang luar biasa.

"Meskipun itu berhasil, sebenarnya itu adalah kasus bukan pada umumnya, tapi ada. Jadi, bukan hampir sebagian besar yang lintas jurusan berhasil, tapi kita menyebutnya adalah ada yang lintas jurusan dan berhasil," tuturnya dalam acara Webinar Strategi Cerdas: Pemilihan Mapel, Pendataan, dan Manfaat TKA dalam SNBP dikutip melalui YouTube Direktorat SMA, Sabtu (20/9/2025).

Ketika berada di bangku kuliah, murid akan mengalami fase penyesuaian dengan lingkungan baru. Fase penyesuaian ini akan lebih ringan ketika prodi yang diambil sesuai dengan apa yang pernah dipelajari ketika SMA. Saat menempuh prodi dengan bidang yang belum pernah dipelajari, seorang mahasiswa harus belajar lebih keras. Mereka harus mengejar ketertinggalan yang dialami dirinya sendiri.

"Kita harus mengejar ketertinggalan diri kita sendiri plus mengejar ketertinggalan kita dengan teman-teman yang memang sudah sesuai antara yang dipelajari di SMA dengan apa yang dituju di perguruan tingginya," imbuhnya.

Untuk menghindari perasaan salah jurusan, Rahmawati memberikan 6 langkah memilih jurusan yang tepat yaitu sebagai berikut: 

Baca juga : Belajar Online Anti Mager, Ini Tips Ampuh Biar Kamu Tetap Semangat!

1. Ketahui Kegemaran

Mengetahui kegemaran bisa diketahui dengan bidang atau mata pelajaran apa yang dipilih ketika SMA/SMK/sederajat. Rahmawati menyebut, mata pelajaran yang dihindari biasanya juga berpengaruh karena murid tidak suka dengan hal itu. 

2. Menggali Potensi Diri

Menggali potensi diri bisa dilihat dari nilai mata pelajaran selama SMA. Jika ada mata pelajaran yang nilainya cenderung meningkat dari satu semester atau lebih unggul dibanding teman-teman lain, mungkin murid memiliki potensi terpendam di bidang itu.

"Evaluasi, apakah nilai saya cenderung di matematika lanjut itu tinggi di antara teman-teman saya yang juga tinggi? Apakah fisika saya juga cenderung bagus dari semester ke semesternya? Jadi itu adalah (cara) menggali potensi diri," ungkap Rahmawati.

3. Kenali Bakat-Minat

Setelah mengetahui bakat milikmu, juga penting untuk mengetahui minat yang tumbuh di dalam diri itu sesuai atau tidak dengan bakat yang dimiliki. Rahmawati mengingatkan minat yang benar perlu disertai dengan upaya. 

Sehingga ketika seseorang menaruh minat pada suatu bidang, mereka akan menjalaninya dengan sepenuh hati hingga sukses.

4. Pelajari Jurusan yang Hendak Dipilih

Jika sudah memilih jurusan atau sebuah prodi, jangan lupa untuk mempelajari dengan betul hal tersebut secara spesifik di perguruan tinggi yang ingin dipilih. Penting untuk mencermati bagian kurikulum dan semua mata kuliah yang ditawarkan.

"Cermati betul di bagian kurikulumnya, bagian silabusnya. Sebenarnya semua mata kuliah yang ditawarkan atau yang wajib diambil dari semester 1 sampai akhir itu sesuai atau tidak?," pesannya.

5. Tentukan Ingin Menjadi Apa dan Karier Pasca Kelulusan

Jurusan yang diambil di bangku kuliah kebanyakan menjadi sebuah cerminan karier di masa depan. Pastikan juga bila jurusan yang akan diambil sesuai dengan keinginan karier di masa depan. 

Biasanya, di laman resmi prodi universitas, mereka telah menjelaskan prospek karier di masa depan. Jangan ragu untuk memeriksanya ya!

6. Jangan Ragu untuk Konsultasi

Terakhir, bila keraguan dalam memilih jurusan masih belum menemukan titik terang, Rahmawati menyarankan agar murid tidak ragu untuk berkonsultasi kepada mereka yang lebih berpengalaman. Misalnya guru Bimbingan Konseling (BK) atau kakak-kakak tingkat yang sudah lulus dari prodi tujuanmu. 

"Kakak-kakak angkatan yang sudah lulus yang ada di prodi-prodi tertentu itu bisa diajak ngobrol gitu ya atau misalnya ada dibuatkan pertemuan baik secara daring maupun luring untuk lebih menguatkan, sebenarnya jurusan ini sudah sesuai atau belum dengan saya," tandasnya.

Itu dia langkah memilih jurusan yang diberikan oleh Plt Kepala Pusat Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen. Yuk coba lakukan! Semoga bermanfaat!