Heboh! Dosen UIN Malang Terekam Berguling-Guling Saat Berselisih dengan Warga

Table of Contents

 


Jatimku.com - Video yang merekam Imam Muslimin, seorang dosen UIN Malang menjatuhkan diri dan berguling-guling di tanah viral di media sosial. Salah satu pemicunya yaitu konflik tetangga terkait masalah parkir kendaraan. 

Baca juga : Kehadiran Bus Trans Jatim Picu Kekhawatiran Paguyuban Angkot Malang

Imam Muslimin merupakan dosen pascasarjana dan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maliki Malang. Dia telah mengundurkan diri sebagai pengajar usai video yang diunggah akun @sahara_vibesssss milik tetangganya viral.

Menurut perkataan Imam, peristiwa itu terjadi pada 7 September 2025 siang yang melibatkan Sahara tetangga samping rumahnya di Jalan Joyogrand Kavling Depag III Atas, Merjosari, Kota Malang. Salah satu pemicunya adalah perkara parkir kendaraan milik tetangganya itu.

"Ibu Sahara dan suaminya Pak Sofyan itu kan pengusaha rental mobil," kata Imam saat ditemui di rumahnya, Selasa malam (16/9/2025).

Didampingi istrinya, Rosyidah, Imam menceritakan bahwa menurutnya, kendaraan rental sering diparkir di jalan yang terletak persis di depan rumahnya. Pernah suatu hari saat masih subuh Imam mengaku kendaraanya sampai tidak bisa keluar lantaran terhalang mobil milik Sahara.

"Sopir mobil rental tak bisa dibangunkan, Sahara malah marah-marah dan saya disuruh ambil kunci untuk memindahkan mobil itu," ungkapnya.

Agar masalah tidak berlarut-larut, Imam mengaku berinisiatif membersihkan dan meratakan tanah kosong di depan rumahnya. Tujuannya agar dijadikan area parkir mobil rental. Imam mengeluarkan uang sekitar Rp 12 juta untuk membersihkan lahan itu. Ia juga mengungkapkan bahwa tetangganya itu tidak mau memberi uang urunan sebesar satu juta rupiah saja dan malah marah-marah.

Puncak konflik itu terjadi saat aksi Imam berguling-guling di tanah viral di media sosial. Ia mengaku saat itu terjadi cekcok dan kepalanya ditanduk oleh pihak Sahara sampai membuatnya pusing. Aksi jatuh dan berguling itu guna melawan rasa sakit.

Baca juga : Marak Balap Liar di Malang, Wali Kota Wahyu Hidayat Wacanakan Pembangunan Arena Street Race

Ia menjelaskan aksinya itu mempraktikan sebuah teori dalam psikologi. Yakni bila terasa pusing maka harus dilawan dengan cara membantingkan diri dan berguling. Sebab jika tidak begitu maka bisa mengakibatkan stroke. 

"Saya ini doktor (guru besar-red), jadi apa yang saya lakukan ada referensinya," ucap Imam.

Imam juga mengklarifikasi tuduhan bahwa dia mengajak mahasiswanya menggeruduk rumah Sahara seperti narasi yang diunggah Sahara lewat media sosial adalah tidak benar. Sebab mahasiswa itu murni sedang kuliah. Karena rumahnya mempunyai konsep rumah belajar yang dimana sejak pertemuan pertama para mahasiswa minta kuliah di rumahnya.

Rosyidah, istri Imam menambahkan, saat proses perkuliahan keluarga Sahara menyetel musik sangat keras. Namun kelas tidak merasa terganggu. Ketika kuliah selesai, mahasiswa keluar rumah secara bersamaan.

"Kami dan mahasiswa dikira menggeruduk, padahal tidak ada apa-apa. Sahara tak mau bicara baik-baik, langsung nuduh," ujarnya.

Lewat akun tiktoknya, Sahara mengunggah video yang menunjukkan kepala Imam diperban dan berlagak kena stroke. Rosyidah pun menjelaskan ada penyebab kenapa suaminya bertindak seperti itu. 

Dijelaskannya, kamea CCTV rumahnya merekam aksi keluarga Sahara menyiram diduga air kotoran manusia di depan pagar. Rosyidah dan suaminya meyakini itu sebagai teror dan menduga ada unsur ilmu hitam yaitu santet.

"Suami saya pakai perban di kepala dan berlagak seperti kena stroke itu sebagai sarkas, menyindir santetnya tak mempan," ucapnya.

Sementara itu, pihak Sahara tidak dapat dikonfirmasi mengenai kejadian itu. Karena menurut informasi, ketika dihubungi oleh Liputan6 tidak ada balasan. Pagar rumahnya pada Selasa sekitar pukul 19.30 WIB tampak digembok. Saat pagar diketuk pun tidak ada jawaban meskipun terlihat ada motor yang terpakir di teras rumahnya.