Malang, Jatimku.com — Dunia seni pertunjukan kembali semarak di Kota Malang lewat diskusi teater bertajuk "Ngobrol Teater Kemana-mana" yang diselenggarakan Selasa malam, 10 Juni 2025, di Rumah Budaya Ratna, Klojen. Mengusung tema menarik “AI, Aktor, dan Teater yang Gugup?”, acara ini menghadirkan salah satu tokoh penting dalam dunia teater nasional, Iswadi Pratama, sebagai narasumber utama.
Diskusi dimulai pukul 19.00 WIB dan terbuka untuk umum, berlangsung dalam suasana santai namun padat gagasan di ruang yang menyatu dengan kafe, toko buku, dan layanan fortune telling khas Rumah Budaya Ratna.
Iswadi Pratama, yang dikenal sebagai sutradara, penulis naskah, aktor sekaligus pendiri Teater Satu Lampung, membagikan pandangan kritis dan reflektifnya mengenai hubungan antara aktor dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Dalam paparannya, Iswadi mempertanyakan bagaimana masa depan aktor manusia di tengah hadirnya simulasi dan automasi. Ia juga menyinggung soal “kegugupan” teater di era teknologi—baik dari sisi pelaku seni maupun bentuk pertunjukannya.
“Teater adalah tentang tubuh, napas, dan kehadiran. Apakah AI bisa menggantikan semua itu? Mungkin secara visual iya. Tapi soal rasa dan respons manusia—di situlah teater masih punya tempat yang tak tergantikan,” ungkap Iswadi dalam diskusinya.
Diskusi berjalan interaktif, dengan audiens dari berbagai kalangan mulai dari seniman lokal, mahasiswa, akademisi hingga penikmat seni yang penasaran dengan dinamika terbaru dunia pertunjukan. Tak sedikit yang menyoroti bagaimana AI justru bisa menjadi mitra kolaboratif, bukan hanya ancaman.
Acara ini merupakan kerja kolaboratif antara Dewan Kesenian Malang, Sagaloka, dan Rumah Budaya Ratna, yang terus berupaya menghadirkan ruang-ruang temu seni dan pemikiran kritis di tengah masyarakat urban.
Tentang Iswadi Pratama
Iswadi, kelahiran Lampung, 8 April 1971, dikenal luas sebagai penulis puisi, cerpen, naskah drama, dan esai budaya. Ia telah menyutradarai berbagai pementasan berskala nasional dan internasional, termasuk The Ages of Bones yang sukses dipentaskan di Indonesia dan Australia. Karyanya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Jerman. Selain aktif menulis dan menyutradarai, ia juga menjadi pengajar akting di Komunitas Salihara dan Titimangsa Foundation, serta pernah menjadi juri Festival Film Indonesia tahun 2022.
Info Tambahan:
📍 Rumah Budaya Ratna
Jl. Diponegoro 3, Klojen, Malang
⏰ Buka: 11.00–22.00 WIB
📶 Free WiFi & Parkir
📞 Narahubung: Miftah – 0895-4199-47200
📍 Google Maps: Nawak Dolan
📱 IG: @rumahbudayaratna
Acara ini tak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga wadah penguatan ekosistem seni pertunjukan di Malang yang semakin berkembang.