Malang, 10 Mei 2025 — Para pelaku ekonomi kreatif di Kota Malang berkumpul dalam sebuah diskusi publik bertajuk “Kota Malang Tidak Baik-Baik Saja”, yang digelar untuk menyoroti sejumlah persoalan serius dalam pengembangan sektor ekonomi kreatif di kota ini. Diskusi tersebut menitikberatkan pada dua hal utama: lambannya pembentukan Komite Ekonomi Kreatif oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dan konflik pemanfaatan Gedung Malang Creative Center (MCC).
Para pelaku industri kreatif menilai bahwa MCC—yang seharusnya menjadi wadah tumbuhnya kreativitas anak muda Malang—belum sepenuhnya digunakan sesuai tujuan awal. Sebagian ruang dan fasilitasnya justru dimanfaatkan untuk kegiatan birokrasi yang tidak mendukung geliat ekonomi kreatif.
"Ini bukan soal fasilitas saja, tapi soal komitmen dan keberpihakan. MCC dibangun dengan dana besar, tapi para pelaku kreatif justru kesulitan mengaksesnya," ujar salah satu peserta diskusi yang juga pelaku kreatif lokal.
Diskusi yang berlangsung hangat ini bukan hanya berhenti sebagai ajang curahan hati. Para peserta merencanakan langkah konkret sebagai tindak lanjut: mereka akan menggelar aksi pada 20 Mei 2025, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Dalam aksi tersebut, akan diserahkan sebuah policy brief kepada pemerintah, berisi tuntutan dan rekomendasi kebijakan konkret demi membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan di Kota Malang.
Aksi ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan sektor ekonomi kreatif lokal yang selama ini dipandang sebagai penopang ekonomi masa depan, sekaligus mendorong pemerintah untuk tidak lagi abai terhadap para penggeraknya.
