Hati-Hati Kalap! Ini Cara Cerdas Atur Keuangan Saat Banyak Promo
Musim diskon besar-besaran seperti promo 6.6, mid-year sale, hingga cashback e-commerce kini makin sering menghiasi layar ponsel masyarakat. Dari notifikasi flash sale hingga iklan yang menggiurkan, godaan belanja impulsif semakin tinggi.
Baca juga : Tips-Keuangan: Strategi Cerdas Mengelola Keuangan Pribadi Agar Tetap Stabil
Namun, jika tidak disikapi dengan bijak, promo justru bisa menjadi boomerang bagi kondisi keuangan. Berikut ini tips mengatur keuangan saat banyak promo yang dirangkum oleh redaksi Jatimku.com agar dompet tetap aman dan tidak menyesal di akhir bulan.
1. Buat Anggaran Belanja Khusus Promo
Tentukan batas maksimal pengeluaran untuk promo, misalnya hanya 10% dari total pendapatan. Dengan begitu, kamu tetap bisa ikut promo tanpa mengganggu kebutuhan utama bulanan.
2. Prioritaskan Kebutuhan, Bukan Keinginan
Sebelum checkout, tanya pada diri sendiri: “Apakah ini benar-benar saya butuhkan?” Bedakan antara kebutuhan primer dan keinginan sesaat akibat dorongan promo.
3. Bandingkan Harga di Beberapa Platform
Jangan terburu-buru membeli hanya karena tulisan “diskon 90%”. Bandingkan harga antar platform untuk memastikan kamu mendapatkan penawaran terbaik, bukan sekadar jebakan diskon palsu.
4. Gunakan Fitur Wishlist
Simpan produk incaran di keranjang atau wishlist dan diamkan selama beberapa jam atau satu hari. Jika masih terasa penting dan dibutuhkan, barulah dibeli. Ini membantu menghindari pembelian impulsif.
Baca juga : Tips Menghemat Listrik Saat Cuaca Tak Menentu, Hemat dan Ramah Lingkungan!
5. Manfaatkan Cashback dan Voucher dengan Bijak
Cashback dan voucher bisa menghemat banyak jika digunakan pada kebutuhan pokok, seperti belanja bulanan atau kebutuhan rumah tangga. Jangan tergiur hanya karena jumlah potongannya besar.
6. Cek Ulang Sebelum Checkout
Luangkan waktu mengevaluasi isi keranjang sebelum membayar. Buang barang yang tak mendesak dan pastikan transaksi tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan.
Menurut Intan Prasetyowati, financial planner asal Malang, promo bukan berarti harus dimanfaatkan semua. “Promo itu seperti pisau bermata dua. Bisa membantu kita hemat, tapi juga bisa bikin bangkrut diam-diam kalau nggak terkendali,” ungkapnya saat diwawancarai Jatimku.com.
