Latest News

Bijak Kelola Uang di Era Digital, Warga Jatim Diminta Tingkatkan Literasi Keuangan


Jatimku.com, Surabaya – Di tengah perkembangan teknologi dan gaya hidup yang semakin dinamis, literasi keuangan menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat Jawa Timur. Banyak warga, khususnya generasi muda, masih mengalami kesulitan dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran, yang berisiko menimbulkan masalah finansial di masa depan.


Untuk itu, berikut ini 5 tips keuangan praktis yang disarankan oleh para ahli keuangan guna membantu masyarakat Jatim lebih bijak dalam mengelola keuangannya:


1. Buat Anggaran Bulanan dan Patuhilah

Anggaran adalah pondasi utama. Catat semua pemasukan dan rancang pengeluaran tetap dan variabel. Disiplin terhadap anggaran akan mencegah pengeluaran impulsif.


2. Terapkan Prinsip 50-30-20

Gunakan 50% dari penghasilan untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk menabung atau investasi. Ini membantu menyeimbangkan gaya hidup dan perencanaan masa depan.


3. Hindari Utang Konsumtif

Utang konsumtif seperti cicilan barang elektronik atau pinjaman online tanpa rencana jelas bisa merusak stabilitas keuangan. Pilih utang yang bersifat produktif seperti modal usaha.


4. Siapkan Dana Darurat

Dana darurat minimal tiga kali pengeluaran bulanan sangat penting untuk mengantisipasi hal-hal tak terduga seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau bencana.


5. Mulai Investasi Sejak Dini

Masyarakat kini bisa mulai berinvestasi bahkan hanya dengan Rp10.000 melalui reksadana, emas digital, atau menabung emas di Pegadaian. Pastikan memilih instrumen yang sesuai profil risiko.


Menurut Anita Rahmawati, analis keuangan dari Surabaya Financial Center, rendahnya literasi keuangan menyebabkan banyak masyarakat terjebak dalam gaya hidup konsumtif. "Kita perlu mengedukasi masyarakat agar tidak hanya mengejar pemasukan, tapi juga paham cara mengelola uang agar bisa tumbuh dan bermanfaat jangka panjang," ungkapnya dalam diskusi publik keuangan digital, Kamis (30/5).


Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga mendorong edukasi keuangan melalui program OJK (Otoritas Jasa Keuangan) di berbagai kabupaten/kota dan mendukung UMKM naik kelas melalui pelatihan manajemen keuangan.