Latest News

Bank Dunia: 60,3% Penduduk Indonesia Tergolong Miskin, Capai 172 Juta Orang


Jatimku.com – Data terbaru dari Bank Dunia kembali mengejutkan publik. Dalam laporan terbarunya, Bank Dunia menyebutkan bahwa 60,3% penduduk Indonesia tergolong dalam kategori miskin atau hampir miskin. Angka ini setara dengan sekitar 172 juta orang dari total populasi Indonesia saat ini.


Bank Dunia menggunakan standar baru dalam mengukur tingkat kemiskinan, yakni dengan batas pengeluaran sebesar 6,85 dolar AS per hari atau sekitar Rp100 ribu per orang per hari. Dengan standar tersebut, mereka menilai bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia masih hidup dalam keterbatasan ekonomi.


Dalam laporannya, Bank Dunia juga menyoroti bahwa meskipun Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil, ketimpangan dan kerentanan ekonomi masih menjadi persoalan besar. Banyak keluarga Indonesia dinilai rentan kembali jatuh ke dalam kemiskinan apabila terjadi guncangan ekonomi, seperti kenaikan harga bahan pokok, kehilangan pekerjaan, atau bencana alam.


"Perekonomian Indonesia tetap tangguh, namun masih banyak rumah tangga yang hidup dalam garis tipis antara kesejahteraan dan kemiskinan," ujar perwakilan Bank Dunia dalam konferensi pers.


Menanggapi laporan ini, sejumlah ekonom dalam negeri mengingatkan pentingnya pemerintah mempercepat program perlindungan sosial, pemerataan akses pendidikan, serta penciptaan lapangan kerja berkualitas untuk mengurangi angka kemiskinan secara berkelanjutan.


Pemerintah Indonesia sendiri sebelumnya telah menargetkan penurunan tingkat kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada tahun 2024, namun data Bank Dunia ini menunjukkan tantangan besar yang masih harus dihadapi.


Masyarakat pun didorong untuk meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga, sementara pemerintah diminta untuk memperkuat upaya-upaya pengentasan kemiskinan, bukan hanya dari bantuan langsung, tetapi juga pemberdayaan ekonomi yang lebih menyeluruh.


Laporan ini menjadi alarm penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam mewujudkan kesejahteraan yang lebih merata di seluruh Indonesia.